NovelToon NovelToon
Jejak seram yang memikat hati

Jejak seram yang memikat hati

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: khokujan

Di tengah pesta yang belum selesai mereka memutuskan untuk pulang saja. namun tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, bersamaan dengan itu pandangan dara tertuju pada tasnya,
"ma, mawar itu.." ia terkejut sampai hanya diam dengan mata yang terbelalak melihat bunga itu.
"ting! ting!" suara notif pesan di ponsel dara yang membuatnya makin terkejut, vira yang mendengar itu segera ikut melihat layar ponsel dara.
"i, ini kan.." mereka saling menatap.
tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar bersamaan dengan itu semua lampu juga ikut padam.
"ting! ting! ting!" bunyi notif lagi.
dara dan vira melihat isi pesan yang masuk itu,
"kita harus pulang dara!" ucap vira sambil menarik tangan dara mencari arah keluar dari gedung pesta itu dalam kegelapan ditengah hujan derai yang masih belum juga berhenti.
Apakah isi pesan di ponsel dara? kenapa vira sampai mendesak ingin pulang? ikuti kisah lengkapnya di cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khokujan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Semakin menjadi

Mereka melihat ke arah sumber suara itu,

"Montir.." sela Vira sambil mendekati montir itu.

Dara melihat dari jarak yang agak jauh, pakaian montir itu terlihat sangat rapih dan bersih untuk seorang montir yang sedang bekerja. ia berjalan menghampiri Vira dan menariknya menjauh dari montir itu,

"Vira.. apa kau merasa ada yang aneh dengan montir ini? coba kau lihat.." bisik dara sambil matanya merujuk ke arah montir yang sedang mulai memperbaiki mobil Vira.

Vira melihat dengan seksama,

"hmm.. apa? tidak ada yang aneh.." jawab Vira sambil melihat temannya itu. Dara kembali berusaha menunjukkan bahwa ada yang aneh dengan montir itu.

"Lihatlah.. pakaiannya sangat rapih dan bersih untuk seorang montir.. apa kau tidak merasa itu aneh.." bisik dara sambil menarik-narik lengan baju Vira.

Vira menghela nafas dan memegang wajah temannya itu,

"Sudahlah.. aku tau kau masih takut.. tapi berpikir positif saja.. ini hanya montir dara.." jelas Vira sambil memasang wajah datar.

"Hei.. aku duluan ke kos ya.. pasti security kesusahan menjaga kos sendirian.." ucap si penjaga kos sambil menarik ponsel di saku Vira.

"apa yang kau lakukan berikan ponselku!" teriak Vira sambil berusaha mengambil ponselnya dari tangan penjaga kos itu.

Namun, karena perbedaan tinggi badan yang cukup jauh ia jadi kesulitan,

"itu nomorku, hubungi aku jika terjadi sesuatu.." ucap si penjaga ponsel itu sambil berjalan menuju motornya dan berlalu pergi.

Dara melihat layar ponsel Vira,

"Robi si tampan mempesona.." Tersimpan dengan nama itu membuat mata dara terbelalak dan tertawa geli.

"bisa-bisanya dia menyimpan nomornya di ponselmu dengan nama itu.." ucap dara sambil terus tertawa.

Vira terlihat memperlihatkan wajahnya yang kesal dan ilfil kepada dara,

"kenapa harus ponselku.." keluhnya sambil menyimpan ponselnya ke saku kembali.

Tiba-tiba baju dara di tepuk,

"Sudah selesai nona.." ternyata itu adalah si montir yang sudah menyelesaikan pekerjaannya.

Vira melihat ke ban yang diperbaiki si montir,

"Cepat juga.. bagus bagus.." sambil mengacungkan jempolnya kepada dara.

"Baiklah.. ini bayarannya pak.. Terima kasih.." dara memberikan sejumlah uang kepada montir itu.

Si montir hanya menunduk dan mengangguk lalu pergi dengan motornya, meninggalkan Vira dan dara.

"ayo cepat naik..!" ucap Vira sambil masuk ke mobil. Di ikuti oleh dara yang berlari sambil membawa kotak p3k.

"Kau lihat tidak Vira.. Montir itu sangat aneh tadi.. seperti takut wajahnya terlihat oleh kita, pakai topi, masker dan pakaian serba hitam seperti penjahatkan?" jelas dara sambil memakai sabuk pengamannya.

Vira hanya tersenyum terpaksa dan menginjak gas melaju ke kos mereka. Saat sampai di sana Vira melihat Robi si penjaga kos sedang duduk di lobby,

"Jangan berdiri! tetap seperti itu karena aku tidak mau bicara denganmu.." tegas Vira sambil menunjuk Robi dan berjalan menaiki tangga.

Robi yang hendak berdiri tapi di stop oleh Vira melihatnya dengan posisi tubuh menungging,

"Dasar aneh.. tiba-tiba marah padaku.. apa-apaan itu.. heh!" ucap Robi kesal sambil duduk kembali di sofa.

Dara berlari masuk dan menaiki tangga,

"selamat malam Robi..!" teriak dara. Melihat dara yang terburu-buru Robi menghela nafasnya,

"entah bagaimana mereka bisa berteman baik.." ia melanjutkan menonton film di ponselnya sambil meminum kopi hangat yang ternyata adalah barang yang ia maksud baru dibeli tadi.

Dara melihat jejak di depan pintu kamarnya dari ujung lorong, ia juga melihat Vira yang masih berdiri di depan pintu dan memegang setangkai mawar dengan coklat dan Boneka kelinci besar.

