"Langsung saja karena aku tak punya banyak waktu dan kita tidak perlu berkenalan. Oke, buat aku hamil dan ini uang untukmu!." Sombongnya menyodorkan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kau membeliku?."
"Samuel Dirgawijaya, kau datang ku pastikan kau menerima tawaran ini." Ucap Naura membalas tatapan mata biru Sam.
Harap bijak memilih bacaan!
Dilarang nge-hate karena ini hanya cerita fiksi ya.. Untuk segala kekurangan dalam penulisan harap dimaklumi karena author masih pemula dan masih dalam tahap proses pembelajaran.
Simak kisah selengkapnya.>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
Semua para pegawai dan para petinggi terkejut dengan kabar pimpinannya yang bercerai dengan Giselle. Di sini Andre cukup kesulitan menanggapi beberapa wartawan yang begitu banyak di halaman perusahaan untuk menayangkan apa sebab musabab perceraian terjadi.
Namun karena Sam tak ingin memperpanjang itu selang 5 hari semuanya kembali seperti semula saat uang yang berbicara, ia tak mau membahas mantan istrinya Giselle dan Sam sendiri menghargai Naura yang kini menjadi kekasihnya.
Karena hari ini hari libur Sam keluar dari kamarnya untuk sarapan dengan baju santai juga rambut basah yang masih acak-acakan.
Terlihat di meja makan mama Renata dan Dirga papanya Sam sedang sarapan.
"Jadwal hari ini kosong?." Tanya Renata saat putranya duduk ikut bergabung.
"Iya ma."
Si bibi menyajikan sarapan untuk tuan mudanya.
"Pernikahan mu akhirnya berakhir Sam tanpa memberikan kami cucu terlebih dahulu." Ujar Dirga.
"Percuma saja pah jika aku memiliki anak, rumah tangga hancur bagaimana dengan anakku?." Timpal Sam yang mulai sarapan.
Renata dan Dirga membenarkan, mereka juga kasihan melihat cucunya nanti jika seperti itu.
"Wanita yang malam tadi kamu ceritakan bagaimana dengannya? mama sama papa sekarang tidak akan menunjuk wanita ini itulah takut seperti Giselle, sekarang cari yang benar-benar kamu cintai dan inginkan." Lanjut Renata.
Sam tersenyum saat teringat Naura. "Seharusnya dari dulu mama sama papa tidak menjodohkanku dengan Giselle, mungkin sekarang yang ku nikahi bukan dirinya melainkan Naura."
"Mana kita tahu Sam jika kamu akan jatuh hati padanya dan pertemuan kalian juga terkesan lambat." Timpal papa Dirga.
"Buat Naura menginginkan dan mencintaimu juga, bawa sekali-kali menemui mama dan papa ke sini." Lanjut Renata.
"Hmmm of course mam."
"Kamu sekarang mau pulang ke rumah?." Lanjut Renata.
"Iya ma ada beberapa hal yang harus ku lakukan, kapan-kapan mampir lagi mungkin nanti bawa Naura."
Renata tampak antusias. "Iya sini bawa, mama dan papa harus tahu bagaimana sosok wanita yang kamu cintai itu."
Sam hanya tersenyum saja sambil melanjutkan sarapan.
~
Sore itu...
Naura langsung menghirup angin segar di atas balkon setelah 1 jam lebih lamanya ia nge-gym di ruang khusus, tubuh idealnya bercucuran keringat namun itu sudah jadi rutinitas Naura.
Handphone berdering berkali-kali Naura merogoh handphone dan rupanya itu panggilan dari Sam. Naura tak langsung menjawab ia hanya masih tak menyangka saja jika keduanya kini menjadi sepasang kekasih sudah mau 1 minggu.
"Iya Sam?." Balas Naura.
"Lama sekali, kau mau aku samperin!?."
"Coba saja kemari." Tantang Naura.
"Ya! setelah hubungan kita diketahui orang rumah." Balas Sam dari seberang.
Naura terkekeh sekilas. "Ada apa menghubungiku?."
"Apa salah menghubungi kekasih sendiri sayang?." Sengaja Sam.
"Tidak." Singkat Naura, pipinya sedikit merona akan panggilan Sam.
"Biasakan saja untuk mendengar diriku memanggilmu dengan sebutan sayang, aku akan terus memasuki hati dingin mu itu Naura!."
"O yeah?."
"Hmm." Lirihnya. "Turuti apa kataku, menghadap ke samping kiri lihat kursi putih dekat taman."
Naura melakukannya sesuai apa yang Sam katakan, Naura terkejut saat diujung sana terlihat Sam duduk melihat ke arahnya juga. "What!??."
"Datanglah ke sini jika kamu tak mau aku ke sana, tidak ada bantahan." Timpal Sam setelahnya ia mengakhiri panggilan.
Naura menatap tajam Sam dari kejauhan, namun akhirnya mau tak mau Naura keluar mansion dan menemui pria itu.
"Ada apa katakan?." Tanya Naura yang langsung duduk di samping Sam.
Sam menatap lekat Naura dari ujung rambut hingga ujung kaki, wanita di hadapannya itu semakin cantik saja. "Dokumen yang kamu butuhkan sudah ada di rumah, jika mau mengambilnya datang saja aku menunggumu."
Naura mengalihkan pandangan. "Berhenti menatapku seperti itu Sam!."
Sam menyunggingkan senyum manisnya.
"Ya nanti aku akan datang ke rumahmu." Lanjut Naura.
"Oke."
"Apa ada lagi?." Tanya Naura.
"Tidak ada, aku hanya ingin bertemu dengan wanitaku." Timpal Sam. "Kita sudah leluasa jangan menjaga batasan Ra."
"Ini tempat terbuka Sam." Balas Naura.
"Jika tertutup?." Sengaja Sam memancing.
"Aku akan menyetubuhi mu!." Lirih Naura membuat pria tampan di sampingnya terkekeh.
"Haisshh." Sedikit kesal Naura, namun ia merasa sangat nyaman menjalin hubungan ini walaupun perasaannya terhadap Sam belum seperti lelaki itu terhadapnya.
.
.
Tinggalkan jejaknya ya sebagai dukungan buat othor!🤗
buah jatuh sepohon pohonnya
/Tongue//Tongue//Tongue/
tinggal papa Wiguna yang bum tau
bar-bar akan keinginannya
gue yakin kalian jodoh
jadi semulus apapun karirmu jangan lupa keharmonisan kelurgamu.