NOVEL INI MERUPAKAN SEKUEL
"MENJADI YANG KEDUA"
TAPI FLLL BISA JUGA DIBACA LANGSUNG KOK .
SEMOGA KALIAN SUKA 🙏🤗
OH YA BAGI SESAMA AUTHOR YANG INGIN PROMOSI NOVEL KALIAN, SILAHKAN DI NOVEL-NOVEL EMILY NGAK ADA LARANGAN 🤗 SENENG SEKALI RASANYA BISA SALING BANTU 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA GARFFIN
VOTE YA 🙏
Garffin berulang-ulang menatap penampilannya di depan cermin berukuran besar di ruang wardrobe. Mulutnya tak henti bersiul-siul. Kedua tangannya mengusapkan Pomade yang biasa ia pakai untuk rambutnya agar terlihat segar sepanjang hari.
Pagi ini Garffin dan Felix asistennya akan kembali ke kawasan proyek mall yang sedang di bangun oleh perusahaan Wijaya groups.
Tak ketinggalan laki-laki tampan dan bertubuh gagah itu menyemprotkan parfum beraroma maskulin Citrus untuk menambah sempurna penampilannya.
Garffin mengambil handphone di nakas dan tas kerjanya. Kemudian keluar kamar.
Garffin menuju meja makan. Sesibuk apapun ia akan tetap mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum beraktivitas di luar.
Oatmeal dan buah segar sudah di siapkan oleh bik Ida. Wanita paruh baya yang sudah lama mengurus Garffin sejak masih remaja.
*
"Felix, hari ini aku ingin menerima perwakilan warga. Aku ingin tahu apa yang diinginkan mereka. Minta warga mengirimkan lima perwakilan keruangan ku pukul sebelas nanti", ucap Garffin saat di sudah berada di ruangan kerjanya di gedung yang berada dibelakang mall yang sedang di bangun.
"Baik tuan, saya akan mengatur semuanya. Keputusan tuan sangat tepat, menerima dan mendengarkan keluhan mereka. Saya rasa itulah yang menjadi keinginan warga", ucap Felix.
"Tuan, orang-orang ku sudah melacak keberadaan tuan Aditya projects manajer. Ia berada di Thailand saat ini bersama keluarganya. Tuan bisa melihat informasi melalui email tuan, tadi sudah saya kirimkan", ujar Felix memberikan penjelasan dengan rinci.
"Hem...baik. Minta terus orang suruhan mu mengikuti Aditya dimana pun ia berada, jangan lupa untuk selalu merekam dan foto kegiatannya agar kita memiliki bukti-bukti saat menuntutnya. Aku yakin dengan dugaan ku kemarin, banyak kejanggalan di proyek ini", ujar Garffin sambil melihat informasi yang sudah masuk melalui email nya.
"Felix, apa kau sudah mendapatkan informasi tentang gadis bernama Jessica?", tanya Garffin lagi sambil mengusap dagunya.
"Oh, sudah tuan. Maaf saya hampir saja lupa menyampaikan nya", jawab Felix sambil memberikan map berwarna kuning diatas meja kerja bos-nya itu.
"Apa gadis itu belum datang menemui ku lagi? Kemarin aku meminta ia datang pagi ini. Hubungi notaris agar semua surat perjanjian bisa aku dan Jessica tanda tangani hari ini juga", perintah Garffin sambil membuka map berwarna kuning yang berisi tentang informasi Jessica.
"Kau boleh keluar, menyiapkan semua yang diperlukan Felix!".
"Baik tuan, kalau begitu saya permisi", jawab Felix.
Setelah asistennya itu keluar ruangan, Garffin membaca informasi Jessica. "Untuk urusan seperti ini Felix selalu cepat tanggap", gumam Garffin tersenyum.
Jessica Tatiana Mukhtar, dua puluh dua tahun. Lulusan terbaik Sarjana Ilmu Hukum di salah satu universitas terbaik di Jakarta. Yatim piatu, memiliki satu orang kakak yang sudah menikah. Jessica saat ini tinggal di panti asuhan, sebagai pengajar anak-anak yang kurang beruntung. Ia juga sebagai tenaga sukarela di Lembaga Bantuan Hukum, memberikan bantuan hukum terhadap orang yang tertindas.
