MENGEJAR CINTA ISTRIKU

“Jadi j****g itu berniat menggunakan kemelut yang ada untuk masuk kedalam keluargaku dan juga ingin melenyapkanku karena menghalangi jalannya\, licik sekali”\, gumannya sinis.

Andrea bersumpah, selama dia masih hidup maka tak akan dia biarkan wanita licik tersebut tak akan pernah bisa bersanding dengan anaknya, meski menjadi selir sekalipun.

“Lalu, bagaimana dengan perintahku ?”, tanyanya lagi.

“Mohon ampun nyonya, pengawal bayangan Duke Armand yang digunakan untuk menjaga Dunchess Liona sangat kuat sehingga saya tidak bisa bertindak seperti yang anda perintahkan”, jawabnya sambil menunduk dalam.

“Ck, anak itu. Kupikir setelah semua fakta terungkap, dia akan sadar”

“Tampaknya aku terlaku meremehkan j****g itu sehingga sedikit terlena”\, gumannya miris.

Melihat jika sang anak masih saja melindungi Dunchess Liona setelah semua kebohongan wanita itu terungkap membuat Andrea tak memiliki cara lain untuk membuat sang anak berpikir jernih, meski itu harus melalui cara licik seperti ini sebelum keluarga Bernard benar-benar hancur.

Sang bawahan pun mendengarkan dengan seksama semua rencana yang Andrea beberkan agar bisa secepatnya dia eksekusi.

Dalam sekejap, rumor mengenai kehadiran Dunchess Liona sebagai orang ketiga mulai santer terdengar.

Semua orang sangat tahu bagaimana kedekatan Duke Armand dan Dunchess Liona selama ini namun tak tahu jika dibalik kedekatan mereka telah menusuk Duke Heliot dari belakang.

Bahkan kasus penyerangan terhadap Dunchess Roselyn dan anaknya yang terjadi dimalam Harry berulang tahun membuat heboh warga ibukota kekaisaran Apollo.

“Selama ini kupikir Dunchess Roselyn tak pernah berkumpul karena sombong, seperti yang selama ini Dunchess Liona katakan. Tanpa kuduga ternyata Duke Armand yang melarangnya”, ucap salah satu wanita bangsawan memulai obrolan dalam agenda rutin minum teh sore ini.

Dunchess Liona yang biasanya turut hadir hari ini absen karena harus berperan sebagai istri setia dengan menunggui sang suami dirumah sakit.

“Sepertinya Duke Armand sengaja melakukan hal itu agar Dunchess Roselyn tak bertemu dengan Dunchess Liona hingga menyebabkan keduanya bertengkar”, ucap yang lain berspekulasi.

“Miris sekali nasibnya, sudah tak dianggap malam kini diselingkuhi”, ucap yang lain dengan wajah prihatin.

“Kurasa Duke Heliot juga tak tahu masalah perselingkuhan istri dan sahabatnya itu”, ucap yang lain menimpali.

Mereka pun kemudian mulai membahas masalah penyerangan hingga kasus penculikan yang saat ini menimpa Dunchess Roselyn dan anaknya.

“Jadi Dunchess dan anaknya diserang pembunuh bayaran pada saat Duke Armand sedang merayakan ulang tahun anak Dunchess Liona kemarin”, ucap salah satu wanita bangsawan terkejut.

Wanita itu tak tahu karena dia berhalangan hadir ke acara pesta ulang tahun tersebut karena harus menemani sang suami pergi ke acara pernikahan sahabatnya di kota lain.

“Apakah Duke Armand tahu jika kediamannya dimasukin penyusup dan nyawa istri serta anaknya sedang terancam ?”, tanya yang lainnya menimpali.

“Aku rasa Duke Armand tahu karena aku sempat melihat salah satu pengawal kediaman Bernard datang mendekat dan membisikkan sesuatu kepada Duke Armand, tapi sepertinya Duke Armand tak menanggapi semuanya dengan serius bahkan tetap berada disana hingga pesta usai”, ujar wanita bangsawan lainnya menambah panas gossip yang beredar.

Berawal dari gunjingan para wanita bangsawan dalam acara minum teh sore ini gossip mengenai kerenggangan hubungan Duke Armand dan adanya hubungan orang ketiga dalam biduk rumah tangganya dengan cepat menyebar keseluruh ibukota.

Kaisar Orlando yang sedang menanggani kasus korupsi yang dilakukan Count Dominic terus menangkap para pejabat dan bangsawan yang ikut andil didalamnya karena jumlah yang mereka ambil sangatlah besar dan merugikan negara.

