NovelToon NovelToon
My Husband Om-Om

My Husband Om-Om

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:39M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lautan Biru

Ayana Malika Ifana, harus rela menjadi pekerja terselubung demi membayar uang sekolah, dirinya bekerja disebuah perusahaan sebagai cleaning servis karena usianya yang belum genap 17 tahun, jadi dirinya dipekerjakan diam-diam oleh tetangganya yang bekerja bebagai kepala bagian, dan karena membutuhkan uang AMI panggilan nama singkatan miliknya, rela menjadi pekerja terselubung untuk mendapatkan uang.


Dan dirinya juga harus terjebak dengan pria yang dia panggil OM, pria itu yang sudah membuat dirinya kehilangan semua mimpinya.


Bagaimana Ayana Malika Ifana, bisa melalui ujian hidupnya, dan dipertemukan dengan pria yang sudah matang untuk usianya yang belum genap 17 tahun.


Yukk ah, kepoin ceritanya, hanya di NovelToon, jika terdapat cerita yang sama maka itu adalah plagiat, karena saya hanya membuat karya ini hanya di NovelToon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Acara sekolah

Nathan Memasuki gedung tinggi dengan langkah lebarnya dan tatapan wajah datar, hanya saja tatapan dinginya tak terlihat karena tertutup kaca mata hitam.

Hari ini dirinya akan bertemu klien dan Nathan memilih lebih dulu kekantor sebelum ada pertemuan di yayasan sekolah, yang dia donasikan.

"An, lu kerungan gua." Nathan membuka pintu ruangan asistennya yaitu Ando, membuat Ando terkejut.

"Lu, bisa gak sih ketuk pintu dulu bikin jantungan tau gak." Ando mengusap dadanya yang masih dag Dig dug.

Nathan tidak menghiraukan melainkan ngeloyor pergi.

"Dih dasar bos kulkas tiga lima pintu." Gerutu Ando kesal karena ucapnya tidak di gubris sama sekali oleh Nathan.

"Mana berkas yang harus gue pelajari." Nathan langsung memberondong pertanyaan ketika Ando baru membuka pintu.

"Ck, lu ngeselin banget sih bilang kek kalau minta berkas." Ando yang kesal malah menatap Nathan tajam.

"Berani lu sama gue."

"Hiss, kalau bukan bos gue udah gue ajak duel lu." Ando pun keluar kembali untuk mengambil berkas yang Nathan minta.

Nathan dan Ando berteman sejak SMP mereka bertemu di sekolah yang sama dan menjadi sahabat, Nathan juga tidak tahu jika Ando menjadi asistennya karena Ando masuk ke kantor Nathan dengan mengikuti interview dan tes seperti karyawan lainnya.

Memiliki asisten yang notabennya sahabatnya sendiri itu lebih baik, mereka bisa saling bertukar pikiran dalam urusan pekerjaan ataupun masalah yang mereka hadapi, contohnya Aldrick atau Nathan yang sekarang ketika memiliki masalah dengan percintaannya Ando lah orang yang mengetahui perasaan yang Nathan rasakan.

Ando yang selalu memberi suport pada Nathan ketika pria itu kehilangan arah disaat Biana Sena Bagaskara menolak cintanya yang tumbuh sejak remaja.

Tak lama Ando masuk kembali kerungan Nathan.

"Berkas yang harus lu pelajari, satu jam lagi kita ada pertemuan." Memberikan berkas yang Nathan maksud.

"Oke, lu nanti temenin gue ke SMA xxx." Ucap Nathan sambil membaca berkas tadi.

"Kenapa harus sama gue, biasanya lu sendiri." Ando duduk di kursi depan meja kerja Nathan.

Nathan menatap Ando sekilas. "Siapa tau lu berjodoh sama bocil di sana." Lalu kembali dengan berkasnya.

"Sialan lu." Ando melempar bolpoin yang berada di depannya, dengan gesit Nathan menangkapnya. "Gue sumpahin lu yang bakalan nikah sama bocil." Ando mendengus kesal.

Nathan hanya tertawa, "Mana mungkin gue nikah sama bocil, bukan tipe gue banget." Jawab Nathan dengan sinis.

"Oke, gue pegang omongan lu, kalau lu terbukti nikahin gadis di bawah umur, lu kasih gue mobil sport keluaran terbaru." Ucap Ando penuh penuh dengan keyakinan.

"Kalau omongan gue kebukti." Tanya Nathan dengan alis terangkat satu.

"Lu boleh ambil apartemen gue yang kemarin baru gue lunasin."

"Oke ,deal." Nathan duduk tegap dengan seringai tipis, dan Ando hanya tersenyum smirik.

.

.

.

"Ol, hari ini ada acara apa sih?" Tanya Ami yang baru saja tiba di sekolah.

Halaman sekolah nampak sibuk dengan berdirinya punggung sepertinya akan ada acara.

Olive menatap arah yang Ami tunjukan. "Oh, aku juga tidak tahu." Olive menjawab dengan mengakat kedua bahunya.

"Yah, aku kira kamu tahu."

Mereka berjalan menuju kelas namun banyak siswa atau siswi malah bersantai dan mengobrol di dekat panggung.

"Kalau dilihat kayaknya seperti tahun lalu, memberi penghargaan atau beasiswa pada murid yang berprestasi, tapi kan ini bukan kenaikan kelas maupun kelulusan." Pikir Olive yang memang bukan waktunya memberikan penghargaan ataupun beasiswa bagi murid yang berprestasi.

"Terus acara apa dong." Tanya Ami lagi yang mendapat gelengan kepala dari Olive.

