NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Polisi

Terjebak Cinta Polisi

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:32.3k
Nilai: 5
Nama Author: Phine Femelia

Di masa lalu... orang tua Sherli pernah berurusan dengan yang namanya polisi hingga harus berada di pengadilan. Sejak saat itu Sherli antipati dengan polisi tetapi di masa sekarang Sherli harus berhadapan dan ditolong seorang polisi yang bernama Kres Wijaya di kantor polisi. Apakah dengan adanya peristiwa tersebut penilaian Sherli tentang seorang polisi berubah atau justru gigih dengan penilaian sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phine Femelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bergejolak

"Siap. Nanti saya akan menyuruh saksi datang" kata Kres.

"Kenapa kamu? Kerja Irfan apa?" tanya Beliau dengan melihat tajam Irfan.

Irfan berusaha menahan emosi. Entah kenapa Irfan merasa dirinya selalu dijadikan sorotan atas semua kesalahan yang terjadi.

"Pak, saya akan segera ke lokasi"

"Kalau begitu...Kres, kamu diam di sini bersama saksi nantinya. Biar Irfan yang menangkap semua pekerja di sana"

"Saya sendiri, Pak?" tanya Irfan dengan merasa tidak percaya.

"Tanpa Kres" kata Komandan dengan melihat Kres.

Kres sedikit tersentak kaget.

"Gimana bisa Irfan dibiarkan menangkap sendiri? Gue paham ada teman yang lain tapi tetap saja. Irfan pasti butuh gue. Gue juga gak bisa membiarkan Irfan sendiri. Gue khawatir. Mereka begitu banyak" pikir Kres.

"Pak, mohon maaf. Apa tidak bisa toleransi? Jumlah mereka banyak" kata Kres hati hati.

"Kalian polisi. Jadi harus bisa menghadapi sebuah masalah. Masalah seperti ini kecil dan menurut saya Irfan bisa walaupun tanpa kamu"

"Gak adil" pikir Irfan geram.

"Apa saya membiarkan Irfan cuma sendiri? Tadi saya cuma bilang tanpa kamu. Cuma tanpa kamu"

Irfan seperti merasa diuji dengan tidak adil.

"Sebenarnya Beliau dari gue mau apa?" pikir Irfan.

Akhirnya setelah sekian lama mereka keluar dari ruang Beliau. Irfan langsung menggerutu dan jujur Kres juga heran dengan keputusan Beliau tapi akhirnya memberi semangat.

"Lo harus bisa. Kalau memang Beliau mau tahu seharusnya lo menunjukkan. Bukan patah semangat begini. Mungkin memang sudah waktunya lo lepas dari gue. Ada kalanya kita gak selalu bareng. Kalau lo sukses gue juga ikut senang"

"...tapi, Kres..."

"Lo jangan meragukan kemampuan diri sendiri. Siapa tahu dengan selesainya kasus ini di tangan lo Beliau jadi lebih percaya sama lo" potong Kres.

"Kres, gue gak melihat begitu. Beliau ada maksud sama gue. Maksud buruk"

Kres menghela napas pelan.

"Jangan sembarangan berpikir negatif. Apalagi Beliau komandan kita. Lo gak boleh begitu"

"Lo gak percaya gue? Masa?"

Benar. Sejak kapan Kres tidak percaya Irfan? Sejak dulu mereka saling percaya dan sifat Irfan bukan orang yang senang berpikir negatif apalagi Kres memang merasa Beliau aneh tapi sebagai anak buah yang baik dia mau menenangkan Irfan bahwa Beliau memang tidak ada niat buruk apapun.

"Saat ini tahan dulu semuanya. Alihkan pikiran lo sama kasus ini"

Irfan mengusap kasar wajahnya karena merasa sebal. Sekarang waktunya Kres kirim pesan untuk Sherli. Kres mengambil handphone dari dalam saku dan coba telepon Sherli tapi tidak dijawab. Kres melihat jam dinding.

"Jam setengah 7. Memang masih kerja" pikir Kres.

Kres mengakhiri telepon dan memutuskan kirim pesan saja.

Kres : Selamat malam. Lama tidak ada kabar. Kamu bisa bertemu dengan saya sepulang dari toko? Selagi saya tidak ada tugas tolong sempatkan waktu. Ada sesuatu hal juga yang mau dibicarakan

"Semoga saya berhasil melindungi kamu" pikir Kres berharap.

Pukul 21.00. Sherli baru pulang dan melihat ada pesan dari Kres. Seketika Sherli merasa senang.

"Gue gak mimpi, bukan?" pikir Sherli.

Sherli merasa penasaran dengan isi pesan.

"Apalagi sempat telepon. Rasanya penting ya?" pikir Sherli.

Seketika Sherli langsung membuka isi pesan dan membaca dalam hati. Sherli berhenti berjalan dan membelalakkan kedua matanya.

"Ini benar untuk gue? Gak salah kirim? Tapi dilihat dari isi pesan dia bilang toko lalu lama gak ada kabar. Jadi benar untuk gue, donk" pikir Sherli.

Hati Sherli bergejolak. Memberikan reaksi berlebih karena memang selama ini Sherli berharap Kres masih memberi pesan.

