Bagaimana jika seorang CLARISA ALANA XINDREA yang ceria akan orang sekitar, ramah dia akan bermanja pada orang terdekat nya, walau begitu dia seorang ahli beladiri, dan ber IQ di atas rata _rata, seorang Primadona , jangan lupakan paras nya yang amat sangat cantik dan imut menjadi incaran lelaki di Universitas nya harus mengalami transmigrasi..!!dan sial nya ia harus ber transmigrasi ke tubuh seorang cupu yang di benci oleh keluarga nya.. bernama AURORA
_______________________
dia AURORA LOVANIA ANDERSON seorang cupu yang menjadi bahan bahanan bully di sekolahnya , di benci oleh keluarga nya, tidak mempunyai teman,namun ada sesuatu yang ia sembunyikan, bagaimana jiwa Clarissa dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya...
up 3 kali satu minggu ya sayang...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Happy Reading
*
*
*
Setelah nya sampai di rumah sakit, segera Aurora di bawah ke UGD. Kenzi pun menunggu di luar dengan cemas, tak lama, datanglah teman nya dan teman Aurora. Mereka menyusul menggunakan taxi.
"Gimana keadaan Aurora." Tanya panik, teman Aurora, Amora.
"Lagi di periksa. " kata kenzi dingin.
Sedangkan si kembar, hanya diam mereka sangat khawatir, namun tidak dapat berbuat apa apa. 'Semoga lo gak kenapa napa Ra.'batin mereka.
Pintu pun di buka bersamaan dengan dokter yang keluar, dokter itu tersenyum melihat wajah sahabat, dari pasien imut nya terlihat khawatir.
"Pasien tidak apa apa, tidak ada yang serius dari lukanya, ia hanya terluka ringan dan sedikit kedinginan karena terlalu lama di dalam hutan. Sekarang pasien akan di pindahkan ke ruang rawat-." Ucap sang dokter terputus oleh ucapan kenzi.
"VVIP." tegas Kenzi.
Dokter itu pun tersenyum,"baik pasien akan segera kami pindahkan silahkan datang ke ruang VVIP mawar no 2." Kata sang dokter.
Aurora pun di bawa ke ruang rawat inap, dan di ikuti kenzi dkk.Setelahnya sampai di sana mereka menemani Aurora yang masih belum siuman,dengan bercanda ria di sana.
Saat pukul menunjukkan pukul 21:00. kenzi menyuruh temannya dan juga teman Aurora untuk pulang. Ia bilang bahwa ia yang akan merawat Aurora, namun perkataan teman Aurora, yang bernama Amora sempat membuatnya sedikit salting.
"Oke tapi jaga Aurora, dengan baik ya tampan, aduh kalo udah gak suka sama Aurora, lapor aku ya nanti aku otw masukin hati kamu yang kosong itu. " Ucap Amora genit.
Akhirnya mereka pun pergi dari sana, dan hanya menyisakan kenzi dan Aurora yang masih belum sadar di sana.
"Gue khawatir sama lo Ra, gue sayang sama lo, gue tau yang gue lakuin dulu, pasti nyakitin hati lo, gue brengsek,udah mainin hati lo. gue nyesel Ra. " Ucap Kenzi lirih.
Ia tidak mengetahui bahwa Aurora, sudah sadar dan mendengarkan apa yang ia ucap kan barusan.
"Ra apa gue masih punya kesempatan. Dan Terima gue kayak dulu lagi Ra. Gue mau balikan. " Lirihnya lagi.
"Sorry gue gak bisa ,kalo untuk balikan. " Ucap Aurora tegas.
Kenzi mematung, melihat Aurora sudah sadar ia bahagia, namun perkataan Aurora barusan melunturkan senyuman nya.
"Kenapa? Kenapa lo gak terima gue lagi Ra, gue udah cinta sama lo Ra, plis. " Lirih kenzi dengan memohon.
"Maaf kenzi, gue gak bisa kalo untuk balikan, dan terimakasih karna udah nolongin gue, gue tau di luar sana pasti ada yang lebih baik dari gue zi, jadi semoga lo bisa ngelupain perasaan lo ke gue,dan kayak nya gue udah ada tambatan hati sorry. " Jelas Aurora.
Kenzi yang mendengar itu pun hanya tersenyum sendu, ia akan berusaha sebisa mungkin, untuk melupakan perasaan nya.
"Hah.Oke gue bakal usaha, tapi plis jangan suruh gue buat ngejauh dari lo Ra. " Kata Kenzi penuh harap.
"Oke, gimana kalo kita temanan aja, lagian gue juga udah maafin ke salahan lo ko, nambah teman baik bukan! " Kata Aurora di akhiri dengan senyuman. Kenzi yang mendengar itu pun tersenyum tulus.
"Makasih ra! " Ucap Kenzi dengan memegang tangan Aurora.
"Apa gue bisa meluk lo, untuk terakhir kalinya, sebagai awal baru, yang bakal kita jalanin, ke depan nya. " ucap kenzi, tersenyum.
