NovelToon NovelToon
CEO DUDA ITU SUAMI KU

CEO DUDA ITU SUAMI KU

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia
Popularitas:23.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nancy Br Sinaga

Soya Pinkblack Wijaya, pewaris tunggal Wijaya Company yang berusia 18 tahun, adalah gadis ceria, cantik, dan tomboy. Setelah ibunya meninggal, Soya mengalami kesedihan mendalam dan memilih tinggal bersama dua pengasuhnya, menjauh dari rumah mewah ayahnya. Setelah satu tahun kesedihan, dengan dorongan sahabat-sahabatnya, Soya bangkit dan memulai bisnis sendiri menggunakan warisan ibunya, dengan tujuan membuktikan kemampuannya kepada ayahnya dan menghindari perjodohan. Namun, tanpa sepengetahuannya, ayah dan kerabat ibunya merencanakan perjodohan. Soya menolak, tetapi pria yang dijodohkan dengannya ternyata gigih dan tidak mudah menyerah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nancy Br Sinaga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Alex yang berdalih masih memiliki beberapa pekerjaan akhirnya memilih pamit terlebih dahulu dan membiarkan Soya bersama dengan sang sahabat. Soya yang telah selesai membersihkan diri dan mengganti pakainya dengan dress selutut nampak terlihat berbeda. Rambut basahnya terurai indah jika dilihat dengan seksama yang sangat mirip dengan sang Ibu. Hanya saja tinggi badan serta rambut halus Soya lebih mirip dengan sang Ayah, Tuan Hadi. 

"Bagaimana, nyaman, 'kan?" tanya Kiar saat tangan lembutnya mengusap surai rambut Soya sambil mengeringkannya dengan mesin pengering. 

Soya mengangguk, seulas senyum pun terbit di bibir merahnya. 

"Oh ya, kita belum kenalan 'kan. Nama aku Kiar Pranaty Diwara, dan kamu bisa panggil aku Kak Kiar saja."

Soya mengangguk, "Aku Soya."

Kiar tersenyum mendengar Soya mengatakan namanya dengan lembut. Sepertinya Alex keliru jika mengatakan Soya urakan dan bengal. Tak ingin mengingat sahabat jeleknya itu Kiar mulai melakukan beberapa treatment untuk wajah Soya sebelum akhirnya akan du make up. 

"Wajahmu halus sekali sayang."

Kiar cukup takjub melihat wajah Soya yang natural. Dia yakin jika Soya tak pernah memakai treatment atau perawatan khusus untuk wajahnya. Karena terlihat kulit remajanya yang masih sangat baik. Tentu karena belum terlalu banyak alat make up yang menempel di wajahnya. 

"Apa kamu tidak pernah memakai perawatan khusus dirumah?" tanya Kiar. 

"Tidak. Hanya pembersih wajah serta perawatan sebelum tidur. Itupun jika aku ingat Kak," ucap Soya dengan tawa kecil menghiasi kedua ujung bibirnya. 

"Tapi para wanita diluar sana akan iri jika mereka tahu kulit wajahmu sebagus ini. Apalagi tanpa perawatan di salon kecantikan," ucap Kiar dengan tawa renyahnya. 

Soya cukup tersanjung Kiar mengatakan jika kulit wajahnya bagus secara alami. Jika diingat, dulu sang ibu juga jarang sekali memakai perawatan hingga mendatang pakar kecantikan ke rumah. Sang ibu hanya memakai perawatan biasa saja karena pada dasarnya kulit ibu memang sebagus itu. Dan kini Soya bersyukur sang ibu menurunkan itu padanya. 

"Em, kalau Soya boleh tahu. Kenapa harus sekarang Soya memakai ini semua?" tanya Soya pada Kiar. 

"Tanyakan pada Alex saja yah, dia yang lebih tahu."

Satu nafas lolos dari mulut Soya. Kenapa harus bertanya kepada om duda itu. Aoa sebenarnya yang sedang disembunyikan pria tua itu. Soya tak dapat menduga apapun, karena sang ayah tak mengatakan apapun padanya. 

Hampir satu jam Kiar melakukan berbagai perawatan diwajah Soya hingga tanpa sadar Soya memejamkan matanya. Dia tertidur. 

