selingkuhan suamiku merampok semua hartaku dan papaku, suamiku berubah saat bertemu wanita iblis bernama Syifa, aku tidak menyangka perubahan sikap yang ditunjukkan oleh suamiku karena pengaruh guna-guna wanita iblis bernama Syifa itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rika ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rara memberitahukan kondisi Richard
Nino menarik napas dalam-dalam dan menatap papanya dengan tatapan yang penuh harap. Ia ingin memperjuangkan kesembuhan kakaknya, Richard. Ia ingin melepaskan guna-guna yang menjerat Richard.
"Pa, Nino mau ketemu Rara," kata Nino, dengan suara yang gemetar. "Rara kan indigo, mungkin dia bisa bantu kakak agar cepat sembuh."
Papanya menatap Nino dengan tatapan yang penuh keprihatinan. Ia ingin membantu Nino. Ia ingin memperjuangkan kesembuhan Richard.
"Nino, jangan khawatir," kata papanya, dengan suara yang lembut. "Aku akan membantumu. Aku akan menemanimu bertemu dengan Rara."
Nino tersenyum lebar. Ia merasakan seolah-olah ia telah mendapatkan pertolongan dari Allah SWT. Ia ingin segera menemui Rara dan memberitahukan tentang rencananya untuk melepaskan guna-guna yang menjerat Richard.
"Terima kasih, Pa," jawab Nino, dengan suara yang gembira. "Nino akan nino siap-siap dulu."
Papanya mengangguk setuju. kita akan bertemu
"Baiklah, Nino," jawab papanya, dengan suara yang lembut. "Papa akan menemanimu menemui Rara sekarang." ujar Andre.
Andre mengambil kunci mobilnya dari meja dan melangkah cepat menuju pintu. Ia ingin segera pulang dan memberitahukan Mayang tentang rencananya untuk melepaskan guna-guna yang menjerat Richard. Ia ingin memperjuangkan cintanya pada Mayang.
"Mayang akan sangat terkejut mendengar ini," gumam Andre, dengan suara yang gemetar.
Ia menarik napas dalam-dalam dan kemudian melangkah cepat meninggalkan rumah Pak Ustadz. Ia ingin segera menemui Mayang lagi dan berbicara tentang rencananya untuk melepaskan guna-guna yang menjerat Richard. Ia ingin memperjuangkan cinta mereka.
Nino berjalan mengekor di belakang papanya. Ia ingin segera menemui Rara dan memberitahukan tentang keadaan kakaknya, Richard. Ia ingin memperjuangkan kesembuhan Richard.
"Rara pasti bisa membantu kakak Richard," gumam Nino, dengan suara yang gemetar.
Ia menarik napas dalam-dalam dan kemudian melangkah cepat meninggalkan rumah Pak Ustadz. Ia ingin segera menemui Rara lagi dan berbicara tentang rencananya untuk melepaskan guna-guna yang menjerat Richard. Ia ingin memperjuangkan kesembuhan Richard.
Rara menatap foto Richard yang digenggam Nino dengan tatapan yang dalam. Ia mencoba menyerap aura yang terpancar dari foto itu. Sejenak ia terdiam, seolah terhanyut dalam dunia gaibnya.
"Hmm, ini bukan hanya pengaruh guna-guna saja," bisik Rara, suaranya gemetar tapi tetap tenang. "Ada susuk di dalam tubuhnya."
Nino terkejut mendengar perkataan Rara. Ia tak pernah mendengar tentang susuk sebelumnya.
"Susuk? Apa itu, Rara?" tanya Nino, dengan suara yang gemetar.
Rara menatap Nino dengan tatapan yang penuh keprihatinan. Ia ingin membantu Nino. Ia ingin memperjuangkan kesembuhan Richard.
"Susuk adalah benda keramat yang dimasukkan ke dalam tubuh seseorang untuk menarik perhatian lawan jenis," jelas Rara, dengan suara yang lembut. "Biasanya susuk dimasukkan ke dalam kulit atau organ tubuh lainnya."
Nino menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan hatinya yang berdebar kencang. Ia ingin memperjuangkan kesembuhan Richard. Ia ingin melepaskan guna-guna dan susuk yang menjerat Richard.
"Apa yang harus kita lakukan, Rara?" tanya Nino, dengan suara yang gemetar.
