Tersisih Dari Nagari Minang

***

sorot latar menuju kepada elya yang sedang melamun dengan tatapan kosong menatap cincin pemberian miko. sudah dua hari elya kembali mengurung diri dan menangis di kamarnya. sang ayah yang khawatir akan kondisi elya segera mengetuk pintu kamar dan menyuruh elya untuk makan.

Namun bukannya membukakan pintu, elya berkata ayahnya adalah sosok jahat yang telah merenggut kebahagiaan dirinya sehingga membuat elya menjadi seperti ini. Dato' rahman tak bisa berkata untuk membela diri. justru dirinya menyesal dan meminta maaf kepada elya atas apa yang telah ia lakukan sehingga membuat elya berkata kalau sang ayah adalah sosok jahat bagi diri elya.

Nasi telah menjadi bubur dan waktu tak bisa lagi dikembalikan. Dato' rahman pun pergi dan mengurungkan niat untuk menghibur elya. semua masalah ini tidak akan selesai dengan mudah dan cepat. dato' rahman juga tidak menyangka kalau perbuatan dirinya akan dibalaskan kepada putri kesayangannya itu. ia benar-benar tidak sanggup melihat keadaan putri semata wayangnya itu terus tersakiti dan selalu bersedih akibat perbuatan sang ayah.

Dato' rahman pun berinisiatif untuk datang mengunjungi miko untuk membicarakan kembali soal pernikahannya dengan Melissa beberapa hari lagi. beliau pun segera menemui miko di pondok sawah siang itu.

"assalamu'alaikum nak miko... "

"waalaikumsalam dato'... tumben dato' rahman kamari surang-surang... " ucap miko yang heran.

"aaahhhhh begini...maksud kedatangan dato' indak lain jo bukan perihal nak mio nan akan baralek jo gadih Melissa... apo nak miko sabana alah pasti akan maminang dih Melissa anak dato' anwar... pikiakan lah kembali miko... putri dato' baitu cinto ka bakeh nak miko surang. tolong pikia lah perasaan hati elya. dato' sabana indak tega mancaliak parangainyo nan salalu manguruang diri dalam bilik... jan lah nak miko mandandam ka bakeh dato' sahinggo putri dato' manjadi imbas dari kasalahan dato' di maso lalu... "jelas dato' rahman.

Segera miko menatap tajam kearah dato' rahman. miko terpikir mengapa begitu mudahnya dato' rahman berucap seperti itu tanpa rasa bersalah sedikitpun kepada dirinya dan juga amak. ia pun tertawa dan menjawab ucapan dato' rahman.

"hahahaha... Sungguh betapa naifnya apo nan tarucap jo lisan dato' rahman. ambo indak lah mandandam ka bakeh urang lain. baitu pulo jo elya putri dato' tuh... Namun kecuali saat amak ambo pulang dari rumah dato' dimalam sebelum ambo barangkek pai dari desa. raut wajahnyo baitu sadiah dato'. bukankah beliau datang ka bakeh dato' untuak maminto dato' mamikiakan baliak untuak manyisihkan ambo dari desa ko?... namun sungguah jahat dato' bukan hanyo menolak permintaan amak, tapi juo manyeret amak kalua dari rumah dato' san mancampakkan beliau tepat dihalaman rumah dato'... sabana sakit hati ambo mandanga hal itu dato'... "

dato' anwar tertunduk malu dan merasa bersalah karena miko mengetahui apa yang telah dirinya perbuat kepada ibu rani. entah mengapa waktu itu dirinya begitu tega menyeret ibu miko keluar rumah dan mencampakkan nya dihalaman. kini dato' rahman tidak dapat membela diri lagi. sebenarnya beliau telah merahasiakan hal ini dan juga meminta ibu rani untuk tidak berkata kepada miko agar tidak menjadi permasalahan yang panjang dan dendam yang tak henti.

"sia pulo nan mangatokan hal ini ka bakeh paja koh?... manga paja miko tahu kejadian itu... " gumam dato' rahman.

