NovelToon NovelToon
Brunhill : Living In Another Wolrd

Brunhill : Living In Another Wolrd

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rizki Fauji

Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizki Fauji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERTEMPURAN KOTA TAKT2

...Sebelumnya.....

Party Silvermoon telah tiba di kota Takt dengan menunggangi Ikaruga, kami sedang terbang di langit diatas kota Takt.

"Lihat, pertempurannya di dekat tembok utara" ucap Airen

"Monster nya sangat banyak, jumlahnya ratusan, dan masih terus berdatangan dari hutan utara" ucap Max

"Lihat monster besar disana, itu adalah Chimera" ucap Tiana

Semua orang terdiam mendengar ucapan Tiana, mereka melihat kearah monster itu.

"Lihat ada seorang petualang berhadapan dengan monster itu" ucap Airen

"Bukankah dia orang yang sebelumnya di hajar oleh Tiana" jawab Max

"Benar, itu Bert petualang rank C" ucap Tiana

"Tiana bisakah kau membunuh monster itu dengan seranganmu?" tanyaku

"Aku tidak yakin, kekuatan monster itu setidaknya di rank A atau lebih tinggi, satu serangan saja tidak akan cukup untuk menjatuhkannya" ucap Tiana

"Hehe kalau itu serahkan saja pada Huges" ucap Katy

"Apa kau bisa Huges?" tanyaku

"Aku tidak yakin, tapi jika aku menggunakan skill unik Ironbody milikku, kurasa aku bisa menjatuhkannya meski tidak yakin dapat langsung membunuhnya" ucap Huges

"Tidak masalah, setidaknya kita dapat menyelamatkan orang itu terlebih dulu" ucap Miki

"Haha menarik" ucap Huges

"Ikaruga, terbanglah lebih tinggi untuk memberi momentum yang baik untuk Huges" kataku

"Ide bagus nak, baiklah kalian semua berpeganglah aku akan menukik keatas" ucap Ikaruga

Setelah dirasa cukup Huges pun melompat mejatuhkan dirinya tepat kearah Chimera itu dan memberi hantaman keras tepat di tubuh Chimera itu.

...Kembali ke saat ini.....

Kepulan asap perlahan memudar, terlihat seorang petualang dengan tubuh metal dan perisai besarnya berdiri tepat di samping tubuh Chimera.

"Kau.." ucap Bert terkejut

Tiba2 beberapa orang lainnya terjun dari langit dan mendarat tepat di samping Bert.

Itu adalah Tiana, Miki, Max, dan Katy. Sedangkan aku dan Airen mendarat dengan menunggangi Ikaruga.

Semua orang di medan pertempuran terkejut melihat kedatangan kami dengan menunggangi Hewan Suci. Bahkan para monster pun tampak ketakutan melihat kehadiran Ikaruga. Seolah mereka sadar diri kalau kekuatan mereka tidak sebanding dengannya.

"Whoah serangan hebat kawan, kau berhasil menjatuhkannya sekali serang" ucap Max

"Itu bukan hel besar, benar kan Huges" ucap Katy

"Hehe ini karena aku mendapatkan momentum yang bagus dari Ikaruga, terima kasih" ucap Huges

"Tidak masalah, apa kalian juga ingin aku membantu mengalahkan semua monster ini?" tanya Ikaruga

"Tidak, aku ingin kau melindungi kota dan para warga dari monster yang hendak memasuki kota, selebihnya biar kami yang menanganinya" kataku

"Hoo, kau lebih memikirkan orang lain ketimbang dirimu sendiri, aku cukup bangga melakukan kontrak denganmu nak" ucap Ikaruga

"Kalau aku selalu mengandalkan kekuatan mu aku tidak akan bisa bangkit dan melangkah maju, dan kurasa teman2ku akan setuju dengan itu" kataku

Mendengar ucapanku Max hanya tersenyum sambil meletakan satu pedang di pundaknya, Miki dan Tiana tersenyum seraya menatapku. Airen juga mengatakan kalau dia setuju dengan perkataanku.

Melihat kekompakan party kami, Huges dan Katy juga berkata akan membantu. Melihat semua orang di sekitarku begitu kompak dan bersemangat Ikaruga pun berkata..

"Baiklah, akan ku pastikan tidak ada satupun monster yang mendekati kota sehingga kalian bisa bertarung dengan tenang" ucap Ikaruga seraya pergi terbang dan mendarat diatas tembok gerbang kota.

