NovelToon NovelToon
GAGAL DALAM BERCINTA

GAGAL DALAM BERCINTA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Suami ideal
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bellasdc

Inilah cerita cintaku yang gagal bersamanya... Cinta Terlarang, Terhalang Status
Perempuan biasa yang sempat mendapatkan cinta dan kasih sayang dari seseorang yang dia kagumi sejak lama.. Akankah cinta terlarang ini kembali dan berlanjut ke jenjang yang lebih serius atau berhenti di tengah jalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bellasdc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anakku Hilang

3 hari berlalu.

Hari ini datang, acara pernikahan Kak Arka dan Hani akhirnya tiba. Aku, Aldo, dan Ical berangkat dari apartemenku. Aldo terlihat keren memakai setelan itu, dan Ical lucu pakai setelannya sendiri.

Seperti mimpi. Kami seperti keluarga bahagia, keluarga yang dulu pernah aku harapkan bersama Aldo. Tidak menyangka, aku dan Aldo akan bersama lagi. Di saat aku ingin melupakannya, dia malah datang sekarang.

5 jam di perjalanan, aku melihat tamu terus berdatangan tanpa hentinya. Acaranya dilangsungkan dengan meriah. Orang tua, saudaraku sudah sampai duluan di sana. Ical pergi lari menghampiri papahnya.

Aku dan Aldo mengikutinya. Kami bersalaman, saling mendo’akan yang terbaik, mengambil foto bersama, itu termasuk hal yang wajib dilakukan.

Setelah itu, aku mengajak Ical dan Aldo untuk makan dulu. Khawatir Ical lapar dan sakit karena belum makan dari siang, karena tadi kami buru-buru berangkat. Kami duduk di sebuah meja yang disediakan khusus keluarga.

Setelah makan, Ical mengajak Aldo mengambil makanan penutup yang dia inginkan. Ternyata, Kak Arka mendatangiku ingin mengobrolkan suatu hal.

“Shinta, boleh kita bicara sebentar?”

“Iya Kak, kenapa?”

“Aldo menepati janjinya kan? Waktu di Rumah Sakit, aku mengatakan pada Aldo, kalo dia harus menjagamu karena kamu perempuan yang sangat baik, dan cocok untuk mendampingi Aldo. Aku memberitahukan semua tentang kita selama di luar negeri"

"Kak Arka bilang bahwa cinta kamu seutuhnya hanya untuk dia, walaupun kamu tidak pernah mengatakannya kepadaku, tapi semua tersirat dari sorot matamu padanya. Mungkin kamu membuat pernyataan tidak akan pernah berhubungan dengannya lagi, tapi hati tidak bisa berbhohong, Shinta. Kamu sudah di takdirkan hanya untuk bersamanya” Sambung Kak Arka

“Kak Arka membicarakan itu dengannya? Tapi.. terima kasih Kak sudah menjelaskannya, pantas saja dia tidak bertanya atau membicarakan hal itu denganku.. Ternyata..

"Oh iya Kak, Aldo sudah berjanji dia akan selalu menjaga saya. Kami berencana untuk melanjutkan hubungan kami, yang sempat tertunda itu. Saya berharap, saya dan Aldo juga bisa bahagia seperti Kak Arka dan Hani.”

“Syukurlah, selamat ya, Shin?”

“Selamat juga Kak Arka. Oh iya, selanjutnya apa yang akan Kak Arka lakukan sama Ical?”

“Untuk Ical, Kak Arka juga masih bingung. Hati Hani masih belum bisa luluh. Mungkin harus lebih banyak lagi waktu untuk dia. Bolehkan Kakak menitipkan Ical lebih lama lagi? Agar Kakak bisa bicara dulu bersama Hani?”

Sebenarnya kasihan melihat Kak Arka yang dihadapkan pada dua pilihan yang sangat berarti untuknya, pilihan pertama anaknya sendiri dan pilihan kedua istri barunya. Hani tuh ya, apa sih yang dia pikirkan.

“Iya Kak, sebenarnya aku senang bisa menjaga Ical, dia sudah aku anggap sebagai anak sendiri. Kak Arka tidak usah mengkhawatirkan itu, selain itu bisa untuk latihan hehe..."

"Tapi aku takut, nanti bagaimana kalo semisalkan Ical malah semakin dekat denganku, dan tidak mau lagi bersama Kak Arka? Kalo boleh aku menyarankan, mungkin jika Kak Arka semakin cepat meyakinkan Hani untuk segera dekat dengan Ical, pasti hal itu tidak terjadi. Lebih cepat lebih baik, Kak”

“Kak Arka juga bingung, tapi disini kita sama-sama akan berjuang, Shinta. Semoga saja itu tidak akan terjadi” Belum sempat kami selesai bicara, Aldo dan Ical datang membawa ice cream untukku.

