NovelToon NovelToon
DEWA PENGHANCUR

DEWA PENGHANCUR

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mr. Lim's

🏆Juara 1 You Are A Writer 2024 Genre Pria🏆

Xiao Chen, seorang pendekar muda yang sejak kecil dihina karena lahir dari seorang ibu yang menikah secara tertutup dengan anggota Klan yang berseberangan.

Sebagai seorang anak laki-laki ia diperlakukan seperti anak perempuan di rumah keluarga besarnya di Klan Xiao. Ia mengikuti marga ibunya dan menjadi anak yang menyendiri sejak kecil.
Hingga suatu hari ia mengalami kecelakaan, ruang penyimpanan rahasia keluarga Xiao terbuka saat ia sedang bertugas membersihkannya. Sebuah kekuatan ajaib memasuki tubuhnya, kekuatan gelap yang haus akan darah dan juga pertempuran.
Keadaan ini mengubah kepribadian Xiao Chen, membawanya ke petualangan bertemu dengan ayah kandungnya. Di saat itulah keajaiban lain terjadi, energi hitam di tubuh Xiao Chen menghilang dan menjadikan ia memiliki kesadaran untuk bertanggungjawab atas perbuatan masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meninggalkan Desa Caihong

Lin Soang tidak menyangka sama sekali jika kehidupan yang damai seperti ini bisa terjadi bencana yang menakutkan, ia semakin putus asa bercampur malu tidak berkesudahan saat dirinya ditatap oleh sekawanan pria mesum.

Di tengah keputusasaannya, sebuah energi pedang datang dari kehampaan menebas lengan kedua orang yang hendak menyentuhnya lebih jauh. Sesosok bayangan tiba-tiba berkelebat dan berdiri memunggungi Lin Soang, sosok pria memakai pakaian berwarna merah dengan pedang di tangan kanannya.

"Tidakkah kalian merasa pantas berbuat demikian!?" ucap Ye Chen dengan tatapan tajam.

"Siapa kamu?"

Tanya kedua orang pendekar sambil melangkah mundur, mereka adalah pendekar tingkat berlian namun sangat tidak berdaya di bawah aura pemuda yang baru saja muncul. Beberapa orang datang mendekat, tampak lebih kuat dan lebih ganas.

"Apa yang kau lakukan? Apakah kau cari mati" ucap salah satu dari mereka dengan keras.

Seberkas cahaya pedang bergerak vertikal, jejak tanah di bawah kakinya terpotong dan tertarik lurus hingga memotong tubuh pendekar yang baru saja menggertak Ye Chen.

"Zleebb"

Darah merah berpencar di udara, pedang ditangan Ye Chen bergerak tanpa bisa dilihat orang-orang yang berada disekitarnya. Bahkan Lin Soang merasakan kagum sekaligus takut dengan teknik membunuh yang sangat menakutkan itu.

"Si.. Siapa kamu sebenarnya" tanya seorang yang paling kuat diantara mereka dengan gemetaran.

"Aku adalah orang yang membunuh kalian" ucap Ye Chen.

Tanpa banyak berkata lagi, tubuhnya langsung bergerak. Teknik bayangan hitam bergerak seperti hantu, dengan satu lambaian tangannya pedang di tangan Ye Chen bergerak dengan cepat menciptakan kabut darah yang mengeluarkan bunyi degup seperti semangka pecah.

Lima pendekar yang sebelumnya menyerang Lin Soang tewas dengan sangat mengerikan, mereka tewas hanya dalam waktu beberapa detik saja. Kejadian ini sontak membuat Lin Soang gemetaran, ia seperti tidak asing mendengar suara pria yang baru saja bergerak bebas membunuh lawan-lawannya.

"Pakailah pakaian mu" ucap Ye Chen, suaranya mengagetkan Lin Soang yang hampir telanjang itu.

"Ka.. Kamu Ye Chen?!" tanya Lin Soang dengan mata terbelalak.

