NovelToon NovelToon
Mythic Miracles

Mythic Miracles

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi / Spiritual / Teen School/College / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:642
Nilai: 5
Nama Author: Dee Jhon

Kisah sekelompok anak muda yang ingin hidup sesuai dengan keinginan mereka karena di beri kesempatan kedua. Mereka pernah meninggal dan hidup kembali secara ajaib sehingga mereka sangat ingin menikmati hidup mereka.

Namun tanpa mereka sadari sebuah bencana besar sedang mengintai dunia dan pada akhirnya mengancam semua makhluk hidup di dunia. Untuk mempertahankan kehidupan kedua mereka, sekelompok anak muda itu berjuang untuk mengembalikan dunia seperti sedia kala dengan keajaiban yang mereka miliki.

mohon dukungan komen dan like nya ya kalau suka, thanks

Prinsip mereka hanya satu. "Kita tidak tahu sampai kapan keajaiban ini akan mempetahankan hidup kita, sampai saat itu tiba kita akan bersenang senang dan melakukan apa saja yang kita inginkan, tidak ada yang bisa menghalagi kita, apapun itu, jadi jangan coba coba,,"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee Jhon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19

[Pov Sarah dan Lina]

Sarah dan Lina berlari masuk ke dalam gedung sekolah sesuai dengan arahan dari Lina, mereka menaiki tangga sampai ke lantai dua dan ketika ingin naik tangga ke lantai tiga, ada pembatas yang membuat mereka tidak bisa naik.

“Duh gimana nih ? lo yakin dia balik ke kelas ?” tanya Sarah.

“Yakin dan dia diem aja,” jawab Lina.

“Ya udah, lewat tangga samping yang biasa di gunakan sama kelas 12,” balas Sarah.

Mereka berlari lagi ke sayap samping sekolah dan menaiki tangga di sana, banyak siswa siswi kelas 12 yang turun hendak ke kantin atau ke bawah karena masih istirahat, Sarah dan Lina menerobos naik ke atas sampai akhirnya mereka sampai di lantai dengan nafas terengah engah, setelah itu mereka berjalan ke kelas 12-2 dan mengintip ke dalam, mereka melihat Tania duduk di kursinya yang berada di tengah sambil merebahkan kepalanya di meja.

“Masuk nih ?” tanya Lina.

“Iya lah, mau apa lagi emang,” jawab Sarah.

Keduanya masuk ke dalam kelas, para siswa dan siswi yang melihat keduanya masuk tertegun dan mulai berbisik bisik,

“Eh anak kelas 10 ya, kok kesini ?” tanya seorang siswa.

“Wuih...cakep amat dua dua nya, nyari siapa ya mereka ?” tanya siswa di sebelahnya.

“Yoi cakep, yang satu gede lagi, udah ada pacarnya belom ya ?” tanya seorang siswa lainnya.

“Kenalan aja kali yuk,” ajak siswa sebelumnya.

Ketika mereka ingin mendekat, mereka mengurungkan niatnya karena Sarah dan Lina ternyata ke meja Tania,

“Alah temennya si bule,” ujar seorang siswa.

“Iya, ribet lah, si bule emang cantik abis dan bae ama siapa aja, tapi disiplin banget, bikin males,” balas siswa di sebelahnya.

“Turun deh yu, jadi ga mood nih,” balas siswa lainnya.

Sementara para siswa itu berjalan keluar kelas, Sarah dan Lina menarik kursi kemudian mereka duduk di kanan dan kiri Tania, merasa ada yang duduk di sebelahnya, Tania mengangkat kepalanya, kemudian menoleh ke kanan dan kiri melihat Sarah dan Lina,

“Kalian yang tadi ?” tanya Tania bingung.

“Iya kak, kenalkan nama gue Sarah,” jawab Sarah menjulurkan tangannya.

“Nama gue Lina, kita berdua kelas 10,” tambah Lina yang juga menjulurkan tangannya.

“Tania Handoyo, ada apa kalian kesini ?” tanya Tania ramah.

“Kita mau ngobrol ama kakak boleh ?” tanya Sarah.

“Boleh aja, mau ngobrol apa ?” tanya Tania.

“Kakak kenapa putusin kak Alex ?” tanya Sarah.

“Oi Sar kenapa lo tanya langsung gitu,” tegur Lina.

“Lo berdua ada hubungan apa dengan Alex ?” tanya Tania.

“Kita temennya, kita ga penah lihat kak Alex ngomong seperti tadi, makanya mau tau,” jawab Sarah.

“Sudahlah, sebaiknya lo berdua pergi saja, gue ga mau cerita soal itu,” balas Tania yang kembali merebahkan kepalanya di meja.

Sarah dan Lina kaget karena tiba tiba sepasang sayap kupu kupu bening yang indah dan tembus pandang muncul di punggung Tania yang menunduk merebahkan kepalanya di meja. Sarah dan Lina langsung mendekatkan wajah mereka ke kedua telinga Tania,

“Kak simpen sayapnya, kalau ada yang lihat gimana ?” tanya Sarah.

“Iya kak, emang tembus pandang sih, tapi simpen aja deh, takut menganggu,” tambah Lina.

“Tenang aja, tidak ada yang bisa melihat sayap gue selain.....gue ? loh (mendadak duduk tegak dan menoleh kepada Sarah juga Lina) kalian bisa lihat sayap gue ?” tanya Tania kaget.

“Hehe tentu saja bisa, gue yakin kak Alex juga bisa lihat, jadi bisa ngobrol ?” tanya Sarah.

