NovelToon NovelToon
Kesepakatan Di Atas Buku Nikah

Kesepakatan Di Atas Buku Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:47.9k
Nilai: 5
Nama Author: shakila kanza

Kisah masa lalu Ayahnya juga Bundanya terlalu membekas hingga Intan tak bisa percaya pada Cinta dan kesetiaan.
Baginya Kesetiaan adalah hal yang langka yang sudah hilang di muka bumi.
Keputusannya untuk menikah hanya untuk menyelamatkan perusahaan dan menghibur orang tuanya saja.
Jodohpun sama-sama mempertemukan dirinya dengan orang yang sama-sama tak mempercayai Cinta.
Bagaimanakah kisah selanjutnya?
Akan kah Dia mempercayai Cinta dan Kesetiaan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak sekuat itu

Hening.

Sunyi dan sepi sekaligus perih rasa hati Intan saat ini, begitupun fisiknya. Perih saat terbangun dan telah selesai apa yang sudah terjadi, orang yang sudah melakukannya justru tak ada di sampingnya entah kemana.

"Sss....h... " Intan turun dari ranjang, sakit dan seperti kehilangan tenaga itu yang di rasa saat ini. Intan pun akhirnya turun ke lantai dan bersandar pada kasur di belakangnya.

Ada perasaan mengapa tidak seberharga ini terlahir menjadi seorang wanita, hanya di cari dan di kejar pada saat di butuhkan, mengapa selemah ini dirinya menjadi seorang wanita, harus merasakan sakit sementara rasa kesenangan bagi orang yang mengejarnya.

Ada seutas kecewa yang menyeruak pada dirinya saat ini, lantas apakah tidak salah jika dirinya merasa hanya sebagai boneka dan mesin saja, jauh-jauh dari Indonesia ke Seoul hanya untuk melakukan hal seperti ini.

Ada perasaan takut, ternyata tanpa cinta pun saat tidak di hargai dan di tinggal seperti saat ini terasa begitu menyakitkan, apa lagi jika rasa itu sesudah tumbuh seberapa sakit lagi hati ini harus menanggung, pikir Intan sembari menatap kosong kamar mewah yang terasa hampa ini.

Intan meneteskan air mata, jika ini bagian dari ibadah maka semoga kalimat ikhlas yang dia mantrakan selama aktivitas tadi bersama suaminya dan sekarang ini melangit dan mendatangkan pahala meski belum ada rasa cinta di hatinya untuk pria yang juga sama-sama tak percaya adanya cinta.

Intan merangkup wajahnya, sedikit menjabat rambutnya sendiri frustasi rasanya. Kemudian menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan yang kosong tak ada orang selain dirinya.

Lalu intan memandang penampilannya saat ini yang begitu memprihatinkan, tega-teganya Reihan meninggalkan dirinya sendirian dalam kondisi seperti ini, rasanya seperti habis manis sepah di buang, apakah begini rasanya menikah dan berhubungan dengan laki-laki yang mati hati dan perasaanya.

"Aaaaaaaa..... " Intan berteriak meluapkan hatinya yang sakit, toh ruangan ini kedap suara tak akan ada yang terusik pikirnya.

"Reihan jahat....!!!! "

"Reihan percuma kamu ganteng tapi nyebelin dan tidak berperasaan!!!"

"Reihan si arogan dingin!!!"

"Reihan suami durjana!!! Kejam!!! Jahat!!!Pemaksa!!!"

"Dasar es kutub diktator!!!"

"Tega!!! Kamu pikir enak jadi aku kaya gini!!! Setelah kamu mendapatkan semua yang kamu mau terus kamu tinggalkan aku begini gitu aja!!! "

"Aaaaaaaa!!!! Kamu yang bisa ngerasain surga dunia??? tapi aku yang tersiksa!!! "

"Aku sumpahi nanti ketika hati kamu sudah hidup tak mati lagi kamu akan merasakan bagaimana rasanya di tinggal pergi!!!! "

Intan terus berteriak dan meluapkan semua unek-unek yang dia rasakan saat ini, hingga rasanya dada yang penuh dan sesak tadi sedikit lega.

Intan lalu meraup wajahnya dan terisak menangis, kenapa begini rasanya drama yang harus di lakoni di kota Seoul ini, harusnya hari ini dirinya bisa berkeliling dan menikmati indahnya kota Opa-opa ini.

Intan ingin berdiri namun saat hendak berdiri tubuhnya terasa kehilangan semua tenaganya, Intan kembali mencoba dan saat itu tubuhnya tiba-tiba melayang dalam gendongan seseorang.

"Rei...??? " Intan terkejut, kapan laki-laki itu masuk perasaan tadi tidak ada orang sama sekali saat dirinya bagun tidur.