"Jika saja kamu bukan keponakan paman Qin mungkin aku akan mengabaikan mu" ucap Ye Chen memberikan reaksi.

Tiba-tiba Lin Soang terdiam membatu, ia jelas paham maksud perkataan Ye Chen barusan, bahkan tiupan angin yang menerpa tubuhnya ia biarkan begitu saja. Selama beberapa tahun ia selalu menjadi batu sandungan hubungan Ye Chen dengan sepupunya, tapi kini ia benar-benar seperti orang gila melihat aksi sporadis Ye Chen dalam membunuh lawan-lawannya.

"Cepatlah pakai pakaianmu, aku tidak ada waktu untuk mengurusi mu" ucap Ye Chen sambil melengos pergi.

"Apakah ia masih laki-laki normal?" gumam Lin Soang sambil melihat tubuh Ye Chen berlalu, ia sebelumnya sedikit menggoda Ye Chen.

Lelaki seperti itu tidak pantas dibiarkan begitu saja, meski itu di Sekte Naga Hitam keberadaan sosok seperti itu sudah jauh melebihi ekspektasinya. Segera Lin Soang memakai pakaiannya, ia merasa konyol ketika memikirkan akan mengenalkan Qin Yu dengan pria yang penuh talenta, sementara Ye Chen yang selama ini berada di sisinya dibiarkan lepas begitu saja.

Ye Chen mengabaikan Lin Soang, dengan pedang di tangannya ia bergerak membunuh kelompok orang yang berjumlah puluhan tersebut. Dengan peningkatan kekuatannya kini kemampuan Ye Chen semakin terasah dan lebih halus dari sebelumnya saat ia membantai ribuan orang di Klan Xiao.

Pada saat ini Qin Chenyu tampak kewalahan melawan beberapa pria bersenjata pedang, mereka tampak ganas ingin melukai Qin Yu dan ibunya. Dengan kualifikasi pendekar ranah perunggu, kekuatan Qin Yu tidak berarti sama sekali di depan gerombolan penjahat tersebut.

"Serahkan pedang itu" ucap seorang penjahat kepada Qin Chenyu, ia menatap penuh minat.

Qin Chenyu menggunakan pedang penghancur untuk melawan musuh-musuhnya, meski ia tidak memiliki kualifikasi namun demi menolong anak dan istrinya Qin Chenyu melakukan perbuatan nekat tersebut.

"Paman.. Biar aku yang menyelesaikannya" ucap Ye Chen dengan tenang, ia muncul dari belakang penjahat tersebut.

Beberapa orang menoleh ke belakang, namun saat kepala mereka belum menoleh dengan sempurna tubuh mereka sudah terpisah.

"Clepuk..!"

Satu per satu kepala mereka jatuh ke tanah, meninggalkan genangan darah begitu saja tanpa kesan berarti di mata Ye Chen.

Qin Yu dan ibunya berdiri mematung, mereka tidak percaya atas apa yang baru saja mereka lihat. Pemandangan berdarah yang tampak di depan mereka begitu santai dilalui Ye Chen tanpa ekspresi penyesalan ataupun kegelisahan.

"Ka..Kamu sudah kembali?" tanya Qin Chenyu dengan ekspresi gelagapan.

"Ya, paman. Terimakasih atas budi baikmu selama ini" ucap Ye Chen, lalu mengubah kembali pedangnya ke dalam bentuk gelang biasa.

"Berarti kamu adalah sosok orang yang melawan kelompok Xigua waktu itu?" tanya Qin Chenyu.

"Ya, itu aku paman" jawab Ye Chen jujur.

"Pantas saja.." jawab Qin Chenyu gemetar menahan takut.

Barusan orang-orang yang mengepungnya adalah para kultivator yang berada di ranah Pendekar bintang, setingkat dengan dirinya. Bahkan jika Ye Chen datang terlambat, tidak ada peluang sama sekali baginya meskipun ia menggunakan pedang penghancur keluarga Zheng.

