Tama adalah seorang kurir pengantar barang yang melihat kejadian mengerikan di depan matanya, pada malam itu iya menyaksikan pembunuh*n yang dilakukan pria bertopeng
Detektif Lee ditugaskan saat itu menyelidiki kasus pembunuh*n berantai tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 1 Malam Mengerikan
"Aaaaaaa, tolong jangan bunuh aku, jangan,,jangan! Teriak seorang gadis yang tubuhnya telah terikat diatas kursi.
"Aku mohon tolong lepaskan aku, aku adalah tulang punggung keluarga, ibu ku pasti khawatir, aku mohon lepaskan aku" dalam tangisan gadis itu memohon untuk dilepaskan.
Pria itu hanya diam memunggungi si gadis, dia hanya sibuk dengan pis*u nya.
Tama bersembunyi di balik dedaunan, matanya terbelalak seakan menyaksikan kejadian sangat mengerikan.
Tampak seorang pria bertopeng sedang mengikat seorang wanita di dalam sebuah terowongan yang sudah jarang terpakai,
Pria bertopeng hanya menampakkan bibirnya saja.
Terlihat jelas di wajah Tama, senyum smirk pria bertopeng yang sedang menodongkan pis*u ke wajah wanita itu,
Tanpa ragu-ragu dia langsung membun*h wanita itu dengan 6 tusukan di perutnya.
"Aaa,, tidak terdengar suara wanita itu lagi, tubuhnya lemas tak berdaya mengeluarkan banyak tetasan dar*h".
Tama melihat kejadian itu langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan, keringat dingin mengalir di sekujur tubuhnya yang gemetar.
Perlahan Tama membalikkan badannya menjauh dari tempat kejadian tersebut, Tama tiba-tiba menginjakkan sesuatu.
"Krekkk"! Aduh mati aku, ucap tama.
"Siapa di sana"? Terdengar sapaan pria bertopeng.
Tama langsung lari meninggalkan tempat itu, iya tidak mau mati konyol di tangan pria bertopeng.
Tama berlari sekuat tenaga, sesekali iya melirik kebelakang, memastikan pria bertopeng itu tidak mengejarnya.
"Brakkk".
Baru saja Tama tertabrak oleh mobil, pengendara mobil langsung menolong Tama yang sudah tidak sadarkan diri.
*
*
Paginya Tama pun tersadar.
"Au, kepalaku sakit, aku ada dimana"?
Melihat Tama siuman, yoona kekasihnya langsung memanggil dokter.
"Dok.. tolong disini, pasiennya sudah sadar"!
Dokter pun memeriksa keadaan Tama saat itu, menurutnya kepala Tama sedikit terbentur jadi harus banyak istirahat dan tidak banyak berpikir terlalu keras. Selebihnya fisik Tama dibilang cukup sehat, dan sudah bisa dibawa pulang.
Dokter pun pergi meninggalkan sepasang kekasih itu.
"Sebenarnya apa yang terjadi sayang"? tanya Tama.
"Harusnya aku yang nanya gitu ke kamu, kamu gak ingat? Kemaren kamu di tabrak mobil? seseorang menghubungiku mengabarkan keadaan mu, aku panik dan langsung kemari".
"Aku ingat ketika aku berlari".
Tama menghentikan ucapannya, mengingat kejadian kemaren membuatnya sangat gila.
"Mengapa kau berlari? Mengapa kau tak membawa motormu"?.
Tama mengalihkan pembicaraan nya, iya tidak ingin seseorang pun tau tentang kejadian yang sudah iya saksikan.
"Sayang kita pulang yuk, aku tidak terlalu suka bau rumah sakit, dokter bilang aku juga tidak apa-apa kan."
"Hhmm ya sudah jika itu maumu, aku akan mengurusnya dulu".
Setibanya mereka di apartemen Tama.
Yoona menyuruh Tama untuk berbaring di kasurnya.
"Kau tidurlah dulu, aku akan membuatkan makanan untukmu".
Yoona pun bergegas ke dapur membuat makanan untuk Tama, sembari memasak iya menghidupkan tv,
*****Berita hari ini******
"Telah di temukan jasad seorang wanita di bawah terowongan, polisi akan segera menyelidiki kasus kematian wanita tersebut" kata seorang pembawa berita.
Tama mendengar nya langsung terkejut, apa wanita itu yang dia lihat semalam atau tidak, Tama menyesal tidak bisa menolongnya.
Tama menghela napas panjang,
"hmmm, Apa pria bertopeng itu melihatku,? Semoga saja tidak", ucap Tama.
Detektif yang ditugaskan saat itu bernama Lee, detektif lee di tugaskan untuk menyelidiki kasus itu, karena detektif lee hanya tertarik pada kasus pembunuhan, dengan ketajaman dan insting yang kuat dia selalu menemukan pelaku kejahatan dengan cepat, rekan-rekan detektif lain menyebutnya" ghost detektif".
Detektif lee segera menuju TKP terlihat juga tim forensik sudah ada di sana,
Dia meneliti setiap benda yang terlihat dan mengamati disekitar.
"Siapa yang pertama kali melihatnya"? Ucap detektif lee
"Pekerja bangunan, aku sudah menyuruhnya untuk datang ke sini" ucap detektif Ko
"Aku sudah bilang, aku hanya melihatnya ketika sedang berjalan, aku banyak kerjaan, kenapa kau selalu menghalangiku" ucap pekerja bangunan marah-marah.
