Galaksi mahasiswa tajir, ganteng, banyak cewek di kampusnya yang berebut perhatiannya bahkan ada yang rela mengemis cintanya, namun Gala jatuh cinta dengan cewek yang bernama Melody gadis cantik adik sahabatnya yang jadi mahasiswa baru di kampusnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DIBONCENGI GALA
Untuk pertama kalinya Melody ikut makan bareng teman-teman kakaknya, biasanya ketika teman-teman Aska numpang makan di rumah. Melody lebih memilih menunggu mereka selesai makan barulah Melody makan.
"Eh itu punya gue anjir" Dion mengambil lagi ayam bakarnya yang barusan diculik oleh Ares.
"Elah, Lo udah puas kali mainin paha cewek. Jadi paha ayamnya buat gue aja!" ucap Ares
Dion menjitak kepala Ares cukup keras sehingga suaranya juga lumayan keras
"Enak aja Lo kalau ngomong. Seberandal-berandalnya gue. Gue gak mau mainin paha cewek yang gak bener-bener gue cintai" celetuk Dion.
Meskipun Dion play boy Dion hanya sekedar play boy, ia tak pernah merusak atau menyentuh mantan-mantannya, Paling cuma genggam tangan.
'Alah, gue gak percaya omongan play boy cap kadal kaya lo. Paling mantan-mantan Lo udah Lo bawa ke ranjang bergiliran," Ares tau Dion tidak seperti itu. Hanya saja ia sangat senang menggoda dan menjahili Dion.
"Sialan, Lo bikin pamor gue di depan desek Melody rusak, anjir!" Dion meninju lengan Ares. namun, hal itu tidak berefek pada lengan kekar Ares. Lagian Dion tidak serius meninjunya.
Melody yang namanya disebut menaikkan alisnya kemudian tersenyum tipis. Ternyata makan bersama teman-teman kakaknya tidak buruk juga. Dion dan Ares selalu mencairkan suasana sehingga Melody tidak terlalu larut dengan rasa takutnya kepada Gala yang selalu menatapnya tanpa henti. Bahkan sekarang pun pria itu lebih memilih menatap Melody dari pada makanan yang ada di hadapannya.
Melihat Melody tersenyum seperti itu, entah mengapa membuat ekspresi Gala mengeras. apakah lelaki itu tidak suka melihat Melody tersenyum. Padahal, Melody itu sangat cantik saat lagi tersenyum.
"Kalian berdua diam!" Gala melirik Dion dan Ares sekilas lalu kembali memusatkan perhatian pada Melody.
Dion dan Ares yang masih ingin adu mulut langsung kicep mendengarkan instruksi dari singa yang satu ini. Mereka berdua masih sayang nyawanya makanya mereka berdua tak berani membantah ucapan Gala.
Melody menundukkan wajahnya ketika menyadari tatapan Gala semakin tajam.
"Yang ribut bukan gue, tapi yang ditatap seperti itu malah gue" batin Melody, dirinya merasa tidak bersalah, tapi kenapa Gala terlihat marah kepadanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Kenapa Kak?" Tanya Melody ketika Aska mengehentikan laju motornya yang sedikit oleng. Ares dan Gala pun ikut mengehentikan laju motor mereka. Kalau Dion, dia tidak membawa motor, dia lebih senang numpang pada Ares. Katanya biar irit bensin, dasar pelit, padahal uang jajan Dion tidak akan geser kalaupun dia membeli bensin sampai tangki penuh.
"Gak tau. Turun dulu! Gue mau cek motornya kenapa."
Melody segera turun dari motor Aska. Begitu Melody turun, Aska pun ikut turun. Ia mendesis pelan ketika melihat ban belakangnya kempes. Pantas saja motornya jadi oleng.
"Kenapa, bro?" tanya Dion, ketiga sahabat Aska sudah berada di samping Melody.
"Ban motor gue bocor," jawab Aska
"yaelah, ini motor mahal doang, tapi pake bocor lagi ban nya" Dion menendang pelan ban motor Aska yang membuatnya mendapatkan tatapan tajam dari sang pemilik
"Mau gue patahin itu kaki!" ucap Aska dingin.
Dion langsung menyengir kemudian berjongkok dan mengusap-usap ban motor Aska yang habis ditendang. Hal itu membuat Melody tertawa pelan.