"Paman.. Bibi.. Kalian baik-baik saja?" terdengar suara Lin Soang dari kejauhan, ia berlari mengejar sosok Ye Chen.

"Ka.. Kami baik-baik saja" ucap Lin Shuwan kemudian.

"Paman, terimakasih atas pertolongan mu selama ini" ucap Ye Chen melangkah maju.

"Ya, aku.. Aku benar-benar tidak percaya jika kamu putra sahabatku seperti ini" ucap Qin Chenyu menatap ke arah Ye Chen dengan perasaan rumit.

Beberapa warga datang ke tempat Qin Chenyu, setelah aksi heroik Ye Chen mereka ingin mengucapkan terimakasih. Mereka semua hampir saja kehilangan nyawa, berkat Ye Chen seluruh penjahat ditumpas dengan mudah.

"Paman, aku akan berangkat ke Xinjiang. Di sana aku akan memulai kehidupan baruku di keluarga Ye" ucap Ye Chen sambil menyerahkan sebuah bungkusan dari dalam cincin penyimpanannya.

Sejak semalam Ye Chen telah menyiapkan peninggalan untuk keluarga paman Qin, ia menganggap Qin Chenyu seperti pamannya sendiri.

"Baiklah jika begitu, aku takkan menghalangimu" Qin Chenyu memeluk Ye Chen, tubuh yang benar-benar mirip dengan sahabatnya.

"Terimakasih paman, terimakasih atas semuanya" ucap Ye Chen dengan tulus.

"Ini pedangmu.." ucap Qin Chenyu kemudian.

"Terimakasih paman" ucap Ye Chen, ia jelas mengingat pedang yang sebelumnya ia gunakan untuk membantai.

Ye Chen lalu menoleh ke arah Lin Shuwan dan yang lainnya, lalu berkata.

"Terimakasih, aku pamit dan maaf telah merepotkan kalian selama ini" ucap Ye Chen sambil tersenyum ringan.

"Tidak, kamu tidak merepotkan..." ucap Lin Shuwan dengan ekspresi berat.

Setelah mendengar perkataan dari Lin Shuwan, Ye Chen segera berbalik. Ia tidak ingin berlama-lama lagi di Desa Caihong, ia khawatir akan ada serangan susulan. Pada saat ini Ye Chen ingin menghancurkan Sekte Pedang Kidal yang sebelumnya ia dengar dari mulut salah seorang dari mereka.

"Tunggu..." teriak Qin Yu yang baru saja bangkit dari keterkejutannya.

"Apakah kamu ingin meninggalkan begitu saja tanpa memberikan aku kesempatan?" tanya Qin Yu kemudian.

Ye Chen menghentikan langkahnya, ia berbalik dan menatap Qin Yu dengan tatapan tenang. Aura ketenangannya sangat berbeda dengan keganasannya saat membunuh musuhnya.

"Jika kamu tidak mengubah sikapmu, maka apa yang terjadi padamu hanyalah kesialan yang berulang karena aku tidak selalu ada untuk menutupi kebodohanmu. Aku harap kamu bisa berpikir jernih untuk benar-benar mencintai seseorang dan semoga kamu bisa menemukan seseorang yang cocok untukmu di masa depan. Mulai sekarang berhentilah bertindak berdasarkan emosi dan perasaan sementara, percintaan bukanlah sebuah permainan dan itu adalah momen untuk mengarah kepada hubungan yang sakral. Kau pernah merusak harapanku sehingga aku tidak ingin hal itu terjadi untuk kedua kalinya. Jaga dirimu baik-baik dan kamu tetap sahabatku" ucap Ye Chen dengan tenang.

Setelah berkata demikian Ye Chen segera berbalik dan pergi, ia tidak terlalu khawatir dengan kondisi Qin Yu kini, dengan pertolongan barusan seharusnya ia sudah melewati masa kritis dalam tidakan akal sehatnya. Asal ia peduli dengan keadaan dirinya sendiri maka dengan sumberdaya Desa Caihong seharusnya ia bisa bertahan hidup lebih baik di masa depan.

