THE HAUNTED VOW

Pikiran Cassandra berkecamuk sepanjang siang itu. Fisiknya ada bersama dengan Adrian, menikmati makan siang dan berbincang santai. Namun pikirannya melayang mengembara. Jauh didalam lubuk hatinya, dia bertanya tanya. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Lucas. Mengapa semuanya begitu aneh. Mulai dari jam kedatangannya yang tidak lumrah. Kepergiannya yang misterius. Cara dia datang dan masih banyak lagi.

Begitu banyak tanda tanya yang tidak semuanya menemukan jawaban. Hemm Cassandra bergumam dalam hati. Ada satu hal yang rasanya bisa dia lakukan. Segera setelah adrian undur diri, Cassandra mencari buku harian Caroline. Dia mempunyai firasat, buku harian itu bisa membantunya, menemukan jawaban yang dia cari. 

Malam itu dia ingin membaca buku harian Caroline sekali lagi. Kali ini dia ingin membacanya dengan lebih teliti dan seksama. Bila perlu membaca setiap lembarnya. Berharap ada informasi yang bisa didapatkannya dari sana. 

Bergegas, dia membawa buku harian Caroline ke Perpustakaan mansion. Menutup semua pintu dan berdiam di sana. Kali ini dia membawa perlengkapan tidur ke Perpustakaan. Hanya antisipasi, jika saja nanti dia merasa enggan kembali ke kamarnya, dia berencana tidur di Sofa Perpustakaan. 

Malam itu hujan deras mengguyur area sekitar mansion. Begitu derasnya sampai bunyinya terdengar ke dalam ruang perpustakaan. Untung Rudolf sudah membetulkan perapian di sana. Cuaca yang tidak bersahabat macam itu, membuat Cassandra yakin, Lucas tidak akan muncul. 

Cassandra juga sudah meminta pada Rudolf untuk memindah tirai di beberapa ruangan yang tidak pernah dimasuki untuk dipindah ke Perpustakaan sehingga angin dingin tidak masuk ke ruang baca perpustakaan. 

Jam berdentang 8 kali saat Cassandra membuka lagi untuk kesekian kali lembar demi lembar buku harian Caroline. Sampailah di sebuah halaman yang menceritakan pertemuan Caroline dengan Peter. 

Malam itu….

Peter terlihat sangat tampan. Matanya yang biru jernih dan teduh memberikan kedamaian dalam hatiku. Bibirnya yang merah merekah selalu membuatku terbayang bila jauh darinya. Entahlah wajah itu seperti punya kekuatan magis. Jika jauh ingin dekat. Jika dekat ingin tak pernah lagi terpisah. 

Hari itu dia mengajakku duduk di sebuah bangku yang tak jauh dari danau. Matanya begitu tajam memandangku seperti menghujam. Aku tertunduk malu. Tak berapa lama dia mengangkat daguku dan berkata, “Jangan malu, kamu sangat cantik malam ini.”

Dan terjadilah peristiwa itu, kami seperti lepas Kendali. Dia menciumku dengan mesra dan melucuti semua pakaian ku. Dia juga melucuti dirinya sendiri, dadanya bidang dan kulitnya yang dingin memelukku seperti es. Namun entahlah aku tidak merasakan dingin. Justru seperti ada ledakan hawa panas yang membara membakar tubuhku.

Kami bermesraan dan bergumul entah berapa lama. Dia memberikan kebahagiaan pada ku lebih daripada siapapun. Tidak pernah aku merasa dihargai, dipuja dan dipuaskan seperti halnya dengan Peter. Sungguh aku tidak bisa menyembunyikan gairahku padanya malam itu. 

Setelah semuanya selesai, dia memelukku, mencium keningku dan mengatakan, bahwa kami akan selalu bersama selamanya. Dia melepaskanku, lalu aku memeluknya dari belakang. Kuciumi punggungnya berikut Tato mawar hitam terlilit ular itu. Entahlah tato itu seperti mengeluarkan aroma mawar yang segar. 

Setelah itu aku katakan padanya, bahwa aku tidak ingin berpisah darinya lagi. Peter berkata, ada saatnya kita akan menyatu selamanya, tak terpisahkan. Aku Tersenyum. Malam itu sungguh indah bagiku. Aku tak akan sanggup melupakannya selamanya. 

Jantung Cassandra berdebar kencang. Semua ciri ciri Peter ada pada Lucas. Tangannya gemetar dibakar cemburu, amarah dan rasa penasaran.

“Semua mirip. Kecuali Tattoo itu,” gumam Cassandra. 

Pikiran cassandra kembali mengembara, kalau kalau dia pernah melihat Tatoo itu pada Lucas. Tapi berkali dia mengingat, berkali dia merasa belum melihatnya. Sudah pastilah, karena dia dan Lucas tidak pernah melakukan apapun seperti yang dilakukan Caroline. 

Cassandra termangu. Dia penasaran, seperti apa gambar tattoo itu? Mawar terlilit ular hitam. Adakah simbol macam itu? Apa maknanya? 

