NovelToon NovelToon
The Rise Of Savior

The Rise Of Savior

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Daffa Rifky Virziano

Di tengah reruntuhan planet Zefia, Arez terbangun dari tidur panjangnya—sebuah dunia yang hancur akibat bencana besar yang dikenal sebagai Bang. Setiap seratus tahun, planet ini mengalami Reset, sebuah siklus mengerikan yang membawa kehancuran, memunculkan monster, dan membangkitkan kejahatan dari masa lalu. Dunia di mana perdamaian tak pernah bertahan lama, di mana peradaban selalu bangkit hanya untuk jatuh kembali.

Arez, seorang pahlawan yang terlupakan, bangkit tanpa ingatan tentang masa lalunya. Digerakkan oleh naluri untuk melindungi Zefia, ia harus bergabung dengan para Refor, pejuang pilihan yang memegang kekuatan elemen untuk menjaga keseimbangan dunia. Namun, Arez tidak menyadari bahwa ia adalah kunci dari siklus kehancuran yang terus berulang. Monster dan musuh dari masa lalu mengenali jati dirinya, tetapi Arez terjebak dalam kebingungan, tak memahami siapa dirinya sebenarnya.

Apakah di@ adalah penyelamat dunia, atau justru sumber kehancurannya? Apakah Arez akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daffa Rifky Virziano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertarungan di Arena

Pertarungan Fase 1

Sorakan penonton semakin keras ketika sepuluh anak buah Liloid mulai memasuki arena. Mereka adalah manusia setengah hewan dengan wujud yang beragam—beberapa memiliki tubuh seperti serigala, lainnya memiliki sayap burung, sisik reptil, dan cakar tajam. Mereka mengelilingi Arez, membentuk lingkaran ketat, siap untuk bertarung.

Wasit setengah buaya mengangkat tangannya tinggi-tinggi, menambah intensitas suasana.

"Hadirin sekalian, inilah saat yang kita tunggu-tunggu! Fase pertama dari pertarungan ini dimulai dengan Arez, penantang dari ibu kota, melawan sepuluh anak buah Liloid yang sudah terbukti mematikan dalam banyak pertempuran!" serunya dengan suara lantang, memicu sorakan lebih besar dari para penonton.

Arez menarik napas panjang, matanya tajam menatap musuh-musuh di sekitarnya. Dia merasakan angin dingin pagi menusuk kulitnya, tetapi adrenalin yang memuncak membuat pikirannya tetap fokus.

"Siaplah!" Salah satu anak buah Liloid, seorang manusia setengah macan, mendesis sebelum melompat ke depan dengan cakarnya yang besar, menerjang dengan kecepatan luar biasa.

SWOOSH!

Arez menghindar ke samping, pedangnya berkilat saat ditebaskan ke arah penyerangnya. Suara pedang yang beradu dengan cakar macan itu memekakkan telinga.

CLANG!

"Serangan pertama! Arez berhasil menghindar dengan kecepatan luar biasa!" teriak wasit.

Tidak ada waktu untuk menarik napas. Dua lagi anak buah Liloid, satu dengan sayap kelelawar besar dan satu lagi dengan tubuh berotot seperti beruang, menyerang secara bersamaan dari arah yang berbeda. Kelelawar raksasa itu meluncur dari atas, sementara manusia beruang menyeruduk dengan kekuatan luar biasa dari samping.

BOOM!

Tanah bergetar saat serangan mereka menghantam, tetapi Arez melompat tinggi, berputar di udara, dan menghindari kedua serangan mematikan itu.

"TIDAK TERKIRA! Arez menunjukkan kelincahan yang luar biasa di udara!" teriak sang komentator, matanya terbuka lebar karena terkejut.

Saat Arez mendarat, dia berputar cepat dan menebas salah satu musuh terdekat, manusia setengah reptil dengan sisik hijau yang keras. Tebasan pedangnya disertai dengan kilatan.

ZAP!

"AAAAARGH!" teriak reptil itu saat serangan cepat mengenai tubuhnya, membuat sisiknya meleleh dan tubuhnya jatuh ke tanah dengan suara berdebum.

"Serangan yang sangat kuat dari Arez! Satu lawan jatuh!" Wasit kembali berseru. "Tapi masih ada sembilan lagi!"