"Jadi gimana, dong?" tanya Ares. Mereka disini lima orang sedangkan motor yang bagus hanya ada dua. Tidak mungkin dong kalau salah satu dari mereka harus bonceng tiga.
Aska melirik Melody yang sepertinya kepanasan dengan keringat membanjiri dahinya. Aska tidak tega melihat adiknya kepanasan.
"Gal, tolong antar adek gue pulang! Biar nanti Dion sama Ares yang Nemani gue ke bengkel."
Melody membulatkan matanya, bisa-bisanya Aska menyuruh orang yang paling Melody takuti mengantarkannya pulang
Bisa-bisa nanti Melody pingsan di tengah jalan.
Melody mulai cemas. Ia berpikir keras mencari cara agar tidak pulang bersama Gala.
"Eh... Kak, kakak aja yang pulang sama kak Gala? Nanti aku pulang naik taksi aja"
Dengan segenap kerendahan hati Melody berdoa dalam hatinya, agar Aska mendengarkan usulannya.
"Terus motor gue gimana geblek! Udah Lo pulang sama Gala saja!" titah Aska tak terbantahkan
"Lagian Gala juga gak keberatan mengantarkan Lo pulang. Iya kan.Gal?"
"Mmmm .!" Gala membalas dengan gumaman
"Tuh kan dia gak keberatan!" kata Aska
Iya, dia memang gak keberatan tapi adik Lo ini yang keberatan Kak Aska sayang ucap Melody dalam hati. Ia ingin mengucapkan itu secara langsung. Tapi sayangnya ia takut pada Gala.
"Ta-tapi kak-"
"Gak ada tapi-tapian Melody!" tegas Aska. " Lo sudah kepanasan gitu. Mending sekarang Lo pulang sama Gala!" Dia gak akan makan Lo kok. Jadi, Lo gak usah takut!"
Melody pernah cerita sama Aska kalau Gala kelihatan sangat menyeramkan. Makanya Aska tau kalau Melody takut sama Gala.
"Ni helm nya Lo pake" Aska menyerahkan helm pink yang tadi Melody pakai. Helm itu adalah helm yang dulu sengaja dibelikan oleh Aska untuk Melody, sebab Aska tidak mau membonceng Melody kalau tidak memakai helm.
dengan wajah yang sedikit di tekuk Melody mengambil helm itu lalu memakainya. Mau tidak mau dia dipaksa harus pulang dengan Gala. Semoga nanti Melody tidak pingsan di tengah jalan.
"Ayo" ajak Gala karena Melody hanya berdiri di tempat setelah memakai helm.
Melirik Dion,Ares, dan Aska rasanya Melody masih belum siap meninggalkan mereka, tapi dia harus pulang. Tapi memang perkataan Aska benar dari tadi Melody sudah kepanasan sebab mereka berhenti di tempat yang gersang tak ada tempat untuk berteduh.
"Gue duluan" ucap Melody sebelum dia berjalan ke arah Gala yang sudah sampai duluan di motornya sekitar tiga menit yang lalu.
Tanpa mengatakan apapun, Melody naik ke motor Gala. Karena kesusahan untuk naik terpaksa Melody pegangan ke pundak Gala.
"Maaf" ucap Melody dengan suara yang sangat kecil.
"Kenapa?" tanya Gala. Lelaki itu tidak mendengar ucapan Melody.
"Maaf" kali ini suara Melody terdengar lebih keras.
Gala mengerutkan keningnya " Kenapa?"
"Maaf" Melody menambah volume suaranya.
"Kenapa?" tanya Gala sekali lagi. Lelaki itu belum juga melajukan motornya, padahal dari tadi Melody sudah duduk di boncengan nya.
"Ini orang budek kali ya?" gumam Melody. Gadis itu pikir dia mengucapkan dalam hati. Namun nyatanya ia malah bergumam.
"Aku dengar!" ucap Gala membuat Melody membulatkan matanya.
"Mampus aku" batin Melody mulai ketakutan padahal dirinya tadi sudah sedikit lebih rileks.
"Kenapa minta maaf?' tanya Gala. Suara lelaki itu sangat lembut. Namun, terdengar menyeramkan di telinga Melody.