"Hm... sangat mengesankan. Zaman sekarang jarang sekali menemukan gadis muda berhati mulia seperti ini. Biasanya gadis lainnya lebih memikirkan penampilan untuk tampil cantik dan mencari pria mapan yang akan membuat hidup mereka enak".
Pantas saja ia berani menghadapi ku seorang diri seperti kemarin", ucap Garffin tersenyum. Jemari tangannya mengetuk-ngetuk meja kerja di hadapannya.
Menit berikutnya..
Tok tokk tokk
"Masuk!
Tampak Felix membuka pintu dan mempersilahkan Jessica masuk keruangan tersebut duduk di hadapan Garffin.
Melihat Jessica yang datang, Garffin segera menutup map berisi berkas yang sedang di bacanya informasi tentang gadis itu.
Garffin mengusap tengkuknya sedikit, sorot matanya menatap lekat gadis itu. Tubuh proporsional, berkulit putih bersih dengan alis hitam tebal. Sementara rambut panjang bergelombang dibiarkan terurai.
Jessica memakai setelan berwarna abu-abu. Dengan wajah polos gadis muda itu terlihat sangat segar dan cantik di mata Garffin.
"Selamat siang tuan", ucap Jessica dengan suara terdengar sangat lembut.
"Hem. Jam berapa sekarang bukankah aku memintamu datang pagi-pagi?", ketus Garffin dengan wajah serius dan dingin. Tanpa menatap Jessica yang sudah duduk dihadapannya.
"Maaf tuan tadi pagi saya harus absen di kantor", ucap Jessica.
"Begini nona, bukankah niat ku sebagai pemilik perusahaan sudah sangat baik ingin menyelesaikan dan menuruti tuntutan mu itu. Aku sudah menunggu mu dari tadi pagi, sementara kau baru datang pukul sebelas begini. Pekerjaan ku banyak. Bukan hanya mengurusi masalah nona saja", ketus Garffin.
"Sebentar lagi aku harus bertemu dengan perwakilan warga yang lainnya. Sementara urusan dengan mu belum selesai juga. Jika kau ingin menyelesaikan urusan ganti rugi lahan milik mu kau harus menunggu ku setelah pertemuan ku selesai", ucap Garffin dengan tegas dan tatapan tajamnya.
Jessica tak bergeming. Dengan mulut terbuka ia menatap laki-laki di depannya. "Semua memang salah saya, saya tidak tahu kontak tuan yang bisa di hubungi", ujar Jessica pelan dan terdengar pasrah.
"Gadis yang benar-benar mengemaskan", batin Garffin.
Felix membisikkan sesuatu ke telinganya Garffin. Garffin mengangguk kan kepalanya.
"Sekarang bagaimana, apa kau ingin menyelesaikan hari ini juga masalah mu? kau bisa menunggu setelah aku menyelesaikan semua urusan dengan warga lainnya", ucap Garffin.
Tapi saat urusan dengan warga selesai dan kau tidak ada, sangat sulit kau bisa menemui ku. Aku akan kembali kekantor pusat. Kau harus ke kantor pusat jika ingin bertemu lagi dengan ku", ucap Garffin.
"Baik tuan, saya akan menunggu anda selesai dengan warga lainnya", jawab Jessica yakin.
"Oke. Garffin memberi isyarat pada Felix.
"Silahkan nona tunggu di luar", ucap Felix.
Jessica mengangguk kan kepalanya, dan memberi salam pada Garffin yang menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Tanpa Jessica sadari netra coklat terang laki-laki yang baru saja mencercanya menatap lekat punggung gadis itu hingga hilang dari hadapannya.
Senyuman penuh makna terlukis di wajah tampan Garffin, "Sepertinya rencana ku akan berhasil", ucapnya tertawa.
"Aku menyukai gadis itu, ia sangat cantik".
...***...
KARYA EMILY LAINNYA :
SERPIHAN HATI ELLENA
MENJADI YANG KEDUA
PENGANTIN PENGGANTI
AIR MATA SCARLETT