"Rei... Hmmmm" Intan ingin protes,namun Reihan sudah lebih dulu membimbing mulutnya yang masih sering lupa memanggil nama saja, karena itu panggilan yang tak di sukai Reihan.

Intan memukul dada Reihan karena nyaris kehabisan nafas. Reihan tersenyum lalu meletakkan Intan di kamar mandi lalu menyiapkan air hangat untuk Intan dengan wajah yang serius.

"Mandi lah... " Reihan lalu keluar meninggalkan Intan yang masih terbungkus selimut itu, namun ada raut yang berbeda dari Reihan yang sebelumnya.

Intan memandang pantulan dirinya di kaca, betapa sudah bergambar tubuhnya saat ini, Intan menggelengkan kepalanya mengingat betapa mengerikan dan menyesakkan bagaimana hal ini bisa terjadi.

Intan membersihkan diri, berwudhu lalu berendam di dalam air hangat yang sudah penuh dengan busa itu, Intan ingin melupakan sejenak drama kehidupan dalam dirinya.

Sementara di luar Reihan termenung dan merasa sesak dadanya, dirinya tadi mendadak ada teman masa kecilnya yang mengajak bertemu, tanpa pikir panjang dan mengingat Intan dirinya bertemu di kafe hotel karena kebetulan tempatnya berdekatan.

Dan saat dirinya kembali dia terkejut dengan semua luapan hati Intan padanya, apa memang sesakit itu? apa sejahat itu dirinya, rasanya tidak ada niatan untuk membuat Intan merasa habis manis sepah di buang.

"Astaga... ternyata seberapa pun kuat seorang wanita, seperti apapun dingin dan datarnya wanita mereka tetap seorang wanita yang memakai hati sebelum pikiran... " Kata Reihan lalu memandang ranjang yang masih bercak merah itu.

Reihan mengingat keindahan dan kenikmatan yang ia raih tadi ternyata tidak di rasakan juga oleh Intan, dirinya merasa seperti benar-benar telah melukai gadis itu, apa lagi saat melihat penampilan berantakan Intan tadi lengkap dengan ketidakberdayaannya.

Sepertinya Intan benar-benar marah, nyatanya sudah setengah jam di kamar mandi dirinya tak kunjung keluar, batin Reihan.

Reihan membuka kamar mandi itu dan ternyata yang di khawatirkan justru sedang tertidur di dalam bak mandi dengan nyenyak nya.

"Astaga... gadis es ini... apa tidak kembung perutnya berendam selama ini... " Batin Reihan lalu keluar dan mengambil ganti untuk Intan kenakan.

Reihan kembali masuk ke kamar mandi, lalu membangunkan Intan yang ternyenyak hingga membiru wajah putihnya juga bibirnya.

"Bee, bangun... jangan berendam terlalu lama, ayo aku bantu... " Kata Reihan ingin meraih tubuh Intan yang tersembunyi di busa itu.

"Stop...!!! Jangan!!! Aku malu... aku sendiri aja!! " Kata Intan gugup, dirinya tak ingin jika tiba-tiba Reihan menyerang dirinya lagi.

"Astaga... Ya udah... Aku tunggu di luar itu bajunya... " Kata Reihan lalu keluar.

Reihan membuka pintu dan mengambil makanan juga minuman yang di pesannya, lalu menatanya di meja hingga tak lama kemudian Intan keluar dengan wajah yang lebih segar.

"Kita makan yuk... " Reihan mengajak Intan yang masih setia terdiam.

Intan duduk dan meminum teh herbal yang menyegarkan itu, seolah kekuatannya telah kembali, lalu memakan tanpa memperdulikan Reihan yang menatap dirinya.

"Maaf... Aku pergi tanpa pamit... Tadi kamu begitu nyenyak dan nampak kelelahan... aku tak tega... " Kata Reihan sambil meminum minumannya.

"Kemana? " Intan bertanya tanpa menoleh.

"Teman masa kecilku mengajak bertemu kebetulan kami sudah lama tidak bertemu... " Jawab Reihan jujur.

"Cewek apa Cowok..? " Tanya Intan lagi tapi kali ini menoleh pada wajah suaminya memindai adakah kebohongan di matanya.

"Cewek.. " Jujur Reihan tapi sukses membuat mata di hadapan Reihan itu kecewa, pergi meninggalkan Intan untuk bertemu dengan teman masa kecil dan dia seorang perempuan.

"Ah... Baguslah... sepertinya pernikahan ini akan ada drama baru lagi... " Kata Intan lalu bangkit tersenyum kecewa, kecewa juga pada dirinya yang lemah yang masih memakai perasaan untuk menerima rasa pahit dengan hatinya.

"Aku akan mengajakmu ke Namsan Tower... " Kata Reihan tanpa peduli raut kecewa itu.

