"Lepaskan aku!" pekik Jasmine.
Namun tak satu pun dari mereka menggubris nya. Jasmine tetap di bawa paksa oleh beberapa l pria bertubuh kekar itu.
"Aku mohon pada kalian! Tolong lepaskan aku!" mohon nya pada mereka.
Tak berapa lama Wanita nama Madam Bennett tiba di sana. Bennett meminta mereka mengurungnya di dalam kamar. Sementara Jasmine terus saja memohon untuk di lepaskan.
"Nyonya tolong lepaskan saya!" pintanya namun Madam Bennett tak menggubris.
Jasmine meratapi nasibnya. Paman dan bibi nya telah menjualnya pada seorang mucikari yang bernama Madam Bennett. Hatinya sangat hancur. Tak berapa lama pintu kamarnya terbuka.. Seorang Prie menariknya keluar.
"Ayo cepat jalan! kau lelet sekali!" bentak nya.
Pria itu merupakan kaki kanan Madam Bennett. Karena ada tamu yang ingin membeli jasa nya .
"Ini dia tuan! Masih perawan!" ucap Madam Bennett.
Jasmine terbelalak ia tak tahu harus bagaimana. Ia mencoba memohon pada pria itu agar melepaskannya.
"Tuan tolong saya!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irh Djuanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jasmine tak sadarkan diri
Jasmine menangis melihat keadaan Lusi. Jasmine meminta Edward untuk mengeluarkan Lusi. Awalnya Edward menolak namun Jasmine memaksanya hingga mau tidak mau Edward menuruti Jasmine.
"Nona, bagaimana jika tuan Eiger sampai tahu?" ucap Edward.
"Aku akan bertanggung-jawab!" sahutnya.
Lantas Jasmine membawa Lusi keluar dari tempat itu. Jasmine menyuruh Edward keluar lebih dahulu agar Eiger tak menyalahkannya.
"Kau keluarlah! Aku akan membawa nya!" titah Jasmine.
Edward menuruti perintah Jasmine dan meninggalkan mereka. Sementara Jasmine memapah tubuh Lusi. Namun setelah sampai di atas Eiger sudah berdiri di hadapan mereka. Sontak hal itu membuat Lusi takut, namun tidak dengan Jasmine.
"Kau tenang saja!" ucap Jasmine.
"Berani sekali kau melawan ku! Sudah ku katakan kau harus menurut!" ucap Eiger.
Jasmine membawa Lusi ke kamarnya dan tak menggubris Eiger sama sekali. Rahang Eiger mengeras lalu dengan cepat Eiger menarik Jasmine hingga membuat Lusi terjatuh.
"Nona Jasmine! " pekik Lusi.
Jasmine menjerit meronta ingin dibebaskan dari cengkraman Eiger.
"Lepaskan aku! Berhentilah mengasari ku! Aku istri mu!" pekik Jasmine.
Eiger tak menggubris lalu menghempas tubuh Jasmine ke sofa hingga membuat Jasmine pingsan seketika.
Lusi semakin berteriak. "Nona Jasmine!" pekiknya.
Edward dan Toni muncul setelah mendengar jeritan Lusi. Mereka menatap Eiger. Lalu kembali menatap Jasmine yang sudah tidak sadar.
Deru nafas Eiger memburu lalu ia mencoba menyadarkan istrinya itu dengan menampar wajahnya dengan kasar.
"Bangun kau wanita pembangkang!"ucap Eiger.
Jasmine tetap terdiam hingga Toni dan Edward mendekat dan menarik tubuh Eiger agar menjauh dari Jasmine.
" Tuan hentikan! Nona Jasmine akan mati jika anda seperti itu!"cegah Toni.
Lantas Lusi mendekati Jasmine. "Nona, bangunlah! Aku mohon nona!" ucap Lusi.
Lusi menangis melihat Jasmine tidak berdaya. "Tuan, tolong panggil dokter! Tuan aku mohon selamatkan nona Jasmine!".
Lusi terus saja memohon hingga akhirnya Eiger meminta Toni untuk memanggil Mario kembali.
" Cepat hubungi Mario!"titahnya.
Toni seger menghubungi Mario. Sementara Jasmine sudah di bawa Eiger ke kamarnya. Ada rasa menyesal telah menyakiti Jasmine tadi. Namun ego nya memaksa untuk menyakiti gadis itu. Tak berapa lama Mario tiba di Mansion itu.
"Lusi?" ucap Mario.
Mario terkejut melihat Lusi tampak kusam dan kurus. Lantas Mario menyuruh perawat itu merawatnya sementara Mario naik ke atas.
"Di mana Eiger?" tanya Mario.
"Di kamarnya!" sahut Toni.
Mario langsung naik ke atas. Betapa terkejut Mario melihat Jasmine dalam keadaan pucat. Tanpa basa-basi Mario langsung menghampiri Jasmine. Ia menekan denyut nadinya. Mario terkejut Jasmine seperti tak bernafas. Denyut nadinya tak berdetak lalu Mario mengangkat cakarnya dan memeriksa denyut lehernya.
"Apa yang kau lakukan?! Kau ingin membuatnya mati! " pekik Mario
Eiger terperanjat Mario membentaknya seperti itu. Ia langsung bangkit dan mendekati Mario.
"Apa yang kau katakan?" sahut Eiger.
"Cepat bawa dia ke rumah sakit! Atau kau memang menginginkan dia mati!" jelas Mario.
Deg.
Jantung Eiger berdesir mendengar penjelasan Mario. Lantas Eiger menggendong tubuh Jasmine dan berlari turun.
"Cepat siapkan mobil! Kita ke rumah sakit!" titah Mario.
Eiger sangat panik . Mario hanya menatap Eiger dengan penuh amarah. Bisa-bisa nya Eiger melakukan itu pada istrinya sendiri.
"Kau sungguh tega Eiger!" ucap Mario.
Eiger sempat mendengarnya namun ia tak menggubris sama sekali.
"
semakin penasaran bngt aq....
semakin kompleks ni cerita