Dengan adanya Ikaruga bersama mereka, itu juga membangkitkan moral para ksatria dan petualang lain. Henderson dan Henry menghampiriku dan menanyakan apa yang terjadi. Namun..

"Kita bicarakan ini nanti, para monster masih disini dan jumlah mereka terus bertambah" kataku

"Baiklah, aku akan kembali mengatur formasi petualang untuk membantu kelompok kalian" ucap Henderson

"Kalau begitu aku juga akan membentuk kembali pasukan ksatria untuk mengatasi monster yang lolos dan hendak masuk kekota" ucap Henry

Aku hanya mengangguk dan berjalan mendekati partyku.

"Bert, bagaimana denganmu? Apa kau masih mau bertarung?" tanyaku

"Tentu saja, meski terluka, masih terlalu cepat untuk monster2 ini mengalahkanku" ucap Bert

"Semangat yang bagus paman, sepertinya tendangan Tiana hari itu membuatmu banyak berubah" ucap Max

"Hehe, meski aku kesal mengakuinya tapi ucapanmu benar bocah tengil" ucap Bert

"Huges, Katy.. Untuk kali ini maukah kalian juga bekerja sama dengan party kami untuk mengalahkan para monster?" tanyaku

"Jika bersama kalian kurasa ini akan menarik, aku setuju" ucap Huges

"Aku juga, aku juga" ucap Katy

"Baiklah,"

Aku menyembuhkan Bert dengan healku dan memberinya stamina potion untuk mengembalikan staminanya. Setelah pulih Bert kembali bersemangat dan siap untuk bertarung, aku langsung mengatur formasi bertarung kami.

"Kalau begitu, Huges dan Bert akan berada di barisan terdepan sebagai Tank, lalu Katy, Max dan Miki akan menjadi support mereka"

"Serahkan padaku" ucap Bert

"Jangan sampai lengah paman" ucap Huges

"Hehe sepertinya ini akan bagus" ucap Katy

"Jadi aku menjadi baris kedua huh? Tidak buruk" ucap Max

Miki hanya mengangguk tanda setuju..

"Airen dan Tiana seperti biasanya memberikan serangan jarak jauh dengan sihir dan panah kalian" kataku

"Baik, aku kan berusaha sekuat tenaga" ucap Airen dengan wajah serius dan imutnya

"Baiklah, aku juga tidak akan kalah dengan para barisan depan" ucap Tiana

"Hei nak, masukan aku dan Henry juga, apa kau berniat melupakan kami?" ucap Henderson

Aku tersenyum dan menggelengkan kepala ku..

"Baiklah kalau begitu aku ingin Henderson dan Henry melindungi barisan belakang dari monster yang menyerang dari samping" kataku

"Hehe meski aku tidak sehebat di masa jayaku, tapi aku masih memiliki sedikit kemampuan" ucap Henderson

"Jangan remehkan ksatria, kami juga tidak akan kalah dari petualang" ucap Henry bersemangat

Lalu tiba2 Chimera yang sebelumnya di jatuhkan Huges kembali bangkit dan mulai kembali berdiri, semua orang kembali bersiap dengan posisi dan senjata mereka masing2.

Aku segera menarik pedangku dari sarungnya, Gugnir juga sudah tidak sabar untuk segera bertarung. Chimera itu kini telah bangkit dan berdiri dengan tegaknya.

Secepat kilat aku melesat kedepan dan menebas lehernya dengan satu serangan.

"Teknik Iai Style - One Hit"

Seketika chimera itu pun kembali terjatuh setelah kepalanya terputus. Semua orang terkejut melihat teknik pedangku dan kecepatan serangan serta gerakan ku yang tidak dapat di lihat oleh mata mereka.

Sedangkan rekanku dari party Silvermoon ya g sudah mengetahui teknik itu hanya tersenyum dan berkata.

"Hehe kalian lihat? itu baru Leader kami" ucap Max

"Gerakan yang bagus Leader" ucap Miki

"Leader kami memang yang terbaik" ucap Airen dengan senyum manisnya

"Lagi2 gerakan itu, aku tidak percaya semakin kuat dirinya semakin aku tidak dapat menangkap gerakannya" ucap Tiana

Sementara itu, Huges dan Katy bertukar pandang. Mereka takjub melihat gerakan leader party silvermoon yang secepat kilat itu membunuh chimera yang sangat sulit di kalahkan sebelumnya.

Bert hanya terdiam, dia berfikir betapa gila nya kekuatan serta kecepatan pemuda yang dulu di ganggunya, dia merasa beruntung saat itu dia masih memiliki lehernya.

