NovelToon NovelToon
Re:Mecha/Fate When Girls Drive Machine In Another World

Re:Mecha/Fate When Girls Drive Machine In Another World

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Tamat / Reinkarnasi / Anime / Kehidupan alternatif / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Setsuna Ernesta Kagami

Rika adalah seorang gadis yang mempunyai masalah kesehatan dalam hidupnya, tidak semua orang tau apa yang dialami oleh sosok Rika sampai akhirnya Rika meninggal dunia dan bereinkarnasi ke dunia yang penuh dengan Katafrakt.

Dengan menggunakan Gear-Driver Watch mereka yang ada disana bisa memanggil sebuah Katafrakt Raksasa.

Kembalinya hidup dari kematian seolah membuat Rika untuk mencari jati dirinya yang hilang dan mencari tahu kebenaran tentang dirinya.

Bertemunya dengan teman baru seperti Fukari Gehenna, Asuka Kagami dan sosok senior yang selalu mendukungnya, Membuat Rika menjadi terasa lebih hidup di dunia yang baru, namun takdir selalu memberikan mereka masalah seperti peperangan dan konflik yang tersembunyi. Lalu bagaimana kah cara Rika dan teman-temannya mengatasi konflik yang berkelanjutan?

[TERIMA KASIH SUDAH SUPPORT NOVEL INI]

[CERITA ORISINIL KARYA SETSUNA ERNESTA KAGAMI]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setsuna Ernesta Kagami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27: Maiestas Dan Suffer Bersama

Langit utara malam itu diselimuti awan kelabu yang tebal. Angin berdesir kencang, meniupkan hawa dingin dari laut lepas yang terbentang di bawahnya.

Di atas sana, dua katafrakt raksasa terlibat dalam pertarungan sengit. Nova Saturnus, dengan desain aerodinamis dan warna biru berkilau, melesat cepat di udara, pergerakannya terus mengejar katafrakt Arnoida yang berwarna merah menyala, dengan sinar bulan sebagai satu-satunya cahaya yang memantulkan kilauan logam dari tubuh katafrakt mereka.

Homura sebagai pilot Nova Saturnus, fokus mengendalikan medan gravitasi untuk memberikan kecepatan luar biasa pada katafraktnya.

Setiap kali katafrakt Arnoida melepaskan tembakan laser pembimbing, laser pembimbing adalah serangan dengan rentetan partikel laser yang menyerang dengan kecepatan luar biasa presisi, memiliki Akurasi yang sangat akurat.

Nova Saturnus dengan lincah berguling ke samping, menghindari serangan tersebut dengan gerakan yang anggun namun cepat. Laser-laser itu menembus udara malam, menciptakan lubang-lubang cahaya merah yang menghilang di balik awan.

Nova Saturnus menyelam di antara awan kelabu, terkadang hampir tidak terlihat, membuat katafrakt Arnoida kesulitan mengunci target. Dari balik awan, Nova Saturnus muncul tiba-tiba, meluncur ke arah katafrakt Arnoida dengan kecepatan luar biasa.

Sementara itu katafrakt Arnoida melepaskan energi plasma, menciptakan bola-bola api biru yang berdesir di udara, namun Homura dengan cekatan menghindarinya, menukik dan berputar di antara serangan-serangan mematikan itu.

"Kau tidak akan bisa menyentuh Nova Saturnus," ucap Homura dengan tenang, tangannya dengan gesit mengendalikan perangkat katafrakt.

Dia merasakan setiap getaran dan dorongan dari medan gravitasi yang dia kendalikan, membuat Nova Saturnus seakan-akan menjadi sangat mengerikan ditangan pilot berbakat seperti homura sebagai komandan Shining kedua.

Ketika jarak semakin mendekat, Homura berteriak, meluapkan semua emosinya untuk serangan terakhirnya. Dengan kecepatan yang hampir mustahil, katafrakt biru itu melesat menuju target. Waktu terasa terhenti di atas sana, hanya suara angin kencang dan deru mesin katafrakt yang terdengar.

Di kejauhan, Setsuna menyeringai, matanya tajam mengamati setiap gerakan dalam pertarungan itu. Dia tahu apa yang akan terjadi. "Kau semakin kuat, homura."

Waktu kembali berjalan normal saat Nova Saturnus menembakkan meriam fusi langsung ke pipa jaringan kabel yang terpasang di tubuh katafrakt Arnoida. Ledakan besar terjadi, menciptakan bola api dan percikan yang menerangi langit malam.

Tubuh merah katafrakt Arnoida terguncang, serpihan-serpihan logam berhamburan ke segala arah. Nova Saturnus melesat keluar dari ledakan yang menggelegar itu diudara. Katafraktnya tetap kokoh dan tak ada kerusakan sedikitpun.

Kedua mata homura bergerak kesudut seolah melihat keadaan dibelakangnya. "Jangan meremehkan Gargantia!" ucapnya menyeringai.

