Qin Yichen adalah putra kesayangannya kaisar dan sangat dimanjakan. Karena sangat dimanjakan, Qin Yichen tumbuh menjadi remaja yang suka membuat masalah dan akhirnya dikirim ke akademi militer kerajaan di bawah bimbingan Jenderal Bao. Di sana dia bertemu dengan putri jenderal Bao yang tomboy. Putri jenderal itu bernama Bao Jiali. Qin Yichen jatuh cinta pada Bao Jiali. Namun, politik yang kejam membuat Qin Yichen ditarik kembali ke istana dan Jenderal Bao sekeluarga dibunuh kecuali Bao Jiali. Bao Jiali berhasil hidup dan masuk ke dalam istana sebagai penari untuk menuntut balas.
Ikuti kisah komedi romantis penuh suka dan duka ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luka Di Tangan
Bao Jiali berdiri di depan singgasana Ibu Suri dan menekuk kedua kakinya ke depan sambil memberikan salam, "Salam Ibu Suri"
"Kenapa kamu tidak membungkukkan badan kepada Yang Mulia Ibu Suri?" Pekik Feming dengan wajah tengil.
"Bukankah saya sudah memberikan hormat dan salam. Maaf kalau saya memberi hormat dan salam dengan cara yang saya ketahui. Saya ini berasal dari keluarga petani miskin dan terbiasa hidup di dalam hutan tanpa aturan. Bukankah dengan demikian, saya bisa terlepas dari hukuman? Karena orang yang tidak tahu itu hanya memiliki hak untuk dimaafkan" Ucapan Bao Jiali itu mengutip salah satu halaman yang berada di dalam buku peraturan kerajaan Qin.
Hakim Agung yang sudah berada di aula besar yang berada di sisi timur paviliunnya Ibu Suri, langsung menyahut, "Itu benar, Ibu Suri. Semua yang diucapkan Yang Mulia Selir, benar. Peraturan itu ada di dalam halaman sepuluh bait kedua buku........."
"Diam kau!" Ibu Suri mendelik ke hakim Agung dan saat Hakim Agung terdiam dan menunduk, Ibu Suri menatap tajam Bao Jiali, "Kau......Kau memang tidak tahu aturan! Dasar bar-bar! Menyebalkan!"
Hakim Agung melirik Bao Jiali dan membatin, aku sepertinya pernah melihat gadis ini? Tapi di mana? Kalau dia tidak tahu aturan kenapa dia bisa hapal isi buku peraturan kerajaan ini. Gadis ini cerdas dan dia bukan gadis sembarangan. Sebenarnya dia ini siapa?
"Iya saya akui saya tidak tahu aturan jadi saya berhak untuk dimaafkan karena saya sudah meminta maaf dan saya berhak untuk dididik dengan benar bukannya dibentak-bentak seperti ini" Sahut Bao Jiali dengan wajah santai.
Shiqing yang sedari tadi menunduk, mengulum bibir menahan senyum dan membatin, Yang Mulia Selir ternyata cerdas juga.
Ibundanya Qin Yichen menghela napas panjang lalu berkata dengan wajah dingin, "Lupakan soal salam dan hormat! Sekarang aku harus memberimu hukuman karena kamu sudah menyerang Xudan, utusanku, sampai terluka sangat parah. Hakim Agung!" Ibu Suri menoleh ke Hakim Agung.
"Saya siap menerima perintah, Ibu Suri" Hakim Agung langsung menundukkan kepala di depan Ibu Suri.
"Aku memanggilmu kemari agar kamu menyeret gadis bar-bar ini ke ruang pengadilan dan beri dia hukuman seberat-beratnya! Seret dia sekarang juga!" Pekik Ibu Suri sampai hampir putus urat nadi di lehernya.
Shiqing sontak menegakkan badan dan Bao Jiali langsung menggenggam lengan Shiqing sambil berteriak, "Tunggu dulu!"
"Apalagi yang perlu ditunggu! Seret dia!" Pekik Ibu Suri dengan napas yang mulai terengah-engah.
"Bukankah di dalam kitab hukum kerajaan ini, kalau tidak salah di dalam halaman dua puluh lima baris ketiga, tertulis bahwa setiap orang berhak membela dirinya dan memberikan penjelasan sebelum dia diseret ke pengadilan dan sebelum bukti-bukti dan saksi mata dihadirkan"
Hakim Agung terkesiap kaget dan sontak berkata, "Itu benar"
Gila! Gadis ini bahkan hapal isi kitab hukum kerajaan ini. Batin Hakim Agung dengan senyum penuh kekaguman.
