Ketika Mantan Kembali

Runi tak terima dengan nasib hidupnya yang membuatnya seolah terhempas ke dalam kehidupan yang menyedihkan. Tak pernah terbayang dalam dirinya bahwa ia akan mendapati hal mengerikan ini dan satu nama yang menjadi targetnya untuk bertanggung jawab atas semua rentetan penderitaan yang ia alami dan tentu saja orang yang ia maksud di sini adalah Kevin dan Tasya. Ia tak akan bisa berdamai dengan kedua orang itu yang sudah memberikan kepahitan dalam hidupnya dan ia berniat untuk membuat keduanya menyesal telah membuat hal buruk padanya. Runi mendatangi kantor Kevin dan berniat masuk ke dalam sana namun satpam yang berjaga di depan langsung dengan sigap menghalaunya.

"Apa-apaan ini? Kenapa aku tak boleh masuk?!"

"Ini sesuai dengan perintah tuan Kevin. Kami di sini hanya menjalankan perintah saja."

"Kalian tak tahu siapa aku? Aku ini adalah istrinya Kevin!"

Kedua satpam itu nampak saling berpandangan sebelum akhirnya tertawa mendengar apa yang Runi katakan. Sikap kedua satpam yang menertawakan dirinya tentu saja tak bisa diterima oleh Runi dan itu sudah sangat menyinggung harga dirinya.

"Apa-apaan kalian ini? Kenapa malah menertawakan aku?! Tak ada yang lucu di sini! Aku mengatakan yang sebenarnya!"

"Saya paham Mbak ini salah satu fans garis keras tuan Kevin namun alangkah baiknya kalau anda itu tak lugu dan mengatakan kalau tuan Kevin suami anda. Jelas-jelas semua orang di negara ini tahu siapa sebenarnya istri tuan Kevin jadi anda jangan mengada-ngada!"

Mendengar ucapan satpam yang seolah menertawakan dan merendahkannya sudah barang tentu membuat Runi marah, ia langsung meraih ponselnya dan memperlihatkan foto pernikahannya dengan Kevin supaya satpam ini memercayai apa yang barusan ia katakan.

"Kalian lihat ini, aku sama sekali tak berbohong!"

Namun satpam nyatanya tak mudah untuk diajak kerja sama dan tetap saja Runi diusir karena ini adalah perintah langsung dari Kevin dan mereka sama sekali tak ingin kehilangan pekerjaan akibat wanita ini.

****

Sementara itu di tempat lain, Desta diajak kembali bertemu dengan Kevin di sebuah tempat yang tertutup dan hanya ada mereka berdua saja di sana. Alasan Kevin meminta Desta datang ke sini adalah untuk membicarakan soal Desta yang seolah sama sekali tak mengindahkan peringatan yang ia berikan sebelumnya.

"Jadi mau apalagi?" tanya Desta tenang.

"Harusnya saya yang menanyakan itu padamu," jawab Kevin dingin.

"Saya tak ingin apa pun dari anda, saya hanya ingin anda berhenti mencoba menghalangi saya menemui Wikka karena dia adalah anak kandung saya."

"Apakah nyali anda besar sekali untuk menghadapi saya? Kamu tahu siapa saya dan latar belakang keluarga saya kan? Tidaklah sulit untuk saya menjentikan jari dan menghilangkan nyawa seseorang seperti kamu."

"Anda pikir saya akan takut? Saya sama sekali tidak takut! Saya sudah melakukan kesalahan 11 tahun lalu ketika saya memutuskan pergi karena papanya Tasya yang memintanya dan kini setelah semua berlalu maka saya tak ingin meninggalkan tanggung jawab saya sebagai ayah kandung Wikka."

"Wikka tak butuh anda sebagai ayahnya."

"Jelas Wikka butuh saya jika kelak akan menikah karena hanya saya yang bisa menikahkan dia."

Tangan Kevin terkepal kuat mendengar Desta yang keras kepala ini. Ia sudah mencoba untuk bersabar menghadapi pria ini namun Desta adalah tipikal orang keras kepala.

