seorang remaja kutu buku tidak sengaja menemukan sebuah buku misterius ditoko buku pinggir jalan yang membuatnya bertransmigasi kedunia fantasi dan mistis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacang atom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Bab 6 Berhasil selamat
Di Sebuah istana yang megah dan indah terukir ornamen emas kebiruan yang menghiasi berbagai sisinya membuatnya tampak seperti istana kayangan yang ditempati para malaikat.
namun dibawah tanah istana indah tersebut terdapat ruangan yang diisi oleh kurungan besi yang menahan berbagai manusia dari pria dan wanita bahkan anak-anak.
"splash... splash" terdengar suara cambukan memenuhi ruang bawah tanah tersebut.
"Diamlah siapa yang bersuara akan aku cambuk" kata siluet seorang pria yang memegang cambuk untuk memukul dan menyiksa para tawanan disana".
para tawanan disana hanya bisa terdiam dan menggertakkan gigi sambil menahan rasa sakit akibat cambuk yang di lontarkan pria itu secara membabi buta.
sesaat kemudian 2 sosok muncul menuju ke arah pria itu lalu mereka berlutut dihadapannya.
"pangeran kami sudah menjalankan tugasnya" kata salah satu pria bertubuh kekar yang berlutut itu sambil menundukkan kepalanya.
"oh jacob ya.... baguslah kamu sudah menyelesaikan tugasnya" kata pria yang memegang cambuk itu.
namun kemudian sosok itu keluar dari balik kegelapan dan menampakkan sosoknya.
ia memiliki perawakan yang tampan dengan rambut putih yang disisir kebelakang juga mengenakan kacamata hitam ia kemudian menatap tajam ke arah jacob lalu berkata.
"tapi kenapa kamu balik terlambat. bukankah kamu bisa balik tadi malam dan menghindari kecurigaan tertentu orang lain. kamu harusnya tau banyak orang yang tau kalau kamu adalah ajudanku. jika kau dan pangeran ke 3 hilang disaat malam secara bersamaan dan hanya kau yang kembali apa yang akan orang pikirkan".
Jacob merasa bulu kuduknya berdiri mendengar perkataan pria didepannya ia sadah bahwa pria didepannya meskipun memiliki perawakan tampan dan elegan ia tau bahwa dibalik ketampanan nya tersembunyi sosok iblis psikopat yang suka menyiksa orang-orang.
"Sa.... Saya hanya merasa jika kami ingin mengelabui seseorang kami lebih baik menampakkannya seolah-olah kami yang melakukannya namun kami membuat alibi yang mematahkan tuduhan tersebut" katanya sambil terbata bata.
"hoh... Jelaskan" tanya singkat pria tampan itu "setelah membuang pangeran ke 3 ke tebing kematian dari pada kami langsung balik ke ibukota kami memutuskan untuk berburu Shadow panther yang mana monster jenis ini hanya berkeliaran dimalam hari meskipun monster jenis ini dikategorikan sangat susah untuk diburu tapi ia memiliki 1 kelemahan yaitu air karna semalam hujan kami berhasil memburunya dan membawanya kembali ke ibukota memperlihatkan kepada semua orang dan membuat orang berfikir bahwa kami sedang berburu monster ini tadi malam" jawab Jacob panjang lebar.
mendengar jawaban itu tiba-tiba suasana hening namun disusul oleh suara tawa yang memekakkan telinga.
" Hahaha hahahahaha ... Sepertinya aku memang tidak salah memilih mu sebagai ajudan ku selain kau berbakat dalam hal kau juga licik sama sepertiku" Kata pria tampan itu dengan senyuman membuatnya tampak lebih mengerikan karna terdapat beberapa bercak darah di muka dan tangannya.
"tidak saya tidak layak mendapatkan pujian anda pangeran" kata Jacob lagi sambil membenturkan kepala ke lantai seolah olah ia ketakutan dengan perkataan pria itu.
"hahahaha ... Sangat bagus sangat bagus kau bahkan paham maksud pikiranku. Jika kau membusungkan dada sedikit saja tadi kau pasti sudah mati karna yang kubutuhkan hanyalah sebuah pion bukan seorang pemain" ucap pangeran itu dengan dingin.
Jacob hanya diam terus menundukkan kepala dilantai sedangkan pria kurus di sampingnya agak terkejut dengan perkataan pangeran pertama itu namun ia tetap diam dan menirukan tindakan Jacob.
Setelah beberapa saat kemudian
"Baiklah karna kerjamu bagus aku akan memberi kan ramuan jalur cancer tingkat extraordinary ini kepadamu Jacob"
"kamu harusnya sudah lama berada di level 30 dengan meminum ramuan jalur cancer tingkat extraordinary ini kau bisa melanjutkan kultivasi mu lagi agar bisa mencapai level yang lebih tinggi "
kata pria tampan itu sambil melayangkan botol porselen ke arah Lantai didepan Jacob kemudian pria itu perlahan pergi sambil berkata.
"lanjutannya kerja kerasmu setelah meminum ramuan itu karna tugasmu setelahnya akan lebih berat" Jacob mendongak dan mengambil botol porselen itu lalu kemudian ia mengepalkan tangan dan berkata
"terimakasih atas Rahmat dan kemurahan hati anda pangeran saya tidak akan melupakan Rahmat anda ini".
tapi tiba-tiba pangeran itu berhenti dan berbalik ke arah Jacob dan memegang kepalanya sambil berjongkok ia berkata dengan dingin.