Jadi sedari tadi pria itu tanya kenapa Melody minta maaf. Melody pikir dia tidak mendengar ucapan Melody makanya dia tanya berulang ulang, eh ternyata itu maksud dari pertanyaan Gala.
"Ma- maaf karena gue lancang pegang punggung Lo tadi" ucap Melody ini pertama kalinya gadis itu berbicara banyak pada Gala.
Gala tak membalas ucapan Melody "Pegangan" tiba-tiba lelaki itu menyuruh Melody berpegangan setelah mesin motor dihidupkan.
Melody tidak membantah atau menolak Gala. Ia benar-benar pegangan tapi bukan pada pundak atau perut Gala tetapi pada bagian belakang motor Gala.
"Eh kenapa belum jalan?" tanya Dion dengan suara yang cukup keras karena mereka berjarak kurang lebih lima meteran.
Dion, Aska, dan Ares heran kenapa Gala belum juga melajukan motornya padahal mereka berdua sudah naik di motor Gala sejak tadi.
"Motornya rusak kali" ucap Ares karena baik Gala ataupun Melody tidak ada yang menjawab pertanyaan Dion.
"Enggak mungkin motor rusak!" sebagai orang yang paham motor, Aska tentunya tau motor Gala tidak rusak saat mendengar motor itu menyala.
Kembali ke Gala dan Melody, Melody benar-benar di buat terkejut setengah mati. Saat Gala meraih tangan Melody dan melingkarkan ke perut Gala sendiri.
"Ahh, Mama. Jantung aku mau copot."
Gala tersenyum tipis mendengar gumaman gadis itu. Sepertinya gadis itu mengira itu gumaman dalam hati lagi. Padahal nyatanya ia malah bergumam pelan.
Lucu sekali, batin Gala gemas
"Kalau kamu pegangan disitu, kamu bakalan jatuh" ucap Gala
Rasanya hari ini seperti mimpi bagi Melody. Ia tak pernah membayangkan bahwa dirinya akan berbicara lumayan lama dengan Gala. Ia juga baru kali ini mendengar lelaki itu berbicara lumayan banyak.
"Buseeet!" teriak Dion saat Gala menuntun tangan Melody melingkarkan diperutnya.
"Gila, tu si Gala diam-diam dia mengembat Melody"
Pipi Melody memerah mendengar teriakkan Dion. Mulut lelaki itu terkadang gak bisa di rem ketika mengatakan sesuatu.
Setelahnya Melody tak mendengarkan lagi apa perkataan Dion, Ares dan Aska karena motor Gala melaju kencang.
"Anjai si Gala sok-sokan gak mau bonceng cewek, sekalinya bonceng cewek langsung modus dia" celetuk Ares sambil memandang Gala dan Melody yang semakin terlihat kecil karena jarak mereka semakin jauh.
"Aska, gimana nih tanggapan Lo sendiri melihat sahabat Lo mendekati adek kesayangan Lo?" tanya Dion dia ingin memanas-manasi Aska karena biasanya Aska langsung marah kalau Dion atau Ares mendekati Melody
"Gak usah lebay! Dia cuma takut adek gue jatuh," Aska mencoba berpikir positif, ia tau Gala itu tidak pernah jatuh cinta. Jadi, otomatis Gala itu belum pernah menyakiti pacarnya. Bagaimana mau menyakiti hati pacarnya orang tidak pernah pacaran.
Aska yakin Gala tidak akan memainkan perasaan Melody sebab pastinya dia tidak mungkin menyukai Melody.
"Huh, giliran Gala yang modus ke Melody Lo gak marah, tapi giliran kita berdua yang deket-deket sama Melody langsung mau Lo makan," komentar Ares.
"karena kalian berdua buaya darat"
"Enak aja, si Dion aj tu yang buaya gue mah enggak." bantah Ares. Setiap kali lelaki itu punya pacar, dia tidak pernah menduakan mereka. Hanya saja hampir setiap bulan Ares selalu mengganti pacarnya.
"Elah buaya kok bilang buaya! Kalau bukan buaya kenapa Lo ganti pacar tiap bulan? tanyanya pada Ares.
"pokoknya kalian berdua sama-sama buaya, kalian tu sebelas duabelas" ucap Aska
Ngakak aku di bab ini, Sekarang siapa yg ngerjain siapa nih..🤣🤣