NovelToon NovelToon
Perjalanan Hidupku

Perjalanan Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Romansa / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Daegal

Pradiningtyas , seorang ibu yang baru melahirkan dan terkena syndrom baby blouse. Menghadapi kehidupannya dengan semua masalah yang ada tanpa ada tempat untuknya bersandar, mengambil semua keputusan sendiri tanpa ada tempat untuk mencurahkan permasalahannya. Kerumitan rumah tangganya yang membuatnya semakin berada di titik terpuruk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daegal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

insiden semut

Tyas mulai mengecek semua badan ayuning . Apa yang membuat bayinya merasa tak nyaman.

Pempers sudah ia pastikan bersih. Ia menggantikannya dengan yang baru walaupun popok yang tadi juga tidak terlalu penuh namun Tyas tetap menggantikannya demi kenyamanan sang bayi.

Setelah menggantinya ,namun Bayi Ayuning tetap tidak mau diam. Kini tangisannya semakin kencang membuat mukanya memerah dan bibirnya mulai memucat. Air matanya terus melangalir.

Tyas dengan cepat mengangkat tubuh Ayuning dan ia susu i namun justru bayi itu menolak ASI-nya.  Bahkan tubuhnya menggeliat seakan tak mau di gendong.

Tyas merasa bingung. Ia juga terlihat panik. Bulir-bulir keringat dingin menetes begitu saja.

Gerakan Tyas menjadi tak tentu arah. Ia tak mengerti apa yang membuat bayinya menangis.

Akhirnya Tyas memutuskan untuk mengganti semua pakaian bayinya. Ditengah usahanya melepaskan semua baju Ayuning, tangisan Ayuning membuatnya gelapan sehingga sangat lambat karena berulang kali salah memegang.

Kepanikan Tyas sama sekali tak mendapat ketenangan dan dukungan dari sang suami. Yuda sedang asyik dengan tidurnya. Bahkan tangisan Ayuning tak mampu mengusik tidurnya.

Tyas merasa kerepotan mencari penyebab tangisan Ayuning. Setelah memakaikan baju lengkap Tyas sedikit lega namun tak sedikitpun mengurangi tangisan Bayinya.

"Ya Allah, kamu kenapa sih nak? Ibu bingung mesti ngapain. Disusui nggak mau, digendong gak mau, diganti semuanya juga udah. Kasih tau ibu nak ,ibu mesti ngapain biar kamu nggak nangis"ucap Tyas sedikit frustasi.

Tok..

Tok..

Tok..

"Assalamualaikum tyas"ucap seseorang dari luar.

"Walaikum salam, siapa ya?"teriak Tyas menyahuti tamu di luar. Karena merasa jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Ia tak bisa menerima tamu sembarangan.

"Ini Mpok Lela Tyas."ucapnya.

"Oh iya, tunggu sebentar Mpok"ucap Tyas.

Tyas segera menggendong Ayuning dan membukakan pintu rumahnya.

"Ya Allah Tyas ini kenapa bayi kamu dari tadi nangisnya kencang sekali. Mpok khawatir makanya Mpok kesini malem-malem"ucap Mpok Lela saat Tyas menampakkan diri.

"Iya Mpok,maaf mengganggu waktu tidurnya. Enggak tau Mpok,Tyas juga bingung"ucap Tyas yang masih berusaha menenangkan bayinya

" Udah di susui belum? Popoknya diganti juga udah belum?"tanya Mpok Lela memastikan.

"Udah Mpok. Di asi nggak mau, popok,baju juga semua udah aku ganti Mpok tapi dia tetep nangis."ucap Tyas bingung.

"Udah jangan panik. Yuda kemana? "Tanya Mpok Lela.

"Tidur Mpok "jawab Tyas singkat.

" Ya Allah Tyas kenapa nggak kamu bangunin suami kamu. Kalau kejadian kayak gini kamu pasti akan repot sendiri" ucap Mpok Lela setengah geram.

"Aku udah terlanjur panik duluan sama Ayuning, Mpok "ucap Tyas sekenanya.

"Udah sini biar Mpok bantu gendong. Siapa tau bisa diem. Tuh kamu kuwalahan sampai keringet kamu bercucuran."ucap Mpok Lela.

Mpok Lela merasa kasihan kepada Tyas. Walaupun bukan saudara namun sikap Mpok Lela menunjukkan kepedulian terhadap Tyas.

Bagaimana tidak dulu Mpok Lela sempat akan menjadi mertua Tyas. Namun saat itu mendadak orang tua Tyas menjodohkan Tyas dengan Yuda. Entah untuk alasan apa namun Tyas dan Yuda waktu itu juga sempat menolak perjodohan itu namun karena keputusan perjodohan itu telah mutlak akhirnya tidak ada yang bisa membatalkannya.