Henderson dan Henry hanya tersenyum melihat kemampuan pemuda yang ada di hadapan mereka. Selain itu melihat Ryo yang dapat mengalahkan Chimera besar itu dengan satu serangan, semua orang bersorak yang meningkatkan kembali moral dan mental mereka semua.

"Whooaaaa" teriak seluruh pasukan dan petualang menggema di medan pertempuran.

Ikaruga menatap pemuda yang berkontrak dengannya dengan perasaan bangga dan senang, disisi lain di kembali teringat dengan sang pahlawan yang dulu juga menggunakan teknik itu, selain itu Ikaruga juga melihat bayangan sang pahlawan ada pada Ryo saat ini.

Namun itu tidak cukup untuk menghentikan serangan para monster.

Para monster kembali bergerak untuk menyerang, pertarungan pun kembali terjadi.

5 orang garis depan bekerja sama dengan baik untuk menahan dan menghabisi monster, Bert dan Huges cukup kompak. Di bantu oleh Katy, Max dan Miki mereka dapat dengan mudah mengalahkan setiap monster yang menyerang.

Airen juga semakin hebat, serangan sihirnya dapat dengan mudah menjatuhkan banyak monster sekali serang, Tiana juga tidak kalah hebat, dengan panahnya dapat menjatuhkan dua sampai tiga monster dengan bidikan nya yang akurat tepat di kepala para monster, sesekali Tiana juga menggunakan belatinya untuk menghabisi monster yang mendekat.

Henderson dan Henry juga dengan baik bekerja sama melindungi Airen yang berfokus dengan serangan sihirnya dari serangan monster yang lolos dan menyerang dari samping.

Sementara para petualang dan ksatria bekerja sama bahu membahu mengalahkan monster yang mendekati kota.

Kini kelompok kami merupakan ujung tombak pertahanan kota, diatas gerbang kota Ikaruga sesekali menggunkan windcutter miliknya untuk menghalau monster yang dapat terbang untuk mendekati kota.

Leonore tiba di kota Takt dan kini berada di dekat Ikaruga untuk membantu melindungi kota.

"Jadi kau datang juga" ucap Ikaruga

"Tentu saja, aku adalah Grandmaster dari guild petualang, untuk hal seperti ini sudah seharusnya aku ikut membantu" ucap Leonore

"Jadi gadis kecil yang dulu sudah tumbuh besar ya" ucap Ikaruga

"Jangan samakan aku dengan yang dulu" ucap Leonore

Ikaruga tersenyum dan berkata..

"Aku tidak akan melakukan itu" ucap Ikaruga

"Jadi bagaimana pendapatmu tentang pemuda itu" tanya Leonore

Ikaruga dan Leonore menatap Ryo yang tengah bertarung di garis depan.

"Meski masih penuh dengan celah, tapi perlahan dia tumbuh menjadi semakin kuat dengan bimbingan dari Gugnir, aku yakin dia dapat menjadi legenda baru untuk dunia ini" ucap Ikaruga

"Aku juga berfikir begitu" ucap Leonore

"Lihatlah chimera besar yang tergeletak disana, dia mengalahkannya dengan teknik milik orang itu hanya dengan sekali tebas" ucap Ikaruga

"Chimera ya, nampaknya ini memang pekerjaan para iblis" ucap Leonore

"Jadi kau sudah mengetahuinya juga?" ucap Ikaruga

"Tentu, pemuda itu sudah mengatakannya padaku, jika kau berkata seperti itu berarti dia juga sudah mengatakannya padamu" ucap Leonore

"Aku sudah memutuskan untuk berbagi takdir bersamanya, apapun yang menjadi tujuannya, itu juga akan menjadi tujuanku" ucap Ikaruga

"Begitu ya, lalu kenapa kau disini dan tidak membantunya" tanya Leonore

"Dia memintaku untuk melindungi kota ini, dia lebih memikirkan para warga ketimbang dirinya sendiri" ucap Ikaruga

"Itu benar2 dia, baiklah, kalau begitu aku serahkan yang disini padamu" ucap Leonore

"Hmm? Kemana kau akan pergi?" tanya Ikaruga

"Tidak hanya kau, aku juga memutuskan untuk berbagi takdir dengan pemuda ini" ucap Leonore seraya tersenyum dan terjun ke medan pertempuran

Ikaruga mengerti apa yang Leonore maksud dengan itu...

