NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Mengubah Takdir
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Nasib malang dialami oleh gadis muda bernama Viona Rosalina. Karena terlilit hutang yang lumayan besar, Viona dijadikan jaminan hutang oleh orang tuanya. Dia terpaksa merelakan dirinya untuk menikah dengan Dirgantara, seorang pengusaha muda yang terkenal sombong dan juga kejam.

Mampukah Viona menjalani hari-harinya berdampingan dengan pria kejam nan sombong yang selalu menindasnya?

Atau mungkin Viona memilih untuk pergi dan mencari kebahagiaannya sendiri?

Nantikan kisahnya hanya ada di Noveltoon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Aku Tidak Ingin Berpisah Dengan Bayiku

"Kak Vi! Ada apa denganmu? Kamu habis dimarahi suamimu lagi ya? Dasar pria stres, punya istri bukannya dilindungi, disayangi malah dibuat nangis mulu. Aku punya suami macam gitu aku bikin gulai!"

Mendapati iparnya yang baru pulang dengan mukanya tertekuk, Sania yakin kalau Viona habis diomeli lagi oleh suaminya. Sudah menjadi menu favorit Viona menjadi santapan pria lapar yang hanya mendambakan kepuasan. Puas di ranjang dan puas mengomelinya.

Entah sampai kapan Dirgantara menyadari bahwa sikap arogannya itu sangatlah merugikan orang lain. Bahkan Viona sudah pasrah dan berbakti walaupun tak mendapatkan perhatian darinya, tapi tetap saja tak membuat Dirgantara puas menyiksa batinnya.

Tak menjawab, Viona menangis dengan menghenyakkan panggulnya di sofa.

Sepanjang jalan ia diomeli oleh Dirgantara. Bahkan pria itu mengancam akan mengambil anaknya jika sudah lahir.

"Nia, apakah aku harus pergi dari sini? Tolong aku Nia, aku udah nggak kuat. Aku pingin pergi."

Sania terbengong. Dia tidak tahu apa yang sudah dilakukan oleh kakak laki-lakinya hingga membuat Viona memiliki keinginan untuk pergi dari rumahnya, tapi yang jelas, itu bukanlah permasalahan yang sepele yang bisa diabaikan begitu saja.

Sania tidak ingin Viona pergi dari kehidupannya. Sangat jarang ada orang yang peduli seperti Viona. Bahkan keluarganya sendiri tidak ada yang mempedulikannya selama ini.

Mendapatkan ipar yang begitu baik seperti Viona, ia sangat bersyukur. Bahkan Sania menganggap Viona sebagai pengganti ibunya yang sudah tiada.

"Kak Vi, sebenarnya apa permasalahanmu hingga kau ingin pergi dari sini? Kalau ada masalah tolong cerita sama aku, biar aku tahu permasalahanmu. Aku memang tidak punya hak untuk ikut campur urusan rumah tanggamu, tapi kalau di sini kakakku yang sudah bersalah, Aku punya kewajiban untuk menegurnya. Di sini aku  sebagai pengganti Mama. Aku berhak untuk memberikan teguran pada kakakku sendiri, jika sikapnya sudah sangat keterlaluan."

Viona sendiri juga sangat bersyukur karena dipertemukan dengan ipar yang begitu baik dan pengertian padanya, tapi permasalahannya di situ yang kejam adalah suaminya. Seharusnya suaminya lah yang menjadi tameng dan menjadi pelindung yang baik untuk dirinya, namun pada kenyataannya malah memberikan ancaman-ancaman buruk, hendak memisahkannya dengan bayi yang akan dilahirkannya.

Viona tak bisa menyerahkan darah dagingnya sendiri pada suaminya, walaupun Dirgantara adalah Ayah dari bayi yang kini masih  berada di kandungnya. Jika bayi itu berada di tangan Dirgantara, iya tak yakin anaknya akan dididik dengan baik, buktinya saja Dirgantara begitu Arogan dan sok paling sempurna.

Viona benar-benar sedih. Ingin tetap bertahan namun hatinya sudah tak kuat.

"Kamu nggak boleh pergi dari sini Kak Vi, Kalau kamu pergi dari sini, aku sama siapa? Aku bahkan sudah menganggapmu seperti saudaraku sendiri, atau bahkan seperti pengganti Mama yang sudah tiada. Melihat sikapmu yang baik dan lembut, aku jadi teringat sama Mama. Tolong jangan tinggalkan aku Kak Vi, Aku siap melakukan apapun untuk membantumu sebisa mungkin."

Sania memeluk Viona dan menangis di bahunya. Dia benar-benar tidak rela jika sampai Viona pergi meninggalkannya sendirian. Dia akan merasakan kesepian kembali.

Selama ini Sania selalu mengurung diri di rumah dan menjauhi teman-temannya karena tidak ingin mendengar kata-kata buruk yang keluar dari mulut teman-temannya. Di saat ia merasakan sakit hati, tak ada lagi tempat untuk mencurahkan isi hatinya, karena Ibu tempatnya mengadu sudah tidak lagi bersamanya. Tidak mungkin juga ia mencurahkan isi hatinya pada Dirgantara, karena pria itu tidak akan mungkin menanggapinya dengan baik.

