NovelToon NovelToon
IDENTITAS PALSU

IDENTITAS PALSU

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Identitas Tersembunyi
Popularitas:57.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Emily

Gwen Itzayana 27 tahun, gadis cantik yang berprofesi sebagai pengacara muda di kota New York. Harus berurusan dengan kartel narkoba di Meksiko setelah ayahnya seorang polisi yang sedang menyamar di dalam organisasi itu.
Penyamaran Eduardo berhasil di ketahui anggota kartel, menyebabkan pria itu di bunuh secara kejam.

Gwen menangisi kepergian Eduardo, hingga gadis itu nekat bertolak ke Meksiko dan menyusup ke dalam organisasi yang paling di takuti seantero negeri Sombrero tersebut.

Bagaimana nasib Gwen, mampukah ia bertahan hidup di antara penjahat-penjahat kejam itu. Apakah penyamaran nya akan di ketahui?

Terlebih Gwen di hadapkan pada pimpinan kartel di luar dugaannya. Apakah itu?

Ikuti kelanjutan kisah ini ya. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca 🙏🏻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERTEMU KEMBALI

Gwen baru saja selesai berendam dengan essential aroma lavender untuk menghilangkan rasa penat tubuhnya setelah seharian bekerja.

Kulitnya pun kini semakin seperti gadis latin sesungguhnya. Namun manik biru terang yang membuatnya tampak berbeda.

Handuk putih melilit tubuhnya. Gwen mencari dress Camilla yang bisa ia pakai menemui Rafael. Karena ada Ximena di dalam kamar laki-laki itu tentu saja Gwen tidak mau kalah, apalagi Maria tadi mengatakan ia tidak menyukai Ximena.

"Aku akan menunjukan pesona yang aku miliki", ucap Gwen terkekeh sambil berpakaian.

"Hm... ternyata selera berpakaian Camilla baik juga. Dress ini bisa membantu ku mengeluarkan Ximena dari kamar Rafael", ucap Gwen tersenyum sambil menepuk-nepuk wajahnya yang kenyal.

Gwen menelisik penampilannya di depan cermin. Gadis itu make-up tipis ke wajahnya. Ia membiarkan rambut indahnya terurai.

Setelah di anggap sempurna baru ia keluar kamarnya.

*

Sekarang menjelang senja, Gwen melangkah ke kamar Rafael.

Melihat Gwen mendekat, penjaga di depan pintu berusaha mencegatnya.

"Heii...biarkan dia masuk! Atau kalian berurusan dengan ku! Apa kalian berdua tidak melihat ia membawa obat dan makan malam tuan Rafael?", ketus Maria yang ternyata melihat penjaga itu melarang Gwen masuk ke kamar yang tertutup rapat.

"Baik Maria. Jangan marah-marah begitu", jawab salah satunya.

Sementara yang satunya lagi hendak mengetuk pintu kamar Rafael. Namun ternyata pintu itu terbuka dari dalam.

Ternyata Ximena yang membukanya. Sepertinya gadis itu hendak pergi.

"Aku membawa obat dan makan malam untuk tuan Rafael", ujar Gwen dengan cueknya melewati Ximena yang berdiri di ambang pintu.

 Rafael yang tengah berada di atas tempat tidur, bersandar dengan tumpukan bantal dan tengah fokus dengan Ipad-nya langsung mengalihkan pandangannya pada Gwen yang masuk dengan meja makan khusus untuk di tempat tidur.

"Aku membawakan tuan obat dan makan malam", ujar Gwen mengerjapkan kedua matanya melirik Rafa yang tak berkedip menatapnya.

"Berikan pada ku! Kau keluarlah!", ketus Ximena kesal pada Gwen.

Gwen tidak menghiraukan gadis itu. Ia membawa meja yang atasnya tertata makanan ke atas tempat tidur di hadapan Rafael.

Gwen hendak duduk di tepi tempat tidur itu. Namun dengan kasar Ximena menarik tangan Gwen.

Gwen mengurungkan niatnya untuk duduk, gadis itu berdiri membalas tatapan benci Ximena padanya.

 "Kamu mencuri baju Camilla?".

 "Rafa...apa kamu akan diam saja pada wanita pencuri ini? Kau sudah memberikan kamar adik mu pada gembel ini. Apa kau akan mengizinkan ia mengambil semua milik Camil di kamar itu?", ketus Ximena kesal sambil menarik keras dress yang di pakai Gwen membuat dua kancing bagian atas terlepas.

Ximena hendak melayangkan tangannya menampar wajah Gwen.

Namun dengan sigap Gwen menahan tangan itu. "Aku sudah mengingatkan mu sebelumnya, jangan menyentuh ku nona jalangg!", balas Gwen tanpa gentar sedikitpun.

Rafael mengernyitkan dahinya, melihat Gwen sangat berbeda. Tanpa bersuara laki-laki itu menyandarkan punggungnya pada tumpukan bantal. Seakan menikmati pemandangan di depannya kini. Dua wanita saling menghunuskan sorot mata tajam satu dan lainnya.

Gwen tidak melepaskan tangan Ximena. Malah semakin memiting dengan kuat, membuat Ximena menjerit kesakitan.

"S-ayang...dia menyakiti aku. "Aw. Penjagaaa", teriak Ximena kencang membuat penjaga di luar langsung membuka pintu.

"Seret wanita gila ini. Ia menyakiti ku!", teriak Ximena menahan rasa sakit di pergelangan tangannya

Penjaga itu melihat Rafael. Tentu saja mereka tidak berani bertindak kalau tidak ada perintah atasan.

"Ximena...kau pergilah sebelum orang ku menyeret mu. Jangan pernah datang ke perkebunan ku lagi jika tidak ku pinta".

