NovelToon NovelToon
Mantan Kekasihku, Pemilik Putraku

Mantan Kekasihku, Pemilik Putraku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Lari Saat Hamil / Berbaikan
Popularitas:31.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nagita Putri

"Bisakah kita segera menikah? Aku hamil." ucap Shea Marlove dengan kegugupan ia berusaha mengatakan hal itu.
Tak ada suara selain hembusan nafas, sampai akhirnya pria itu berani berucap.
"Jangan lahirkan bayinya, lagipula kita masih muda. Aku cukup mencintaimu tanpa perlu hadirnya bayi dalam kehidupan kita. Besok aku temani ke rumah sakit, lalu buang saja bayinya." balas pria dengan nama Aslan Maverick itu.
Seketika itu juga tangan Shea terkepal, bahkan jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelum ia gugup mengatakan soal kehamilannya.
"Bajingan kau Aslan! Ini bayi kita, calon Anak kita!" tegas Shea.
"Ya, tapi aku hanya cukup kau dalam hidupku bukan bayi!" ucapnya. Shea melangkah mundur, ia menjauh dari Aslan.
Mungkin jika ia tak bertemu dengan Aslan maka ia akan baik-baik saja, sayangnya takdir hidupnya cukup jahat. ......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nagita Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25

________

Pagi itu…

Aslan terbangun dari tidurnya, tangannya langsung terkepal melihat Shea tak lagi berada dalam pelukannya.

Tadi malam bukan mimpi, Aslan tidur karena ia memeluk Shea! Emosi Aslan langsung membuncah, ia benar-benar akan mengamuk kalau sampai Shea kabur dari Mansionnya.

Aslan segera keluar dari kamarnya, ia melangkah dengan cepat turun melewati tangga.

Tampak Aron tengah berdiri bersama beberapa pelayan.

“Aron! Dimana Wanitaku?!” tanya Aslan dengan tatapan yang dipenuhi emosi.

Aron langsung menoleh ke arah Aslan.

“Tuan, Nyonya Shea sedang…”

Pintu yang terbuka membuat Aslan langsung berlari ke arah sana, Aslan bersumpah akan membunuh seluruh penjaga yang ia miliki kalau sampai Shea pergi darinya lagi.

Nafas Aslan memburu, ia pikir Shea kabur tapi wanita itu malah duduk dengan santai di bangku taman dengan mata terpejam.

Shea tengah menikmati suasana pagi.

Aslan melangkah mendekati Shea, saat mata Shea terbuka tampak wanita itu memberikan senyum pada Aslan.

“Selamat pagi Aslan.” sapanya dengan sangat lembut.

Aslan mendadak terdiam, apa yang terjadi dengan Shea? Barusan Shea menyapanya dengan nada yang begitu lembut.

Aslan jadi teringat tentang masa lalu mereka.

Setelah tersenyum, Shea langsung bangkit dari posisinya. Bukan Aslan yang mendatangi Shea tapi Shea sendiri yang mendekati Aslan lalu memeluk tubuh Aslan.

“Kau kenapa terdiam hm? Tidakkah kau merindukanku Aslan?” tanya Shea kembali berucap.

Aslan semakin dibuat bingung, ini bukan mimpi.

“Shea, apa sakitmu masih belum sembuh? Coba biarkan aku memeriksamu lebih dulu.” ucap Aslan.

Shea melepaskan pelukan itu, tatapan mereka berdua bertemu.

“Aku sakit? Ah, jadi kau merawatku ya. Terima kasih Aslan.” ucap Shea.

Cup!

Shea berjinjit lalu memberikan kecupan singkat di pipi Aslan.

“Aslan, aneh sekali saat aku tiba-tiba bangun dari tidurku. Bagaimana bisa kau berbeda dari yang aku lihat, bahkan aku juga heran melihat waktu saat ini. Apakah mungkin aku terlahir kembali? Bukankah kita masih berkuliah?” tanya Shea membuat Aslan menyipitkan matanya.

Apa yang barusan Shea katakan?

“Ada banyak pelayan, bahkan penjaga lalu ada apa dengan tubuhmu Aslan? Kau seperti bukan Aslan, kau lebih berisi dan…”

“Shea, kau sedang bicara apa?” tanya Aslan semakin bingung.

Ucapan Shea makin tak masuk akal.

“Memangnya kau tak paham maksudku? Aku tak tahu kita ini dimana, bukankah aku memiliki Apartemen dan…sebentar, sepertinya aku benar-benar berada di masa depan Aslan.” ucap Shea lagi.

Tangan Shea mengalung di pinggang Aslan.

“Aku benar-benar tak mengerti, semakin aku mencoba memikirkannya maka semakin kepalaku terasa sakit. Rasanya seolah ada sesuatu yang hilang, aku merindukannya.” ucap Shea.

Mendengar kata rindu membuat rahang Aslan mengeras. Mungkin itu Matthew pikir Aslan.

Jujur untuk saat ini Aslan tak mengerti dengan apa yang terjadi pada Shea, tapi bukankah ini bagus kalau Shea tak tahu bahwa ia sudah bersuami.

Senyum Aslan terbit, tangannya membingkai wajah Shea.

“Mungkin demam mu yang membuatmu melupakan banyak hal sayang, kita memang sudah di masa depan. Kau pasti sudah lupa, kita selalu tinggal bersama.” ucap Aslan.

Cup!

Aslan berikan kecupan lembut di bibir Shea.

Tangan Shea menyentuh dadanya sendiri, ada perasaan rindu yang begitu membuncah di hatinya.

“Ada apa sayang?” tanya Aslan memperhatikan Shea.