Begitu dia mendengar kabar mengenai Duke Armand yang ada main dengan Dunchess Liona yang diduga ikut andil menikmati harta hasil korupsi pun segera dipanggil masuk kedalam istana dan diinterogasi.

Sementara untuk Dunchess Liona, kaisar Orlanda dan penegak hukum masih berupaya mencari bukti keterlibatan wanita tersebut agar bisa memasukkannya kedalam penjara untuk mendapatkan hukuman atas kejahatannya.

Dimansion Bernard,

Duke Armand mendongak dan mengalihkan pandangannya sejenak dari semua berkas yang menumpuk diatas meja kerjanya begitu Jonathan datang menghadapnya.

“Kaisar memanggilku, ada urusan apa ?”, tanya Duke Armand penuh selidik.

“Mungkin ini berkaitan dengan rumor panas yang beredar dimasyarakat beberapa hari terakhir mengenai kedekatan anda dengan Dunchess LIona sehingga kaisar curiga jika anda berkomplot dengan Count Dominic semakin besar”, ujar Jonathan menjelaskan pemikirannya.

Duke Armand tampak meremas kertas yang merupakan undangan panggilan dirinya kedalam istana dengan kuat hingga tak berbentuk untuk menyalurkan amarahnya.

Dia sama sekali tak tahu siapa orang yang telah menyebarkan gossip murahan itu dalam situasi tak menguntungkan seperti ini.

“Aku tak selingkuh dengan Dunchess Liona, kamu tahu itu kan ?”, tanyanya pada Jonathan mencari dukungan.

Jonathan yang selama ini selalu menemani Duke Armand kemanapun pergi memang tak pernah melihat tuannya itu berhubungan melewati batas dengan Dunchess Liona, tapi jika melihat bagaimana perhatiannya sang tuan terhadap ibu Harry tersebut pasti semua orang termasuk dirinya akan membenarkan rumor tersebut dan Jonatahan pun  hanya bisa membatin semuanya dalam hati karena tak mungkin mengatakannya dipermukaan.

“Untuk sementara waktu sebaiknya anda menghindari pertemuan dengan Dunchess Liona sampai Dunchess Roselyn dan tuan muda diketemukan. Selain untuk menghindari fitnah juga untuk kebaikan keluarga Bernard karena tampaknya kasus yang menimpah Count Dominic tak sepele sehingga akan merugikan keluarga Bernard jika sampai anda terseret didalamnya”,ucap Jonathan memberikan pertimbangan.

Duke Armand mengetuk-ngetukkan jemarinya diatas meja sambil berpikir mengenai semua hal.

Masih ada dua jam lagi sebelum dia pergi keistana, menghadap kaisar Orlando dan petugas pengadilan yang akan menginterogasinya.

Duke Armand merasa optimis dirinya akan bebas dari tuduhan tersebut karena memang tak melakukan kesalahan apapun.

Namun mengingat kembali perkataan ayahnya jika posisinya saat ini didapatkan akibat campur tangan mertuanya, bukan tidak mungkin mertuanya itu akan membuatnya hancur jika mendengar kabar putri bungsu dan cucu menghilang tanpa kabar seperti ini.

“Tidak, aku tak ingin kehilangan semua ini”

“Tapi, aku juga tak tahu harus mencari kemana lagi sementara semua wilayah ibukota sudah aku sisir namun sama sekali tak ada petunjuk”, batinnya frustasi.

Duke Armand merasa sedikit lelah akibat permasalahan yang datang kepadanya secara bertubi-tubi seperti ini.

Tak terasa air matanya menetes begitu dia teringat Nathan, bocah kecil yang selama ini diabaikan perlahan mulai bertahta dalam hatinya selain sang istri tanpa Duke Armand sadari.

Bagaimana kondisi anaknya itu sekarang ?

Apakah dia baik-baik saja dengan racun ular es yang bersarang ditubuhnya ?

Berbagai macam pertanyaan bermunculan dalam benaknya membuat Duke Armand semakin terpuruk dalam penyesalan dan rasa bersalah yang teramat dalam.

“Tuan”, panggilan Jonathan membuat kesadaran Duke Armand kembali.

Setelah menghapus air matanya dengan kasar, Duke Armand segera bangkit dan bersiap untuk pergi keistana dan menghadapi semuanya dengan berani.

“Mari kita pergi dan selesaikan semuanya”, ucapnya dengan nada datar dan dingin.

Keduanya pun segera menaiki kudanya masing-masing untuk berangkat menuju istana guna memenuhi panggilan dan menyelesaikan semuanya sebelum rumor yang berkembang semakin dalam dan memojokkan posisi Duke Armand sebagai penerus keluarga Bernard.