NovelToon NovelToon
SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Anggun

Gue sebenarnya suka sama Lo, Lo mau gak jadi pacar gue?

Mata Zea terbelalak rasa bahagia tak terkira saat mendengar ucapan Fero
Namun hanya seketika rasa bahagia itu hilang saat mendengar kelanjutan ucapan Fero
Kira-kira kalau gue ngomong begitu diterima apa gak ya sama Shena?"
"Hah, Shena?"
"Iya gue suka sama Shena, Ze. Gue mau jadiin dia pacar gue. Gimana menurut Lo?"
Zea menelan salivanya dengan susah payah. Lagi-lagi dia tertipu dengan ucapan sahabatnya yang selalu menggantung itu.
Zea gadis cantik berhidung mancung yang mencintai sahabatnya sendiri. suatu hari dia pernah tidak sengaja mengucapkan perasaannya tapi malah ditertawakan oleh Fero.
Sahabat tetaplah akan menjadi sahabat tidak pernah berubah menjadi cinta. itu yang selalu Fero usapkan pada Zea
Fero yang tidak peka terhadap perasaan Zea malah berusaha mengejar cinta Shena

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAHABAT 25

“Anak Fero apa disitu?” tegur pak Samsul penjaga gerbang sekolah.

Fero tersenyum mendekati Pak Samsul. “Nungguin teman Pak”

“Nak Zea ya?”

Fero mengangguk “Bapak ada ngelihat?”

“Baru saja pulang bareng temennya yang gendut itu, Anak. Nggak ketemu ya di jalan?”

“Nggak ketemu, Pak. Makasih ya infonya, saya pergi dulu Pak”

Fero tancap gas, tujuannya kini adalah rumah Zea, memastikan jika Boni mengantar Zea pulang dengan selamat

Sesampainya di rumah Zea, dia tidak melihat Boni. Pikirnya mungkin Boni sudah pulang dan Zea sudah masuk ke dalam rumah.

Pemuda itu pun kembali ke rumahnya untuk melanjutkan tidur, matanya masih mengantuk. Dia tidak sadar kalau Zea belum sampe ke rumah.

Di sisi lain Zea dan Boni kini tengah di hadang beberapa orang yang memakai masker, mereka berdua diminta untuk turun dan menyerahkan kunci motor milik Boni.

“Jangan mau, Bon” bisik Zea. “Siniin kuncinya.”

Boni menelan ludahnya dengan susah payah, dengan gerakan cepat pemuda gemuk itu memberikan kunci motornya kepada Zea, semoga saja tidak ada yang melihat.

“Serahin kunci motornya!” bentak seorang laki-laki yang sedikit pendek.

“Emangnya lo siapa sampai kita harus nurut?” tantang Zea, dia paling benci dengan orang modelan pemuda yang suka memaksa ini.

“Eh, sialan ini cewek, malah nantang kayak begitu. Punya nyawa berapa lo?”

Boni memegang ujung seragam Zea, saat ini dia takut sekali” Ze, kabur saja yuk”

“Lo memangnya bisa lari? Kita pasti di kejar ini” balas Zea, matanya awas memandang berandalan yang ada di depannya satu per satu. “Lo sih, pakai acara lewat sini segala”

Boni merapat pada Zea, sepertinya dia akan pasrah saja. Salah dia sendiri kenapa harus mencari jalan pintas agar segera tiba di rumah Zea. Mereka tidak tahu kalau mereka itu sudah di incar dari keluar gerbang sekolah.

“Lo tenang, jangan tegang begitu biar mereka semua jadi urusan gue”

“Memang lo bisa Ze?”

Zea mengangguk meskipun sedikit ragu. Para laki-laki itu ada lima orang, apa dia sanggup melawan kelimanya?”

“Wah, nyalinya besar juga ya. Nggak nyangka bos kita suka cewek modelan kayak begini” kekeh laki-laki yang wajahnya ada semacam tompel.

“Sudah cantik nggak menye-menye, nggak takut sama or-“

Bruk!

“satu lagi, gue jago kelahi. Maju kalian semua!” potong Zea setelah behasil menendang dada lelaki yang berceloteh tadi.

“Ah, sial” gumam laki-laki itu. Bibirnya tersungging senyum melihat Zea mengepalkan tinjunya.

“Bilang saja sama bos kalian dia buka selera gue” desis Zea, meskipun dia tidak tahu siapa bos dari para laki-laki itu. Yang pasti menurut Zea bos mereka itu cupu, tidak berani berhadapan dengan Zea secara langsung.

Kelima laki-laki itu maju seacara serempak. Zea sempat kewalahan, tap beberapa detik kemudian dia berhasil mengimbangi kelima laki-laki curut itu

Boni gelisah dan khawatir, dia sama sekali tidak bisa berkelahi. Yang dia lakukan saat ini malah sembunyi di balik pohon dan berharap Zea tidak kenapa-kenapa

“Fero, iya Fero! Gue harus kasih tahu Fero. Kenapa nggak kepikiran dari tadi sih? Dasar bego!” Boni baru sadar saking paniknya. Dia pun mengeluarkan ponsel dan segera menelepon Fero.

