"Ini semua salah ku!, aku pantas mendapatkan semua ini" Suara hati Faela, tubuhnya terjatuh dari lantai tempat tinggal istri selingkuhannya.
Darah mengalir dari kepalanya dengan deras, dan dia menghembuskan nafas terakhir nya dengan mata terbuka memandang awan biru.
Tiba-tiba saja Faela melihat cat warna merah menyirami tubuhnya.
"Kamu tidak apa-apa? " Tanya Siska, teman kuliah Faela.
Faela lalu mengusap matanya dengan kain lap yang diberikan Siska.
Lalu dia melihat sekelilingnya dan dia berada di kampus lamanya.
Apa yang terjadi pada Faela?, Bagaimana kisah cinta Faela yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ms. simple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembatalan.
Keluarga Simon dalam semalam hancur, Soni ayah Simon yang dikenal sebagai hakim yang adil dan tegas. Tiba-tiba tersandung kasus korupsi saat menangani grup Asia dengan para karyawan mereka.
Di rumah Simon, Soni marah besar dia yang bingung bagaimana ada artikel yang menuliskan tentang kasus yang sudah lama dia tangani sampai media mengetahuinya.
"Bagaimana berita ini bisa muncul? " Ucap Soni yang kesal.
Simon yang muncul dari dalam kamarnya karena suara berisik yang ditimbulkan oleh ayahnya.
Dia lalu mendekati mamanya, yang sedang berdiri ketakutan melihat suaminya yang sedang mengamuk.
"Ma, ada apa ini?, kenapa ayah sampai mengamuk seperti ini? " Tanya Simon yang penasaran.
"Mama juga tidak tahu nak, tiba-tiba ayahmu menerima telepon dari bawahannya dan langsung keluar rumah dan pulang langsung mengamuk seperti ini" Penjelasan mama Simon.
Simon yang ingin mendekat dan bertanya kepada ayahnya tidak berani, takut ayahnya malah semakin mengamuk.
Beberapa hari kemudian, Fa ela yang masih beristirahat karena memar diwajahnya. Tiba-tiba dikagetkan dengan Rafi yang memanggil semua anggota keluarganya.
"Mama, Nico, Ela. Kalian semua cepat turun, ayah punya kabar yang baik untuk keluarga kita! " Seru Rafi dengan bersemangat sambil melepaskan dasinya.
"Ada apa sayang? " Tanya Vivian yang keluar dari dapur.
"Iya, ini ayah!. Nico barusan sampai dari kampus" Ucap Nico, dengan wajah ngantuknya keluar dari kamarnya.
"Ayah berisik sekali! " Seru Fa ela yang juga keluar dari kamarnya.
"Duduk sini cepat! " Suruh Rafi dengan senyum bahagia.
Saat semua anggota keluarga Rafi duduk di ruang keluarga. Lalu Rafi dengan semangatnya menceritakan tentang keluarga Simon.
"Kamu tahu Ela, Tuhan sepertinya membantu dirimu. Dengan mudanya ayah bisa memutuskan hubungan pertunangan kalian" Ucap Rafi dengan semangat.
"Bagaimana bisa ayah? " Tanya Fa ela yang penasaran dengan cerita Rafi.
"Iya, yah!. Bukannya ayah Simon seorang hakim yang disegani dan ayah juga takut dengan dia" Ucap Nico.
"Kalian berdua ini dengarkan ayahmu bicara, jangan suka menyela" Ucap Vivian.
"Baik ma! " Seru mereka berdua.
"Bicaralah yah, aku juga penasaran" Ucap Vivian.
"Awalnya aku juga ragu untuk membatalkan pertunangan Fa ela, tapi tidak disangka ayah Simon ternyata tersandung kasus korupsi grup Asia. Lalu dengan tegas ayah mengatakan pada Soni itu kalau aku memutuskan hubungan pertunangan Fa ela dengan Simon, jika Soni setuju maka firma hukum ayah akan mencari jalan untuk meringankan hukuman nya" Penjelasan Rafi.
"Jadi ayah!, Ela tidak bertunangan dengan si Simon itu? " Tanya Fa ela dengan senangnya.
"Iya"Jawab Rafi yang tersenyum.
" Kalau begitu aku mau ke kamar dulu "Ucap Fa ela dengan wajah yang berseri-seri.
Fa ela dengan berjalan ke kamarnya dengan langkah yang ringan sambil bersiul.
Keluarganya jika melihat Fa ela terlihat bahagia.
" Tidak sia-sia wajahnya memar seperti itu "Ucap Nico sambil melihat kearah Fa ela.
" Iya, nih ayah!. Jangan sekali-kali kamu menjodohkan anak-anak kita lagi"Peringatan Vivian.
"Iya ma, maaf. Saat Soni menawarkan perjodohan anaknya pada putri kita, jadi aku Terima bukankah Fa ela tidak punya pacar jadi aku tidak salahkan! " Ucap Rafi yang merasa bersalah.