"Iya, aku akan bertahan di sini demi kamu, hanya demi kamu. Tapi satu hal yang aku minta dari kamu, tolong jangan pernah memiliki rencana jahat padaku, ingin memisahkanku dari calon bayiku. Abangmu bilang, kalau anak kami sudah lahir, dia akan membebaskanku dan mengambil bayiku. Aku sedih Sania, aku tidak sanggup berpisah dengan anak kandungku sendiri. Bukannya aku egois, tapi aku akan melawan kematian demi melahirkan anak ini, dan dia dengan enaknya akan merebutnya dariku, akan memisahkanku dari anakku sendiri. Apa menurutmu kakakku tidak jahat, Sania."

Viona menjelaskan tentang kehamilannya dan tentang rencana suaminya yang akan memisahkannya dari bayi yang akan dilahirkannya, dan itu membuat Sania benar-benar terkejut.

Sania tidak pernah mengetahui bahwa Viona sekarang sedang dalam kondisi berbadan dua. Pantas saja akhir-akhir ini Viona sering mual-mual dengan alasan masuk angin dan ternyata dia sedang dalam kondisi mengandung bayi dari kakaknya.

Sebagai calon Tante, tentunya dia sangat bahagia akan menerima kehadiran bayi di rumahnya. Akan sangat ramai jika sudah ada tangisan bayi yang menghiasi rumahnya yang selama ini sepi seperti kuburan.

"Jadi sekarang kakak kondisinya lagi hamil? Sejak kapan kakak hamil? Kenapa Kak Vi nggak kasih tahu aku?"

Viona menggelengkan kepalanya dengan tatapan sedih. Memang tak seorangpun mengetahui tentang kehamilannya cukup dia sendiri yang mengetahuinya.

Awalnya dia kurang yakin dengan kehamilannya, tapi mengingat jadwal datang bulannya sudah lama terlambat, ia sudah mengira kalau dirinya hamil, walaupun tidak pernah sekalipun melakukan tes kehamilan.

"Waktu itu kan aku belum yakin kalau aku sedang hamil, aku hanya menduga-duga saja karena aku sudah telat tidak datang bulan. Bukan maksud aku ingin menyembunyikan kehamilanku dari kalian, tapi aku masih ragu untuk menjelaskannya. Kamu tahu sendiri kan, Abang kamu seperti apa sama aku. Dia tidak pernah bersikap baik sama aku. Dia memanfaatkan aku sebagai budak nafsunya saja, bukan karena cinta. Aku tidak yakin dia bisa menerima bayi yang aku kandung, jadi aku putuskan untuk diam. Aku tidak bisa membayangkan kalau dia tiba-tiba memintaku untuk menggugvrkan janinku, itu yang aku takutkan, tapi tadi saat dokter menjelaskan padanya, dia langsung menyalahkanku dan memberikan ancaman yang begitu buruk padaku. Aku takut Sania, kalau sampai anakku diambilnya bagaimana? Aku tidak sanggup, aku ~~~

Viona menangis, dia benar-benar bingung akan melakukan apa untuk menyelamatkan bayinya. Ia tak bisa berpisah dari anak yang dikandungnya, karena bayi itu menjadi harapan satu-satunya untuk tetap bertahan hidup.

Sania mencoba memenangkannya dan berjanji akan melindunginya.

Ia juga tidak yakin Dirgantara bisa merawat anaknya seorang diri. Bisa-bisa anaknya akan tumbuh menjadi anak berandalan yang susah diatur, seperti Dirgantara sangat egois dan susah diatur.

"Kakak jangan takut, di sini ada aku yang akan melindungimu. Kak Vi nggak akan pernah pisah dari bayi yang kak Vi melahirkan. Abang tidak akan bisa merebutnya darimu. Dia hanya bisa menanam tapi tidak bisa memanen. Percayalah padaku, dia tidak punya hak untuk memiliki bayi itu sepenuhnya. Kalau dia menginginkan bayi itu, tentunya dia tidak akan menceraikanmu."

Menurut kalian mereka akan berebut anak atau memutuskan untuk berdamai ya? Kasihan bayinya, lahir ditengah-tengah orang tua yang egois 😔

1
4U2C
kalau cerai katakan cerai,,kalau masih ada perasaan lebih baik rujuk balik bersama demi angel,,jangan disitu-situ aja kisahnya,,berulang kali tentang kisah silam tak habis-habis sampai bila mahu selesai kalau itu-itu saja yang diingat,,selesaikan dengan hati dingin jangan selesaikan dengan hati yang tengah panas.semoga pengseketaan Dirga dan Viona bisa diselesai dengan cepat.
kaylla salsabella
semoga kesalahpahaman ini cepat selesai thor
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
ayo semangat viona
ardiana dili
semangat kak
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
ardiana dili
semangat kak
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
nah dengarin nasehat mami mu vi
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
kan ...kan rasain kamu Dirga
Hesty
up gi thorrr
kaylla salsabella
wuhhaaaaa ... rasain kamu dirga
ardiana dili
lanjut
4U2C
sabar katamu Dirga🤣🤣🤣🤣 sabar wanita ada batasnya.
Hesty
uup fi thoor.. bikindirga ga ketemu viona....
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
wah ini Sonia belum tahu ...klu tahu viona pergi habis kamu Dirga ....


wuhhaaaaa bagus vi .....beri pelajaran buat dirga
4U2C
Dirga hatimu busuk sekali,,sudah tahu Anita yang pecundang masih juga mahu sama Anita atau keduanya sama pencundang🤣🤣🤣🤣🤣 bulllsiitttt deh Dirga..Viona kenapa harus bertahan uang ada pakailah untuk kabur husssss geram.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!