“Kakak Ical, suka ice creamnya? Tidak apa-apa kalo suka, tapi jangan banyak-banyak nanti sakit gigi. Papah ke sana dulu yaa?” Kak Arka menatapku dan Aldo, mengisyaratkan harus pergi ke tempat Hani lagi.

“Apa yang kalian bicarakan?” Tanya Aldo

“Bukan apa-apa. Bagaimana kalo kita pulang sekarang? Aku sedikit lelah”

“Baiklah, kita pamit dulu dengan yang lainnya. Ayo, Kakak” jawab Aldo

Setelah berpamitan, kami pergi pulang. 5 jam sudah kami tempuh, akhirnya sampai juga, cukup melelahkan. Kami memutuskan tidak menginap di hotel atau di rumah orang tuaku padahal lebih dekat dari gedung acara kalo pulang kesana karena aku juga tidak mau terus merepotkan Aldo padahal kami juga cepat atau lambat mungkin akan segera ke tahap selanjutnya, dia besok pasti harus pergi bekerja kembali, karena itu tugas dan tanggung jawabnya.

“Do, mau mampir dulu atau langsung pulang?”

“Aku langsung pulang aja deh, kalian istirahat saja ya. Besok juga masuk kerja, kalo kamu masih kangen besok bisa ketemu lagi dan kangen-kangenan di Rumah Sakit”

“Dasar GR kamu”

Ical selama di tengah perjalanan tertidur sangat pulas sekali, sepertinya dia kelelahan karena ini merupakan perjalanan yang cukup jauh bagi anak sebesar dia, jadi aku harus aku menggendongnya masuk.

Sebelum itu, Aldo mencium keningku dulu, sudah menjadi kebiasaan sebelum berpamitan. Aku pergi ke atas menggendong Ical, lalu pergi istirahat juga.

Pagi hari ini, aku harus pergi ke Rumah Sakit lebih awal. Terpaksa aku menitipkan Ical juga lebih awal di penitipan anak. Di Rumah Sakit, aku langsung bersiap untuk memakai baju operasiku, memasuki ruang operasi sebagai asisten dokter. Operasi kali ini memakan waktu 5 jam, terasa lelah sekali.

Belum selesai sampai sana, ternyata pasien lain sedang menungguku di IGD, karena hari ini aku bagian jaga sampai malam. Lelah sekali.

Setelah selesai, tentu saja aku harus pergi ke ruanganku. Karena dokumen hari ini cukup banyak yang harus aku tanda tangani. Tapi tiba-tiba pintu terbuka tanpa aku sadari, ada yang diam-diam memperhatikanku dan segera memasuki ruanganku, siapa lagi kalau bukan Aldo.

“Tata, kamu terlihat sangat tidak bersemangat. Kenapa? Kangen aku?”

“Jangan menggodaku, aku sedang kelelahan, Do. Hari ini super duper sibuk..”

“Baiklah, mau aku antar pulang? Berarti jemput Ical dulu kan?”

“Boleh. Iya ke Ical dulu, ayo.. kita pulang”

Karena hubungan kami bukan hubungan yang di rahasiakan lagi atau hubungan tanpa status jadi kami sudah tidak malu-malu atau takut berjalan bersama berdua dan bergandengan tangan.

Walaupun banyak sepasang mata dengan sinis memperhatikan gerak-gerik kami, kata Aldo aku harus diam saja, wajar kalau orang iri, jika bisa kamu balas tatapan tajam itu, tatap saja lagi, jangan diambil pusing katanya.

Aku pergi diantar Aldo. Kami menjemput Ical dulu ke penitipan anak, ini juga sudah larut malam, aku dan Aldo yakin dia pasti sudah tidur. Makanya dengan tubuh yang cukup lelah ini, aku tetap harus bersiap menggendongnya sampai di Apartement.

Tetapi saat sudah sampai di sana, pegawai penitipan anak bilang kalau Ical tidak ada di situ. Aku panik. Menurut pernyataan pegawai penitipan, dia sudah di jemput seorang lelaki dan Ical juga mengenalnya. Makanya pegawai tidak bisa menahannya.

Aku panik, kemana Ical? Siapa yang bawa Ical? Aldo menenangkanku.

Drtt.. pesan masuk. Dari Devan. Hah.. Syukurlah, ternyata Devan yang membawa pergi Ical.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
hai kak
gabung yu d cbm..
kita d sn bakal belajar dan bermain bersama
..
caranya follow akun ak dl ya.
nnti aku undang kaka
thx
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!