Karena tak dapat lagi berkata apa-apa dan suasana juga sudah mulai canggung, miko pun pamit pergi meninggalkan dato' rahman. tampak emosi miko belum sepenuhnya reda mengingat sosok wanita yang membesarkan dirinya diseret keluar secara paksa tanpa rasa tega sedikitpun. ia pun menghindari dato' rahman untuk meredam amarahnya...

***

Pernikahan antara miko dan Melissa semakin mendekati hari H. mereka berdua bersama-sama membeli berbagai macam keperluan untuk hantaran pernikahan nanti. terlihat keduanya dengan kompak dan serasi ketika memilih barang-barang untuk hantaran pernikahan. perasaan miko semakin mantap terhadap Melissa dan tak lagi ragu untuk melamarnya.

Setelah berbelanja Melissa pun mengajak miko untuk mampir ke tempat fotocopy untuk mengambil undangan pernikahan yang telah selesai di cetak. undangan itu berkisar lebih kurang 1500 dan tergolong cukup banyak.

"bukankah ini kebanyakan mel? " tanya miko.

"enggak lebih kok abang. soalnya nanti teman jauh melissa juga akan diundang menggunakan ini. selain itu bukankah abang juga harus mencari perwakilan almarhum ayah abang sebagai wakil dari pernikahan besok? " ucap Melissa.

"yah sekarang abang sedang memikirkan siapa yang akan abang angkat sebagai wali untuk mewakili almarhum ayah di hari pernikahan kita nanti... " jawab miko sembari tersenyum.

Melissa pun mebalas senyuman miko lalu kemudian mengambil undangan yang telah dicetak. merekapun pulang bersama-sama sambil bergandeng tangan. dalam hati miko masih lah bingung untuk menetapkan siapa wali yang akan menjadi perwakilan dirinya di pernikahan nanti untuk menggantikan posisi almarhum sang ayah.

Sesampainya mereka dirumah Melissa, miko berniat untuk membantu Melissa untuk menuliskan Nama-nama yang akan disebar nanti sore. Ia pun dipersilahkan masuk oleh ibu Melissa dengan senang hati. miko sempat bertanya dimana dato' anwar. ibu Melissa pun memberitahu kalau dato' anwar sedang pergi memberitahukan pernikahan mereka kepada para pegawai sara' beserta pemangku adat.

miko sangat berterima kasih karena telah banyak sekali merepotkan mereka. setelah selesai membantu Melissa menulis surat undangan miko pun memutuskan untuk pulang membantu amak di rumah mempersiapkan keperluan yang akan digunakan untuk acara nanti.

Disepanjang jalan dirinya sudah tidak sabar untuk menikah dengan Melissa. namun entah mengapa tiba-tiba miko merasa sedikit bersalah karena orang yang dinikahi olehnya adalah Melissa dan bukanlah elya. ia langsung bertanya-tanya bagaimana perasaan dan keadaan elya saat ini. semakin mengingat hal itu, miko semakin yakin kalau keputusannya kali ini adalah hal yang tepat mengingat miko telah mengetahui sifat dan perilaku buruk dari sosok elya beserta keluarganya.

miko begitu kecewa terhadap elya yang sikapnya berkebalikan dengan Melissa. miko berharap elya bisa melupakan dirinya dan tidak lagi menaruh perasaan terhadapnya. mulai sekarang, miko akan melanjutkan hidupnya bersama Melissa hingga akhir hayat.

"semoga dih elya bahagia jo urang lain... "

Semua undangan telah disebarkan oleh Melissa sore itu. ia beraharap acara pernikahannya dengan miko nanti berjalan dengan lancar. impiannya untuk membangun rumah tangga bersama pria yang dicintai Melissa sebentar lagi akan terwujud. ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan bahagia ini sekali seumur hidupnya.

***

Istri dato' rahman dengan tergesa-gesa pulang kerumahnya dan masuk ke kamar elya. wajahnya tampak pucat dan sangat khawatir. elya yang mengetahui hal itupun segera bertanya kepada ibunya.

"manga raut wajah ibu pucat jo khawatir baitu?... " tanya elya.

