"Kau tidak bisa pergi dariku, mana mungkin aku melepasmu setelah aku bisa merasakan hasratku bangkit, kau tidak bisa hanya datang karena ingin merasakan kepuasan! Selena Agatha." Lirih Bentley Leister.
Selena Bianca Agatha seorang mahasiswi cantik berumur (22 tahun) ia terkejut tat kala orang yang begitu ia kenal dan sudah beristri menanyakan hal dewasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya baik dia maupun pria tersebut.
Di samping itu keanehan terjadi pada pria tampan berkuasa yaitu Bentley Max Leister (32 tahun) dimana hasrat bercintanya malah membara ketika bertemu dengan adik dari sahabatnya sendiri yang seharusnya ia rasakan bersama sang istri.
.
.
Lantas bagaimana hubungan Bentley dan Selena ke depannya? dan apakah Ben mampu menahan gejolak pada dirinya yang ia anggap bermasalah?
SIMAK KISAH LENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
Setelah panggilan diakhiri Selena langsung merubah posisi menjadi duduk, menatap lekat ke arah handphone. "Apa katanya? kesepakatan berakhir??."
Butuh beberapa menit Selena untuk mencerna maksud Bentley barusan, ia cukup keheranan karena dengan mudahnya Ben mengakhiri kesepakatan tanpa persetujuannya.
"Apa karena miliknya sudah sembuh? atau karena masalah dengan kak Ricky?.." Banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam benak Selena.
Selena ingin menghubungi Bentley kembali tapi jika dipikir-pikir bukankah Selena sebenarnya dari awal tidak mau terikat dan sekarang dengan mudah?.
"Iya ya ada apa denganku tapi ini rasanya aneh sekali.." Lirih Selena merasa ada yang mengganjal dalam hatinya.
Paling sekarang akan bertemu Ben jika terlibat pekerjaan, itu pun jika Ben turun tangan ini jika tidak?.
"Aaargh! masalahnya hanya dengan om Ben aku berani ciuman dan hampir melakukan lebih." Ujar Selena lagi. "Terus jika mau berakhir buat apa aku melepaskan ciuman pertamaku dengannya?."
"Ck itu kan kesepakatan Sel jadi resikonya." Timpal Selena lagi.
Selena guling-guling di atas kasur karena merasa ada yang aneh pada diri sendiri, bukankah Ben tidak akan menyerah sampai mendapatkannya?. "Cih! ucapan pria tidak bisa dipegang terlalu banyak omong manis kau om, untung saja aku tak melakukan kuda-kudaan denganmu!."
Selena mengirim pesan pada Ben.
Saat mendapati pesan masuk Bentley langsung melihatnya, pria tampan itu tersenyum sinis mendapati balasan Selena.
Keesokan paginya..
"Sarapan sayang." Ujar Bella.
"Di kantor saja ma."
Martin dan Bella saling tatap satu sama lain.
"Ada apa? wajahnya jangan ditekuk seperti itu!." Timpal Martin membuat langkah Selena berhenti.
"Tak apa sedang tidak mood saja pah, aku duluan."
"Duduk dulu!." Lanjut Martin membuat Selena menghela nafas berat, bibirnya cemberut namun tetap patuh duduk di meja makan.
"Kenapa pah?."
"Papa dan mama dua hari tidak akan ada di rumah papa ada tugas ke luar kota, kamu baik-baik di sini dan selesaikan proyek dengan baik papa percaya sama kamu." Ujar Martin.
"Dua hari?."
"Iya." Timpal Bella.
"Oh ya sudah kalau begitu."
"Jika terjun ke lapangan pertama kalinya kamu merasa kesulitan, hubungi kakak jangan semuanya sendiri!." Lanjut Martin setelah melihat jadwal sang putri.
"Iya pah." Balas Selena. "Apa ada lagi?."
"No."
Sebelum berpisah Selena pamit memeluk mama dan papanya bergantian, wanita cantik itu pun berlalu pergi menuju perusahaan.