"Begitu ya, kau pasti melihat kedua orang yang kau cintai pada anak muda itu, aku penasaran, akan tumbuh seperti apa dia nanti" ucap Ikaruga

Dalam hatinya Ikaruga yakin, perang yang akan terjadi di masa depan nanti pasti akan menjadi perang besar yang menimbulkan banyak korban jiwa. Entah seperti apa nantinya, dia akan selalu berada di sisi pria muda yang sudah di akuinya dan bertempur disisinya.

Sementara itu di medan pertempuran..

"Ryo, kau baik2 saja?" ucap Leonore

"Oh, kau datang" kataku

"Tentu saja, apa kau merindukan ku" ucap Leonore sambil menembakan Gaelborg nya kearah para monster

"Jangan bercanda" ucapku sambil menebas seekor Wildboar dengan Gugnir di tanganku

"Nampaknya kau dan Gugnir telah menyatu dengan baik" ucap Leonore

"Tentu saja, dia adalah rekanku yang terbaik" kataku

"Hmph kalau begitu aku dan Gaelborg juga tidak akan kalah" ucap Leonore sambil terus menembakan Gaelborg ke setiap monster yang mendekat

"Jangan senang dulu, aku sudah menjatuhkan puluhan monster kau tahu" kataku

"Hmph, jangan sombong dulu" ucap Leonore seraya menggunakan skill RainArrow miliknya

Seketika belasan monster langsung terbunuh terkena hujan panah Leonore

Gugnir nampaknya tidak mau kalah dari Gaelborg..

*Nak jangan sampai kalah dari nenek tua disana itu, gunakan skill yang kuajarkan padamu sebelumnya* ucap Gugnir

*Baiklah, ayo maju Gugnir* kataku

Aku langsung maju dan melesat.

"Iai Style - Hundred Momentum"

Seketika aku maju dan menebas puluhan monster yang langsung memutus kepala mereka.

Semua orang terkagum melihat pertarungan tandem ku dengan Leonore di garis depan.

"Hebat, sangat hebat" ucap Huges dengan penuh semangat

"Mereka berdua sangat hebat" ucap Bert sambil menahan serangan monster

"Hei, jangan terkejut begitu, Leader kami bukan orang sembarangan kau tahu" ucap Max

Miki yang baru selesai menebas dua ekor Redwolf berkata..

"Tidak ada orang yang lebih pantas memimpin Silvermoon kita selain dia" ucap Miki

"Ryo, kau hebat, kalau begitu aku juga akan membantu" ucap Airen seraya mengeluarkan sihir tingkat Tinggi.

"Windmagic - Tornado Slash" seketika muncul 3 buah tornado besar di medan perang yang menyedot para monster kedalamnya dan membelah tubuh para monster selama beberapa saat sebelum Tornado itu menghilang

"Airen, kau baik2 saja?" ucap Tiana seraya menopang tubuh Airen yang hampir kehabisan Mana

Leonore melihat sihir yang di lancarkan Airen, meski durasinya cukup singkat, namun dapat menggunakan multicast seperti itu merupakan pencapaian besar.

"Gadis itu tidak buruk juga, di rank nya saat ini sudah mampu mengeluarkan 3 buah sihir tingkat tinggi sekaligus, dia punya potensi besar dalam dirinya" ucap Leonore sambil terus bertarung

"Aku hanya mengajarinya sedikit, selebihnya itu hasil dari latihannya sendiri" kataku

"Ku lihat kalian memakai cincin yang sama, apa kau berniat selingkuh dariku" ucap Leonore dengan wajah cemberut

Sambil terus bertarung aku berkata..

"Apa yang kau katakan Grandmaster, kita tidak ada apa2 bukan?" kataku

"Apa maksudmu tidak ada apa2? Apa kau lupa kau sudah menyentuh tubuhku?" ucap Leonore

"Itu tidak sengaja oke, tidak sengaja" kataku

Leonore hanya cemberut sambil terus menembakan panah dari Gaelborg.

Perlahan tapi pasti, monster kini sudah berhenti muncul dari hutan. Semua orang bersorak dengan gembira karena mereka pikir serangan monster telah berakhir.

Namun, tiba2 muncul satu ekor chimera di langit dan satu monster besar lainnya..

Yang satunya adalah Chimera dengan kepala dan tubuh singa yang memiliki sayap dan ekor green poison snake. Dan yang lainnya adalah monster kelas malapetaka yaitu Zombie Dragon, monster yang menjadi momok paling menakutkan bagi para penyihir, karena Zombie Dragon kebal terhadap segala serangan sihir.

Pandangan semua orang tertuju pada kedua monster yang melayang di udara. Sebagian dari mereka sudah kehilangan harapan karena selain kelelahan, mereka juga sudah bertarung selama bebera jam nonstop.

