NovelToon NovelToon
Benih Twin'S CEO Kejam

Benih Twin'S CEO Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Poligami / CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

Karena dipaksa untuk segera memiliki anak, Jovan sang CEO dari perusahaan ternama diam-diam menikah lagi. Dengan kejamnya, dia mengusir Seina selaku istri pertamanya yang dikira mandul. Namun nasib buruk pun menimpa Jovan yang mana istri keduanya mengalami kecelakaan hingga membuatnya keguguran bahkan rahimnya terpaksa harus diangkat demi menyelamatkan nyawa Ghina.

Lima tahun kemudian, Seina yang dikira mandul kembali dengan tiga anak kembar yang memiliki ketampanan mirip Jovan.

“Bunda, Oom itu milip Kakak Jelemy, apa Oom itu Ayah kita?” tanya Jelita, si bungsu.

“Bukan!” elak Seina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rupanya Punya Cucu

“Tuan Robert.... Tuan Robert... tolong bangun Tuan!” panggil dua pembantu berdiri di dekat tempat tidur majikannya dengan panik.

“Ada apa sih ribut-ribut...?” Tuan Robert yang setengah sadar beranjak duduk perlahan.

“Gawat, Tuan. Nyonya Renata sama Tuan Muda tiba-tiba bertengkar!”

“Kenapa lagi sih?” Robert menarik lepas selimutnya. Ia memakai sandal kodoknya kemudian cepat-cepat menuju ke sumber suara perdebatan hebat di kamar Jovan.

PLAK!

Tepat di saat Robert berdiri di ambang pintu, Renata mendadak menampar wajah Jovan.

“Apa lagi yang terjadi di sini sih, Ma?” Robert masuk dan menarik pinggul istrinya menjauh dari Jovan yang terdiam mendapat tamparan barusan.

“Lepasin Mama, Pa. Biarin Mama pukul anak ini. Lepasinnnn Mama, Paaa!” Renata meronta-ronta dengan dua tangannya masih ingin menjambak Jovan.

“Ma, sudah, sudahhh... Mama bisa botakin Jovan kalau rambutnya dijambak terus.” Ujar Robert makin erat menahan pergerakan sang istri.

“Maafin aku, Ma.” Lirih Jovan tertunduk.

“Sebenarnya apa yang terjadi, Ma?” tanya Robert kepada istrinya yang terisak-isak di dadanya.

“Jovan, Pa. Dia sudah menikahi wanita lain tanpa sepengetahuan kita. Anak ini berani bohongi kita selama ini. Buku di tangannya itu buku nikahnya dengan wanita lain, Pa.”

Sesaat mulut Robert terkatup. Tatapannya beralih kepada Jovan lalu turun ke tangan putranya yang memegang buku nikah.

“Itu benar, kamu sudah punya istri lain? Istri kedua?” Tunjuk Robert.

“Bukan istri kedua tapi istri pertama Jovan. Ghina hanya istri keduanya, Pa.” Jelas Renata lagi. Robert melepas Renata lalu menarik kerah leher putranya dengan sorot mata penuh amarah.

“Jovan, Papa tidak sangka kau membohongi kita semua, terutama keluarga Elgard. Kalau Elgard sampai mengetahui hal ini, dia tidak akan melepaskan dirimu. Kenapa kau begitu bodoh, Nak? Kenapa kau membuat keluarga kita mendapat masalah ini?” Kelakar Robert.

“Aku minta maaf, Pa.”

“Argh, bukan maaf yang mau Papa dengar. Yang mau Papa dengar adalah penjelasan kenapa kau mau menikahi wanita itu dan menyembunyikannya dari kami?” Robert makin menguatkan cengkeramannya.

Jovan pun diam, sulit bicara.

“Kalau kau tidak mau bicara juga. Jangan pernah lagi menemui Ghina.” Dengan marah, Robert mendorong putranya lalu membawa keluar Renata dari kamar Jovan.

Jovan terduduk di tepi ranjang sambil diam menutup mata. Kedua tangannya meremas rambutnya yang sudah berantakan. Kepala pria itu rasanya mau meledak memikirkan banyak hal. Terutama si kembar.