"Semoga kamu bisa membuat pria tua itu bahagia. Dia memang terkadang sedikit aneh. Tapi Kakak bisa pastikan dia pria yang sangat baik, terlepas dari masa lalunya yang  cukup menyedihkan dia sebenarnya seorang pria yang penyayang," lirih Kiar sambil memandang ke arah Soya yang terlelap. 

Melihat Soya yang membutuhkan sedikit waktu untuk beristirahat. Kiar memilih mengangkat tubuh gadis itu dan memindahkannya ke ranjang yang ada di dalam kamar itu. Kamar dengan ukuran 6×6 itu merupakan kamar pribadi Kiar jika sang istri tiba-tiba datang ke butik untuk mengunjunginya. Kamar uni sengaja Kiar buat setelah ia menikah dengan sang istri yang merupakan mantan dari sepupunya sendiri. Kisah pelik di awal, namun kini ia dan istrinya sangat bahagia apalagi sudah ada pria kecil yang mirip dengannya di tengah-tengah ia dan sang istri. 

Kiar yang tak ingin menggangu kenyamanan Soya memilih menunggu di ruang kantornya sambil mengerjakan pekerjaannya lewat laptop yang ada di hadapannya bersama sang asisten yang baru saja datang. 

"Kiar." Panggil Alex yang datang sudah dengan kemeja yang dia coba tadi. 

"Dimana?" lanjutnya. 

"Dia tidur di kamar. Bangunin deh, sudah hampir pukul  5."

Alex mengangguk. Dia bergegas karena sebelum datang ke pesta itu ada acara lain yang harus mereka hadiri. Namun bukan sebagai tamu melainkan pemilik acara tersebut. Sayangnya Soya tak tahu menahu dengan hal ini. 

"Ya," lanjut Alex. Soya yang tidak kunjung bangun memberi kesempatan Alex memandang wajah cantik itu berlama-lama. Alex mengusap pipi Soya hingga jatuh pada bibir merah jambu milik Soya. 

"Bibir manis ini, kemarin menggigitku. Untung saja tidak sampai robek. Jika robek mungkin aku tidak akan setampan ini," ujar Alex mengingat kejadian dua hari yang lalu sambil tertawa kecil. Jika bisa kembali ke masa itu, tentu Alex akan melakukannya. Jika Soya berkata Alex pria brengs*k sejujurnya dia tak pernah melakukan hal senekat itu. Tetapi, entah kenapa jika sedang bersama Soya semua hal yang didalam hati dan otaknya mendadak tidak sinkron. 

Kecupan di kening Soya Alex sematkan dengan penuh kasih sayang. Bibir tebal itu mendekat ke telinga Soya, "Soya sudah sore, nanti kita terlambat," ujar Alex. 

Soya yang mendengar suara bersamaan dengan hembusan nafas yang menerpa lehernya langsung membuka mata. Gadis cantik itu mengedipkan kedua matanya agar sinar lampu yang cukup terang itu tak membuat kepalanya pusing. 

"Kenapa, Om ada disini?" tanya Soya dengan suara paraunya. 

"Tentu untuk membangunkanmu. Apalagi!" seru Alex. 

"Jam berapa?" tanya Soya. 

"Sekarang pukul 5. Bergegaslah, ada acara yang harus kita hadiri sebelum ke acara pesta itu nanti malam."

Soya menggaruk hidungnya dan mengedipkan kedua matanya tanda dia akan terbangun. 

"Minta Kak Kiar kesini, agar segera meriasku."

Alex tercenung. "Apa tadi. Kakak? Dia panggil Kiar Kakak dan memanggilku dengan sebutan Om!" Alex geram. Sepertinya ia harus membuat perhitungan dengan sahabatnya itu. 

"Hei, Om!" seru Soya. 

"Iya. Aku akan panggilkan Kiar kesini!" tegas Ales. 

Nada serta wajah kaku Alex membuat Soya menautkan kedua alisnya, "Kenapa dia." gumam Soya. 

Tak lama Kiar datang bersama dengan Alex yang mengekor di belakangnya. Senyum cerah bagai matahari terbit terlihat di wajah Kiar berbanding terbalik dengan sahabatnya yang cemberut seperti ikan cucut. Soya memandang ke arah Kiar dan menunjuk Alex dengan dagunya. Kiar yang tahu jika Soya melihat hal yang aneh diwajah Alex, menutup mulutnya agar tawa itu tidak meledak. 