"Tentu, sini, semoga kita bisa langgeng dalam pertemanan ini. " ucap Aurora sambil memeluk kenzi.
Brak.
Suara pintu di dobrak kencang terdengar di ruang rawat Aurora, telihat Xander melihat nya dengan tatapan khawatir, dan napas yang ter engah-engah.
Namun Xander a di buat marah melihat pemandangan didepan nya, jika di lihat dari jauh, Aurora dan kenzi terlihat seperti berciuman, karena posisi kenzi yang mengungkung Aurora yang berbaring.
"Lepas! " Tekan xender.
Aurora dan kenzi tidak mengerti apa yang di maksud xender, mereka hanya bengong karena terkejut dengan situasi.
"Ck, sepertinya saya hanya menganggu waktu kalian aja, saya permisi." Ucap xender, dengan mata yang mengisyaratkan kekecewaan.
Deg
Aurora yang mendengar itu pun terkejut, ia baru menyadari bahwa ia dalam posisi memeluk kenzi.
"Xander,tunggu dulu!! Kenzi lepas dulu. " Ucap Aurora.
Aurora di buat ketar ketir, saat melihat xender yang keluar dari ruangan rawat nya. Aurora tanpa pikir panjang langsung melepas infus, di tangan nya, dan menyebabkan tangannya berdarah.
Namun ia tidak peduli, sedangkan Kenzi terkejut dengan apa yang di lakukan Aurora, namun saat melihat Aurora yang sudah keluar dari ruangan itu, Ia pun menyadari arti dari perkataan Aurora, yang mengatakan bahwa dia sudah memiliki tambatan hati baru.
Ia hanya tersenyum miris, mencoba ikhlas,walaupun hati nya belum sepenuhnya melepaskan Aurora, tapi ia akan berusaha, kenzi pun keluar dari sana dan memutuskan untuk pulang.
Sedangkan Aurora mengejar xender yang hampir menjauh, mana kepalanya mendadak pusing,Namun ia harus menjelaskan semuanya pada Xander, ia tidak mau Xander salah paham.
"Xander tunggu dulu!. " Teriak Aurora namun Xander hanya mengacuhkan nya.
"Xander plis tunggu dulu, aku udah gak kuat" Lirih Aurora,ia tak mampu mengejar Xander lagi, ia pun terduduk di lantai koridor rumah sakit.
Ia meringis di sana memegang kepala nya. "shh xender tunggu dulu kenapa sih, ssh mana pusing lagi" Keluh aurora sambil terus memegang kepalanya,ia pun menelusup kan kepala nya di lipatan tangannya, karena pusing yang semakin menyerangnya.
Sedangkan Xander keheranan karena tidak mendengar suara Aurora, yang tidak mencoba menghentikan nya lagi. Ia pun menolehkan kepala nya ke belakang alangkah terkejutnya ia saat melihat Aurora duduk di lantai.
Ia pun segera berlari dan menghampiri Aurora, yang tengah memegangi kepalanya,
"kamu jahat gak mau dengerin penjelasan aku shh dulu " keluh Aurora sesekali meringis,di lorong rumah sakit, saat merasakan pelukan erat dari Xander.
"Maaf, aku cuma kecewa liat adegan tadi, kamu pusing,ayo kita ke ruang rawat kamu. " Bujuk xender dengan suara lembut nya.
"Ssh makannya dengerin dulu jangan main, pergi aja nyebelin." Kata aurora marah.
"Yaudah maaf, nanti jelasin di kamar rawat kamu, sekarang ayo kita masuk, udara nya udah dingin." Ajak xender dengan suara lembut
" gak bisa berdiri, dasar gak peka, gandong. "Marah Aurora, dengan cemberut.
Xander hanya terkekeh pelan, dan mengangkat Aurora, menggendong nya dengan gaya koala. Aurora yang di gendong pun, Menyamankan kepalanya di potongan leher xender.
"Sangat mengemaskan baby" Kata xender gemas.
Aurora tidak peduli, dia masih pusing, dan pria posesif nya ini, malah pergi begitu saja, tanpa mau mendengar kan penjelasan nya.
Setelah sampai di dalam kamar inap, Xander membaringkan Aurora di kasur nya, lalu Xander ikut berbaring di sebelah nya, dan memeluk Aurora erat.
"Baby jangan seperti tadi saya tidak suka, kamu di pegang oleh orang lain, apa lagi laki-laki, dan lebih lagi itu adalah mantan pacarmu baby. " Ucap xender tegas.
"Iya maaf tadi aku sama kenzi cuma baikan, aja kok, kita udah jadi temen sekarang. " Ucap Aurora dengan suara teredam karena dekapan erat Xander.
***
ada yg terbakar tapi bkn api, menyala thor ku 🤣
msh di dunia yg sama kan ya
sesek rasanya jadi aurora, tega banget mereka² itu 😭