“Kak Rio yang badannya besar tadi juga pasti bisa liat, kita berempat aneh kok hehe,” tambah Lina.

“Jadi kalian sama seperti ku ?” tanya Tania.

“Lain kak, aku dhampir, aku separuh manusia separuh vampir,” jawab Sarah berbisik.

“Kalau aku separuh dewa separuh manusia, aku demigod,” tambah Lina.

“Be..benarkah ?” tanya Tania.

Sarah dan Lina mengangguk menjawab pertanyaan Tania, kemudian Lina menoleh kepada Sarah di sebrangnya,

“Oh ya Sar, kalau kak Rio apa ?” tanya Lina.

“Dia separuh malaikat jatuh dan separuh manusia, nephilim,” jawab Sarah.

“Rio ? oh yang kata kalian pria bertubuh besar tadi ?” tanya Tania.

“Betul kak,” jawab Lina.

“Kak Alex juga sama seperti kita,” tambah Sarah.

“Dia...apa ?” tanya Tania.

“Dia separuh manusia separuh demon, half demon, tapi dia ingat kalau dia adalah seorang demon lord,” jawab Lina.

“Dia...demon lord....jadi...delusi yang dulu sering dia ceritakan padaku benar ? aku tidak percaya,” ujar Tania tertegun.

“Delusi ?” tanya Sarah dan Lina bersamaan.

“Iya, dia dulu sering bercerita kepada ku kalau dia berasal dari dunia lain, dunia yang indah penuh dengan bunga, di sana dia adalah demon lord yang memerintah kerajaan nya dan berperang melawan manusia, dia juga bercerita kalau demon dan manusia itu sama saja, seperti berkeluarga, bermasyarakat dan bersosialisasi dengan sesama nya. Jujur saja, gue suka mendengar ceritanya, itulah alasan kenapa gue jatuh cinta sama dia,” ujar Tania.

“Serius lo kak ?” tanya Sarah dan Lina mengernyitkan dahi mereka.

“Iya, tapi awalnya gue berpikir delusi dan khayalannya tinggi sekali, dia pasti bisa menjadi penulis yang hebat di masa depan,” jawab Tania sambil tersenyum karena mengenang masa masa indahnya.

“Serius lo kak ?” tanya Sarah dan Lina mengernyitkan dahi mereka.

“Jujur saja, sampai sekarang pun gue masih mencintai dia, tapi gue membuat kesalahan fatal ketika kelas 8 smp yang membuat dia terluka,” jawab Tania menunduk.

“Kesalahan fatal ?” tanya Sarah dan Lina.

“Gue memutuskan hubungan asmara dengan dia hanya menggunakan pesan dan tidak membalas pesan juga tidak mengangkat teleponnya, walau gue memiliki alasan yang kuat untuk itu, tapi tetap saja gue menyakitnya dan gue lihat dia masih sakit hati sampai sekarang,” jawab Tania.

“Alasannya ?” tanya Sarah dan Lina.

“Waktu itu pandemi, gue tertular dan di ambang kematian, gue mengirim pesan kepada dia kemudian gue meninggal, tapi satu jam kemudian ternyata gue hidup lagi dan sampai sekarang gue masih tidak mengerti kenapa gue hidup lagi. Seminggu kemuidan setelah di perbolehkan pulang dari rumah sakit dan pulang ke rumah, gue sempat melihat Alex keluar rumah bersama seorang gadis lain dan pasti bukan adiknya, hati gue hancur tapi gue mengerti. Beberapa hari setelahnya, gue datang ke rumahnya dan di sambut Sofi yang marah, dia mengatakan kalau kakak nya sudah punya cewe lain dan minta gue segera pulang dengan kasar,” jawab Tania.

Sarah dan Lina saling menoleh melihat satu sama lain, keduanya langsung menangkap kedua tangan Tania dan berdiri,

“Eh..ada apa ?” tanya Tania.

“Ikut kita yuk,” jawab Lina.

“Nanti jelaskan semuanya pada kak Alex ya, kita dukung,” ajak Sarah.

“Ka..kalian kenapa berbuat sampai sejauh ini ?” tanya Tania bingung.

“Karena aku, Lina, Rio dan kak Alex adalah orang aneh, bertambah satu orang aneh ga masalah kan, sesama orang aneh harus berteman dong,” jawab Sarah riang.

“Hehe bener kak, kalau kita tidak saling mengisi, selama nya kita akan sendirian,” tambah Lina.

Tania tersenyum, matanya mulai berkaca kaca, dia menguatkan hatinya kemudian berdiri, ketiganya berjalan keluar kelas dan naik menuju atap. "Krieek." Sarah membuka pintu atap dan keluar namun,

"Ada apa ini ?" Sarah berteriak.

Tania dan Lina menyusul Sarah, ketiganya melihat Rio dan Alex berdiri menoleh melihat mereka dan di depan Rio ada seorang siswa berambut panjang sehingga wajahnya tertutup, tubuh tinggi walau tidak setinggi Rio namun sedikit di atas Alex, bertubuh kekar namun agak membungkuk. Di kakinya ada beberapa siswa yang terkapar babak belur. Pemuda itu memegang buku tulis dan terlihat sedang memperlihatkannya pada Rio dan Alex.

1
Delita bae
mangat 💪💪💪🙏
Delita bae: dukung terus ya karya saya😁biar seru
DEE GUNZ: Siap makasih
total 2 replies
Delita bae
bagus semangat ya😁👍🙏
Delita bae: wih hebat makin semangat up🤣😊😇
DEE GUNZ: siap kak
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!