“Aneh saja Aslan, aku merasakan seperti ada sesuatu yang baru saja aku lupakan. Entahlah, tapi aku merindukannya.” ucap Shea.

Aslan semakin tersenyum.

“Tak masalah, pasti itu hanya sisa sakit demam mu. Di hidupmu hanya ada aku.” ucap Aslan.

Shea tersenyum lagi, kali ini Aslan yang menariknya dalam pelukannya.

Kepala Shea dielus lembut oleh Aslan.

“Aku mencintaimu Shea.” ucap Aslan.

“Hmm, aku juga.” balas Shea.

Sungguh? Gila! Aslan benar-benar menyukai hal ini, apa yang terjadi pada Shea? Mengapa tiba-tiba saja Shea mendadak berubah dan melupakan segalanya? Hanya ada Aslan dipikirannya. Ini benar-benar keuntungan bagi Aslan.

Ia tak perlu bersusah payah untuk mendapatkan Shea.

“Aslan.” panggil Shea.

“Hmm, katakanlah.” ucap Aslan.

“Aku lapar.” ucap Shea.

Detik itu juga tubuh Shea langsung digendong oleh Aslan.

“Aku akan minta pelayan membuatkan sarapan untuk kita.” ucap Aslan.

Shea menyandarkan kepalanya di dada bidang Aslan.

***

Di sisi lain.

Houston.

“Sean makanlah.” ucap Jane.

Sean menggeleng dengan pelan.

“Aku merindukan Mommy, dia pasti selalu ceroboh. Berusaha tak menelponku padahal dia merindukanku. Aku benarkan Aunty?” tanya Sean.

Jane menatap wajah Sean.

‘Kau hanya tak mengerti Sean, Mommy mu sedang terlibat dengan pria itu disana. Dia tak bisa memberikan kabar apapun padamu karena ia takut kalau kau akan ketahuan oleh pria itu. Mommy mu sedang berusaha melindungimu.’ ucap Jane membatin.

Tangan Jane terkepal, jika akhirnya Shea kembali bertemu pada Aslan maka ada baiknya Shea tak usah lagi datang ke Los Angeles.

“Aunty, apa Aunty mendengarku?” tanya Sean membuat Jane tersenyum.

“Hmm, Aunty mendengarmu. Ya, jelas Mommy mu begitu merindukanmu. Salahmu Sean karena terlalu gengsi mengatakan sayang pada Mommy mu.” ucap Jane.

Sean membuang tatapannya dari Jane.

“Ya, aku akui sekarang aku merindukannya. Jadi bisakah Aunty menelpon Mommy untukku?” tanya Sean.

Jane menghela nafas pelan, jujurnya ia tak mau membuat Shea kesulitan makanya Jane tak pernah menghubungi Shea sama sekali.

Jane hanya takut kalau tiba-tiba Aslan mulai curiga dan mencari tahu apa yang terjadi pada Shea setelah pergi dari Aslan. Itu saja.

Jane masih menatap Sean.

“Ya, Aunty akan segera menelpon Mommy tapi bukan sekarang.” ucap Jane.

“Kenapa seperti itu? Setidaknya telponlah Daddy.” ucap Sean.

Jane menyerah, memang setelah Matthew dan Shea pergi bersama tampaknya Sean tak berisik untuk meminta Jane menelpon salah satu dari mereka tapi entah kenapa hari ini Sean sedikit berisik untuk hal itu.

“Aku merindukan mereka berdua.” ucap Sean lagi.

“Baiklah, Aunty akan segera menelpon Daddy mu.” ucap Jane.

Jane meraih ponselnya, ia mau menelpon Matthew namun lebih dulu nomor telepon Matthew menelponnya.

“Matthew, kau gila ya?! Bagaimana mungkin kau tak menelpon ku? Sean merindukan kau dan Shea, kapan kalian berdua kembali ke Houston? Cepatlah pulang.” ucap Jane yang bicara lebih dulu.

Tak lama terdengar suara balasan.

“Maaf Nona Jane, ini saya Digo.” ucapnya.

Jane mengernyitkan dahinya.

“Digo? Kenapa malah kau, mana Matthew?” tanya Jane.

“Nona, Tuan Matthew mengalami kecelakaan. Saat ini Tuan Matthew dalam keadaan koma, saya menelpon karena saya tak tahu dimana Nyonya Shea sekarang. Tiba-tiba saja saat pagi Nyonya Shea sudah tak ada di ruangan Tuan Matthew, ponsel dan tasnya tertinggal.” ucap Digo.

Tangan Jane terkepal, Shea tak mungkin pergi begitu saja. Bisa jadi itu karena Aslan.

“Aku akan ke Los Angeles.” singkat Jane menjawab lalu mematikan panggilan itu.

Jane cemas, selain masalah Matthew kini Jane lebih takut kalau Shea dalam masalah besar bersama dengan Aslan.

“Aunty, ada apa?” tanya Sean bingung.

“Ikut Aunty, Sean. Kita akan pergi, kita susul Mommy dan Daddy mu.” ucap Jane.

Sean hanya diam saat tubuhnya digendong oleh Jane.

Bersambung…

1
Bandar Jayalampung
aku jd bingung . klo Mathew anaknya athur artinya shie sodara kandung sama matew ya 🙏
Bandar Jayalampung
smga shea slmt
Bandar Jayalampung
hRusnya kalian sadar she hanya untuk aslan
Lee Mba Young
lanjutt
Epijaya
pasti mommy Aslan yg memintak penjahat td utk mencelakankan Shea dgn memfitnah Aslan.
muna aprilia
lanjut
LISA
Aq mampir Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!