"Ada apa sih?" tanya Soya yang tidak tahan melihat Kiar yang sedang tertawa sedangkan Alex dengan wajah kesalnya. 

"Kamu tahu, Soya. Ada pria yang sedang cemburu hanya karena sebuah panggilan."

"Panggilan?" tanya Soya. 

Kiar mengangguk dan kembali meneruskan kegiatannya merias wajah Soya. Tidak memperdulikan Alex yang sudah sangat masam wajannya. 

Soya yang tidak mengerti hanya terdiam dan tak lagi bertanya. Dia memilih fokus pada tangan Kiar yang terus menari-nari diwajahnya. Dengan cukup cekatan Kiar pun menyelesaikan riasannya di wajah Soya hanya dengan waktu setengah jam. 

"Kakak rasa cukup seperti ini, ya."

Soya yang melihat penampilannya berbeda dari biasanya sangat takjub dengan tiap goresan yang Kiar ciptakan di wajahnya. 

"Naturalkan, tidak menghilangkan kecantikan wajahmu yang sesungguhnya," ujar Kiar. 

"Ini keren, Kak. Soya suka, tidak seperti perias milik Mommy yang selalu bikin Soya seperti tante-tante," ujarnya. 

"Ya sudah, kita ganti bajumu yah. Kamu bisa pakai gaun yang disana, di ruang yang ada tirainya bersama itu dengan asisten kakak, nanti Kakak bantu rapikan, dan setelah itu kita baru hias rambut indahmu ini," Soya mengangguk tersenyum lembut ke arah Kiar membuat Alex yang duduk di sofa merotasikan bola matanya. 

"Mari, Nona." Ajak sang asisten berjalan di depan menujukan tempatnya. 

Tak ingin membuang waktu, Soya segera bergegas menuju ruang ganti yang sudah terdapat gaun yang harus ia kenakan malam ini  bersama asisten Kiar. 

Sepuluh menit, akhirnya Soya membuka tirai dan memperlihatkan penampilannya dengan gaun berwarna biru laut dengan taburan swarovski di bagian bawah gaun yang hanya sepanjang lututnya itu. Gaun yang lebih mirip gaun ala-ala peri ini membuat Soya sungguh cantik. Bahkan Alex hampir menjatuhkan dagu miliknya jika Kiar tidak segera menyadarkan pria itu. 

1
˙˚ʚ(Virly)ɞ˚˙
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
˙˚ʚ(Virly)ɞ˚˙
Siapa sangka
I and yu🧋
Bagus
Zahra
Ternyata Rasya anak dari istri pertama Wijaya toh. baru ngeh aku
Zeren
Ternyata Yara Nyonya Wijaya/Smile//Smile/
Zeren
Hana jangan kelamaan milih entar kurebut loh!!
Ell
Semalam update jam brp thor?
Ell
Oww Abg e Soya ta..
Duh makin penasaran nih kelanjutannya.
Ell
Hahaha Lex/Smug//Doge/. Gmau nyari istri kedua ta?
Zeren: Wkakawk
Zeren: Wkakawk
total 2 replies
Ell
Siapa nih?? Mama tiri Soya kah?
Fitri Prasetyo
Alex, ini pr untukmu.. menyembuhkan bathin istrimu, dan menyatukan anak ayah itu.. 💪🏻💪🏻🥰
Shi Siaonan
Alex sama Soya makin iya iya yaa!
Yiyin
/Doge//Doge//Doge/
Ell
oh thor update nya tiap jam brp sih.? greget pengen lanjut bacanya. /Sob//Sob/
Ell
Wahh akhirnya ya Lex. 😏
Fitri Prasetyo
aduh aduh aduh, hareudang hareudang hareudang.. sore-sore bacanya, mana pak bojo gak ada.. aduuuhhhh 🙈🙈🤭😂😂😂
Celtic_nant
Wohohohoo, ada yg uda g sabar nihh😆
Fitri Prasetyo
Thor, kenapa nama Hana harus di up lagi sih.. 🙈🙈🙈
Zahra
.....
Zahra
Sejak kapan cwo yang jadi ternodai. kebalek mass T_T
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!