"Siapa bilang Fa ela tidak punya pacar? " Ucap Nico. Setelah mengucapkan itu Nico langsung berjalan kearah kamarnya.
"Siapa pacar adikmu? " Tanya Rafi yang penasaran.
"Jadi Fa ela sudah punya pacar, tapi siapa? " Ucap Vivian yang bingung.
"Tanyakan sendiri padanya!, aku tidak mau membocorkan masalah pribadi Fa ela" Ucap Nico.
Nico lalu masuk kedalam kamarnya dan orang tua mereka jadi penasaran Fa ela dekat dengan siapa.
Keesokan harinya wajah Fa ela yang sudah pulih, dia pun berangkat ke kampus. Saat dia bertemu orang tuanya, mereka selalu bertanya siapa pacarnya dan suruh bawa kemari untuk dinilai oleh mereka.
Fa ela menjawab mereka berdua dengan tegas kalau dia tidak punya pacar, tapi mereka berdua tidak percaya yang dikatakan Fa ela.
Fa ela lalu pergi dari rumah, dan meminta izin beberapa hari tidak pulang karena ada peragaan busana diluar kota.
Dan juga dia mau menghindari pertanyaan orang tua nya, dia pun membawa beberapa barangnya ke kampus yang dimasukkan kedalam koper kecil miliknya.
Fa ela sebelum ke kampus dia naik taksi kerumah Maria, tak beberapa lama dia sampai kesana.
Ting.. tong
Fa ela menyalahkan bel rumah Maria, dan Maria langsung membukakan pintu rumahnya.
"Fa ela! " Panggil Maria yang terkejut.
"Untung kamu dirumah, aku kira kamu pergi. Beberapa hari ini aku mau menginap di rumahmu" Ucap Fa ela, yang berusaha untuk masuk kedalam.
Tapi tiba-tiba Maria menghalangi jalannya.
"Maaf Ela, aku bukan tidak suka kamu tinggal tapi sekarang ada Jackie didalam dia baru pulang dari luar negeri" Tolak Maria dengan lembut.
"Ya udah, aku akan kerumah Siska saja" Ucap Fa ela yang sedikit kecewa.
"Maaf ya Ela! " Seru Maria yang benar-benar menyesal.
"Selamat bersenang-senang! " Ucap Fa ela yang sedikit cemberut.
Fa ela lalu pergi dari rumah Maria, sambil berjalan pelan-pelan. Tadi saat Fa ela pergi Maria mengambil Ponselnya.
"Sayang, kamu tahu dimana ponselku? " Tanya Maria.
"Bukankah di meja" Jawab Jackie yang sedang memasak untuk Maria.
Maria lalu mengirim pesan kepada Hugo untuk memberikan tempat tinggal untuk nya beberapa hari.
"Aku harap ini bisa mendekatkan hubungan kalian" Ucap Maria sambil tersenyum.
Tiba-tiba dari belakang Jackie memeluk Maria, dan itu membuat Maria terkejut.
"Siapa? " Tanya Jackie sambil memeluk Maria.
"Oh ini, pria yang suka dengan Fa ela. Aku mau agar hubungan mereka berdua jadi lebih dekat" Jawab Maria.
"Pacarku sekarang sudah belajar menjadi makcomblang" Gurau Jackie.
"Kamu ini, jika temanku bahagia aku juga ikut bahagia" Ucap Maria dengan senyum.
Jackie lalu mengajak Maria sarapan bersama, karena mereka berdua berpacaran secara jarak jauh. Jadi saat mereka bertemu ingin melepaskan kerinduan berdua saja tanpa ada yang mengganggu mereka.
Fa ela yang berjalan keluar dari komplek perumahan Maria untuk menghadang taksi disana, tiba-tiba dia dikejutkan dengan sepeda motor gede milik Hugo berhenti didepannya.
"Hugo"Panggil Fa ela yang terkejut melihat Hugo ada didepannya.
Hugo lalu melepaskan helmnya, rambut Hugo yang berantakan karena helm yang dia pakai, membuat dia terlihat tampan dimata Fa ela.
" Kamu mau kemana? "Tanya Hugo.
" Aku.. "Ucap Fa ela yang terhenti karena bingung harus menjawab pertanyaan dari Hugo.
" Naiklah!, aku sudah diberitahu Maria tentang masalahmu "Suruh Hugo.
Fa ela lalu ikut dengan Hugo dan sebelum naik ke sepeda motor nya dia diberikan helm oleh Hugo.
Fa ela lalu naik dengan koper kecil Fa ela yang berada di tengah-tengah mereka, dengan hati-hati Hugo mengendarai sepeda motor miliknya karena Fa ela khawatir terhadap Fa ela yang tidak bisa berpegangan dengan dirinya.