Karena Jovan masih tidak mau bicara, pada malam ini Robert dan Renata pergi menemui Asisten Lu yang ada di rumahnya. Asisten Lu menjelaskan semua hal, namun orang tua itu merasa tidak puas. Robert pun ingin bertemu langsung dengan Seina.

“Asisten Lu, jika Seina dan Presdir Ragantara punya hubungan darah, lantas apa hubungan anak kembar itu pada Seina?” tanya Renata tiba-tiba kepikiran si kembar.

“Sebenarnya, anak-anak itu bukanlah anak kandung Presdir J-Beauty, melainkan hanya keponakan saja. Orangtua kandung mereka adalah Nona Seina dan putra Anda, Nyonya.”

Renata menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia tatap Robert yang terlihat syok juga. “Pa, ternyata anak-anak itu cucu kita. Kita rupanya punya cucu.” Jelas Renata berkaca-kaca.

“Kenapa kau baru mengatakannya, Asisten Lu?!” kesal Robert tapi ada rasa bahagia di hatinya yang paling dalam.

“Saya takut dan ragu, maafkan saya, Tuan.”

“Pa, ayo kita cari mereka.” Renata merengek, ingin bertemu dengan si kembar dan sangat penasaran pada si sulung yang tidak pernah mereka lihat.

“Kita pulang saja dulu, Ma.” Robert menarik Renata pergi membuat wanita tua itu kecewa diajak pulang. Asisten Lu membuang nafasnya, lalu mengangkat panggilan dari Dyara yang menanyakan kehadiran Bosnya yang tidak hadir ke kantor.

“Sementara ini Tuan Jovan ada masalah, jadi kau sendiri yang menghadiri tiap pertemuan bisnis berikutnya,” ucap Asisten Lu.

“Kalau begitu, Kakak udah dapat orang itu, nggak?” tanya Dyara penasaran lelaki yang menolongnya waktu itu.

“Sudahlah, lupakan saja kejadian itu. Lagian kamu baik-baik saja. Masih segel juga, kan?” Terdengar Asisten Lu enggan mencari karena lagi pusing.

“Yahh, nyebelin deh.” Dyara cemberut dan akhirnya mencari ke sosmed foto-foto pria tampan. Beberapa saat kemudian, foto Gara muncul di situs pencarian jodoh.

“Buset dah, ternyata Presdir Ragantara toh? Tapi kenapa dia ada di sini? Bukannya udah pucar pacar ya??” Dyara menyentuh dagu.

“Ahh keknya susah sih dekatin orang ini. Dia kan lawan bisnis perusahaan!” gerutu Dyara bete. “Tapi, coba ahh aku deketin dia pakai samaran lain. Siapa tau dia tidak mengenali aku yang dari perusahaan Jexson Group.”

Dyara tertawa cekikikan sama seperti Jelita saat ini terpingkal-pingkal melihat Jhansen kalah darinya.

“Hahaha... lumah pacilna napa jadi tempulun kula-kula? Bikin lumahna yang becal donng.”

Terlihat dua anak itu bermain rumah pasir. Mereka berlomba-lomba membuat rumah di bawah payung mereka.

“Butan tempulun kula-kulaaa, ini lumahna belluang utala ituuuu... kunti bogel!” balas Jhansen membuat tawa Jelita hilang.

“BUNDA... KAKAK JEN JAHAT BILANIN JELITA CETAN...” adu Jelita pada Ibunya yang bermain air dengan Jeremy di tepi pantai.

“Emang cetan kok,” ucap Jeremy nyeletuk.

“EKHE BUNDA... KAKAK JELEMY JUGA.”

Seina tertawa kecil melihat Jelita yang kini menjadi sasaran kejahilan kakaknya. Seina berdiri membujuk Jelita agar tangisan putrinya itu tidak mengganggu orang.

“Bunda... ayo kita belenang,” pinta Jeremy menunjuk laut lepas.

“Udah mau malam nih, kita pulang dulu ke penginapan, besok aja berenangnya.” Seina menolak. Terlihat matahari mulai tenggelam dan ombak laut juga cukup tinggi.

Tiba-tiba...

“Excuse me, apa saya boleh bertanya pada kalian?” sapa seorang wanita bule itu pada Seina dan triple cadel. Bahasanya lumayan fasih.