Tidak ada waktu untuk berpikir. Tiga lagi anak buah Liloid—manusia setengah ular, setengah banteng, dan setengah burung elang—menerjang bersamaan. Ular itu menyerang dengan taring berbisa, banteng menanduk dengan kekuatan luar biasa, sementara elang menyambar dari atas.

Arez mengepalkan tangan, lalu melepaskan serangan pamungkas.

"Twilight Slash" serunya.

Pedangnya mengeluarkan kilatan cahaya dan kegelapan yang menyatu, menebas ke depan dengan kecepatan kilat. Gelombang energi itu memotong udara, menghantam ketiga musuh dengan kekuatan dahsyat.

BOOOOM!

Tanah bergetar hebat saat energi menghantam mereka. Asap mengepul dari titik tumbukan, dan ketika asap mulai menghilang, ketiga musuh itu terkapar tak berdaya di tanah.

"LUAR BIASA! TIGA lawan jatuh dengan satu serangan!" Sang wasit hampir melompat kegirangan, suaranya dipenuhi kekaguman.

Namun Sang wasit terdiam sejenak setelah melihat Elemen Arez, matanya membulat tak percaya. Penonton di arena pun hening sesaat, lalu riuh rendah kembali

“Arez... dia punya kemampuan ganda!” bisik salah satu penonton, suaranya hampir tenggelam dalam kegaduhan. “Cahaya dan kegelapan? Itu sangat langka!”

Sang wasit, yang setengah buaya, melanjutkan narasinya dengan penuh kekaguman. “Para hadirin sekalian, ini sungguh luar biasa! Kita tidak hanya melihat seorang petarung dari ibu kota, tapi juga pemilik kemampuan ganda yang sangat langka! Cahaya dan kegelapan, dua elemen yang konon hampir tidak pernah bersatu dalam satu tubuh!”

Penonton yang semula terkejut, sekarang mulai bersorak lebih keras. Mereka menyadari bahwa pertarungan ini bukan sekadar duel biasa. Arez baru saja menunjukkan sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang membuat harapan akan kemenangan melawan Liloid semakin tinggi.

Di sisi lain arena, Liloid memperhatikan dengan tatapan tajam. Bukannya marah atau terganggu, Liloid justru tersenyum tipis, matanya berkilat penuh rasa puas. Ada sesuatu di balik pikirannya yang misterius.

“Hm… luar biasa, Arez,” gumam Liloid, suaranya rendah namun cukup terdengar oleh anak buahnya yang berdiri di dekatnya. “Sepertinya pertarungan ini akan lebih menarik daripada yang kuharapkan.”

Camelia, yang duduk di pinggir arena, Kaget melihat kekuatan Arez, “Luar biasa. Apa kau tau soal itu Erlana..,” bisiknya pada Erlana yang duduk di sebelahnya.

“ya percayalah pada arez” jawab Erlana, suaranya semangat. “Tapi satu hal yang pasti—Arez harus berhati-hati. Ada sesuatu yang Liloid sembunyikan.”

Arez menatap Liloid dari tengah arena, Namun, belum selesai. Masih ada lima musuh tersisa, dan mereka mulai melingkari Arez lebih hati-hati kali ini, mengetahui kekuatannya. Salah satu dari mereka, manusia setengah harimau, mendekati dari belakang dengan gerakan yang hampir tak terlihat.

SHING!

Arez merasakan ancaman itu dan berputar, menghunuskan pedangnya tepat waktu, menangkis serangan cakar harimau yang tajam. Serangan balik Arez cepat dan tepat, menebas kaki harimau itu.

SLASH!

"Ughhh!" Harimau itu jatuh, menggeram kesakitan.

"Empat lawan lagi!" seru wasit, napasnya tercekat karena tegang.

Arez menarik napas cepat. Tiga lawan lainnya menyerang bersamaan, manusia setengah serigala dan dua manusia setengah kera. Mereka menyerang dari berbagai arah dengan kecepatan luar biasa, mencoba membuat Arez kewalahan.

CLASH! CLANG! BOOM!

Benturan demi benturan terjadi, suaranya menggema di arena. Tapi Arez tetap tenang, fokus, dan mengatasi setiap serangan dengan presisi sempurna. Dia melompat, menghindar, dan menangkis dengan gerakan elegan, lalu dengan satu serangan cepat, dia menebas serigala dan satu kera dengan gerakan diagonal.

