NovelToon NovelToon
Salah Pilih

Salah Pilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: yu odah

mengabdi pada imamnya dengan sepenuh hati tetapi Justru derai air mata dan darah yang Inara terima.
Suami yang sangat ia cintai ternyata menghianatinya, hancur hati Inara mengetahuinya dan semakin membuatnya terpuruk saat kehancuran rumah tangganya ternyata ada campur tangan ibu mertuanya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu odah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Ingin Melihat

Egi berjingkrak girang setelah menutup ponsel, tanpa ia duga Inara sendiri yang mengatakan ngin bertemu dengannya dan bicara dua mata.

Spontan Egi mencium ponsel berkali-kali bak orang gila bahkan ia merasa hatinya kini berbunga-bunga dengan warna-warni kupu-kupu yang berterbangan memenuhi dadanya, tak pernah Egi merasa hatinya se senang ini.

Namun senyumnya seketika surut kala Endah lantang memanggil namanya.

"Gii...."

"Ya Tan..."

Egi melangkah keluar kamar dan tidak mendapati Ibnu di ruang makan.

"Gi ..tolong nanti sore kalau kau tak sibuk kau jemput Inara ke sini, tapi kalau sibuk biar nanti Jo..."

"Tidak Tan..waktuku luang kok."

"Oke kalau begitu kamu jangan sampai lupa ya."

Egi mengangguk pasti, ia semakin senang karena kini ia memiliki alasan untuk menemui Inara di kantin.

Menit berganti jam, bagi Egi waktu terasa lambat, pukul tiga setelah mempersiapkan penampilan terbaiknya ia pun meluncur menuju kantin.

Senyum manis selalu tersungging dari bibirnya, hatinya begitu riang bak akan menjemput sang pujaan hati.

"Ingat Gi..dia bini orang" ucap batinnya.

"Ah sebentar lagi mereka akan bercerai" sambung suara hati Egi yang lain.

"Lu bilang nggak mau dapat yang rusak tapi kenapa kini Lu nunggu bini orang bercerai."

Ciiittt,Egi tiba-tiba menepikan mobil di sisi sebuah mini market di mana ia melihat sosok yang di kenalnya.

"Intan" panggilnya dengan nada tinggi, seorang wanita cantik yang sedang berjalan menuju mini market menoleh ke arah Egi dan senyum tipis mengembang saat mengetahui pemilik suara adalah sepupu kekasihnya.

"Ah kebetulan kau datang Gi? Apa Ibnu sudah berangkat?" tanya Intan membuat dahi Egi mengerut.

"Memang kemana Ibnu?" tanya balik Egi.

"Bukannya hari ini kalian ada acara? Ibnu bilang hari ini ia akan menjemput saudaranya yang datang dadi luar kota maka itu dia nggak mau waktu aku ajak nonton" terang intan panjang.

"O ..i iya, dia mungkin baru berangkat tadi, soalnya aku nggak liat dia di rumah."

"Ya iya lah nggak kelihatan orang Ibnu di kamar terus"ucap batin Egi.

"Oiya kamu mau kemana Gi?"

"Aku? Aku mau ke butik, mau ambil baju Elic."

Intan mengangguk polos tanpa curiga dan senyum manisnya pun terbit kala Egi pamit.

Egi menghentikan mobil saat hampir saja ia melewati gerbang kantin.Perlahan ia pun memundurkan mobil lalu masuk ke halaman kantin yang luas.Ia sempat tertegun kala melihat Mery, Nina dan Leni juga Inara tengah berkumpul menikmati pesta buah.Dan entah kenapa Egi iba-tiba berfikir kalau Ibnu lah yang sudah mempersiapkan semuanya.

"Cih ...rupanya kau masih mengincarnya"ucap batin Egi sinis.

Inara tersenyum tipis lalu menghampiri Egi.

"Ayo kita makan buah dulu, panas-panas seger makan rujak buah" tawar Inara.

"Ehm terima kasih, aku di minta tante jemput kamu Na."

"Jemput aku?" beo Inara dan Egi mengangguk.

"Elic minta kau untuk mengepas baju untuk acara wisudanya."

"Oh oke ..aku ganti baju dulu sebentar."

"Ayo Mas ..kita makan rujak bareng-bareng"ajak Nina ramah dan Egi hanya mengangguk sekilas.

"Maaf aku datang untuk jemput dia."