"Aku akan terus datang kamu izinkan atau tidak, Rafa. Karena sebelum kamu dan Camilla tinggal di sini, aku bebas kemari kapanpun aku mau. Karena paman Luiz dan ayah ku sudah menjodohkan kita", ujar Ximena.

Perkebunan ku akan menjadi milik mu jika kita segera menikah, Rafael. Pikirkanlah. Bukankah kamu mau memperluas La Padre? Aku lah pilihan yang tepat untuk mewujudkan keinginan mu itu, Rafa", sambung Ximena menggebu-gebu.

"Prok..

"Prok..

"Wow...Ternyata ada yang sedang mengemis cinta di sini? Tidak ada harga diri sekali. Memalukan". Kata-kata itu lolos dari bibir Gwen meledek Ximena yang melototkan kedua matanya menatap Gwen.

"Lain kali kita bicarakan lagi masalah perkebunan mu. Sekarang kau pergilah aku sibuk. Kamu tidak perlu datang ke La Padre, sebelum aku memintamu. Kau paham Ximena?!", jawab Rafael menatap intens Gwen yang menarik perhatiannya.

"Gwen kemarilah. Kamu harus membantu ku makan.."

"Tidak perlu minta bantuan dia, aku bisa membantu mu–"

"Ximena keluar dari kamar ku sekarang!", bentak Rafael. "Kalian bawa dia pergi!", perintah Rafael pada anak buahnya.

Mendengar Rafael mengusirnya, tentu saja Ximena mengumpat kesal. "Jangan menyentuh ku! Aku tahu jalan keluar", ketus Ximena pada kedua penjaga.

Gadis itu menatap Rafael. "Kau akan menyesal dan segera menemui ku Rafa karena menukar berlian seperti aku dengan batu kali seperti wanita ini", ketus Ximena pergi dalam keadaan marah.

Gwen mengernyitkan dahinya mendengar umpatan Ximena. "Wow...dia menganggap dirinya berlian", ucap Gwen.

"Kemarilah lupakan Ximena. Bukankah kau akan membantu ku makan Gwen?".

Gwen menganggukkan kepalanya duduk di tepi tempat tidur. Gadis itu berusaha menutupi pakaian bagian atas karena dua kancingnya terlepas akibat perbuatan Ximena menyebabkan dada bagian atas Gwen terlihat.

Rafael menarik tangan itu, membiarkan dress yang di pakai Gwen terbuka. "Tidak perlu di tutup, sekarang bantu aku makan karena tangan kananku masih sakit. Sebelumnya bantu aku membenarkan sandaran bantal-bantal ini Gwen", pinta Rafael Terlihat tidak nyaman dengan posisinya sekarang.

Gwen menganggukkan kepalanya. Ia berdiri membetulkan tumpukan bantal di belakang tubuh Rafael. Ia juga membantu laki-laki itu menggeser tubuhnya.

Manik biru Gwen menatap tiga perban di punggung Rafael yang tidak mengenakkan pakaian itu. Jemari lentik Gwen spontan mengusap punggung laki-laki itu.

"Apa masih sakit? Maafkan aku, aku tidak bermaksud melukai mu, tuan Rafael". Kata-kata terdengar begitu lembut meluncur dari bibir gadis itu.

"Apa kau menyesal melakukannya?", balas Rafael tiba-tiba menarik pinggang ramping Gwen duduk di pangkuannya membuat Gwen kaget dan melebarkan kedua mata menatap Rafael yang begitu dekat dengannya kini.

"Iya aku menyesal".

Tangan kiri Rafael terulur mengusap wajah Gwen. "Tapi aku tidak menyesal menyentuh mu malam itu. Kenapa kau masuk ke kamar ku, apa kamu merindukan aku Gwen?", tanya Rafael menyelaminya manik biru terang Gwen yang berada hanya satu jengkal darinya. Harum lembut gadis itu pun bisa Rafael hirup.

Gwen terdiam. Jantung nya berdegup kencang. Ia sama sekali tidak mempersiapkan jawaban pertanyaan Rafael

"A-ku...

...***...

To be continue

Tinggalkan jejak kalian ya teman-teman Emily 🙏🏻

1
Aan Andriyani
bagus bgt dan mudah do mengerti
ayudya
author kapan up nya.
gia nasgia
Ternyata jodohnya Gwen hanya lima langkah 😂
Juwita Eli
mn blm update
Vanni Sr
setelh sekian purnama up jg tp cm 1 😌
Juwita Eli
update lagi
Juwita Eli
Alhamdulillah update lagi setelah itu tau aku mah nunggu tiap hari
Mutia 1964
Tks udah up Thor, tetap semangat, walau cm 1 bab../Good/
kyo
semangatnya thor, jgn lama² nnti lupa alurnya thor
Arik
semangat Thor 💪
Dinda Wei
Akhirnya up lagi 🙏🏻
Hm... sepertinya ada yg bakal di halalin ini mah /Grin/
Delyana.P
Kalau tetangaan begitu kehabisan garem bisa minta yak /Tongue//Facepalm/
yumna
setlah sxan lma ka athr up lgi....takdir xan ternyata tinggal d tempat yg sma d new york
Amelia
Benar Rafael, takdir ya nggak /Grin/ Ternyata tetanggaan kalian wkwk
Amelia
Kak Emily kangennya. Semangat
Brigitha
akhrnya maaciih up nya thor
ayudya
akhirnya, muncul juga, semangat ya.
Mila Milo
akhirnya setelah sekian purnama up jga
ayudya
aku bolak- balik nunggu up nya ne.
ayudya: maksih ya author, semangat selalu.
Emily: Nanti malam ya
total 2 replies
gia nasgia
Next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!