NovelToon NovelToon
Kisah Kita Belum Usai

Kisah Kita Belum Usai

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Arisha Langsa

Nasyifa Zahira Jacob..gadis cantik,ceria dan multi talenta,hidup di keluarga harmonis dan sangat di sayang oleh kedua orang tuanya,juga Kakak sepupu laki-lakinya,dimanja bak putri raja, hidupnya seakan tak pernah ada masalah,nyaris sempurna

Gerald Alexander Lemos...pemuda tampan,genius,multi talenta..terlahir dari keluarga harmonis dan kaya raya,merajai pasar modal Asia dengan berbagai bisnis yang keluarganya punya,siapa yang tidak kenal keluarga Alexander dan keluarga Lemos? penyatuan keluarga terpandang yang sulit untuk di taklukkan.

Bagaimana jadinya jika seorang gadis manja dengan penuh kelembutan di satukan dengan pria dingin,arogan dan tak tersentuh?

kisah mereka yang belum usai membuat pertemuan pertama setelah sekian lama terpisah menjadi kisah penuh rasa..sakit,kecewa,namun membuat keduanya harus terikat pada satu hubungan rumit.

Mampukah keduanya memecahkan benang merah antara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bimbang

" Assalamualaikum" ucap Syifa lesu,ia berjalan gontai memasuki rumah yang tampak lengang,namun tak ia ambil pusing karena kepalanya saja sudah cukup pusing hingga tujuh keliling bahkan mungkin lebih.

" Waalaikum Salam ..Non Syifa udah pulang rupanya" ucap bik Sum saat melihat Syifa, sepertinya belaiu baru dari dapur dan langsung menghampiri pintu utama saat mendengar suara salam dari seseorang, terlihat dari jalan belaiu yang cepat di tambah dengan Nafas yang terlihat sedikit memburu.

" Bunda kemana bik? Kok sepi" tanya Syifa seraya masih celingukan mencari sosok sang bunda.

" Nyonya pergi ke panti non, selepas Zhuhur tadi di jemput temannya, katanya namanya nyonya Rosella" jawab bik Sum jelas.

" Oh...sama Tante Rosella,ya udah deh,aku ke atas ya bik,gerah mau mandi " ucap Syifa.

" Mau di buatkan susu hangat non?" tanya bik Sum perhatian.

" Boleh bik, kalau bisa ditambahkan sari jahe ya bik,kok rasanya badanku lelah banget bik" jawab Syifa seraya mengeluh.

" Ia non" jawab bik Sum cepat dan melangkah menuju dapur untuk menyiapkan pesanan sang nona.

" Sampai di lantai dua rumahnya, tepatnya di depan pintu kamar berwarna biru muda, tangan Syifa memutar handle pintu dan mendorongnya pelan, berlahan melangkahkan kakinya memasuki kamar yang sudah ia huni hampir 20 tahun itu, walau saat ia belum lulus SD ia kerap kali masih tidur bersama kedua orang tuanya, sedangkan saat sekolah menengah pertama Syifa menetap di asrama,hanya saat ia pulang barulah ia menghuni kamarnya dan baru lima tahun terakhir ini ia menjadi penghuni tetap kamar itu.

Syifa menarik Nafas dalam dan menghembuskan nya pelan, hatinya benar-benar kacau balau hari ini,ia merasa hari ini adalah hari terburuknya.

" Ya Allah ampuni hamba yang masih suka mengeluh, ampuni hamba yang sempat berfikir bahwa hari ini adalah hari terburuk untuk hamba, padahal hamba tau tiada hariMu yang buruk...semua hariMu adalah hari yang sangat baik.

Ya Allah.. kuatkan hati hamba dalam menghadapi sikap arogansi nya ,ya Allah,...beri hamba kesabaran lebih untuk waktu yang hanya tinggal dua bulan lagi ini ya Allah.

Dan berikan hamba keberanian lebih esok hari agar hamba berani menemui nya untuk mengembalikan cincin ini ".

Syifa langsung menuju kamar mandi berniat segera membersihkan dirinya, berharap mendapatkan ketenangan setelah nya,ia sedikit terburu karena memang belum melaksanakan kewajiban Ashar nya,dua bulan lalu ia selalu menunaikan ibadah Dzuhur dan Ashar nya di kantor, katanya agar tak terburu-buru saat tiba di rumah.

Tapi hari ini ia bahkan sangat malas untuk keluar dari ruangan nya, mengingat ia berada di satu gedung dengan Gerald sang senior,bukan perihal satu gedung nya yang ia permasalahkan,tapi sikap Gerald padanya yang membuat ia tak nyaman jika mereka bertemu,ia tau Gerald adalah pria arogan dan ia takut jika tiba-tiba Gerald bertindak sesukanya pada nya saat di hadapan umum.