" Ada Gembok cinta, itu adalah satu hal paling populer yang dimiliki Namsan Tower. Konon, pasangan yang menuliskan namanya di gembok yang dikunci, cinta keduanya akan abadi selamanya.... " Kata Reihan beranjak berdiri merangkul Intan yang tengah berdiri memandang keluar balkon.

"Tak hanya itu, di sana ada banyak pasangan juga bisa menikmati makan malam romantis di salah satu restoran yang terletak di salah satu lantai Namsan Tower.... Ayo kita coba dan kita abadikan momen kita..." Tutur Reihan lagi.

"Di Sana nanti kita bisa menikmati sajian favorit sambil berbincang hangat ditemani kerlap-kerlip lampu Seoul..." Reihan berkata sambil membelai lembut perut Intan.

"Astaga... Dirimu bisa bersikap seperti ini di saat aku benar-benar kecewa... " Batin Intan kecut.

"Ah... baik lah... mari kita lanjutkan akting kita hari ini... " Jawab Intan berpura-pura baik-baik saja.

"Hai hati, belajarlah benar-benar kuat, ini belum seberapa, akting kita akan seumur hidup jadi jangan remuk di awal!!! " Teriak Intan dalam batinnya mencoba menguatkan hatinya yang ternyata tak cukup kuat.

***

Mau kopi untuk menghangatkan hati Intan... bunga juga boleh dong biar tak sesedih itu...

1
Ifah Al Azzam Jr.
harus tegas reyhan klo gak mw intan pergi...
dee zahira
buat keduanya memahami rasa yang hadir Thor hihihi takut gak kuat baca hahaha
Fitra Susanti
good job👍👍mas Rei,aku pda mu
Sri e One
Bagus Rei,untung kamu cepat sadar sebelum di tinggal pulang istrimu😃
Warung Sembako
ujian baru dimulai...
Upik Sampang
bener kan di part ini gak mewek, malah senyum2 sendiri liat gaya intan ngadepin temen kecilnya Rey,, niat banget jadi pelakor yaa..untung Rey suami yang setia kayaknya siiih, tuh tangannya dikibaskan../Smile/
Upik Sampang: hihihi..lariii aaah
Shakila khanza: 😁 udah kaya sutradara film nih kakak... 🙏
total 2 replies
Forta Wahyuni
ish.. rasanya pengen mencaci maki rei, lelaki mo menang sendiri n pergi aja dr hdp reihan jgn sep nasib ibumu. gk pa2 khilangan perusahaan dr pada stres, qt dituntut baik tpi tdk dgnnya.
Sri Rejeki
semnagat kak... ceritanyanya menghibur di kala lelah rutinitas harian... double up dong.
Datu Zahra
Aku habis malam pertama langsung ditinggal dinas luar kota biasa aja. Dari awal udah perjanjian, tau tugas istri apa kalau tau soal agama, kenapa mesti merasa tersakiti. Trauma karena orangtua, justru harusnya dijadikan pelajaran bukan beban hidup.
Upik Sampang
aku sambil mewek bacanya,,Rei emang keterlaluan...
kayaknya kalo baca part lanjutnya gak nangis lagi deh hehe...lanjuuuut
Shakila khanza: makasih Kak.... 🥰 di tunggu up berikutnya...
total 1 replies
Ifah Al Azzam Jr.
bagus intan kmu harus tegas dan untuk rehan cobalah peka...
pergi lah sebentar intan dan smoga dgn kamu pergi rehan bisa sadar dan lebih menghargai dirimu...
Shakila khanza: makasih kak.... ☺🙏
total 1 replies
Ayu Salsabila
sedihnya😭😭😭
Shakila khanza: 🥺🥺🥺🥺🙏
total 1 replies
suarni parani
sebenarnya dari awal sdh melibatkan perasaan, Mbak Intan cantik cuman tertutupi oleh keogoisan kalian berdua.
Shakila khanza: makasih kak... 🥰
total 1 replies
Khafiza Achmad
udah dikasih hadiah vote,lope....lope......selalu semangatku berkaryalah lebih menarik lagi,biar tambah hadiah ,vote dan juga di sukai/Kiss//Kiss//Kiss/
Shakila khanza: makasih kak... 🙏🥰
total 1 replies
Abilaku
mengandung bawang yg diiris2 Thor 😢😢nyesek banget ya
Shakila khanza: makasih kak... ☺
total 1 replies
Les Tary
Reihan seenak aja mainin hati intan...awas aja tar bucin😁
Suren
sedih sekali. ternyata tdk semudah itu kan intan🥰
Lyna Elza: intan......
total 1 replies
Ashim Sadiqi
uhhh sedih banget jadi intan🥺
Sri Prihatinie
intan masih trauma kisah ayah bundanya dahulu
Sri e One
menghibur sekali,keren cerita nya semangat thor✨✨✨🙏🤩
Sri e One: Ama ama🙏🤗
Shakila khanza: makasih kak... 🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!