"Apa kau pergi hanya sendiri"? Tanya detektif lee
"Iya aku berjalan sendiri, dan menemukan tubuh wanita itu sedang duduk dipenuhi dengan dar*h, aku langsung menghubungi polisi".
"Baiklah, terimakasih atas keterangan mu, maaf sudah mengganggu waktu mu".
Detektif lee menyuruh detektif ko untuk memeriksa ponsel gadis itu dan orang-orang terdekat dengan gadis itu.
"Hubungi ku jika kau menemukan sesuatu, aku akan pergi ke suatu tempat" ucap detektif lee
*
*
"Sayang, makanan nya sudah siap, kau harus mengisi tubuhmu dengan energi".ucap yoona
"Wahh, makanan mu terlihat enak, aku jadi tidak sabar menjadi suamimu dan menikmati makananmu setiap hari".
"Jangan berlebihan, aku sudah menghubungi kantormu dan meminta cuti untuk 3 hari".
"3 hari?? sepertinya aku besok sudah bisa bekerja, 3 hari terlalu lama, aku harus mengumpulkan banyak uang untuk pernikahan kita".
"Apa kau yakin sudah pulih, dokter menyuruhmu istirahat saja, aku khawatir kau nanti kenapa-napa".
"Aku akan istirahat sepenuhnya hari ini, aku janji, tapi bagaimana dengan pekerjaan mu"?
"Aku sudah menyuruh Dal untuk menggantikan ku hari ini, untungnya dia gak keberatan".
"Kau sangat beruntung memiliki sahabat seperti Dal".
Yoona bekerja di salah satu mall sebagai kasir, dia belum berencana berhenti bekerja setelah menikah.
"Sepertinya kau terlalu banyak berbicara, habiskan makananmu ,lalu tidur , aku akan pergi berbelanja sebentar" Ucap yoona.
*
*
Selesai membereskan makanan sisa, yoona buru-buru untuk pergi berbelanja.
Ketika yoona keluar dari rumah, tiba-tiba ada gadis kecil yang berdiri di depan pintu apartemennya.
"Tante, apa paman sedang sakit? kenapa dari tadi dia tidak keluar rumah" ucap gadis kecil imut itu.
"Paman cuma tidur aja kok sayang, kamu siapa namanya, kok lucu banget,
Sapa yoona sambil mencubit pipi gadis kecil.
"Namaku Sol tante"!
"Nama yang cantik, cantik seperti orangnya, apa orang tua mu tidak ada di rumah"?
"Orang tua ku sibuk bekerja, biasanya jam segini dia sudah pulang, aku menunggunya lama di depan pintu".
"Apa kau mau ikut denganku? aku ingin berbelanja sebentar ke mall seberang".
Gadis kecil hanya menganggut, mereka pun pergi berdua untuk berbelanja.
**
**
Terlihat detektif lee sedang sibuk mengacak-acak berkas di kantornya,
Iya mencari berkas kasus pembunuhan 12 tahun yang lalu, yang belum terpecahkan
"Detektif lee apa yang sedang kau cari"?
"Tidak aku hanya penasaran saja, apa kau sudah dapat data korban"?
"Sudah, namanya naomi, usia 25 tahun, bekerja di salah satu kantor swasta, dan tinggal sendiri di apartemennya"?
"Tinggal sendiri, lalu orang tuanya"?
"Orang tuanya tinggal di desa".
"Segera kirimkan alamat orang tuanya padaku, aku akan kesana untuk mencari informasi" ucap detektif lee sambil berlari ke arah mobil.
**
**
Terdengar ada seseorang memanggil nama Sol. Wanita itu berteriak mencari-cari sol hingga mencari sekitar apartemennya.
"Mama" ucap Sol sambil memeluk.
"Darimana saja kau, mama sudah bilang untuk tidak bepergian dengan orang asing".
"Itu tante sebelah mah"
Yoona pun mengucapkan salam kepada mamanya sol,dia meminta maaf sudah membawa sol pergi dengannya tanpa meminta izin.
"Maaf sudah lancang untuk membawa sol pergi, aku melihatnya sendirian dan merasa kasihan untuk meninggalkan nya"
"Apa kau kekasihnya Tama"?
Yoona menganggut. Mereka saling berkenalan dan berbincang menuju ke apartemennya di lantai 7.
"Tama sering bercerita kepadaku tentang kekasihnya, rupanya kau jauh lebih cantik dari apa yang ku bayangkan"!
Pipi yona memerah, "ah kakak ini bisa saja".
"Maaf tadi aku terlihat kasar padamu, aku takut sol dibawa ayahnya, aku dan ayahnya sol sudah lama bercerai, ayahnya sangat menginginkan sol tapi hak asuh sudah jatuh ke tangan ku".
"Aku sangat minta maaf kak, aku sudah membuatmu khawatir".
Mereka pun tiba di lantai tujuh dan masuk ke dalam apartemennya masing-masing.
Yoona melihat ke kamar dan Tama terlihat tertidur pulas,
Yoona membereskan belanjaannya, dan menyiapkan beberapa makanan untuk Tama di kulkas.
"Sudah malam, sebaiknya aku pulang dan membiarkan Tama beristirahat".
Yoona masuk ke dalam kamar Tama dan meninggalkan beberapa pesan di kertas kecil.
"Aku pulang dulu," ucap Yoona sambil mematikan lampu dan menutup pintu.
*Tama pun membuka mata, mendengarkan langkah yoona yang sudah menutup pintu apartemennya.