"Dia sungguh terobsesi dengan dirimu dara.." ucap Vira sambil memberikan boneka besar itu kepada dara.

Dara melihat jejak-jejak itu dengan seksama,

"aku foto saja.." ia memotret jejak itu dari beberapa sudut yang berbeda lalu masuk ke dalam kamar. ia duduk di sofa dan memandangi boneka itu dengan teliti,

"apa yang kau lakukan?" tanya Vira sambil memegang segelas air dan duduk di sofa juga.

"aku sedang memeriksa.. siapa tahu ada yang mencurigakan di boneka ini.." jawab dara sambil mengangkat tangan boneka itu berkali-kali dan memandangi matanya seperti sedang lomba melotot.

"ahh.. ada kantongnya ternyata.." ia memasukkan tangannya ke saku boneka itu,

"ada suratnya nih.." tertulis kata di dalam surat itu

"Hai.. 08*******..." Vira ikut mendekatkan wajahnya ,

"nomor ponsel.. Jangan-jangan nomor orang itu dara.." Vira menyimpan nomor itu di ponselnya.

"untuk berjaga-jaga.. jika ada nomor baru yang menghubungimu.." jelas Vira lalu segera membersihkan dirinya di kamar mandi.

Dara hanya diam,

"kalau dia orang jahat kenapa dia tidak menculikku saja.. tapi kalau dia orang baik kenapa tidak menemui aku langsung saja.." ucap dara sambil memeluk boneka kelinci itu.

Tiba-tiba ia merasa ada yang aneh dalam dirinya, bibirnya tersenyum membayangkan semua cara setangkai mawar itu datang kepadanya,

"kalau dipikir-pikir cukup ada sweetnya juga tapi memang lebih banyak seramnya jejak-jejak itu.. menyebalkan!" ucap dara sambil memukul-mukul kepala boneka itu.

Vira keluar dari kamar mandi sambil menyisir rambutnya,

"Dara.. cepatlah mandi.." Vira melihat ke arah dara yang merebahkan tubunya di sofa. ia memeluk boneka besar itu sehingga wajahnya tertutupi,

"Dara.. cepatlah.." Vira mengangkat boneka itu dan mendudukkannya di bawah,

ia melihat dara yang sudah tidur, Vira tidak tega Membangunkannya karena sepertinya dara sangat lelah. ia segera mengambil selimut untuk menyelimuti dara di sofa, lalu ia pun segera berbaring ke tempat tidur.

Vira menatap langit-langit di atas tempat tidur,

"kakak.. apa kau masih hidup? lihatlah.. sekarang aku sudah punya keluarga baru.. dara.." Vira memang terlihat tegar atas hilangnya kakaknya selama bertahun-tahun, namun di balik itu sebenarnya ia masih mencari keberadaan sang kakak secara diam-diam. entah kenapa hati kecilnya berkata jika kakaknya masih hidup dan ada di suatu tempat sekarang.

"Jika saja kakak ada disini sekarang pasti kakak senang mengenal dara.." ucap Vira sambil memejamkan matanya. Di dalam tidurnya yang lelap ia seperti melihat sosok yang melambaikan tangan mengajaknya untuk berjalan bersama, ditengah kabut tebal yang perlahan menghilang terlihat jelaslah itu adalah kakaknya.

"Kakak..." Vira terkejut, tanpa ia sadari air matanya mengalir begitu saja.

ia mencoba berlari menggapai tangan kakaknya, namun seperti menjauh.

"Kakak! kakak!" kakaknya tersenyum sambil tetap mengajaknya ikut bersamanya dan menunjuk ke arah depan.

"kakak! kak! kakak!" Vira menangis dan terduduk melihat kakaknya menjauh.

"Vira.. Vira.." samar-samar ia mendengar ada yang memanggil namanya.

"Vira.. Vira.. Vira.." ia mendengarnya berulang kali hingga ia pun membuka matanya dan melihat dara di sampingnya.

ia melihat ke arah jendela ternyata matahari sudah bersinar terang diluar sana,

"Dara.." Vira menangis dipelukan dara.

"Sudah.. tenanglah.. ada aku disini.." ucap dara menenangkan Vira dalam tangisnya. Ditengah pelukan kedua teman baik ini,

"tok tok tok!" terdengar pintu kamar mereka di ketuk, memecahkan suasana sedih yang sedih terjadi di sini.

Dara yang sudah rapih tapi masih memakai handuk di rambutnya berjalan menuju pintu, ia membukanya dengan perlahan.

"krek.."

seperti dugaannya tidak ada siapapun disana.

ia melihat sekeliling tidak ada siapapun, saat ia hendak menutup pintu kembali. ia memegang pegangan di pintu luar menyentuh sesuatu yang hangat,

"ahh.. inikan.." ia ingat semalam ia berbicara soal ini.

Dara mengalihkan pandangannya ke lantai, benar saja jejak itu ada lagi.

1
iron angel
suara apa itu/Doubt/
Khokujan: suara apa ya.. 😅🤭

halo kak.. 🥰
ikutin terus update ceritanya nya 🤗
total 1 replies
Bridget
Nangis deh 😭
Khokujan: halo kak..🥰
aduh kenapa nangis..😅🤭

#ikutin terus update ceritanya ya🤗
total 1 replies
mr.browniie
Ngakak terus pas baca cerita ini, thor keren banget deh!
Khokujan: halo kak🥰 makasih hihi 🤭
ikutin terus update ceritanya ya🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!