Lautan di bawah mereka tetap bergelombang, namun suasana di atas sana penuh dengan suara ledakan yang menggelegar, memicu adrenalin dan ketegangan yang baru saja dilepaskan.

Cahaya bulan sekali lagi menjadi saksi bisu dari pertarungan epik di langit utara. Sementara itu dikediaman Silvervelt.

Ketika pelayan datang memberitahu bahwa air hangat sudah siap, suasana tegang di ruangan segera mereda. Informasi tersebut membawa sedikit kelegaan.

Ursula bangkit dari sofa dengan gerakan yang anggun, senyum tipis menghiasi wajahnya yang berwibawa. Dengan sikap yang tenang namun tegas, dia mengajak Rika, "Rika, apakah kau ingin ikut bersamaku?"

Rika terkejut dengan ajakan tersebut, namun dia tertarik untuk melihat lebih banyak dari kediaman Silvervelt ini. "Kemana?" tanyanya, mencoba mencari kejelasan.

Ursula menatap Rika dengan tatapan tajam yang menyiratkan maksud dari ajakannya. "Mandi air hangat," jawabnya singkat namun tegas.

Rika merasa tertarik dengan ajakan tersebut dan setuju, mengangguk dengan mantap, "Baiklah. Aku tidak ingin menolak ajakanmu."

Setelah itu, Rika memalingkan wajahnya ke arah Fukari, yang terlihat begitu nyaman terbaring di sofa dan tampak enggan untuk ikut. Namun, Fukari memberi restu dengan isyarat tangan kepada Rika untuk mengikuti Ursula.

Dengan senyum kecil sebagai tanggapan atas dukungan tidak langsung dari Fukari, Rika berdiri dan mengikuti Ursula dari belakang. Rambut putih Ursula terayun-ayun di belakangnya, setiap langkahnya tenang, elegan, dan penuh dengan karisma.

Sementara Rika, matanya terus menyapu sekeliling kediaman Silvervelt, mencermati setiap detail yang ada di sekitarnya. Dia begitu sangat takjub dengan rumah itu.

Kedua gadis itu berjalan menuju ruang kamar mandi yang luas, di mana kolam air hangat membentang dengan riak-riak halus yang memancarkan uap hangat di sekelilingnya. Suasana tenang dan damai mengisi ruangan itu, menciptakan atmosfer yang cocok untuk relaksasi.

Pintu berdecit ketika Rika memasuki ruangan itu, tubuh Rika dari paha sampai dadanya ditutupi oleh handuk tebal, mulai melangkah masuk. Ekspresi takjub terpancar dari matanya saat ia memandang sekeliling, terpesona oleh keindahan dan kenyamanan ruang kamar mandi ini. Di belakangnya, Ursula juga telah memakai handuk tebal dan berjalan menuju kolam air hangat dengan langkah yang anggun.

Ursula berjalan mendekati kolam itu, dia tersenyum tipis ketika memperhatikan suhu airnya. Ursula sesaat terhanyut dalam pikirannya. "Bagaimana ini?! Saat ini, aku mandi bareng sama Rika!"

Meskipun ursula sesaat merona, dia langsung menyadari posisinya. "Rika, kemarilah," ajak Ursula dengan suara tenang namun penuh dengan otoritas.

Rika mematuhi dan mendekatinya, tetapi ekspresi wajahnya menunjukkan kebingungan yang jelas. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetapi matanya mencerminkan keheranan atas niat Ursula mengajaknya ke sini.

Ursula sesaat terdiam, lalu berbalik menghadap Rika dengan tatapan tajam yang menyiratkan maksud dari ajakannya. "Aku akan membasuh punggungmu," ucapnya tiba-tiba dengan suara yang tenang namun tegas, meskipun begitu ternyata ucapannya seolah menunjukan wujud Roh ursula yang sangat bahagia.

Rika terkejut mendengar hal itu, refleksinya terhanyut dalam pikiran. "Heeeee?! Apa?" desaknya, tidak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan Ursula.

Detail-detail keadaan sekitar, seperti uap hangat yang memenuhi ruangan, riak-riak halus di kolam air hangat, serta ekspresi dan perasaan dari kedua gadis ini, menciptakan gambaran yang hidup dan mendalam tentang momen tersebut di dalam kamar mandi yang mewah itu.

Di dalam ruangan kamar mandi yang luas dan dipenuhi dengan uap hangat, Ursula duduk di belakang Rika, membasuh punggungnya dengan gerakan lembut dan teratur. Kolam air hangat yang membentang di hadapan mereka menciptakan riak-riak halus, menambah suasana tenang dan nyaman. Rambut putih Ursula yang halus menyentuh lantai, menambah sentuhan keanggunan dalam setiap gerakannya.

"Rika, kamu pasti ingin tahu kenapa aku mengundangmu kemari?" tanya Ursula, suaranya tenang namun penuh makna.

Rika, yang merasakan kenyamanan dari air hangat dan tangan lembut Ursula, menjawab setelah sejenak bergumam, "Aku penasaran sekali."

