EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan cerita ini di tempat lain, tolong laporkan🔥
Hari ulang tahunnya dan juga saudari kembarnya yang seharusnya menjadi hari bahagia mereka, justru berakhir duka. Berliana mengalami kecelakaan. Dan sebelum meninggal dunia, Berliana memberikan wasiat agar sang suami, Dion Ananta, menikahi kembarannya yakni Binar. Demi kedua buah hati mereka yang belum genap berumur satu tahun yakni Devina dan Disya.
Binar Mentari Mahendra terpaksa menikah dengan kakak iparnya demi kedua keponakannya yang sangat membutuhkan figur seorang ibu. Pernikahan yang membawa nestapa baginya karena hanya dianggap sebatas istri bayangan oleh suaminya.
Padahal di luar sana ada lelaki yang begitu mencintai Binar walaupun usianya lebih muda dua tahun darinya yakni Langit Gemintang Laksono. Satu-satunya orang yang mengetahui rahasia penyakit Binar.
Simak kisah mereka yang penuh intrik di dalamnya💋
Update Chapter : Setiap hari.
🍁Merupakan bagian dari Novel Bening☘️ONE YEAR
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 - Waktu dan Cinta
Akhirnya semalaman itu Binar dan Dion habiskan dengan saling berbicara. Namun terkadang saling melihat satu sama lain dan selebihnya hanya menatap langit-langit. Binar lebih banyak berbagi cerita tentang si kembar pada Dion.
"Maaf jika aku harus berbicara seperti ini, Kak."
"Bicara tentang apa, Bin?"
"Kakak boleh enggak perhatian sama aku, kondisi rumah atau pun hal kecil lainnya. Tetapi sesibuk apa pun kakak di luar sana, sering lah berkomunikasi dengan Devina dan Disya dari hati ke hati serta luangkan waktu untuk jalan-jalan bertiga,"
"Terus, kamu enggak mau jalan sama aku dan anak-anak gitu?"
"Bukan begitu, Kak. Mereka sudah sering bepergian denganku baik ke taman dekat rumah, mall atau tempat hiburan lainnya yang di Bandung. Aku tahu kakak tengah sibuk mengembangkan bisnis retail dan berencana ingin menembus pasar luar negeri. Sehingga sering meninggalkan kita bertiga di rumah untuk pergi ke luar kota maupun ke luar negeri. Sedikit saran dariku, jangan pernah lupakan waktu kebersamaan kakak dengan si kembar agar mereka tidak merasa kehilangan figur ayahnya. Tidak semua hal bisa dinilai dengan materi saja walaupun materi itu memang sangat penting. Tetapi ada hal-hal yang tak bisa digantikan juga oleh materi," tutur Binar.
"Apa itu?" tanya Dion.
Sebuah helaan napas berat meluncur dari bibir Binar.
"Waktu dan cinta. Dua hal itu yang tak bisa dinilai dengan materi apa pun yang kita miliki. Karena waktu yang sudah terlewat tak pernah bisa diputar kembali. Dan cinta juga berasal dari kemurnian hati sehingga tak akan pernah bisa dipaksakan atau dikendalikan ke mana cinta itu akan berlabuh. Jika dua hal itu berlalu begitu saja dari hidup kita maka saat kehilangan baru akan terasa bahwa kita sudah membuang-buang waktu dan menyia-nyiakan cinta yang ada,"
"Anak-anak butuh waktu dan cinta dari kakak. Selama ini mereka jarang protes karena berusaha memahami kondisi Ayahnya. Namun usia si kembar yang semakin bertambah, tentu perhatian kita harus lebih ekstra pada mereka. Karena saat kita ikut masuk ke dalam dunia mereka dan merasakan tumbuh kembang anak-anak dari kecil hingga dewasa serta menghabiskan waktu bersama-sama, itu merupakan suatu kebahagiaan tersendiri yang pasti nantinya momen tersebut akan kakak rindukan saat anak-anak sudah besar, dewasa lalu mereka menikah."
"Jika kelak anak-anak sudah dewasa dan menikah, apa kita akan tetap berdua bersama seperti ini Bin?
Deg...
Hatinya mendadak gamang mendapati pertanyaan seperti itu dari suaminya. Sangat tak ia duga sebelumnya. Dan berujung keheningan tercipta. Keduanya larut dengan pikirannya masing-masing. Namun sebelum benar-benar memejamkan matanya untuk tidur, Binar pun bersuara.
"Hanya Tuhan yang tahu akan hakikat takdir atas umur manusia, rezeki dan juga jodohnya. Tugas kita hanya berusaha dan berdoa sebaik mungkin serta memanfaatkan waktu yang ada," ucap Binar.
Setelah itu Binar pun mengatakan pada Dion bahwa ia mengantuk dan tak lama napas teratur pun terdengar. Binar tampak sudah terlelap. Namun Dion masih belum juga memejamkan matanya.
Setelah satu jam Binar tertidur, jari jemari Dion membetulkan helaian rambut Binar yang sebagian menutupi wajah istrinya itu.
"Maafin aku, Bin. Semoga kelak aku bisa menjadi ayah yang baik untuk anak-anak serta suami yang baik untukmu," batin Dion.
Tak berselang lama Dion pun mengantuk dan memejamkan matanya. Dan kelopak mata Binar pun terbuka.
Ya, Binar belum lah terlelap dalam tidurnya. Namun ia juga tak bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan pada Dion. Bibirnya terasa kelu dan juga ia sudah berjanji pada Dion sejak awal pernikahan mereka bahwa tak pernah melibatkan hati dan cinta di dalamnya.
Akan tetapi dirinya bukan lah sebuah robot atau patung. Tiga tahun bersama dalam satu atap yang sama dan ada kedua buah hati yang sangat ia cintai sepenuh hati. Tentunya cinta datang ke dalam hatinya tanpa ia perintah. Cinta itu untuk Dion, suaminya.
Ia memandang wajah Dion yang tampaknya sudah berada di alam mimpi.
"Selamat malam Kak, I love you. Semoga mimpi indah dan kesehatan selalu bersamamu di mana pun kamu berada. Maafkan aku jika belum bisa menjadi istri yang sempurna untukmu," batin Binar.
Bersambung...
🍁🍁🍁
msh blom puas?
cerdas dan pinter dan tanggap
kan sudah besar ditinggal binar aja umur a 3thn lah sekarng di+ 5 thn kemudian kn sudah besar🙏