Bahkan medan perang kini telah mejadi lautan mayat para monster.

Baik itu ksatria, petualang, dan party silvermoon dengan kelompoknya. Mereka semua sudah kelelahan setelah pertarungan panjang tanpa henti.

Hanya ada 2 orang yang masih dapat berdiri tegak di medan pertempuran. Dua orang itu adalah Ryo sang Leader Silvermoon dan Leonore sang Grandmaster.

Dengan Gugnir dan Gaelborg di tangan mereka, keduanya menatap kearah dua monster yang melayang di langit tanpa rasa takut sedikitpun...

1
® Darkness
udah gak usah di bocorin rahasia nya ngapa, goblok banget
® Darkness
MC goblok, tolol, naif, dan entah lah terlalu banyak kata² untuk mendeskripsikan ketololan nya
® Darkness
MC tolol, entah terlalu jujur atau emang goblok
Nino Ndut
hmm, sepertinya author emg sengaja up 1 bab perhari di bagian cerita yg lg menarik dibanding sebelumnya yg lumayan konsisten 2 atau 3 bab sehari..jujur jd males bacanya jg sih klo begini kayak nonton sinetron aj..
Slide: Mohon maaf
total 1 replies
Nino Ndut
lah cm se bab dong..kok nanggung amat thor
Slide: maaf lagi di rawat di RS jd blum bisa update sprti biasa 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
itulah gw bilang klo airen tuh egois..harusnya diabsadae dia lemah n g boleh ambil keputusan sendiri..n coba dipikirkan aj klo leonore yg aelevel grandmaster aj blom nemuin aolusi apalagi cm bishop kerajaan suci..emg bodoh n egoia tuh cewe
Nino Ndut
entah apapun keputusan si airen emg dari awal keliatan klo dia rada egois sih terutama pas battle terakhir yg dgn bodohnya masuk ke medan perang..mgkn dia skrg punya alesan dibalik keputusannya tp sekali lg itu egois bgt
Slide: terima kasih sudah mengikuti ceritanya.. 😊🙏
total 1 replies
Nino Ndut
ijin nanya thor, kan semua anggota lama silvermoon make alat komunikasi entah cincin atau gelang kan..knp g coba dihubungin bilang mc udh sadar untuk liat respon airen..gw curiga dia kena mind control atau sejenisnya nih
Slide: Siap, nanti di cerita selanjutnya di jelaskan kemana cincin itu..

Tunggu lanjutannya ya 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
gw rada g suka ma sikap airen yg kek gini..oke dia khawatir ma mc tp tindakan dia cm malah bikin blunder n bahaya buat semua..secara g langsung dia cukup egois disini..
Nino Ndut
kasih pahan nereka terutama darius..sombing amat jd orang
.hadehh
Lalang
Bahaha!
Lalang
Non attribute kayak apa?
Slide: kyak penguat tubuh "Boost", penambah kecepatan "Accelerate" sedikit ngambil refrensi dr cerita2 lain sih /Grin//Pray/
total 1 replies
Lalang
Tiada sihir yang dapat menandingi air haha.
Lalang: Apa ini 😭 😂
Slide: air yg mana dulu nih /Chuckle/
total 2 replies
Lalang
This sounds fun.
Lalang
Kayak Dunhill ini namanya.
Slide: iya juga, gk kepikiran /Grin/
total 1 replies
Teteh Lia
salut sama Kaka author yang bisa menulis banyak kata dalam satu bab. 👍.
® Darkness: iya, tapi sifat MC nya bikin gak enak bacanya
Slide: terima kasih /Pray//Smile/
total 2 replies
Teteh Lia
bener juga. ini seperti ini justru yang lebih berbahaya
Nino Ndut
penjabarannya kayak griffin g sih thor?
Slide: memang iya.. hehe.. cuma memang namanya saya rubah biar ndak terkesan terlalu mainstream dan supaya berbeda dengan lainnya /Pray/
total 1 replies
Nino Ndut
kayaknya itu yg ngikutin mc bukan sih yg dari kota tp didiemin mc..hmm..entah mc nya yg cuek atau g peka y tp respon max lebih baik disaat kek gini..
Slide: bener banget.. sengaja saya buat sperti itu buat memunculkan plot cerita yang menarik
terima kasih bnyk selalu mengikuti ceritanya /Pray//Pray/
total 1 replies
Vemas Ardian
시발,kann mremen/Sob//Sob//Sob//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Slide: mremen apa tuh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!