Eileen Gloria di hidupkan kembali setelah mengalami sebuah tusukan dari suaminya, Kenan Alexi De Evrot. Pria yang ia cintai menusuknya bahkan di saat universary pernikahannya.
"Seharusnya kau tidak hadir dalam kehidupan ini."
Satu kalimat itu membuat Eileen tercekat, ia menatap lembut pria tersebut.
Selama satu tahun dia mencintai pria yang berstatus suaminya meskipun dia harus menjadi istri kedua demi sahabatnya, namun yang di terimanyalah hanyalah pengkhianatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
Eileen melirik Kenan yang fokus menyetir, entah sampai kapan mobil ini akan sampai di rumahnya. Kenan begitu berhati-hati, anggap saja dia sedang berjalan di atas siput. "Kenan kapan kita akan sampai?"
"Sabar, aku harus berhati-hati agar tidak membahayakan mu dan anak kita." Jawab Kenan dengan nada lembut. Sebisa mungkin ia tidak boleh membentak, marah atau menekan pikiran Eileen.
"Hah!" Eileen menghela nafas dengan malas. Dia harus menunggu berapa jam lagi untuk sampai di rumahnya itu.
"Tidurlah, nanti setelah sampai aku akan membangunkan mu." Kenan mengusap kepala Eileen dengan gemas.
Eileen menurunkan kursinya sehingga ia nyaman untuk tidur, dan pada akhirnya dia tertidur.
...
"Itu dia," ucap Ketty. Dia sedang menunggu Kenan karena pria itu tidak mengabarinya.
Sedangkan Kenzo, dia malah terlihat kesal melihat mobil itu masuk ke dalam pekarangan rumah. "Kau lihat, dia bersama dengan Eileen, tidak terjadi sesuatu padanya." Seru Kenzo. Entah dengan cara apa lagi ia membuat Ketty sadar akan cintanya yang tulus.
Ketty berlari, dia memanggil Kenan. "Kenan."
Kenan memberikan kode untuk diam tak bersuara. "Eileen sedang tidur," ucapnya.
Sedangkan Eileen terjaga karena suara Ketty. Dia membuka pintu mobilnya. "Ketty."
"Ei, kau bangun. Hemm ..." Kenan terlihat kesal pada Ketty karena membangunkan tidur cantik Eileen.
Ketty merasa bingung, suaminya itu tidak terlihat biasa. Dia seolah mengkhawatirkan Eileen. "Kau kenapa Eileen?"
"Oh dia .."
Eileen langsung menggenggam tangan Kenan dan membuat pria itu menghentikan ucapannya kemudian melihat ke arah tangannya.
Ketty menatap tangan yang berkaitan itu dengan dahi mengkerut. Ia seolah melihat pemandangan yang langsung membuat dadanya sesak. Dia pun memalingkan wajahnya. "Kau kenapa Eileen?" tanya Ketty kembali.
"Aku tidak enak badan. Kenan mengantarkan ku ke rumah sakit," ucap Eileen dengan cepat. "Aku ingin istirahat. Kalian masuklah dan maaf tidak bisa menemani kalian."
"Tunggu Eileen, kau harus berhati-hati." Kenan mengekori dari belakang. Dia seperti seorang pria yang sangat takut terjadi sesuatu pada Eileen.
Kenzo memutar bola matanya dengan malas. Perbuatan Kenan merusak suasana hatinya. Bisa-bisanya dia dan Eileen masih bisa bermesraan sedangkan masih ada dirinya dan Ketty. "Kau lihat, dia baik-baik saja. Sebaiknya kita pulang Ketty."
"Aku tidak mau, aku mau bersama Kenan. Kau saja yang pulang." Ketty melangkah masuk ke dalam rumah Eileen. Dia menuruskan langkahnya menuju lantai atas. Di ingin membuka pintu kamar Eileen tapi ia menghentikannya saat melihat suaminya menyelimuti Eileen.
"Kenan." Dengan kedua matanya sendiri dia melihat Kenan mencium kening Eileen, seakan banyaknya cinta di kedua matanya. Tatapannya penuh dengan kasih sayang. Ia memutar tubuhnya dan melangkah menuruni anak tangga sambil memikirkan sikap Kenan. "Apa Eileen menerima saja perlakuan Kenan?"
"Ketty sebaiknya kau tidak mengganggu mereka. Biarkan saja merek, ayo kita memulai hidup baru. Kenan, lupakan saja pria itu." Bujuk Kenzo.
"Aku mencintai Kenan dan tidak mencintai mu. Kenzo dari dulu aku memang tidak mencintai mu. Bahkan ... " Ketty menghentikan ucapannya. Dia kembali melanjutkan anak tangga itu.