Selesai mandi dan berwudhu,Syifa menuju lemari pakaian nya dan memilih dress yang menurutnya nyaman, selanjutnya ia melaksanakan kewajiban empat rakaat nya,sesuai sangat terlambat sebenarnya,tapi mau bagaimana lagi,ia belum memiliki keberanian cukup untuk menghadapi Gerald dan bicara empat mata agar ia tau alasan apa yang membuat sikap Gerald berubah padanya.

Syifa tidak merasa kecewa seandainya pun Gerald menjauhkannya karena Gerald sudah memiliki kekasih atau calon istri mungkin,tapi Syifa kecewa dengan sikap dan ucapan pedas yang Gerald ucapkan padanya, seakan ia memiliki kesalahan yang sangat fatal, seakan ia ketahuan sedang selingkuh oleh pasangan nya.

"Ya Allah...aku tidak punya kekuatan selain Doa dan aku juga tidak punya harapan selain KUNFAYAKUN.MU ...

Innama amruhu idzaa araada syai'an yaquula lahuu kunfayakun.

Jadikanlah segala yang sulit menjadi akan lebih mudah, yang belum tentu menjadi pasti, yang tidak mungkin menjadi kenyataan,dan semoga setiap lelah menjadi berkah.

Setiap cobaan selalu ada jalan keluar,serta semoga hari ini dan seterusnya Engkau turunkan Rahmat, Karunia, Anugerah, Rezeki serta ampunan Mu...Amiiin" Syifa mengusap wajahnya tanda ia telah mengakhiri Doa nya.

Terlalu hanyut dalam Doa nya membuat Syifa tak menyadari kedatangan bik Sum,beliau begitu terharu saat mendengar doa tulus sang nona dan beliau yakin, gadis yang beliau asuh sejak kecil itu pasti sedang ada masalah.

" Ini non susu jahe nya" ucap bik Sum yang memang sudah berdiri di belakang Syifa.

" Oh...udah ya bik? Sebentar ya aku beres-beres ini sebentar, atau bibik letak di meja situ aja bik" ucap Syifa lembut seraya melipat perlengkapan Shalat nya, matanya menatap arah balkon kamarnya yang terdapat sebuah kursi dan meja kecil.

" Bibik tunggu disini aja non" jawab bik Sum.

" Terimakasih bik" Syifa langsung meraih gelas, melangkah ke balkon kamarnya, setelah mendudukkan dirinya di kursi ia menyesap sedikit demi sedikit susu jahe miliknya, matanya menatap ke area belakang rumahnya,ada sebuah kebun sayur mini di sana,milik sang bunda bersama bik Sum.

" Non sedang ada masalah?" tanya bik Sum seraya melangkah menghampiri putri dari sang majikan.

"Syifa ga tau bik, apakah ini bisa dikatakan sebagai masalah, atau mungkin Syifa aja yang terlalu terbawa perasaan" jawab Syifa jujur.

" Dengan teman atau dengan seseorang non?" tanya bik Sum, beliau memang cukup dekat dengan Syifa,bagi Syifa bik Sum adalah ibu keduanya.

" Dengan seseorang bik, tapi di antara kami tidak memiliki hubungan khusus, sejak awal kami hanya teman, sampai akhirnya dia berubah seketika sesaat sebelum dia meninggal jakarta dan setelah lima tahun,dia kembali bik,tapi saat bertemu ia bersikap seolah-olah kami tidak pernah kenal dan seakan-akan Syifa adalah musuhnya" cerita Syifa.

" Apa itu orang yang sama yang ngasih non hadiah cincin cantik itu?" tanya bik Sum sedikit ragu,tapi masih sangat melekat di ingatan beliau, lima tahun lalu putri majikannya itu menerima hadiah dari seseorang dan sejak hari itu bik Sum sering melihat nya termenung sendiri.

" Heum... menurut bibik apa yang membuat dia seperti itu bik? Syifa kembalikan cincin ini dia juga nolak keras" aku Syifa.

" Aden ganteng itu pasti pernah bilang suka sama non?" tebak bik Sum seraya sedikit memalingkan wajahnya menatap Syifa.

" Bibik sok tau" jawab Syifa yang entah mengapa tiba-tiba merasa tidak nyaman tentang pertanyaan sang Art.

" Bener Kan? Coba temui atau buat janji, tanyakan secara baik-baik, apa yang ia inginkan" saran bik Sum, wajah wanita paruh baya itu sedikit tersenyum saat melihat pipi merona Syifa.

