Prolog.
Seorang artis populer tiba-tiba saja berpindah ke tubuh seorang perempuan yang gemuk dan selalu hidup dengan penghinaan hingga mengejutkan semua orang dengan perubahannya.
"Kenapa dia tiba-tiba jadi pandai?"
"Kemana perempuan bodoh yang selama ini mereka kenal?"
"Dia jadi cantik? Kalau begini, tuan muda pertama akan jatuh cinta padanya! Padahal akulah yang harusnya dicintai oleh Tuan Muda pertama!"
Gawat, banyak orang merasa terancam.
Tetapi Diana tidak akan berhenti sampai semua orang mendapatkan balasan atas semua perbuatan mereka selama ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Respon sang ayah pada Diana
Pada malam harinya.
Jessi sudah selesai bersiap-siap untuk acara makan malam di rumah Adrian, perempuan itu berdandan sangat cantik dan memastikan penampilannya tidak akan terbanting oleh penampilan Diana.
'Hari ini aku harus menunjukkan kalau aku lebih baik dari perempuan bernama Diana itu! Dan kalau terpaksa aku akan menggunakan ini hari ini,' ucap Jessi memasukkan sebuah obat halusinasi ke tasnya.
Dia hendak menggunakan obat itu pada Adrian.
Pada saat dia hendak keluar kamar, Jessi mendengar dering ponselnya yang diletakkan dalam tas.
Jadi perempuan itu memeriksa ponselnya, ia mendapati sebuah panggilan telepon dari orang yang ia suruh untuk mencari tahu identitas Diana.
'Akhirnya aku akan mengetahui keluargamu,' ucap Jessi dalam hati sambil menerima panggilan telepon itu.
"Apa kau sudah mengirimkan informasinya ke emailku? Kirim saja di WhatsApp, aku tidak punya waktu untuk memeriksa komputer," ucap Jessi.
Pria dari seberang telepon berkata, "Saya minta maaf Nona, tapi kami tidak bisa mendapatkan informasi mengenai perempuan yang Nona maksud itu. Dia sama sekali tidak memiliki sosial media, bahkan kmi memeriksa berdasarkan tanda pengenal, tetapi tidak ada yang sama. Jika bisa menambahkan beberapa informasi lainnya, maka--"
"Hah,,, aku akan mengirimkannya nanti," gerutu Jessi sambil menatap Ibunya yang kebetulan muncul di hadapannya.
"Ada apa?" Tanya Devi.
"Informasi mengenai Diana terlalu sedikit, jadi mereka tidak bisa menemukannya," gerutu Jessi.
"Ya, itu memang sulit karena hanya punya nama dan foto yang diambil dari rekaman CCTV, tentu saja sulit menemukannya. Kita pikirkan nanti saja, sekarang ayahmu sudah menunggu untuk berangkat bersama," ucap Devi.
"Ayo Bu," kata Jessi langsung berjalan bersama ibunya keluar dari rumah.
Ketiga orang itu pun menaiki sebuah mobil yang disetiri oleh seorang sopir pribadi keluarga tersebut.
Sementara di tempat lain, saat ini Diana baru selesai bersiap-siap, perempuan itu pun turun ke lantai bawah bersama suaminya.
Reta dan suaminya sudah menunggu mereka di ruang keluarga.
"Lho, siapa?" Ayah Andrian yang bernama Hendra terkejut melihat Adrian turun dari lantai atas bersama seorang perempuan cantik.
"Oh,, ini Diana, kekasih Adrian," ucap Reta memperkenalkan Diana pada suaminya.
"Kekasih?" Sang ayah terkejut, putranya sudah memiliki kekasih?
"Halo Ayah, perkenalkan namaku Diana," ucap Diana dengan suara yang begitu lembut dan sopan.
"Ayah?" Hendra terkejut dengan perempuan di hadapannya yang langsung memanggilnya sebagai ayah.
"Aku yang menyuruhnya untuk memanggil ayah dan ibu. Kita akan segera menjadi keluarga, jadi dia harus membiasakan diri mulai sekarang," ucap Adrian sambil tersenyum menatap Diana.
"Hm! Ikuti Ayah sebentar!" Ucap Hendra pada putranya sebelum akhirnya pria itu pergi ke ruang kerjanya.
"Kau tunggu di sini bersama ibu," kata Adrian pada Diana hingga Adrian mengikuti ayahnya sampai mereka tiba di ruang kerja.
"Kau benar-benar berniat serius dengan perempuan yang barusan?" Tanya sang Ayah sambil menatap putranya dengan rasa terkejutnya.
Putranya yang selama ini alergi pada wanita tiba-tiba saja memperkenalkan kekasih pada mereka setelah kembali dari luar negeri.
Padahal dia tidak mendengar kabar apapun dari Jessi yang ia perintahkan untuk selalu mengabarinya jika ada sesuatu yang berbeda dari Adrian.
"Iya," jawab Adrian.
"Sudah berapa lama kalian berhubungan?" Tanya sang ayah yang jelas yakin bahwa Adrian belum lama berhubungan dengan Diana, karena selama ini dia selalu mengawasi putranya.
"Kami pertama kali bertemu saat masih SMP, dan menjalin hubungan sampai sekarang," ucap Adrian.
"Apa?!" Sang ayah terkejut, "SMP?" Tanya sang ayah.
"Iya, Aku harap Ayah memperlakukannya dengan baik," ucap Adrian.
"Dari keluarga mana dia? Kau tahu kan ayah tidak bisa menerima perempuan itu jika Dia berasal dari keluarga sembarangan!" Tegas sang ayah.
"Ayah tidak perlu khawatir, Ayah pasti sangat menyukainya," jawab Adrian.
"Baiklah, Lalu bagaimana dengan Diana istrimu? Kau apakan dia?" Tanya sang ayah.
"Aku Yang akan mengurusnya," ucap Adrian.
"Hah,, baiklah, lagi pula perempuan yang kau bawa sekarang jauh lebih baik daripada Diana istrimu. Tapi kau harus ingat, latar belakang perempuan itu setidaknya harus setara dengan Diana istrimu barulah ayah akan merestuinya!" Tegas Hendra.
"Baik," ucap Adrian.
"Lalu makan malam hari ini juga akan ada Jessi dan keluarganya, sebenarnya Ayah berencana untuk menjodohkan kalian berdua, Tapi kau sudah membawa perempuan lain kemari terlebih dahulu. Tapi jangan sampai perempuan itu mempermalukan keluarga kita di hadapan keluarganya Jessi!" Tegas Hendra.
"Baik," jawab Adrian sebelum keluar dari ruang kerja ayahnya.