Kenangan Manis Aluna

Hari perlombaan pun tiba dan semua siswa sangat menantikan perlombaan itu khususnya para siswi perempuan yang begitu mengidolakan Raka.

Terlihat Aluna dan Lea sedang bersiap di kelas untuk pergi ke aula sekolah tempat acara perlombaan akan diadakan.

"Lea ayo cepat!! Nanti kita gak kebagian tempat duduk yang bagus" ucap Aluna yang sudah tidak sabaran

"ihhh sabar dong, gue masih siap-siap dikit. Lagian yang ikut lomba bukan lo jadi jadi gak usah takut"

"Tapi kan kak Raka yang akan lomba dan aku ingin duduk di bagian paling depan agar melihatnya lebih dekat"

"Ya ampun, cuma karena itu?? Lagian Raka udah pasti menang jadi mau duduk di manapun tetep bisa Lo liat"

"Itu akan berbeda karena kali ini perlombaan diadakan di sekolah kita jadi aku ingin memberikan semangat dan doa supaya dia bisa menang"

"Cihhh terserah lo deh" ucap Lea sambil merapikan rambutnya

"Lagian tumben kamu berdandan niat kayak gini?"

"Kenapa lo nanya gitu? Gue cuma mau tampil cantik karena siapa tahu ada peserta lomba yang ganteng dan jatuh hati setelah melihat gue yang cantik ini"

"ihhh membayangkannya aja udah membuat aku merinding duluan" ucap Aluna yang mengatai Lea

"Terserah yang penting gue cantikkkk"

"Oh iya, aku gak lihat Rangga beberapa hari ini. Kemana dia?"

"Lo lupa kalo dia ketua OSIS? Tentu aja sekarang dia sedang mengurus kegiatan lomba"

"Oh iya gue lupa"

...----------------...

Sementara itu diruang peserta terlihat Raka duduk sambil memejamkan matanya sambil menunggu lomba dimulai. Namun suara handphone nya membuatnya sedikit terganggu dan dia melihat DM masuk dari username tidak dikenal.

Ketika Raka membukanya seketika dia langsung melotot kaget dengan isi DM itu. Dia menggenggam kuat buku yang dipegangnya karena terganggu dengan isi DM itu yang berisi foto Aluna dan Bima berpelukan.

Ternyata tanpa Bima dan Aluna sadari ada orang tidak dikenal yang memfoto mereka ketika Bima memeluk Aluna di dalam kelas.

...----------------...

/Foto/

^^^Siapa lo??^^^

Kejutan!! Lo suka??

^^^Buat apa lo ngirim ini ke gue?^^^

^^^Jangan main-main lo sama gue!!^^^

Uhhh takutnya. Hahaha nikmati aja foto ini!!

^^^Siapa Lo?^^^

^^^Dari mana lo dapet Foto ini??^^^

...----------------...

Raka terlihat sangat emosi karena melihat foto itu yang membuat dia tidak fokus ketika salah seorang guru memanggilnya

"Raka,,, Raka,,,"

"Raka,,"

"Huhh iya Pak! Ada apa pak??"

"Dari tadi bapak memanggil mu tapi kamu tidak mendengarnya. Apa kamu baik-baik saja? Kamu terlihat tidak fokus"

"Saya baik-baik saja pak, maaf tadi saya hanya sedang mengingat materi saja"

"Syukurlah, bapak harap kamu tidak lengah karena apapun sebab lomba kali ini menentukan masa depan sekolah dan juga dirimu"

"Bapak tenang saja, saya akan memberikan hasil terbaik untuk sekolah ini"

"Harus Raka,,,"

Tidak dapat dihindari karena foto itu membuat Raka gusar dan sulit untuk tenang karena tidak bisa berhenti memikirkan foto Aluna dan Bima yang berpelukan. Dia memiliki banyak pertanyaan yang ingin dia tahu kebenarannya mulai dari keaslian foto itu dan hubungan antara Aluna dan Bima.

Sementara itu Aluna dan Lea sudah berada di tempat lomba dan melihat sudah banyak orang yang berkumpul disana. Mereka mencari tempat duduk namun sayang mereka datang terlalu lambat karena tempat duduk diarea depan sudah penuh oleh fans Raka yang sudah datang sejak pagi.