"Waktu kita naik kelas sebelas kemarin sih acara penghargaan dan pemberian beasiswa, tapi sayang kamu tidak ada waktu itu." Jelas Olive yang mengingat beberapa bulan lalu dirinya menjadi murid yang berprestasi dan mendapatkan beasiswa.

"Oh, sayang sekali, waktu itu aku tidak bisa ikut, pasti senang yang dapet beasiswa gitu, gak mikirin bayar SPP tiap bulan." Ucap Ami dengan senyum.

Dirinya memang bukan murid yang pintar dan berprestasi, sekolah saja dirinya mendapat ranking Di tengah-tengah dari jumlah murid di kelas nya.

"Ngak juga, kalau mendapat beasiswa kita harus belajar ektra dan sungguh-sungguh, karena itu kita bisa mempertahankan beasiswa." Ucap Olive yang merasakan mendapat sekolah gratis karena jalur beasiswa.

"Tapi tetep beruntung, karena kamu murid yang pintar." Ami merangkul bahu Olive.

Olive hanya tersenyum.

Temannya itu memang pintar, meskipun Olive tipe pendiam dengan orang, tapi dengan dirinya Olive bisa menjadi cerewet.

Setelah pelajar kedua selesai mereka semua para siswa dan siswi di kumpulkan di lapangan sekolah, mereka sangat antusias untuk mengikuti acara yang diselenggarakan disekolah, karena ingin melihat donatur tetap dan terbesar yang menyumbangkan dana di sekolah mereka.

Bagi siswa dan siswi yang tingkat dua dan tiga pasti mereka tahu siapa tamu yang akan hadir, kecuali Ami yang memang waktu itu tidak masuk jadi dirinya tidak tahu.

"Gue udah cantik belum sih, duh om ganteng pasti gak bakal lirik gue kalau gue gak perfek." Nesya memoleskan bedak dan lipstik yang dia selalu bawa.

"Lu emang cocok disebut primadona sekolah Nes." Ucap Loli, teman Nesya.

Ami yang mendengar obrolan dua cewek julid dan suka semena-mena itu hanya memutar kedua bola matanya malas.

"Primadona, cih."Ami berdecih, "Primadona muka tepung." Ucap Ami ketika melintasi Nesya dan Loli.

Dirinya tertawa jahat, melihat wajah Nesya yang tebal dengan bedak, di sebut primadona sekolah. Buta kali ya yang lihat.

Nesya yang mendengar ucapan Ami langsung menarik baju Ami di bagian tangan.

Srekk

Dengan sengaja Nesya membuat baju seragam Ami robek.

Ami membulatkan kedua matanya. "Lu apa-apaan sih." Tangan Nesya, yang masih di menyentuhnya ia sentak.

"UPS, Sorry sengaja." Ucap Nesya dengan senyum sinis.

Ami mengepalkan kedua tangannya, melihat wajah Nesya sama sekali tidak merasa bersalah.

"Yuk Lol, kita cabut." Nesya berjalan dengan angkuh, dan menyenggol bahu Ami ketika melewatinya.

"Dasar Miami." Ucap Nesya sebelum pergi.

Ami menatap Nesya punggung Nesya tajam, kalau saja dirinya tidak berjanji dengan bundanya, untuk tidak melakukan kekerasan dan hal yang tercela di sekolah. Mungkin Ami sudah membuat Nesya menangis. Ami hanya tidak ingin bundanya di panggil ke sekolah, dan dirinya yang mendapat masalah dari sekolah, karena bagi Ami sekolahnya sekarang adalah yang terpenting.

Ami yang melihat bajunya robek, menyentuhnya dengan mengehela napas, "Apes banget, mana gede banget lagi robeknya."

Jika dirinya keluar dan ikut bergabung dengan teman-teman sekolahnya, Ami merasa malu apalagi jika yang robek sedikit memeprlihatkan bagian dadanya membuat Ami bingung harus ditutupi apa, dirinya juga lupa tidak membawa jaket ataupun sweater karena hari ini cuacanya mendung.

1
Sakinaa Sakinaa
umur 23 kok panggil om 🤨🤨
Berdy Ruliani
Luar biasa
Athallah Linggar
aku☝️☝️
Athallah Linggar
knp ibuny ami jd kya anak kecil sih,ga mau kalah sm anaknya. Lebayyy bngt. 😤😤😤😤😤😤😤😤
Athallah Linggar
Lah itu mah artis turki thor,aku aja liat sinetron serkan dan eda ko😀😀
Athallah Linggar
ya iyalah,loh siapa tiba2 aja muncul ga ada angin ga ada hujan kya penyakit 🙄🙄🙄🙄🙄😏😏😏😏😏
Athallah Linggar
Nathan CEO bodoh,pny kuasa masa kya gitu aja ga tau. Akhirnya istri yg terdzalimi gara2 kamu yg btindak ga waras
Athallah Linggar
mimpi loh ketinggian dokter gadungan😂😂
Athallah Linggar
keberatan tp nyosor ga keberatan,preeeett dasar bujang lapuk🙄🙄
Athallah Linggar
Loh si diam aja,akhirnya si momod sm ortunya nyengir kuda kan😏😏🙄🙄
Athallah Linggar
Dokter gadungan nihh si momod🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Fitri Yani
❤️❤️❤️
ana
Luar biasa
ana
Lumayan
prima yanary
Luar biasa
yetiku86
🤭
yetiku86
🤣🤣🤣go Rio...Rio...VS natadecoco😅
yetiku86
Nathan jadi bocil 🤣🤣🤣
yetiku86
diam tak berkutik Nathanthecoco 😅
yetiku86
cuma selisih 7 th , masih sangat aman.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!