"DUA lagi jatuh! Ini pertarungan yang tidak bisa dipercaya!" Wasit hampir kehilangan kata-kata.

Hanya tersisa satu musuh terakhir, manusia setengah kera lainnya. Wajahnya penuh keringat, jelas terlihat gugup. Dia melangkah mundur, tapi Arez sudah bersiap untuk mengakhirinya.

"Sudah selesai," bisik Arez, dan dengan satu gerakan cepat, dia menerjang ke depan dan mengakhiri pertarungan dengan satu tebasan telak.

SLASH!

Kera terakhir jatuh ke tanah, tak bergerak.

"KEMENANGAN UNTUK AREZ! SEPULUH lawan jatuh, dan fase pertama BERAKHIR!" Wasit berteriak, menutup fase pertama dengan gemuruh sorakan dari para penonton.

Arez berdiri di tengah arena, napasnya terengah-engah.

Sang wasit, masih setengah tercengang, segera mengumumkan kemenangan Arez di fase pertama. Suaranya menggelegar di seluruh arena, memancing sorakan penonton yang semakin menggema.

"Luar biasa! Tidak disangka, petarung dari ibu kota ini, Arez, mengalahkan sepuluh anak buah Liloid dalam waktu yang begitu singkat! Camelia, kamu benar-benar memilih petarung yang tidak main-main!" teriak sang wasit, mengangkat tangan ke udara, menunjuk ke arah Camelia dengan kekaguman.

Camelia tersenyum tipis namun penuh percaya diri, sementara Erlana yang duduk di sebelahnya tak bisa menyembunyikan rasa lega. Arena semakin riuh ketika para pekerja mulai memasuki tempat pertarungan, mengangkat tubuh-tubuh anak buah Liloid yang terkapar di tanah. Penonton yang berdiri semakin mendekat, mencoba melihat lebih jelas Arez yang berdiri dengan nafas teratur di tengah arena, tubuhnya disinari cahaya pagi yang masuk dari celah-celah atap.

Sementara itu, di sisi lain arena, Liloid memperhatikan Arez dengan senyum penuh arti. Ia tidak menunjukkan kekesalan atau amarah, melainkan kepuasan yang aneh. Liloid lalu melambaikan tangan, memanggil tiga petarung terkuatnya mendekat. Mereka adalah manusia setengah hewan dengan otot-otot yang kekar, mengenakan zirah ringan dan bersenjata tajam.

Sambil menatap Arez dengan mata tajam, Liloid berbisik pelan kepada ketiga petarungnya, hampir tak terdengar oleh siapapun. Namun, gerakan tangan dan tatapannya jelas memberi isyarat bahwa akan ada sesuatu yang lebih dari sekadar pertarungan biasa di fase kedua. Ada rencana licik yang sedang ia susun.

Arez, yang berdiri di tengah arena, memperhatikan gerak-gerik Liloid dan ketiga petarungnya. Ia tahu bahwa ada hal yang tidak beres. Mungkin di fase kedua ini, ia tak hanya harus bertarung melawan kekuatan fisik, tapi juga keculasan. Tapi, bukannya takut atau ragu, tatapan Arez justru semakin tajam. Tekadnya semakin kuat, tubuhnya berdiri tegap, dan di dalam hatinya, ia tahu ini adalah ujian penting yang harus ia lewati.

Liloid kembali tersenyum, seolah berkata tanpa kata, "Bersiaplah, Arez. Fase kedua ini tidak akan sebersih yang kau kira."

Arez membalas senyum itu dengan tatapan penuh antusiasme, menantang Liloid tanpa kata-kata. Di dalam dirinya, ia merasa semakin bersemangat menghadapi tantangan ini. Pertarungan sesungguhnya baru saja dimulai, dan ia siap untuk apapun yang akan terjadi.

1
Arsiteku Istriku
napa ga bikin paragraf baru aja
Arsiteku Istriku
tor bikin bab khusus jurus2 arez dong
Daffa Rifky V: nanti aku coba ya
Daffa Rifky V: nanti aku coba ya
total 2 replies
Nur-
udah masuk arc baru ya?
aizen
dikit amat tor tumben
Thia El Fath
ceritanya kerennn kak...
VReader
tor konsisten dong, saran aja jgn tiap bab ntar panjang, nter pendek. sama ratain aja
Daffa Rifky V: maaf kak atas ketidak nyamanan membaca🙂, aku akan brusaha maksimal mungkin untuk memperbaiknya makasih sarannya
total 1 replies
Gehrman
Aku baru baca 5 chapter dan ini sedikit review dariku.