"Bukti apa! Saksi mata apa! Pernyataan Xudan sudah cukup dan luka Xudan adalah buktinya!" Teriak ibu Suri dengan mata melotot.
Hakim Agung sontak menyahut, "Saya adalah seorang Hakim dan saya dilantik atas sumpah bahwa saya akan berlaku adil sesuai dengan hukum dan peraturan yang ada di kerajaan ini. Jadi, saya akan mendengarkan terlebih dahulu penjelasan dari Yang Mulia Selir Gu Jiali dan Xudan harus dihadirkan di sini"
"Kau......." Ibu Suri mendelik ke Hakim Agung.
"Maafkan saya, Ibu Suri. Kalau kita tidak berlaku adil berdasarkan hukum dan peraturan yang ada di kerajaan ini, maka rakyat bisa marah dan rakyat tidak akan percaya lagi pada kita, Ibu Suri" Hakim Agung segera berkata dengan menundukkan kepala.
"Baiklah! Kita dengarkan dulu pembelaan gadis bar-bar itu!" Ibu suri merapatkan gerahamnya karena amarahnya sudah memuncak.
"Kenapa Anda menyerang Su Xudan, Yang Mulia Selir Gu Jiali?" Tanya Hakim Agung.
Bao Jiali menghela napas panjang lalu berkata, "Karena ada tertulis di kitab hukum halaman tiga puluh tiga baris kelima, siapa yang mengarahkan mata pedang ke kita, kita berhak menyerangnya untuk membela diri"
"Apakah Su Xudan mengarahkan mata pedang ke Anda?" Tanya Hakim Agung.
"Bukan ke saya, tapi ke Kak Shiqing. Kak Shiqing terdesak dan saya refleks menendang dada wanita yang bernama Xudan"
"Itu benar" Sahut Shiqing. " Bibi Li dan semua dayang di paviliun Kaisar bisa dihadirkan di sini sebagai saksi kalau pernyataan saya kurang dipercaya" Sahut Shiqing.
"Bohong! Wanita miskin macam kalian itu suka berbohong! Luka di dada Xudan berupa tapak tangan bukan tapak kaki" Pekik Yang Mulia Ibu Suri.
"Saya belum selesai bercerita" Sahut Bao Jiali.
"Teruskan!" Sahut Hakim Agung dengan wajah ramah.
Aku menyukai kecerdasan dan keberanian gadis ini. Kalau dia mau, aku akan jadikan dia asistenku di divisi kehakiman. Batin Hakim Agung.
"Su Xudan tidak terima lalu dia menyerang saya terlebih dahulu dengan pedang sedangkan saya tidak memakai senjata apapun. Bukankah itu tidak adil? Ada tertulis di kitab hukum halaman lima puluh tiga soal penyerangan dan Anda semua yang berada di ruangan ini, bisa membacanya sendiri nanti. Saya hanya menahan serangannya dan kalau sampai tapak tangan saya mengenai dadanya, itu kebodohan dan kecerobohannya sendiri" Ucap Bao Jiali dengan tegas dan tanpa rasa takut.
"Bohong!" Pekik Yang Mulia Ibu Suri.
Tanpa sepengetahuan semuanya, Qin Yichen berdiri di balik pintu dan dia bisa mendengarkan semuanya dari awal. Qin Yichen tersenyum dan membatin, Istriku memang hebat. Aku tidak salah pilih. Lalu, Qin Yichen mengajak Chumu ke kamarnya Su Xudan.
Belum melangkah cukup jauh dari kamarnya, Su Xudan yang sedang berjalan malas-malasan menuju ke aula besar, langsung dihadang oleh Qin Yichen dan Chumu.
Su Xudan sontak membungkukkan badan dan memberi salam, "Salam Yang Mulia Kaisar"
"Berani benar kamu menyerang Istri yang sangat aku cintai, hah?!" Qin Yichen menggertakkan gerahamnya.
Xudan langsung berkeringat dan wajahnya pias lalu dia bergegas berkata, "Maafkan saya, saya hanya, hanya........"
"Katakan apa hukuman yang kau inginkan? Seluruh keluarga kamu dihukum cambuk sebanyak seratus kali lalu kau, aku buang ke hutan terlarang atau kau katakan yang sebenar-benarnya apa yang terjadi" Qin Yichen berkata dengan wajah dingin dan napas menderu penuh amarah.
"Sa......saya akan mengatakan yang sebenar-benarnya, Yang Mulia" Sahut Xudan dengan wajah pias dan suara gemetar.
"Segera pergi ke aula besar dan bebaskan Istriku dari ketidakadilan!" Geram Qin Yichen.