Buhg!

Kepala Zea tertoleh ke samping saat satu pukulan berhasil mendarat ke pipinya.

“Astaga. Zea!” pekik Boni, ia melupakan panggilan yang sedang berlangsung dan kembali memasukkan ponselnya ke saku celana.

Meskipun Boni tidak bisa berkelahi, tapi jiwa laki-lakinya masih ada. Dia tidak bisa membiarkan Zea di pukul seperti tadi, bisa-bisa nanti dia menyesal.

Di sisi lain Fero yang baru saja memejamkan matanya mengernyit bingung melihat nama Boni di layar ponselnya.

“Halo Bon” Fero menyahut dengan suara seraknya, namun yang dia dengar hanya teriakan Boni memanggil nama Zea.

Sontak saja mata Fero menjadi segar bugar, dia langsung bangkit dan meraih jaket dan kunci motor tanpa mematikan panggilan telepon tersebut.

“Kalian dimana sih?” gumam Fero di sepanjang jalan, matanya sejak tadi melihat ke arah ponsel yang dia letakkan di spedometer. Ia menunggu pesan dari Andi, dia tadi meminta kakak Zea untuk melacak keberadaan Zea dan Boni melalui ponsel Boni yang terhubung ke ponsel Fero sampai sekarang.

Sejak tadi Fero mendengar suara bentakan dan kekehan, sepertinya Zea dan Boni sudah berhasil di ringkus oleh kelima laki-laki berandalan itu. Sebelum akhirnya panggilan itu mati, sepertinya ponsel Boni ikut mati. Entahlah, Fero tidak bisa berpikir saat ini.

“Brengsek! Kenapa gue tadi nggak tanya ke nyokapnya Zea sih, bego banget sumpah!” maki Fero pada dirinya sendiri.

Tak lama kemusian masuk sebuah pesan dari Andi, pria itu mengirimkan lokasi Zea dan Boni sekarang. Tak hanya itu, Andi juga akan kesana bersama beberapa orang anak buahnya.

Kening Fero mengernyit ketika melihat lokasi yang di kirim Andi tadi.”Anjing lo! Sedikit saja lo berani nyentuh Zea, habis lo sama Gue!”

Fero tahu dimana lokasi itu, dia pernah kesana bersama Nando dan Evan

Dan di sinilah Fero berada, di sebuah gedung terbengkalai tempat para geng pernah bermasalah dengan Fero

Andi sudah berpesan agar Fero masuk setelah dia datang, jangan sendirian. Tapi, Fero tipe orang yang tak sabaran, dia tidak bisa membayangkan juka para berandalan itu melakukan hal yang tidak-tidak pada Zea.

Sebelum masuk, Fero mengambil sebuah benda kecil yang ia gantung di motornya

Pemuda itu masuk dan menyapun seluruh penjuru ruangan, di lanai bawah itu tidak ada siapa-siapa. Sia pun berlari menuju tangga dan sayup-sayup terdengar suara orang-orang yang sedang bicara.

Fero melangkah cepat menaiki undakan tangga. Fero pun bertemu bertemu dengan beberapa orang yang pernah ia temui.

“Wuis, pangeran berkuda akhirnya tiba” ucap salah satu laki-laki berbaju hitam yang berjaga di depan pintu.

“Bacot!” desis Fero lalu maju dan menyerang laki-laki tersebut.

Benda kecil yang dia ambil Fero motor tadi ia tekan dan dalam sekejab benda tersebut memanjang seperti tongkat. Dengan kecepatan penuh Fero menghantamkan tongkat itu ke tubuh para laki-laki yang berjaga di depan pintu tersebut. Tak hanya itu, fero beberapa kali melayangkan tinju dan tendangan sehingga membuat ke empat laki-laki itu tumbang sambil meringis kesakitan.

Tak ingin membuang waktu lagi, Fero pun menuju pintu yang sejak tadi tertutup rapat.

Tidak membuka pintu dengan kedua tangannya, Fero justru menendang pintu tersebut. Darahnya berdesir saat melihat Zea dan Boni kini duduk di lantai dengan mulut tertutup lakban berwarna hitam.

“BRENGSEK LO, RAYYAN!”

1
Mukmini Salasiyanti
😂🤣
Mukmini Salasiyanti
putus meneh


😅😆😂
Mukmini Salasiyanti
😂🤣
Mukmini Salasiyanti
😂😅manipulatif???
Mukmini Salasiyanti
hadehhh
bls dendam kykny si shena
Mukmini Salasiyanti
yaa beginilah kl
sahabatan ma cowok 🙃
Mukmini Salasiyanti
hadehhh....
sakitnya tuh disiniii...
wkwkwk
Mukmini Salasiyanti
salken, thor
ZeNa: salken balik KK. terimakasih sudah mampir ❤️❤️❤️
total 1 replies
ZeNa
🥰❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!