" Akan Syifa coba saran bibik besok di kantor,saat makan siang" putus Syifa.

" Loh...jadi satu kantor toh?" heran bik Sum.

" Tepatnya dia itu anak dari pemilik perusahaan tempat Syifa magang bik,dan Syifa baru tau tadi pagi saat acara rapat tahunan, karena selama ini dia di luar negeri" jawab Syifa apa adanya.

"Wah.. pasti anak orang kaya banget ya non, pantas saja waktu itu mamang bilang kalau Aden ganteng itu bawa mobil nya mobil mewah, kenapa ga non ajak nikah aja?" tanya bik Sum terdengar konyol di telinga Syifa.

" Bibik jangan ngelantur terus ngomong yang aneh-aneh deh" protes Syifa seraya menyerahkan gelas yang sudah kosong ke tangan bik Sum.

" kok ngawur sih non,kali aja begitu non ajak nikah sikap nya berubah jadi baik" ucap bik Sum.

" Udah ya ngawur nya, bibik pasti repot kan sebentar lagi harus nyiapin makan malam, sorry menghambat kerja bibik" ucap Syifa lembut seraya mendorong tubuh renta itu menuju pintu, secara tidak langsung ia ingin bik Sum.

Bik Sum tertawa geli seraya menuruni tangga, terbayang dengan wajah malu Syifa yang terlihat begitu menggemaskan.

Sedangkan Syifa masih berfikir keras antara mengajak Gerald bicara empat mata atau, mengabaikan saja pria dingin dan arogan itu,toh tadi ia sudah berusaha mengumpulkan keberanian untuk berbicara dengan sang senior.

'Apa tadi waktunya ga tepat ya, karena masih di kantor dan di jam kerja juga,kamu sih Syifa ga sabaran banget jadi orang,ok.. lain waktu akan kita coba lagi ' monolog Syifa dalam hati.

Karena terlalu pusing akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan menuju dapur,bukan membantu bik Sum,tapi Malah menjadi pengganggu wanita Paruh baya dengan menanyakan kisah asmara masa muda sang Art.

" Nah gitu non, karena nya di tempat yang sama atau mungkin karena emang jarang ketemu orang lain makanya jadian ya" Ucap bik Sum diakhir cerita.

" Wah ternyata seru ya kisah bibik sama mamang,oh ya bik apa kabar anak-anak bibik?" tanya syifa karena ia tau bik Sum memiliki dua anak dan keduanya laki-laki yang sejak kecil beliau titipkan pada kedua orang tua beliau,tapi kini kedua putra beliau sudah menikah dan mengelola perkebunan serta sawah yang bik Sum beli dari hasil kerja beliau bersama sang suami.

" Seru apanya non,mamang itu loh ga pernah ngasi hadiah untuk bibik dari sejak menikah sampai sekarang, apalagi ngucapin selamat ulang tahun,ingat juga ngak sama tanggal, bulan dan tahun lahir bibik non, tanggal pernikahan kami yang segitu spesial nya aja memang ga ingat non " omel bik Sum terdengar kesal.

" Yang penting sayang terus setia bik, untuk apa sering kasi kejutan sama kado,eh ternyata faktanya begitu mengejutkan " jawab Syifa lembut dengan wajah yang tampak tersenyum tipis,ia terlihat bahagia walau lebih sering di tinggalkan bersama Art dari pada mengikuti kegiatan orang tuanya.

Sedang asyik ngobrol dengan bik Sum, sang Bunda datang seraya menenteng sebuah paper bag berisi beberapa jenis buah.

" Assalamualaikum... asyik banget ngobrol nya? " tanya Bunda Almira saat sudah berada di depan sang putri.

" WaalaikumSalam" jawab Syifa dan bik Sum bersamaan.

" Bunda sama Tante Rosella dari panti?" tanya Syifa setelah mengecup singkat punggung tangan sang Bunda serta kecup kedua pipi.

" Iya sayang..nih ada buah-buahan buat kamu dari ibu panti,hasil panen di kebun belakang panti" jawab bunda Almira seraya menyerahkan paper bag yang berisi buah.

" Wah... Alhamdulillah..pasti seger banget,bibik..tolong kupas ini boleh?" tanya Syifa manja, selain tak pandai masak, gadis cantik itu juga tidak pandai mengupas buah, terlebih buah-buahan seperti mangga,sawo,dll.

" Boleh..non mau buah apa?" tanya bik Sum lembut.

" Mangga aja bik,kan jeruk aku bisa kupas sendiri bik" jawab Syifa santai,bunda Almira menggeleng melihat tingkah sang putri.