Setahun pernikahan Tyas, orang tua Tyas meninggal karena kecelakaan. Dan orang tua Yuda sendiri waktu itu hanya tinggal sang ayah dan 2 bulan setelah meninggalnya orang Tyas ,ayah Yuda pun ikut menyusul kepergian mereka.

Kini Tyas dan Yuda sama-sama yatim piatu namun mereka tidak dapat berpisah karena ayah Yuda menulis surat wasiat untuk tetap mempertahankan Tyas sebagai istrinya. Dengan imbalan rumah yang kini ditempati Tyas dan Yuda beralih menjadi atas nama Yuda.

Mpok Lela yang sedari tadi mencari penyebab bayi itu menangis tiba-tiba berfikiran kemungkinan haus Karena lelah menangis jadi tidak mau menyedotnya lagi karena kelelahan. Akhirnya menyuruh Tyas meneteskan dengan sendok.

Setetes ia masukkan ke dalam mulut sang bayi. Ekspresinya seperti sebuah hisapan kecil yang ditunjukkan sang bayi.

Setetes berikutnya sang bayi sepertinya sangat haus sehingga tidak sabar menunggu tetesan dari sendok. Alhasil tangannya menyambar sendok itu hingga terjatuh. Sarung tangan bayi itupun ikut terlepas.

Mpok Lela menyadari kaos tangan bayi yang terlepas langsung bergerak memasangkannya lagi. Dan matanya terbelalak membulat sempurna mengetahui keadaan tangan bayi Ayuning.

"Ya Allah Tyas. Bagaimana bayi kamu tidak menangis . Ini coba kamu lihat tangannya bentol merah segini besarnya gara-gara semut Tyas. Mungkin ini yang membuat bayimu terus menangis."ucap Mpok Lela merentangkan jari-jari Ayuning

"Astaghfirullah, kok bisa ya. Ya Allah, syukurlah Mpok akhirnya ketemu juga penyebabnya. Terimakasih kasih banyak ya Mpok. Saya ambil minyak telon dulu untuk mengobatinya"ucap Tyas berlalu ke kamar.

Tyas kembali dengan menggenggam botol minyak telon ditangannya.

Tyas dengan telaten mengobati jari-jari Ayuning yang bentol memerah.

"Tyas, lain kali kalau anaknya nangis itu jangan menyisakan sehelai pun saat menggantikan pakaiannya. Pastikan bersih juga saat akan memakaikan apa-apa ke bayinya."ucap Mpok Lela mengingatkan.

"Iya Mpok, Tyas bakal lebih hati-hati."ucap Tyas lega.

"Ya sudah ,ini bayinya sudah diam. Mpok mau pulang dulu ya."pamit Mpok Lela.

Tyas mengangguk dan menggantikan Mpok Lela menggendong Ayuning. Tyas mengantar Mpok Lela hingga teras rumahnya. Namun saat hendak melangkah tiba-tiba Mpok Lela berbalik

"Tyas. Apa Yuda tidak pernah peduli keadaan anakmu? "Tanya Mpok Lela tiba-tiba

mendengar pertanyaan itu, Tyas segera mencari alasan agar tak menimbulkan prasangka buruk orang lain terhadap suaminya itu.

Dengan mengatakan bahwa mas Yuda kecapekan sehingga tak bisa turun tangan merawat bayi mereka adalah satu alasan yang dipilih Tyas untuk menjawab pertanyaan Mpok Lela.

Namun siapa sangka bahwa Mpok Lela malah memberi wejangan agar apapun yang terjadi ia siap membantu Tyas. Setelah itu Mpok Lela bergegas pamit pulang .

Mpok Lela berjalan menjauh dari rumah Tyas. Tyas segera masuk menutup pintu rumahnya. Dalam hati,Tyas merasa bersyukur masih ada yang membantunya mengurus bayinya. Apalagi saat rewel seperti ini membuat Tyas merasa tenang.

1
Hasraf Nurr Qisya Fahizah
makin seruh cerita dia hehehe
Dyah Meritha: pantau terus kak/Pray/
total 1 replies
Hasraf Nurr Qisya Fahizah
lanjut dong
Hasraf Nurr Qisya Fahizah: sama² mna kelanjutananya jngan sj sdh sm² nnt trus tamat lagi tidak seru klu gitu
Dyah Meritha: terimakasih kak udah mampir di novel aku/Kiss//Pray/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!