"yang kubutuhkan bukanlah rasa syukur ataupun pujian melainkan kerja keras dan pembuktian. sebuah pion dengan kekuatan besar tidak ada gunanya jika pion itu tidak bisa digerakkan apakah kau mengerti sekarang".
jacob dengan suara tinggi dan dengan yakin mengatakan "baik pangeran saya akan menjalankan perintah anda apapun itu meskipun nyawa saya menjadi taruhannya".
"Bagus " ucap pangeran itu ia perlahan berdiri dan segera pergi dari tempat itu.
Beberapa saat kemudian Jacob dan rekannya akhirnya berdiri "Jacob kenapa pangeran pertama begitu menakutkan" tanya pria kurus disampingnya.
"Austin jaga bicaramu jika tidak mau ku penggal kepalamu" jawab Jacob menatap pria bernama Austin itu dengan dingin.
"Aku hanya mengatakan apa yang kurasa pangeran pertama hanya menganggap kita hanya sebagai pionnya bahkan bukan bawahannya" kata Austin ketus.
"kau tau apa dalam hal mengejar kekuasaan semua rasa percaya atau simpati adalah halangan.jika kau ingin menjadi seorang raja kau harus kejam dan hanya bisa percaya pada dirimu sendiri. aku justru senang setidaknya pangeran pertama tidak munafik seperti kebanyakan orang yang mengejar kekuasaan" kata Jacob menimpali perkataan Austin.
Austin terdiam sesaat kala itu sebelum ia berkata lagi "tapi kamu beruntung sekali diberi ramuan itu oleh pangeran" kata Austin terlihat iri dengannya.
Jacob menjawab "aku baru mendapat ramuan setelah berkerja keras untuknya selama 10 tahun Kau baru disini jadi kau tidak paham setidaknya aku merasa layak untuk mendapatkannya".
mendengar hal itu Austin kaget karna sebenarnya ia baru beberapa bulan berkerja untuk pangeran pertama ia tidak tau kalau bekerja untuknya begitu ketat.
"lagian dengan levelmu saat ini kau seharusnya tidak diatur untuk ikut misi bersamaku jika bukan karna rekan lamaku sedang melakukan misi penting lainnya. Sudah lah aku akan pergi ke gunung dulu untuk meminum ramuannya" kata Jacob ketus.
lalu ia segera pergi meninggalkan Austin yang masih terdiam ditempatnya.
- suara air di sungai mengalir begitu jernih dan menghangatkan jiwa membuat seseorang yang mendengar akan menjadi tenang dan tentram namun suara jeritan merusak suasana tenang itu seketika " ahhhhhklkkk ".
suara jeritan beberapa orang yang terlihat kaget karna melihat sebuah mayat yang tiba-tiba terduduk sendiri setelah itu mereka kemudian mundur dan mengeluarkan senjata mereka masing masing bersiap siaga namun tiba-tiba setelah beberapa saat mayat itu pingsan kembali.
"sial bikin kadet aja" kata seorang laki-laki memegang tongkat sihir "kenapa mayat ini tiba-tiba terduduk sendiri" kata seorang wanita berambut putih.
Mereka berlima saling menoleh satu sama lain lalu suara seorang pria dengan bertudung yang memegang sebuah buku berkata
"Kevin cobalah periksa lagi".
"enak saja... kenapa tidak kau saja kau kan bisa menggunakan pet mu untuk memeriksanya" kata Kevin ketus dan sedikit ketakutan.
"iya bener kau aja Rudi" dukung seorang pria yang memegang pedang.
"kenapa harus aku meskipun aku punya pet tapi itu seekor serigala memangnya hewan bisa memeriksanya tubuh manusia".
lalu Rudi berkata lagi "kenapa bukan kau aja Ronald kau kan kapten disini kau harus bisa menjaga anggota partimu".
"menjaga anggota parti apanya kalian cuman takut pada mayat itu kan" jawab Ronald kesal
"jika kamu berani kenapa kau tidak memeriksa nya sendiri atau jangan-jangan kau takut ya" ucap Kevin dengan nada mengejek.
"si sia siapa bilang aku takut .. a aku berani kok ... "jawab Ronald sedikit terbata-bata.
"kalau begitu coba periksa" balas keempat orang lain serempak Ronald menoleh kanan kiri hanya bisa pasrah dengan tindakan rekan-rekannya itu.
kemudian Ronald mencoba mendekati mayat itu secara perlahan.
"cepetan" kata seorang Kevin menambah.
"iya tunggu sebentar ini butuh persiapan".
Saat sampai di dekat mayat Ronald melihat mayat itu dengan teliti mayat itu meskipun ia sedikit takut tapi ia mencoba menyentuh mayat tersebut.
tapi tidak ada respon ia berfikir bahwa itu aman karenanya ia memeriksanya lebih dekat lagi.
namun Ronald tiba-tiba terdiam yang lainnya bingung dengan tindakan Ronald.
Kevin pun bertanya "ada apa Ronald".
tak menjawab pertanyaan Kevin tapi malah berkata pada Mila "Mila coba kemari dan liat ini" ucapnya Dengan nada serius.
Kemudian sorang wanita dengan rambut putih mendatanginya untuk melihat apa yang terjadi setelahnya wanita itu memeriksa mayat tersebut.
Ia agak kaget lalu berkata. "Mayat ini masih hidup detak jantungnya masih ada".
mendengar itu ketiga orang lainnya juga ikut kaget.
tak memperdulikan keterkejutan yang lainnya Ronald langsung bertanya "apakah ia masih bisa diselamatkan".
"harusnya sih bisa cuman mungkin butuh waktu untuk sembuh" balas Mila.