"dih... "

Ibu elya tak sanggup untuk berkata menjelaskan apapun kepada elya. dengan ragu sang ibu memberikan surat undangan yang dipegangnya lalu mulai memberanikan diri untuk menjelaskan kepada elya.

"dih... Melissa mambarikan surek undangan alek nyo nan duo hari lai akan dilangsungkan... basaba yo nak yo... " ucap sang ibu sambil memeluk elya.

Air mata seketika membanjiri pipi elya dipelukan ibunya. ia tak menyangka bahwa miko telah mencampakkan dirinya dan lebih memilih untuk menikahi Melissa.

"sungguah sabana kejam dirimu uda miko... engkau teba manuriah luko di hati elya dengan caro maminang sahabat ambo Melissa. apo seburuak itu ambo dimato uda miko?... hati elya sabana hancua mandapek surat undangan alek kalian. elya indak biso malupokan uda miko. elya sabana cinto ka bakeh uda... "gumam elya.

Disaat sedang berduka, dato' rahman pulang dari kantor adat dan langsung menghampiri elya beserta istrinya. ia menjelaskan tentang dato' anwar yang datang ke kantor adat memberitahukan acara pernikahan putrinya dengan miko yang akan digelar dua hari lagi.

Melihat suasana putrinya elya yang sangat rapuh, dato' rahman pun menjelaskan apa yang telah diperbuat oleh dirinya kepada ibu rani. ia benar-benar telah merenggut kebahagiaan putri tercintanya sendiri. dato' rahman dengan jujur mengungkapkan semua kejadian dimalam sebelum miko pergi.

PLAAAKKK!!!

Sebuah tamparan melayang tepat di pipi dato' rahman. sang isti menampar dato' rahman karena tidak menyangka berbuat hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh pemuka adat seperti dirinya. dato' rahman hanya terdiam menundukkan kepala.

"yo sabana buruak parilaku seorang pemangku adat!... pantas sajo salamo ko elya manangguang pandaritoan dari apo nan alah dibuek oleh engkau!... sampai hati engkau mancampakkan ibu Rani tanpo raso basalah... sekarang, lihatlah karam nan engkau ciptakan sendiri!...pergi dari sini! biarkan kami berdua di bilik ini! "ucap ibu elya lalu mengusir dato' rahman keluar dari kamar.

Perasaan elya semakin bercampur aduk tak menentu setelah mendengar penjelasan dari ayahnya. selama ini ia tidak tahu ada kejadian seperti itu. Belum lagi surat undangan pernikahan yang membuat elya hancur, kini penjelasan dari dato' rahman pun semakin membuat elya bertambah sedih begitu dalam.

Benar sudah ucapan karma setiap orang akan dibalaskan walau sudah meminta maaf. kini elya benar-benar merasakan karma dari sang ayah terhadap perbuatan buruknya terhadap ibu miko. air mata jatuh membasahi surat udangan yang dipegang elya. ia hanya menatap kosong kearah undangan tersebut. sungguh malang kini yang ia rasakan.

semalaman penuh elya tidak tidur dan membuat wajahnya semakin pucat. pikirannya entah kemana-mana dan tidak nafsu untuk makan sama sekali. sang ibu yang melihat elya yang sangat menderita tidak tahu lagi apa tindakan yang harus dilakukan demi membuat elya kembali ceria seperti sebelumnya.

"basaba yo nak... ibundo akan pai manamui Melissa jo kaluargonyo untuak marundiangkan kembali tentang alek Melissa jo miko. ibundo harok dapek manamukan solusi nan elok untuak elya anak gadih ibundo... "gumam ibunda elya lalu pergi meninggalkan elya seorang diri didalam kamar.

berbeda dengan dato' anwar yang merenungi kesalahannya di ruang tamu. ia sangat menyesali perbuatan ketika dirinya mencampakkan ibu rani. walau sudah di maafkan kini karma buruk akibat dari perbuatan masa lalunya menimpa putrinya elya. dato' rahman hanya bisa berdo'a agar elya kembali ceria dan riang tanpa rasa beban apapun...

***