****

Berita mengenai Ariel yang digugat cerai oleh Berlian menjadi tajuk utama di beberapa media elektronik maupun online ditengah gencarnya kampanye yang dilakukan oleh pria itu supaya memenangkan pilkada yang akan datang. Ariel awalnya sama sekali tak mau terlalu mengindahkan berita itu namun lama kelamaan kelakuan Berlian sudah sangat tak bisa ia toleransi lagi terlebih wanita yang tak lama lagi statusnya akan berubah mantan istrinya itu membuat fitnah padanya yang tidak-tidak.

"Berani sekali Berlian melakukan ini, aku selama ini diam bukan artinya aku takut padamu. Kamu salah jika mau bermain-main denganku!"

Ariel kemudian menghubungi orang kepercayaannya dan meminta bantuan supaya aib Berlian dan keluarganya diumbar pada publik.

"Aku tak mau tahu, lakukan apa yang menjadi perintahku sekarang!"

Ariel kemudian menutup sambungan telepon dan menarik napas panjang. Berlian sudah sangat keterlaluan di sini maka wajar saja jika ia akan memberikan perhitungan pada wanita itu.

"Andai saja kamu tak keterlaluan dan memancing semua kekeruhan ini maka aku tak ingin melakukan ini namun salah sendiri kamu yang memulai semua ini."

Maka tak butuh waktu lama semua bukti yang dikantongi oleh Ariel tersebar di media yang membuat Berlian dan keluarganya menjadi kelabakan sendiri dengan serangan mendadak Ariel.

****

Mayra nampak menggelengkan kepalanya ketika melihat berita huru-hara putranya di media sosial. Tajuk utama beberapa media online memberitakan retaknya rumah tangga Ariel dan Berlian menjelang pemilihan kepala daerah berlangsung belum lagi sejumlah fitnah yang dilayangkan Berlian pada Ariel yang membuat hati Mayra yang melihat itu menjadi sakit dan panas. Sebagai seorang ibu tentu saja ia tak rela jika anaknya diperlakukan seperti ini namun tak lama kemudian ia melihat sejumlah aib Berlian muncul di media dan keadaan kini berbalik.

"Anakku memang hebat sekali."

Mayra tahu bahwa Ariel tak akan bersikap seperti ini jikalau Berlian tak mengusiknya terus menerus dan mengatakan kebohongan untuk merusak elektabilitasnya menjelang hari pencoblosan.

"Aku harus menghubunginya."

Maka Mayra pun gegas meraih ponselnya dan menelpon Ariel untuk menanyakan bagaimana keadaan putranya saat ini.

"Aku baik-baik saja. Mama jangan khawatir."

"Iya Nak, Mama tahu kalau kamu akan baik-baik saja. Mama hanya ingin berpesan jangan sampai kamu mau saja diinjak-injak terus oleh Berlian."

"Tentu saja, aku diam selama ini karena merasa apa yang dibuat olehnya sama sekali hal yang tak perlu aku tanggapi namun sikapnya yang belakangan ini sudah mulai menggila maka aku tak bisa hanya diam saja dan memaklumi semua."

"Mama paham, putra Mama memang hebat."

****

Tasya baru saja pulang ke rumah setelah seharian ini ia ada di kantor tim sukses pemenangannya menyusun strategi supaya ia bisa menang dalam pemilihan dalam waktu dekat ini. Wikka datang menyambutnya dan Tasya tentu saja bahagia dengan apa yang Wikka lakukan ini.

"Mama."

"Ada apa sayang?"

"Aku mau menanyakan sesuatu."

"Apa yang ingin kamu tanyakan?" tanya Tasya lembut seraya mengusap rambut Wikka.

"Aku pernah mendengar papa dan mama bicara dan mengatakan kalau om Desta adalah ayah kandungku. Apa maksud semua itu, Ma?"

Senyum yang sejak tadi tersungging di bibir Tasya mendadak lenyap saat pertanyaan polos itu keluar dari mulut Wikka, ia tak tahu kalau anaknya akan menanyakan hal ini padanya.