Bergegas cassandra menuju rak buku di perpustakaan. Berharap ada sesuatu yang bisa dibacanya dan memberikan petunjuk. Tiba tiba pandangannya tertuju pada sebuah buku yang lumayan tua kelihatannya. Sampulnya usang dan tulisannya juga ada sebagian yang terhapus. Buku itu berjudul, Simboluri Mistice, Magice si Ocultisem, atau jika diterjemahkan bermakna Simbol Mistis, Magic dan Okultisme. 

Buku itu cukup besar dan tebal. Diambi dan perlahan dibawanya ke meja baca. Diperhatikannya daftar isi buku. Cassandra mencoba mencari kata rose. Mungkin saja ada dan membawanya menemukan simbol tattoo. Tetapi tidak terdapat kata kata Rose pada daftar isi. Lembar demi lembar dibukanya buku itu.

Sampai tanpa sengaja Cassandra membaca buku itu terlalu ke pinggir. Buku itu pun jatuh berdebam dalam posisi terbuka. Sebuah Postcard tersembul keluar dari dalam buku itu, diamatinya gambar postcard itu baik baik. 

Lalu bergumam dalam hati, “Seperti inikah gambar Tattoo itu? Jika ya, maka sepertinya ini tidak asing. Dimana aku pernah melihatnya?” 

Cassandra menyandarkan kepalanya dan perlahan memejamkan mata untuk mengingat kembali setiap peristiwa yang terdapat simbol itu didalamnya. Tapi…Nol. Dia tidak ingat satu pun. 

Lalu Cassandra bergumam, “ Apa sebenarnya makna dari simbol ini? “

Dibukanya satu per satu lembar halaman dalam buku itu. Sampailah dia pada sebuah halaman dengan tulisan “Secte Azazel”. Tepat dibawah tulisan itu, terdapat simbol bunga mawar hitam yang terlilit ular. Pingo! Ini dia.

Yup rupanya Simbol mawar hitam terlilit ular adalah simbol dari Sekte azazel, Sekte ini merupakan kumpulan para occultist pemuja Azazel.  Azazel adalah satu dari 72 Legiun malaikat yang melakukan pemberontakan di alam surga yang kemudian dibuang ke neraka. Para occultist menyebutnya dengan Istilah Fallen Angel atau Iblis. 

Didalam buku itu juga dijelaskan, bahwa Azazel dikenal dalam berbagai tradisi religius dan spiritual. Rata rata mereka mengasosiasikan Azazel dengan kekuatan pemberontakan dan keilmuan terlarang. Iblis Azazel dianggap sebagai suporter dalam pemberontakan pada aturan Tuhan, serta mengajarkan banyak ilmu sesat dan ilmu hitam yang berlawanan dengan aturan Tuhan. 

Lalu apa kaitan Peter dengan Sekte Azazel? Apakah Peter termasuk dalam sekte itu? Lalu apakah Peter dan Lucas adalah orang yang sama atau berbeda? Apakah Peter dan Lucas adalah manusia biasa ataukah mereka entitas ghaib yang mengganggu manusia? Pertanyaan itu berputar putar dalam otak dan benak Cassandra. 

Kepala Cassandra berdenyut. Rasa takut, khawatir dan berbagai emosi negatif lain menguasainya saat itu. Namun rasa ingin tahunya mengalahkan denyutan kepalanya yang makin lama makin terasa. 

Dibukanya kembali buku itu dan tepat di belakang pembahasan tentang Sekte Azazel, ada sebuah halaman khusus yang membahas tentang Strigoi. Mahluk abadi kepercayaan kuno Masyarakat Rumania.

Disitu dikatakan, bahwa Strigoi adalah makhluk abadi. Jika di belahan eropa lainnya mereka mengenal vampir. Maka Strigoi ini mirip dengan vampir. Hanya bedanya Strigoi kebanyakan bukan penghisap darah. Tetapi menyesatkan. Bahkan ada beberapa Strigoi yang dikendalikan oleh kekuatan Iblis termasuk Azazel. 

Tidak seperti Vampir yang hanya bisa keluar pada malam hari, ada jenis Strigoi yang disebut Strigoi Vii yang dianggap sebagai makhluk Hibrida. Mereka adalah manusia pemuja iblis tertentu yang akhirnya memperoleh kehidupan kekal, tetapi sebagai gantinya jiwa mereka adalah jiwa Strigoi. 

Strigoi Vii bisa menjadi seperti manusia bisa di siang hari atau saat ada matahari bersinar, tetapi pada malam hari mereka berubah menjadi menakutkan layaknya strigoi. Dan makhluk seperti ini dipercaya masih ada diantara manusia hingga sekarang. 

Ciri Mereka adalah menghindari pergantian hari dari malam ke pagi hari. Pada saat itu energi mereka sangat lemah, sehingga mereka tidak bisa menutupi wajah buruknya yang merupakan cerminan Jiwa Strigoi mereka. Kemurnian manusia mereka sudah menipis dan bahkan hilang. Tergantung dari seberapa jauh iblis yang dipujanya sudah meliputi dirinya. 

Cassandra menghela nafas panjang. Ditutupnya buku kuno tersebut. Tatapannya nanar ke atas langit langit perpustakaan. Bagaimana jika seandainya semua ini nyata. Bagaimana jika Peter dan lucas adalah sama. Bagaimana jika mereka adalah Strigoi yang jiwanya sudah tergadai pada Iblis Azazel?