Untuk tulisan bagus dan rapi melebih standar tulisan author2 di sini kebnyakan. Pendeskripsian juga sudah bagus namun aku saran lebih menerapkan showing ke konten yg ada di cerita.

Untuk Alur termasuk lambat, World Building ada untuk pengenalan cukup, ada beberapa narasi yg janggal namun untuk tidak terlalu mengganggu keseluruhan bacanya.

Saranku, lebih eksplor setting Post Apocalyptic-nya dlu baik sebelum bertemu Elara ataupun ketika baru bertemu dengannya.

Feelnya menurutku bukan seperti novel Post Apocalyptic kebnyakan dan malah seperti Novel isekai pada umumnya.
Daffa Rifky V: thank u so much aku juga baca karya kaka udah 10 chapter tapi karna sibuk di rl blom baca baca lagi😁😁😁
total 1 replies
Gehrman
Emmm tadi katanya rambutnya perak ...

Skrng jadi emas /Facepalm/
Daffa Rifky V: akwwkkw lupa dirubah itu blom revisi🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Gehrman
Lalu, ingatan apa yang kembali ke Arez seperti yg sudah disebutkan di chapter sebelumnya klw dia masih bnyak yg tidak tahu?
Daffa Rifky V: bukan maksudnya dia pergi ke tujuan ke kota trevia buat mencari tau dirinya, mungkin dia bisa inget sesuatu nanti gitu hehe
total 1 replies
Gehrman
Saranku, lebih perlihatkan setting Post Apocalypticnya terlebih dahulu agar pembaca mulai meresap ke latar dari novel ini yg bertemakan Post-Apocalyptic seperti yg sudah disebutkan.
Gehrman
Narasi ini ada problem karena penjelasannya kaya MC dan Elara ini sudah sangat dekat dan memiliki takdir yg berhubungan padahal baru pertama kali bertemu.
Daffa Rifky V: agak bingung soalnya bikin setting awal niatnya si elara ini ketemunya gimana , jadi dibikin kek gini🥲🥲tapi elara tau soal sjarah kbangkitan sorang pahlawan dimasa lalu, disini cuma elara blom tau bgt sama arez dia juga pnasaran. tapi seiring berjalannya bab per bab elara bakal tau kbenarannya.... dan penyebab dunia skarang kek gini juga dan banyak negeri yg udah silih berganti sebelum elara lahir karna banyak reset akibat bncana kiamat itu.sksrang jadi 5 negara di Zefia, usia Arez sndiri lebih dari ribuan tahun.. dan knapa dia tertidur beberapa chapter lagi bakal dijelasin kok, soalnya aku masi nyajiin ringan2 dulu sblum badai panjang di tiap chapter
total 1 replies
Gehrman
ini dialog kedua respon untuk apa dialog siapa?
Daffa Rifky V: itu si elara kan diserang jadi insting aja dia mao bantu ellara, tpi perlu ga ya dialog kek gitu aku juga ngrasa kpanjangan si
total 1 replies
Gehrman
Kasih eksposisi Refor itu apa.
Daffa Rifky V: siap , refor itu pemilik tanda yang punya elemen, ygga punya elemen tu orang biasa
total 1 replies
Gehrman
Mengapa Pembawa cahaya yang notabenenya elemen yg biasa dimiliki oleh seorang Pahlawan ditakuti? Dan ditakuti oleh siapa? 🤔
Llitch Ceysa
aku suka
Daffa Rifky V: makasi kaka dukung terus ya
total 1 replies
Iyan Store
updatenya lama bgt dah/Sweat//Sweat//Sweat/
Daffa Rifky V: lagi banyaj ksibukan di rl huhuu
total 1 replies
Satu Kata
autor sus bgt😏😏
Nightcore Yagami
mantap wir
aizen
semangat updatenya torrrr
Daffa Rifky V: makasih
total 1 replies
VReader
menurutku gak perlu terlalu panjang dijelasin deh
Daffa Rifky V: makasih sarannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!