"Tunggu.. Jangan tinggalkan aku!" Qin Yu tidak bisa menahan diri untuk berteriak, melihat punggung pria yang pernah menemaninya selama tiga tahun membuatnya merasa kekosongan.

Ye Chen seolah menutup telinga, ia tidak berhenti atau menoleh. Dalam sekejap bayangannya pun berpendar diantara sinar hangat mentari.

"Hiks... Hiks... Lin Soang, apa yang harus kulakukan? Ye Chen sudah tidak menginginkan diriku lagi" ucap Qin Yu sambil menangis, dalam hatinya baru ia merasakan penyesalan tak berujung.

"Entahlah.." Lin Soang hanya bisa menatap ke arah bayangan Ye Chen sambil menghela napas panjang.

Ia sendiri merasakan perasaan yang sangat rumit, sudah beberapa kali ia selalu menyusahkan Ye Chen namun ia diselamatkan oleh pemuda yang pernah tinggal di keluarga Qin tersebut. Sebagai seorang wanita tentu ia juga sangat mengagumi kepribadian Ye Chen, melepaskan Ye Chen sama saja telah melepaskan Gunung harta Karun begitu saja.

Sebelumnya Lin Soang adalah orang yang paling menentang kebersamaan sepupunya dengan Ye Chen, namun setelah menyaksikan aksi pemuda tersebut hari ini mustahil bagi dirinya untuk tidak mengagumi pria yang sangat misterius tersebut. Ye Chen telah melampaui seluruh laki-laki yang pernah ia kenal, bahkan meskipun ia berpura-pura untuk membencinya malah ia merasakan perasaan yang tidak bisa ia ungkapkan untuk lelaki tersebut pada saat ini.

Jika saja ia memiliki kesempatan untuk mendekati Ye Chen, maka ia tidak peduli meski menjadi wanita kedua atau ketiga dalam hidupnya. Namun kenyataannya Ye Chen terlalu lurus meskipun ia pernah melihat tubuhnya tanpa busana.

Memikirkan hal ini membuat Lin Soang hanya bisa menggigit bibirnya, memikirkan kembali sosok dermawan yang baru saja menyelamatkan nyawanya serta kehormatannya.

1
nurul hidayat
Luar biasa
Edy Sulaiman
kok mc kita agak ada teknik tempur penghancur lainya ...
Edy Sulaiman
Xi Molan tuh jadi pisang molen belagu akhirnya....nyungsep lu....hhh
Edy Sulaiman
Kecewa
Edy Sulaiman
Buruk
Aris Baskara
Luar biasa
Edy Sulaiman
teruskan...!"
Achmad Hasan
Luar biasa
Edy Sulaiman
tambah menarik nich ceritanya ...
semoga sampai TAMAT....
Edy Sulaiman
buat ketagihan nih ngebacanya, author memang Josh...!"
Edy Sulaiman
gak tau lah baca terus aj sampe dimana aj..
Edy Sulaiman
Baca aja ah..!"
Edy Sulaiman
selanjutnya ku berharap critanya tdk membosankan...
Edy Sulaiman
agak kecewa aku Thor kenapa terlalu cepat pemusnahan Klan Xiao tidak melalui tangan Xiao Chen yg akan balas demdam...!?"..
Edy Sulaiman
Hancurkan klan xiao...sisahkan biar xiao chen yg menghabisinya...
Edy Sulaiman
Rrrrruuuuuaaaarrrr biaaaasssaaaa....!!!".. LANJUUUUUUD...
Edy Sulaiman
Hancurkan jangan kendor boy...
Edy Sulaiman
mantap..
tap....tappppl
Edy Sulaiman
tambah kuat xiao chen,hajar org2 clan xiao...
Edy Sulaiman
semoga tidak mengecewakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!