“Ya, ada apa, Mba?”

“Apakah kalian melihat seorang anak laki-laki bermain di sekitar sini? Anak saya sejak tadi tidak kelihatan.“ Terpancar kekhawatiran di mata wanita bule itu.

“Nda, Onty.” Sahut Jelita.

“Duhh... my baby Leon kemana ya...?” desis wanita itu lalu ia mengangkat panggilan dari suaminya yang juga tidak menemukan anak mereka di penginapan.

Tiba-tiba lagi...

“Help mee.... help meeee....!!!” Banyak orang yang berteriak di kejauhan sana sambil menunjuk ke laut. Wanita bule itu syok melihat di laut sana ada seorang anak hanyut yang mana anak itu putranya.

“Ohhh noo babyyy... Mami datang...!!” pekik wanita bule itu berlari ke kerumunan orang yang tidak bisa melakukan apa-apa karena akan ada badai menerjang ke sana.

Wanita bule itu histeris sembari menelpon suaminya.

“Bunda... kacian-” ucap Jhansen terhenti. Tiga anak itu terkejut tidak melihat Seina dan hanya bodyguard yang menjaga mereka.

“Kakak... itu Bunda...!” pekik Jelita menunjuk Seina berlari cepat membuat Jhansen serta Jeremy pun melongo.

“Hai, kalian napa nda halangi Bunda?” marah Jeremy ke dua bodyguard tetapi mereka berkata bahwa itu kemauan Seina sendiri. Si kembar pun dibuat kalang kabut, sedangkan wanita bule dan orang-orang di sana terpaku melihat Seina berusaha menolongnya. Mereka terperangah dengan aksi heroiknya. Apalagi skill seluncurnya bikin semua terbengong.

“BUNDA AWASSSSSSS!!!” pekik si kembar kaget melihat ombak dahsyat menggulung ke arah Ibunya yang berhasil menggapai anak itu sebelum ia tenggelam ke dalam ombak. Awan hitam makin mengerikan di atas sana.

Byursss..

uhuk... uhuk...

“Mami...” Tangis anak itu kini memeluk Ibunya setelah siuman dari pingsannya.

“Baby Leon, Mami maafkan Mami tidak melihatmu tadi, sayang.” Wanita itu menangis terharu, dan si kembar memeluk erat Seina yang baik-baik saja.

“Sayang, Leon? Di mana kalian???” teriak seorang pria bertato naga memakai celana pendek sahaja. Ekspresinya sudah jelas terlihat cemas.

“Honey... cini... ciniii!!”

Jelita dan Jhansen tertawa dalam hati pada tingkah wanita itu, sedangkan Jeremy hanya diam. Berbeda pada Seina yang memiringkan kepalanya hingga dia perlahan matanya pun melebar sempurna.

“Dia...”

Tidak hanya Seina, pria itu juga sedikit kaget.

1
Retno Harningsih
lanjut
Author Dirabi
Nexttt
Author Dirabi
Saingan papanya si triple cdel
Author Dirabi
Mamanya Gina mencurigakan
Author Dirabi
Smngat thor
Author Dirabi
Kacian jlita linduin ayahnya
Author Dirabi
Mungkin saja y itu elsha
Author Dirabi
Nextt
Dara Dira
Lanjutt thor
Iqlima Al Jazira
iya.. ledes ndak tetuju🤭
Dara Dira
Lanjuttt
AbiManyu
jovan seenaknya aja mau ngambik anak seina
AbiManyu
semoga baik baik saja
Widia
jangan bikin seina sama jovan balikan ya thor.. kasih aja pemain baru buat jadi suaminya seina
Yu Nana
Nexxtt
Ma Em
kok Seina ga cariin anaknya yg nginap dirumah Ghina ga merasa kehilangan malah dibiarin tidur dirumah Jovan.
Ma Em
Luar biasa
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Terima kasih bund
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
next thor
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Siap nextt
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
ahilna jumpa ladi celita bocil cadel👏
Iqlima Al Jazira: sama_sama thor
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Terima kasih SDH mampir bunda
total 2 replies
ika
rasakan Jovan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!