" Bun...Fa boleh nanya sesuatu ga?" tanya Syifa lembut namun terlihat ke mode serius

" Boleh dong,mau tanya apa sih kok kayak serius banget" bunda Almira menjawab.

" Tentang Tante Rosella..." jawab Syifa sedikit ragu.

" Tante Rosella...? Memangnya ada apa dengan Tante Rosella sayang?" heran bunda Almira.

" Sebenarnya bukan Tante Rosella sih Bun,tapi anak.. tentang anaknya,bunda tau Tante Rosella itu punya anak atau ga?" tanya syifa terdengar ragu.

" Ya..bunda tau,tau banget malah, Tante Rosella itu punya anak laki-laki dan satu-satunya, namanya Gerald dan dia kuliah di luar negeri, usianya dua atau tiga tahun di atas kamu, emang kenapa sayang? Kamu kenal? Kalian juga sama-sama alumni Alexander deh" penasaran bunda Almira,sebab ini kali pertama Syifa bertanya tentang putra dari sahabat sang suami.

" Ga kenapa-napa juga sih Bun,cuma mulai hari ini GA pusat di pimpin sama anaknya om Arkan" jawab Syifa lesu.

" Wah... Memang hebat anak itu, enak dong pemimpin nya masih muda,jadi lebih nyaman kalau mau nanya-nanya, apalagi nak Gerald itu anaknya pandai, berwibawa, sopan, cakep banget lagi" puji bunda Almira seraya tersenyum tipis, melihat itu Syifa seakan tak percaya.

" Paan... galak banget gitu,dingin kayak kulkas 12 pintu, kalau ngomong ngegas gitu" bantah Syifa tak terima dengan ungkapan dari sang bunda.

" Masa ia sih sayang...? Mungkin sama orang yang buat kesalahan,ya wajar lah galak, namanya juga seorang pemimpin" ucap bunda Almira tak percaya dengan ucapan sang putri.

" Ye...bunda dibilangin ga percaya" jawab Syifa sewot.

" Ya udah sih... ngapain bahas sesuatu yang ga terlalu penting, sekarang bunda mau tau gimana perkembangan magang kamu,?" tanya bunda Almira mengalihkan pembicaraan.

" Alhamdulillah lancar kok Bun, udah dua bulan juga kan, tinggal setengah lagi" jawab Syifa sedikit lesu, sedangkan bunda Almira manggut-manggut saja.

" Oh ya sayang..Tante Rosella pengen ngajakin kamu main ke rumah nya Minggu depan " ucap bunda Almira santai.

" Kayaknya Syifa belum bisa deh Bun,kami sudah harus mulai buat laporan kerja kami,bilang ke Tante Rosella begitu ada waktu Syifa pasti datang" jawab Syifa tanpa menyadari keberadaan seseorang yang ingin ia hindari.

" Kapan kamu ada waktu aja pesan Tante Rosella" jawab bunda Almira seraya menyodorkan sepiring buah mangga yang sudah terkupas .

" Thanks Bunda" sambut Syifa dengan sangat bahagia.

1
💞Aulia Adriani💕
recommended
Linda Antikasari
Luar biasa
Salmi Ati
wah gerald junior otw, tpi blm ada resepsi
Salmi Ati
sepertinya taufik menyukai syifa bukan hnya sebagai adik tpi lebih.
Anonymous
k
Siti Naimah
jih..jahat banget Cindy.memaksakan kehendak
Elizabeth Zulfa
haaaaaaaahhhhh..... semoga aja tuh rencananya nenek peot Cindy gatot alias gagal total 😡😡
@ Mmh adil @
ko gak jd solat nya
@ Mmh adil @
wah ulah s cindy nih , untung Dewa sigap 👍
Mellya
Kecewa
@ Mmh adil @
hadeeh baru terurai si benang kusut , lega rasanya ,dari kemaren2 bacanya gedeg banget sama s gerald
@ Mmh adil @
jangan lama2 atuh salah pahamnya , buruan baikan 😆
@ Mmh adil @
jd kesel sama s geral , bukan atuh selidiki dulu
@ Mmh adil @
Dasar bocil bukan d tanya dulu baik2 , malah menafsirkan sendiri , hadeeh
@ Mmh adil @
waduh langsung d tembak aja
@ Mmh adil @
awas ada yg marah ntar
@ Mmh adil @
mampir thor
Elizabeth Zulfa
itu si Gerald liat syifa sholat gak ikutan sholat gitu... dan syifa juga gak ngingetin ya..
Muhammad Yamin
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/,,,dsar hyper posesif
Deasy Dahlan
visual gerald.. imut bgt..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!