Hari ini Selena ada jadwal meeting dengan manajer dan pegawainya, produk baru siap diluncurkan dengan fashion tema alam dan tentunya untuk promosi akan dilakukan syuting di alam juga.
Sebagai direktur personalia Selena memiliki tanggung jawab pengawasan, ia akan turun langsung bersama staf yang lain dan penanggung jawabnya.
"Untuk pemotretan iklannya ini sangat bagus jika di gunung dari pada pantai." Timpal yang lain dalam diskusi itu.
Selena mendengarkan gagasan pegawai satu-persatu hingga vote dilakukan dan semuanya sepakat syutingnya di gunung.
"Karena sudah selesai tolong persiapkan semuanya dengan baik, pak Angga hubungi saya setelah penjadwalan dilakukan." Ucap Selena.
"Baik nyonya."
"Iya." Ramahnya.
Walaupun belum terbiasa dan keberatan dipanggil nyonya tapi Selena harus bisa beradaptasi dan terbiasa.
Setelah rapat selesai Selena kembali masuk ke dalam ruangannya. "Ah lumayan melelahkan juga ya padahal biasanya tak seperti ini."
Tuk tuk tuk!..
Deg!
Selena menghentikan langkah saat mendengar meja kerjanya di ketuk, tentunya wanita cantik itu terkejut saat melihat Bentley sudah duduk di sana dengan kaki di atas meja, sangat angkuh sekali.
"Sudah selesai?." Tanyanya.
"Om!?."
Ben menatap tajam Selena. "Kau benar-benar tidak sopan, lihat dalam kontrak kerja antara diriku dengan Ricky! sopan kah kau meeting tanpa melibatkan diriku?."
Selena menelan saliva sebenarnya ia tahu tapi karena ia bisa mengurusnya sendiri jadi buat apa.
"Om juga sibuk hal seperti ini bisa ku selesaikan sendiri." Balas Selena tak kalah datar karena masih kesal karena Ben tak memberikan alasan mengapa kesepakatan diakhiri.
"Om pergi saja aku mau lanjut kerja." Ujar Selena langsung menunjuk pintu mengusir.
Ben tak suka sisi Selena yang seperti ini. "Apa om Martin mengajarimu?."
"Om aku tak mau debat karena hal seperti ini, om tetap ikut andil dalam pengawasan syuting juga kok." Balas Selena.
"Ck! aku yang menentukan jadwalnya, sekarang aku yang mengatur dan kau harus patuh." Timpal Ben tak mau dibantah.
"Iya-iya." Balas Selena pasrah, raut wajah cantiknya masih ditekuk. "Om di sini saja aku pindah tempat."
Saat Selena hendak pergi Bentley menahan. "Hey! hey! kau ini semakin tak sopan ya."
"Duduk dimana jika om tak pindah? aku juga punya kerjaan."
"Sok sibuk aku tahu jadwal mu, kau hanya menghindari ku bocil!." Timpal Ben.
Selena memutar mata malas. "Ya memangnya kenapa? sudahlah om aku lagi malas."
Bentley gemas sendiri dengan wanita cantik itu yang kesal dan tak bisa dibujuk. "Professional lah cil belum ada yang tak sopan seperti dirimu padaku!."
"Kan ada aku! ah sudahlah.."
Selena beranjak masuk ke kamar mandi untuk cuci muka berharap rasa kesal pada Ben berkurang, namun wanita itu malah terkejut ternyata Bentley ikut masuk juga ke dalam.
"Om!!?."
"Cuci muka saja jangan terganggu aku hanya ingin menenangkan milikku." Lirihnya datar, seraya melepas jas hitam hingga tubuh kekar Bentley terekspos sexy.
"What!!!..."
"Kenapa? mau digesek lagi?."
.
TBC
Ayo tinggalkan jejaknya sebagai dukungan jangan lupa ya!🤗😉
kekurangannya menurutku pemilihan kata2 yg kurang sesuai dengan makna kata itu sendiri. bahasanya juga....😶🌫️
love sekebon deh