Apple Vaughn namanya. Gadis cantik, imut dan menjadi bunga kampus di universitasnya.
Satu yang menjadi ciri khas wanita cantik itu. Selalu bergonta ganti pacar dan hanya menerima pria kaya saja untuk menjadi pacarnya.
Bertemu dengan Knox Romanov yang merupakan pria matang tengil yang berasal dari keluarga konglomerat.
Knox yang tahu tentang reputasi buruk Apple bermaksud untuk mempermainkan wanita yang sering mempermainkan pria itu.
Siapa yang akan terjebak dan dijebak? Yuk kepoin ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Apple Knox 35
"Apa dia cantik?" tanya Apple yang menaruh cemilannya di atas meja.
"Ya, sangat cantik. Rambutnya hitam panjang. Matanya coklat dan seksi," ucap Knox.
Apple mencebik dan matanya berubah kesal.
"Kau menyukainya?" tanya Apple.
"Tak ada pria yang tak menyukainya," ucap Knox tersenyum.
"Seharusnya kau tak pulang malam ini dan membawanya ke hotel," sahut Apple akhirnya dan beranjak dari sofa meninggalkan Knox.
Knox tertawa.
"Kau cemburu, Baby?" tanya Knox.
Apple tak menjawab dan kembali ke kamarnya karena tiba - tiba sangat kesal pada Knox.
"Ya, dia tak akan pernah menjadi pria yang serius dan selalu bermain - main saja," gumam Apple dan membuka pintu kamarnya.
BRAK!!
Apple menutup pintunya cukup keras hingga Knox mendengarnya.
"Dia bisa cemburu juga rupanya," gumamnya senang dan tersenyum.
*
Apple sengaja bangun siang hari ini karena ini adalah hari libur.
Ponsel Apple berbunyi dan dia mengangkatnya dengan malas.
"Halo," ucap Apple.
"Kau sudah bersiap? Besok pagi kau berangkat," sahut suara dari seberang teleponnya.
"Aku belum memutuskannya," jawab Apple malas.
"Kau harus kemari. Kau harus bersama mommy," sahut Solandis.
"Sejak kapan mommy perhatian padaku? Selama ini aku bisa membiayai hidupku sendiri dan tak pernah meminta bantuan mommy. Dan itu juga berlaku untuk hal ini. Aku tak butuh bantuan mommy. Dia akan mencari mommy, bukan aku," ucap Apple.
"Kau jalannya menuju padaku. Dia pasti akan mencarimu dulu untuk menemukanku," sahut Solandis yang justru membuat Apple emosi sekaligus takut.
"STOP IT!!" teriak Apple emosi dan beranjak dari ranjangnya.
"Jangan meneleponku lagi dan jangan menggangguku lagi!!" bentak Apple dan menutup sambungan teleponnya.
CEKLEK ...
Pintu kamar Apple terbuka di saat Apple hanya memakai pakaiaan dalaamnya saja.
Wajah Knox muncul dari balik pintu dan membuat Apple kaget kemudian reflek menutupi bagiaan atas dan bawah tubuhnya dengan tangannya.
"APA YANG KAU LAKUKAN, KNOX!!??" teriak Apple dan mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya.
Knox bersiul menggoda.
"Bagaimana kau bisa masuk kamarku? Aku sudah menguncinya semalam," ucap Apple.
"Kau tak menguncinya. Lihatlah aku bisa masuk ke kamarmu," sahut Knox.
"Itu tak mungkin. Kau pasti memakai kunci cadangan, kan?" kata Apple.
Knox mengedikkan bahunya dan tersenyum tengil.
"Ayo kita pergi ke danau," ucap Knox.
"Danau?" sahut Apple sambil membenarkan letak selimutnya.
"Ya, di halaman belakang mansion ini ada danau," jawab Knox.
"Baiklah, sekarang keluarlah dulu," ucap Apple.
"Aku suka di sini," jawab Knox.
"Knox ..." ucap Apple.
"Masuklah ke kamar mandi. Aku akan menunggumu di sini," sahut Knox.
"Knox," kata Apple lagi.
Lalu Knox mendekati Apple dan berdiri sangat dekat dengan wanita itu.
"Siapa yang meneleponmu tadi?" tanya Knox.
Ekspresi wajah Apple langsung berubah ketika Knox membahas hal itu.
"ibuku. Hubungan kami tak begitu baik dan selalu bertengkar jika bicara di telepon dan bertemu," sahut Apple.
Knox hanya melihat Apple dan tersenyum padanya.
"Kau tak memakai bajumu jika tidur?" tanya Knox yang sifat tengilnya mulai keluar.
"Itu bukan urusanmu," sahutnya.
"Dia jarang memakai bajunya di dalam apartemen dan bahkan memasak hanya memakai itu saja, Knox," ucap Lea yang tiba - tiba sudah ada di depan pintu kamar Apple.
"Lea!!! Shut up!!" sahut Apple.
Lea tertawa.
"Aku ingin memberikan ini. Kau memintaku membawakannya semalam," ucap Lea dan memberikan tas karton besar pada Apple.
"Thank you," sahut Apple.
"Taruh di atas lantai dan pergilah kalian berdua sekarang dari kamarku," kata Apple.