Xudan langsung menyahut, "Ba....ba, baik, Yang Mulia Kaisar" Lalu, dia melesat secepat kilat ke aula besar.
"Kita tidak ke aula besar, Yang Mulia?" Tanya Chumu.
"Kau lihat tadi, A Li sangat hebat dan cerdas. Biarkan dia tunjukkan kehebatan dan kecerdasannya di sana. Kita tunggu saja di sini. Kalau diperlukan barulah aku turun tangan" Sahut Qin Yichen dengan senyum bangga. Dia bangga pada kekasih hatinya.
"Baik, Yang Mulia" Sahut Chumu.
Beberapa menit kemudian, Chumu dan Qin Yichen sontak memekik kaget, "Kenapa dia naik ke atap?"
Qin Yichen sontak melesat ke atas untuk menyusul Bao Jiali dan lengan Chumu ditahan oleh Shiqing.
Chumu menoleh ke istrinya dan istrinya langsung berkata, "Jangan ikut campur urusan rumah tangga Yang Mulia Kaisar"
Chumu tersenyum lebar lalu dia menoel pucuk hidung istrinya dan berkata, "Dari dulu kau memang pandai berkata-kata" Shiqing langsung terkekeh geli.
Sementara itu, Qin Yichen tengah berdiri di depan Bao Jiali sambil bertanya, "Kenapa kamu naik ke atap?"
"Aku ingin duduk di sini untuk menghirup udara bebas" Ucap Bao Jiali sambil duduk di tengah atap.
"Aku akan menemani kamu" Qin Yichen berkata sambil duduk di sebelah kirinya Bao Jiali.
Melihat Qin Yichen duduk di sebelahnya, Bao Jiali sontak bangkit berdiri sambil berkata kesal, "Kenapa kamu selalu menggangguku?! Pergi!"
Qin Yichen bangkit berdiri sambil berkata dengan senyum manis, "Aku tidak mau pergi karena aku ingin menemani Istriku menghirup udara segar di sini"
Bao Jiali tidak memperhatikan suaminya karena dia melihat ada seseorang berjalan dan di ikat pinggang orang itu ada tergantung plakat militer ayahnya.
Perempuan cantik bertubuh mungil dan cenderung kurus itu sontak bangkit berdiri karena dia ingin mengejar orang itu. Namun, karena langkahnya tergesa-gesa dan pandangannya terus mengarah ke orang itu, kaki Bao Jiali selip dan dis jatuh terpeleset. Sebelum Bao Jiali jatuh ke lantai dari atas atap yang cukup tinggi, Qin Yichen berhasil menangkap pinggang Bao Jiali dan tangannya yang ada luka tusukan konde Bao Jiali terasa sangat nyeri karena luka yang belum sepenuhnya sembuh dan cukup dalam itu sepertinya mengalami kerusakan yang lebih lebar.
Chumu dan Shiqing sontak ternganga kaget melihat junjungan mereka bergelantungan di atap.
"Peluk pinggangku sekarang juga, A Li. Aku sudah tidak kuat bergelantungan seperti ini" Desis Qin Yichen.
Bao Jiali langsung memeluk pinggang Qin Yichen. Qin Yichen sontak terbang berputar ke bawah berhasil dan berhasil mendarat di lantai bersama Bao Jiali dengan selamat.
Chumu dan Shiqing segera berlari mendekati junjungan mereka dengan helaan napas lega.
Bao Jiali sontak panik saat dia melihat ada tetesan darah dan tetesan darah itu berasal dari tangan Qin Yichen. Perempuan itu langsung berkata, "Tangan kamu terluka?"
Qin Yichen menunduk ke tangannya sambil berkata, "Tidak apa-apa. Ini hanya luka kecil"
"Luka kecil apa? Darahnya terus keluar. Gendong aku lagi dan bawa aku terbang kembali ke paviliun kamu" Bao Jiali kembali memeluk pinggang suaminya.
Qin Yichen tersentak kaget melihat Bao Jiali memeluk pinggangnya tanpa diperintah.
"Ayo! Malah bengong" Pekik Bao Jiali.
"Ah, iya. Baiklah" Qin Yichen tersenyum lebar lalu dia membawa terbang istrinya kembali ke paviliunnya.
Chumu dan Shiqing mengekor arah terbang junjungannya dengan saling melempar pandang dan mereka tersenyum senang melihat junjungan mereka akur.
semoga tetap di beri kesehatan yaaa🥹🥹
semangat up tiap hari🤭🤭
iklan buatmu thor...
semangt💪
sehat terus kakak🥹