"Lama gak ada kabar tapi sekali ada kabar langsung ajak gue dan bilang ada hal yang mau dibicarakan. Kemungkinan apa ya?" pikir Sherli.

Sherli berpikir keras.

"Apa mau bilang kalau ada perasaan lebih? Mungkin, bukan?" pikir Sherli dengan merasa senang.

Sherli berhenti berpikir.

"Gue memang pernah berurusan dengan polisi sehingga membuat gue anti tapi kalau dia...selama sama gue dia sangat baik. Banyak menolong gue dan sikapnya terbuka meskipun satu sisi ketegasan melekat di dirinya tapi kalau sudah ingat ketika dia ibadah. Ih...menarik...menarik sekali. Rajin. Terlihat saja apalagi gak pernah terlambat" pikir Sherli kagum.

Sherli menahan napas sebentar.

"...tapi satu sisi. Masa dia bisa punya perasaan lebih? Menurut gue dia dari kalangan berada sedangkan gue apa? Dia punya banyak kemampuan sedangkan gue apa?" pikir Sherli pelan.

Sherli menggeleng.

"Baiklah jangan berpikir terlalu muluk. Lebih baik gue harus cari pulsa agar bisa balas pesannya. Gue pasti mau ketemulah" pikir Sherli dengan merasa senang.

Sherli berjalan pergi.

"Kenapa gak ada balasan?" pikir Kres cemas.

"Kres, gue ke lokasi dulu. Sudah dapat persetujuan kalau sekarang gue berangkat"

"Hati hati. Ingat kalau cara menangkap jangan sembarangan"

"Siap, Kres. Saksi gimana?"

"Sudah gue hubungi. Dia mau datang ke sini"

Irfan mengangguk dan berjalan pergi dengan mengajak rekan lain. Kres coba telepon Sherli dan Sherli yang mau berjalan menuju konter tidak jadi. Sherli tersenyum lebar melihat layar handphonenya dan menerima telepon.

"Kamu sudah pulang?"

"Menurut kamu?" tanya Sherli ceria.

Kres merasa heran cara bicara Sherli beda tapi akhirnya tidak dihiraukan.

"Saya serius tanya"

"Sepertinya dia tergesa-gesa. Kenapa ya? Apa terburu mau ke sini?" pikir Sherli.

"Sudah. Kenapa? Pesan kamu benar untuk saya? Kamu tidak salah kirim?"

"Saya memang mengirim pesan untuk kamu"

"Memangnya mau bicara apa?" tanya Sherli dengan berharap.

"Kita ketemu ya? Kamu bisa kalau misalnya ke taman cuma sendiri? Saya baru selesai tugas jadi mau menyusul langsung ke taman"

"Iya. Iya. Tidak perlu dijelaskan panjang. Saya paham, Pak"

"Panggil 'Pak' lagi?"

Sherli terkekeh dan Kres merasa heran.

"Begitu saja protes. Wajar saya panggil 'Pak'

"Masih muda dibilang 'Pak'"

"Serius ngambek"

"Ya...tidak sampai ngambek. Cuma protes. Seperti yang tadi kamu bilang"

Sherli tertawa pelan hanya sebentar.

"Akhiri. Saya mau menuju ke sana"

"Hati hati. Pokoknya jangan naik angkot yang sepi"

Sherli merasa senang Kres perhatian.

"Kalau memang cuma dapat angkot yang sepi kabari. Nanti biar saya yang datang ke lokasi kamu"

"Belum beli pulsa"

"Benar juga kamu kepikiran tentang pulsa. Begini saja. Kalau sekiranya kamu agak lama datang saya telepon kamu"

"Tidak apa-apa. Saya akan beli pulsa. Ini sudah di depan jual pulsa"

"Sudah jangan. Biar saya yang telepon kamu. Sekarang kamu langsung datang ke taman"

"Terburu sekali"

"Iya karena penting"

Sherli merasa penasaran dan tersenyum senang.

"Siap. Hati hati"

"Kamu juga"

Sherli merasa senang dan Kres mengakhiri telepon. Kres langsung izin untuk menjemput saksi dengan alasan paling masuk akal sehingga diizinkan dan berjalan keluar sampai di tempat parkir. Kres memang menyetir dengan kecepatan tinggi. Sampai di taman Kres belum melihat batang hidung Sherli sehingga memilih untuk duduk menunggu. Beberapa menit berlalu handphone Kres berbunyi.

"Ternyata dia beli pulsa dulu" pikir Kres.

Kres mengambil handphone dari dalam saku dan melihat terus layar handphone.

1
Delita bae
hebat , mangat ya up cerita baru nya😇👍🙏
Muji Lestari
iya harusnya Sherly dan kress hidup bahagia dg kluarga kecilnya..harusnya Sherly hamil kalo bisa kembar jadi tak MCM ini suami istri kok ceritanya MCM pacaran terus tak ada moment spesialnya .
Muji Lestari
lama lama Sherly ini bikin emosi siapa yg betah dgn sifat egoisnya
Elen Gunarti
knp g dibuat hmil dlu ya Thor,smpt kcwa ma kres knp nikah ma Dewi masa polisi nggk mau mncari tau dlu lgs mnyrh🤭🤭tp ttp bagus ko q suka👍
Codigo cereza
Oke bangett
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Majin Boo
Gemesin banget karakternya!
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Puas hati!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!