Deg
Deg
Deg
Kenzo merasakan sesuatu yang sangat sakit di hatinya, berarti selama ini dia telah di bohongi bahwa wanita itu tidak mencintainya dan dengan bodohnya ia pikir Ketty masih mencintainya. Ia menyusul langkah Ketty. Dia amat penasaran apa yang terjadi. "Apa maksud mu? Dari dulu? Apa penculikan itu ulah mu?"
Ketty menoleh, dia memalingkan wajahnya. "Penculikan itu tidak ada hubungannya dengan ku. Aku memang mencintai Kenan bukan dirimu Kenzo. Berhentilah mengganggu ku."
Kenzo tersenyum sinis. "Baiklah, aku akan berhenti mengganggu mu Ketty." Dia pun menuju keluar dan meninggalkan Ketty.
Ketty memejamkan kedua matanya hingga air matanya mengalir. Dia menggertakkan giginya, ada rasa marah dan benci yang bercampur menjadi satu. Dia benci pada dirinya kenapa tidak bisa hamil. Seandainya saja ia bisa hamil semuanya tidak mungkin terjadi seperti saat ini. Dia tidak akan kehilangan Kenan, menyerahkan Kenan pada wanita lain.
Istri mana yang rela di madu hanya demi anak. "Aku berharap semuanya secepatnya berakhir." Ia tidak tau kapan ia bisa menahannya.
"Ketty?"
Ketty menoleh, dia langsung memeluk Kenan. Menangis dalam pelukan hangat Kenan. "Kenan, aku takut kehilangan mu. Aku takut tidak bisa melihat wajah mu. Aku sangat takut Kenan, tolong jangan pernah pergi meninggalkan ku."
Kenan membalas pelukan Ketty. "Aku tidak akan meninggalkan mu. Apa yang telah terjadi sampai kamu menangis? Apa Kenzo menyakiti mu?"
"Bisa saja Kenzo akan memisahkan ku dengan mu. Aku sangat takut Kenan." Tubuh Ketty bergetar, isak tangisnya membuat Kenan merasa iba. Entah apa yang di ucapkan oleh Kenzo hingga membuat istrinya menangis.
"Duduklah, aku akan menemani mu di sini."
Ketty mengangguk, dia masih memeluk Kenan dengan menyandarkan kepalanya di dada bidang Kenan. "Kenan bagaimana keadaan Eileen?"
"Dia sudah membaik," ucap Kenan. Ia ingin mengatakan Eileen tengah hamil, tapi ia tidak bisa karena Eileen melarangnya.
"Aku sudah memutuskan. Aku akan menginap di sini. Mari kita rawat Eileen bersama-sama sampai dia sembuh."
Ketty menggenggam tangan Kenan. "Aku tidak ingin jauh dari mu, dimana pun kamu, aku akan ikut bersama mu." Ketty mencium bibir Kenan.
Pria itu hanya diam dan tidak menolak, dia hanya pasrah apa yang di lakukan oleh Ketty.
Eileen memalingkan wajahnya, untuk beberapa hari ke depan ia akan melihat Kenan dan Ketty. "Ehem."
Kenan mendorong tubuh Ketty, dia beralih dan menghampiri Eileen. "Ei kamu butuh sesuatu?"
"Aku ingin mengambil air putih, maaf mengganggu."
Kenan mengekori Eileen. Dia seperti seorang suami yang ketahuan selingkuh. Ia sangat takut Eileen akan kecewa padanya. Seharusnya ia tidak pasrah saat Ketty menyentuh bibirnya. "Aku akan mengambilnya." Dia menuangkan air di dalam teko itu ke gelas dan menaruhnya di depan Eileen. "Apa kamu ingin makan sesuatu?"
"Tidak, aku ingin kembali ke kamar." Dia meneguk setengah air itu. Berada di dekat Kenan terasa sesak.
"Eileen." Kenan duduk di tepi ranjang. Dia mencium kening Eileen. "Jika ada sesuatu kamu panggil aku." Eileen masih lemah dan ia takut terjadi sesuatu.
"Aku tidak ingin mengganggu waktu mu bersama Ketty."
"Ketty ingin tinggal di sini." Kenan sebenarnya ragu untuk menyetujuinya, lebih baik dia membicarakannya dengan Eileen.
Eileen memalingkan wajahnya. "Terserah kamu Kenan, tapi aku tidak merasa nyaman. Ketty akan tau aku hamil, aku tidak ingin mengatakannya." Sebisa mungkin ia ingin membawa anaknya pergi dari kehidupan Kenan dan Ketty.
"Baiklah, aku akan membujuk Ketty untuk tidak berada di sini. Aku takut membebani pikiran mu." Dia mengalah demi kebaikan Eileen, nanti ia akan membujuk Ketty untuk pergi dari rumah Eileen.
ei mndngan kmu kabur kmn gtu m ankmu SMA sama kamu