Egi menunjuk dengan dagunya ke arah pintu di mana bersamaan dengan Inara yang keluar dari dalam Mes.Untuk sesaat Egi tertegun, dengan celana joger berwarna krem dan kaos lengan panjang putih terlihat manis dan pas di tubuh Inara.

"Ayo kita berangkat."

Inara melangkah menuju mobil yang terparkir di halaman kantin namun ia menghentikan langkah karena Egi masih diam di tempatnya.

"Gi...kenapa bengong?"

"Ahh...o,iya Na...ayo."

"Sebenarnya apa yang kau lamunin si Gi? Pacarmu?kalau kangen ya pulang dong tengok dia"

Egi hanya bisa senyum masam, betapa bodohnya dia yang terpesona pada wanita yang sudah bersuami sedang dirinya adalah idola para gadis cantik di luar sana.

"Hm.....dia mungkin besok datang kok" ucap Egi bohong.

Mata Inara membulat antusias, ia memang ingin melihat bagaimana sosok gadis yang menjadi kekasih Egi yang ia kenal dengan pria cuek dan santai.

"Oiya...? Kalau begitu bolehkah aku melihatnya?"

"Tentu saja."

Egi kembali fokus pada jalanan lurus di depannya sambil memikirkan siapa yang akan ia kenalkan sebagai kekasih pada Inara nanti.

"Hm...apa hal yang ingin kau katakan padaku?"ucap Inara tegas sambil memandang Egi yang tetap tenang menatap jalan di depannya.

"Aku ingin melihat rekaman itu."

Egi menatap Inara tajam "Tak ada rekaman."

Entah dari mana Inara tahu perihal rekaman Rusdi namun Egi berusaha untuk tetap bijak, wanita sekuat apapun pasti akan hancur jika melihat suaminya sendiri bercinta dengan wanita lain dan menurutnya saat ini kondisi Inara belum sepenuhnya siap.

"Kau bohong?" cecar Inara tegas.

Egi menghela nafas panjang, entah kenapa di depan wanita ini dia memang tak bisa berbohong.

"Aku akan menunjukan suatu saat jika kau sudah siap."

Inara terdiam, jadi benar dugaannya, Egi tak akan bersikap protektif kalau pemuda itu tak tahu kebusukan yang di sembunyikan Rusdi di belakangnya.

"Kenapa kau melakukannya?" tanya Inara tegas.

Egi memandang jengah karena kediaman Endah sudah terlihat, tak mungkin ia berterus terang kalau ia merasa simpatik pada Inara hingga membuatnya melakukan hal yang tidak biasa.

"Akan aku ceritakan jika waktunya memungkinkan."

"Ck kau selalu berlindung di balik kalimat 'jika waktunya tepat."

Egi tersenyum tipis "Nanti pun kau akan tahu apa yang ku lakukan untuk kebaikanmu sendiri"batin Egi pasti.

Inara tersenyum senang saat Elic yang duduk di teras berlari menyambut kedatangannya.

"Ina...akhirnya kau datang juga, aku takut kalau kau tak datang"ucap Elic sambil memeluk Inara erat.

"Tentu saja aku pasti datang Lic.."

"Hmm ..terima kasih, kau memang selalu yang terbaik Na...ayo kita ke dalam, kau harus coba seragam yang aku pesan di butik."

Kedua wanita cantik itu berjalan beriringan dengan tangan Elic yang selalu memegang erat Inara, sedang Egi hanya mengekor dengan bibir sesekali mencibir iri karena melihat kedekatan Elic dan Inara.

Namun langkah Inara terhenti kala di ruang keluarga melihat Ibnu sedang duduk santai sambil memegang ponsel.Sejak di malam sebelum hari pernikahannya di langsungkan Inara tak pernah lagi melihat Ibnu, kini pria tampan itu terlihat semakin dewasa dan gagah.

Begitu pula Ibnu, meski sikapnya tenang dan acuh namun sebenarnya ia sedang berusaha sekuat tenaga untuk menguasai debaran jantungnya yang bergerak sangat cepat.

"Ehm hmm...Nu tadi gue ketemu Intan, dia tanya apa kau ada di rumah, mungkin nanti dia ke sini."

Egi berucap santai sambil melewati Ibnu dan sekilas melirik ke Inara.

"Mampus lu..."umpat batin Egi dengan senyum smirk.

1
Holipah
Inara tolol suami penyakit masih mau aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!