Benih Dua Pria Dalam Rahimku

Terjun ke dunia entertainment itu tidak mudah. Meme akan sangat terekspos media. Aku ingin Meme menikmati masa kecilnya dengan baik. 

“Nanti aku coba ciptain lagu anak buat Meme.” Perkara membuat lagu adalah perkara yang mudah bagi Jeff yang bisa memainkan banyak alat musik. Belum lagi dia juga bisa bernyanyi secara dia adalah seorang penyanyi. 

Jeff dan Meme pulang ke rumah. Meme menyanyikan kembali lagu yang dia nyanyikan tadi. 

“Meme langsung hafal lirik dan nadanya. Tadi itu Meme langsung masuk ke bilik rekaman. Langsung nyanyi. Apa Meme suka bernyanyi?” tanya Jeff. Baru hari ini Meme mengeluarkan banyak suara.

“Suka. Sangat suka. Meme sering menyanyikan lagu Anda untuk menghiburku. Sebelum akhirnya Meme memutuskan untuk tidak berbicara lagi. Malah lagu yang dia sering nyanyikan lagu dewasa. Mungkin karena kurangnya lagu anak.”

“Apa boleh Meme masuk ke dunia entertainment? Dia punya bakat. Ehm. Dari aku.” Jeff agak menyombongkan dirinya. Biasanya buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Meme adalah anaknya. Mungkin saja bakat yang dia punya turun ke Meme juga.

Bella tersenyum. “Kita lihat nanti.”

“Aku punya banyak kenalan di dunia entertainment.”

“Yang aku takutkan adalah eksploitasi anak. Belum lagi pelecehan anak. Sudah banyak kasusnya. Predator ada di mana-mana.” Bella terlihat takut. Apalagi saat dia menonton video mantan aktor cilik yang mengekspos sisi gelap dunia entertainment.

“Kita yang harus terjun langsung menjaga Meme. Aku punya tim yang kredibel.” Jeff melihat Meme dan Thee yang bermain bersama.

“Aku juga tak ingin hubungan kita jalan di tempat. Sudah muncul gosip tidak sedap tentang kita. Karena kita tinggal satu rumah tapi tidak menikah.” Jeffry mulai diperingatkan oleh pihak agensi perihal Bella yang serumah dengannya.

“Aku ... aku masih trauma dengan pernikahan. Menikah itu tidak seindah yang aku bayangkan. Aku takut kita malah saling benci ketika kita menikah.”

Ingatan Bella kembali saat ia bertemu Jerry, menjalin kasih lalu menikah. Awalnya memang indah tetapi tuntutan mama Jerry membuatnya tertekan. Ditambah lagi perubahan sikap Jerry saat mengetahui Meme bukan putri kandungnya.

Hasil tes DNA memang bisa dipercaya. Tetapi bisakah Jerry lebih mempercayai dirinya yang selalu setia.

“Kalau memang aku dan anak-anak harus pindah dari sini, aku tidak apa-apa.” Bella tidak ingin memberi beban ke Jeff. Dia banyak berutang budi ke Jeff.  Dia tidak mau mencoreng nama baik Jeffry. Sebagai Ksatria, dia tahu posisi Jeffry.

Walaupun Jeffry mempunyai banyak fans, Jeffry juga mempunyai haters yang siap menyerangnya. Ada kesalahan sedikit saja, haters itu tidak akan ragu mengata-ngatai Jeffry.

“Jangan. Jangan pindah. Aku yang akan kenapa-kenapa nantinya.” Jeff tentu saja tidak mau berpisah dengan Bella apalagi Meme, putrinya yang sudah sangat ia sayang. Jeff berpikir yang terbaik untuk hubungan mereka.

...***...

Bella membawa Thee berkunjung ke penjara. Bella diperiksa apakah dia membawa barang terlarang atau tidak. Setelah dipastikan Bella bersih dan aman, ia diperbolehkan masuk ke suatu ruangan untuk menemui Jerry.

Jerry keluar dari sel tahanannya ditemani sipir penjara untuk menemui Thee.

“Papa," panggil Thee.

Jerry melihat Thee dan Bella. Dia sangat malu bertemu Bella dalam kondisinya saat ini sebagai narapidana.

“Papa sudah makan?” tanya Thee.

“Sudah.” Nasi kering dan sayur kangkung. Menu makanan yang jauh berbeda saat dia tinggal di rumah mewahnya. Dulu makanan apa yang ia mau, ia bisa membelinya. Sekarang bisa makan saja, ia sudah bersyukur.

“Thee dibeliin papa Jeff hot wheels.” Thee bercerita.

“Thee senang tinggal di rumah papa Jeff?” tanya Jerry. Tidak ada lagi aura arogan di sana.  

“Senang. Masakan oma enak-enak.” Thee memberikan senyum termanisnya bahkan gusinya sampai kelihatan.

Thee tersenyum, senyum yang tidak pernah papa lihat sejak mama pergi. Jerry selalu melihat wajah murung Thee sejak kepergian Bella dan Meme.

Sejak kepergian Bella dan Meme, Thee jadi anak yang pendiam.

“Thee suka masakan apa?” tanya Jerry.

“Rendang, opor, gulai.”

Waktu berkunjung habis. Jerry harus kembali lagi ke sel tahanannya. 

“Papa. Nanti Thee datang lagi.” Thee melambaikan tangannya.

Jerry mengangguk. Dia menatap Bella. “Aku titip Thee. Maaf dan terima kasih.”  Jerry pergi menuju sel penjaranya dijaga sipir penjara.

Selama di penjara Jerry banyak merenung.

Seandainya aku lebih mempercayai Bella. Seandainya aku tidak menceraikan Bella. Kami mungkin masih bersama sekarang.

Penyesalan datangnya selalu terlambat.

Bella dan Thee pulang ke rumah.

...***...

Jeffry hendak pergi ke lokasi syuting. Meme dan Thee hendak ikut. Karena tidak mungkin manajer menjaga dua bocil karena manajer harus memperluas networkingnya juga di lokasi syuting. Mau tidak mau Bella ikut.

Ini pertama kalinya Meme dan Thee ke lokasi syuting. Bella terus menasehati Thee dan Meme selama perjalanan. “Di lokasi syuting harus jadi anak baik. Om-om di sana bekerja supaya bisa menghasilkan film yang bagus.”

Thee dan Meme mengangguk untuk saat ini. Untuk nantinya tidak tahu. Namanya juga anak kecil ada-ada aja kejadiannya.

Sedangkan Jeffry berlatih lagi dialognya. Dia harus memastikan setiap kata yang ia keluarkan terdengar dengan jelas dan bisa menyampaikan emosi karakter yang ia perankan. Thee dan Meme sudah tahu jika Jeff sedang dalam mode serius, mereka tidak boleh mengganggu Jeff.

Mereka tiba di lokasi syuting. Karena adegan yang berbahaya, Thee, Meme dan Bella tidak boleh masuk ke lokasi syuting. Mereka menunggu di dalam mobil. Terdengar suara ledakan, suara pistol. Sepertinya Jeffry mengambil peran di film action lagi. 

Untuk peran kali ini Jeffry sudah berlatih keras dan dilatih pelatih yang berpengalaman, satu bulan lamanya para aktor berlatih dengan giat untuk adegan laga yang akan mereka tampilkan di film.