Ursula tersenyum tipis, terus membasuh punggung Rika dengan penuh perhatian. "Meskipun aku sudah tak memiliki orang tua, aku masih memiliki kakak dan adik kandung. Mengenai kakakku, dia adalah salah satu komandan Shining. Dia pergi bertugas bersama senior Setsuna ke pulau Elysia."

Rika mendengarkan dengan seksama, tangannya perlahan memainkan air hangat yang mengalir di depannya.

"Kakakku menyuruhku untuk membawamu kemari karena dia khawatir jika Eliot mencarimu. Aku mengerti situasinya," lanjut Ursula.

Rika menoleh sedikit, "Jadi, Ursula... kamu bermaksud untuk melindungiku?"

Ursula mengangguk, kemudian menghirup nafas dalam-dalam sebelum menghembuskannya perlahan. "Rika, seharusnya kamu tak membutuhkan pelindung sepertiku, tapi aku penasaran, apakah kamu yang mengalahkan Asuka?"

Rika terdiam sesaat, kemudian menjelaskan pengalamannya selama di kokpit Aegis. "Ursula, aku ingin mengatakan ini... sejujurnya, itu bukanlah aku. Yang mengendalikan Katafrakt Aegis adalah Rika yang kalian kenal. Aku... hanya... diselamatkan olehnya," ucapnya dengan tenang dan pelan.

"Terdengar aneh bukan?" tanya Rika, menoleh sedikit ke belakang.

"Jadi, apa yang kau ceritakan kepada Fukari. Itu adalah sebuah kebenaran?" tanya Ursula.

Rika mengangguk pelan. "Ya, itu adalah kebenaran."

"Rika, jadi... sekarang kau tidak mengerti apa-apa tentang katafrakt?" Ursula bertanya lagi.

Rika mengangguk, kemudian menoleh sepenuhnya ke belakang. "Apakah kamu ingin gelar yang aku miliki?" tanyanya.

Ursula tidak langsung menjawab, dia tetap membasuh punggung Rika dengan gerakan yang sama, menjaga ketenangan yang menenangkan. "Fukari bilang, dulu kamu melakukan segala cara untuk mendapatkan gelar Maiestas. Aku sebenarnya tidak tahu apa-apa. Di dunia ini, sedikit sekali yang aku kenal," lanjut Rika.

"Kamu benar, Rika. Dulu aku menginginkan gelar itu. Tentu ketika aku tidak peduli dengan orang lain," kata Ursula, suaranya lembut namun terdengar getir.

Di tengah percakapan itu, uap air hangat terus membumbung, mengelilingi mereka dengan lembut, menciptakan suasana yang intim dan mendalam di antara keduanya.

Ursula tetap melanjutkan membasuh punggung Rika dengan perhatian yang penuh.

1
Gehrman
ini baru ya udah revisi? Soalnya aku cari komenku gk ada di novel ini
S. E Kagami: Iya, Full Revamp. Tapi ceritanya blm dilanjutin lgi. Kena writer block
total 1 replies
Kurokami Melisha
Fukari GG Gaming, diem2 ternyata pro bisa ngalahin Pilot sekelas jendral kerajaan.
Kurokami Melisha
Sanadeeeeeee /Sob//Sob//Sob/
Kurokami Melisha
Woilah jangan ngincer sanadeeee!/Panic/
Kia Shoji
Kagum banget sama karya ini thor
Kurokami Melisha
Fukari /Drool/
Kurokami Melisha
Fukariiiii, hampir aja Lena mati *Thanks thor!! lena dibikin plot armor gini /Whimper//Whimper//Whimper//Whimper/ kasian lena udah berjuang demi rika
S. E Kagami: Hihi.. Nanti ada kejutan lainnya.
total 1 replies
Kurokami Melisha
Asukaaa /Sob//Sob/
Kurokami Melisha
Asukaaaaa /Sob//Sob/ awal di eps Asuka emang nyebelin, tapi di arc ini asuka keliatan banget sayang sama rika /Sob//Sob/ semoga plot armornya tebel asuka /Sob/
S. E Kagami: Setipis tisyu
total 1 replies
Kurokami Melisha
lanjutkan thor
Kurokami Melisha
Lena kalau udah serius serem juga
Kia Shoji
Rikaa... ❤️❤️
Kurokami Melisha
The best ceritanya, lanjutkan thor go update!! /Drool/
Kurokami Melisha
Rika berkharisma banget, saya jadi terhura-hura dengan Rika versi ini /Drool/
Sani
wahhh aku suka yang kaya gini
Kurokami Melisha
Apakah Rika bakalan jadi OP thor? setelah ikuti ceritanya diawal itu Rika versi yang lain OP kayak setsuna ya??
S. E Kagami: Rahasia
total 1 replies
Kia Shoji
Salut thor sm idenyaa
S. E Kagami: Terima kasih banyak
total 1 replies
Sary Utami
lanjut thor
Mirza Pradana
Mantep
S. E Kagami: Makasih /Smile/
total 1 replies
kuze masachika
seru banget ka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!