Rara menatap Nino dengan tatapan yang penuh keprihatinan. Ia ingin membantu Nino. Ia ingin memperjuangkan kesembuhan Richard.
"Kita harus mencari orang yang bisa melepaskan susuk itu," jawab Rara, dengan suara yang lembut. "Aku tahu di mana kita bisa menemukannya."
Ara menatap Nino dengan tatapan yang dalam. Ia mencoba menyerap aura yang terpancar dari foto itu. Sejenak ia terdiam, seolah terhanyut dalam dunia gaibnya.
"Hmm, ini bukan hanya pengaruh guna-guna saja," bisik Rara, suaranya gemetar tapi tetap tenang. "Ada susuk di dalam tubuhnya."
Nino terkejut mendengar perkataan Rara. Ia tak pernah mendengar tentang susuk sebelumnya.
"Susuk? Apa itu, Rara?" tanya Nino, dengan suara yang gemetar.
Rara menatap Nino dengan tatapan yang penuh keprihatinan. Ia ingin membantu Nino. Ia ingin memperjuangkan kesembuhan Richard.
"Susuk adalah benda keramat yang dimasukkan ke dalam tubuh seseorang untuk menarik perhatian lawan jenis," jelas Rara, dengan suara yang lembut. "Biasanya susuk dimasukkan ke dalam kulit atau organ tubuh lainnya."
Nino menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan hatinya yang berdebar kencang. Ia ingin memperjuangkan kesembuhan Richard. Ia ingin melepaskan guna-guna dan susuk yang menjerat Richard.
"Siapa yang memasang susuk itu, Rara?" tanya Nino, dengan suara yang gemetar.
Rara menatap Nino dengan tatapan yang dalam. Ia mencoba menyerap aura yang terpancar dari foto itu. Sejenak ia terdiam, seolah terhanyut dalam dunia gaibnya.
"Syifa, pelakor itu," bisik Rara, suaranya gemetar tapi tetap tenang. "Dia yang memasang susuk itu. Dia juga yang tahu tempat dimasukkannya."
Nino terkejut mendengar perkataan Rara. Ia tak pernah menduga bahwa Syifa akan melakukan hal seburuk itu.
"Apa yang harus kita lakukan, Rara?" tanya Nino, dengan suara yang gemetar.
Rara menatap Nino dengan tatapan yang serius, "Nino, hal pertama yang harus kita lakukan adalah memberitahu Richard tentang ini. Dia harus tahu apa yang terjadi padanya."
Nino terdiam sejenak, memikirkan kata-kata Rara. Dia memang belum bercerita pada Richard tentang kecurigaan guna-guna. Ia khawatir membuat kakaknya semakin stres.
"Tapi, Rara, bagaimana kalau Richard gak percaya?" tanya Nino, dengan suara yang gemetar.
"Kita harus meyakinkannya," jawab Rara dengan tegas. "Kita tunjukkan bukti-bukti kalau dia memang sedang dalam pengaruh guna-guna dan susuk. Richard harus tahu agar dia bisa memperjuangkan kesembuhannya."
Rara menatap Nino dengan tatapan yang penuh keprihatinan. Ia ingin membantu Nino. Ia ingin memperjuangkan kesembuhan Richard.
"Kita harus berani mengatakan kebenaran pada Richard," lanjut Rara, dengan suara yang lembut. "Kita harus menjelaskan semuanya padanya."
Nino menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan hatinya yang berdebar kencang. Ia ingin memperjuangkan kesembuhan Richard. Ia ingin melepaskan guna-guna dan pengaruh susuk syifa yang menjerat Richard.
"Baiklah, Rara," jawab Nino, dengan suara yang tegas. "Kita akan memberitahu Richard."
Nino pergi meninggalkan tempat itu.
"Ra aku pulang dulu ya nggak enak papa sudah menungguku di dalam mobil sedari tadi." ujar Nino.
"Baiklah Nino, semoga berhasil ya." ujar Rara.
Nino melangkahkan kaki ke luar rumah Rara. Dan melangkah menuju ke mobilnya, dan menemui papanya dan mengajaknya pulang.
" pa ayo kita pulang, kita harus memberitahukan kepada kak Richard tentang semua ini." ujar nino