"Yahh gimana ni Lea, kita gak kebagian tempat duduk di depan"

"Ya udah, mau gimana lagi kita harus terima duduk di belakang"

Aluna terlihat sedih karena tidak bisa menonton Raka dari depan. Namun secara tiba-tiba Rangga datang menghampiri mereka berdua

"Rangga,, buat apa kamu disini??"

"Aku mencari kalian berdua sejak tadi karena aku sudah menyiapkan kursi spesial untuk kalian di depan sana" ucap Rangga dan membuat Aluna langsung bahagia

"Beneran lo nyiapin kursi buat kita??" tanya Lea

"Tentu aja, gue tahu kalian akan kesulitan mencari kursi jadi aku sebagai panitia mencarikan kursi lebih dulu buat kalian"

"Kamu adalah sahabat terbaik Rangga, jika tidak ada kamu pasti hari ini aku akan duduk di belakang dan tidak bisa melihat kak Raka dengan jelas. Sekali lagi terimakasih Rangga"

Ketika Aluna hanya memanggil Rangga sebagai sahabat, terlihat raut wajahnya tidak terlalu senang tapi dia berusaha menutupinya.

Rangga kemudian membawa Aluna dan Lea ke kursi bagian depan lalu kembali ke belakang panggung untuk persiapan lagi karena lomba akan segera dimulai.

Selang beberapa menit akhirnya lomba debat dimulai dan para peserta mulai keluar satu persatu, tiba ketika Raka keluar semua siswi perempuan berteriak histeris memanggil namanya.

Aluna dan Lea yang melihatnya sangat terheran dengan banyaknya penggemar yang dimiliki oleh Raka, terlihat juga Bella yang tidak mau kalah karena dia datang dengan papan yang berisi foto Raka dan ucapan semangat.

"Liat para parasit itu, mereka berkumpul menjadi satu sekarang" ucap Lea yang membuat Aluna tertawa

"Mau gimana lagi, mereka semua kan penggemar kak Raka jadi momen lomba ini penting untuk mereka"

"Tetap saja mereka sangat berisik"

Walaupun namanya terus disebut oleh banyak penggemarnya tapi tatapan Raka malah terlihat mencari keberadaan seseorang dan ketika dia menemukannya. Tatapannya tidak bisa berhenti dari orang itu yang tidak lain adalah Aluna.

Raka terus menatap Aluna dengan perasaan kecewa dan juga marah tapi Aluna tidak menyadarinya.

Melihat Raka yang menatapnya, dengan cepat Aluna langsung membalasnya dengan senyuman tapi Raka langsung mengalihkan pandangannya.

"Dihh kakak lo sombong banget! Padahal dia ngeliat lo tadi tapi dia gak ada niatan senyum sedikit" ucap Lea

"Kak Raka memang seperti itu, dia tidak bisa menunjukan emosinya tapi aku yakin dia sudah menyadari kehadiranku disini untuk memberikan semangat"

"Tetep aja menurut gue dia bukan kakak yang baik"

Perlombaan akhirnya dimulai dengan total 8 peserta dari sekolah yang berbeda. Mereka saling beradu pendapat dan menyanggah pendapat untuk merebut dua posisi terakhir untuk maju ke babak final dan merebutnya juara pertama.

Sejak baru dimulai Raka sudah menunjukkan performa yang sangat bagus karena terus membuat lawannya tidak bisa bersuara lagi. Seolah sedang menahan amarah dan melampiaskannya pada lawannya sehingga tidak memberikan kesempatan sedikitpun bagi lawannya untuk bernafas sebentar saja.

Para penonton semakin histeris melihat performa Raka yang sangat hebat dan Aluna juga sangat kagum dengan kemampuan Raka di atas panggung.

Aluna selalu kagum setiap Raka berada di atas walaupun dia selalu dibandingkan dengan Raka tapi dia tidak bisa menyangkal jika Raka memang luar biasa dan pantas untuk mendapatkan posisi pertama.

Bersambung....