NovelToon NovelToon
Si Rubah Licik

Si Rubah Licik

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:17.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ws. Glo

Dipandang sebelah mata oleh orang-orang sekitar dan dikhianati suami tercinta. Hanya karena paras dan penampilannya yang tidak menawan.

Hidup ditengah-tengah manusia yang suka menghakimi sesama dan berbuat dusta. Rasa sakit mana lagi yang tidak dapat dia hindarkan?

Itulah mengapa dia memalsukan kematiannya dan menyamarkan identitasnya menjadi sesosok yang lain, demi membalaskan dendamnya!

Saking heroik setiap aksi yang ditunjukkannya lewat identitas barunya, dia sampai dijuluki si rubah licik! Mengapa bisa terjadi? Bagaimana kelanjutan kisahnya? Penasaran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ws. Glo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Mulainya Pertikaian!

Beberapa hari setelahnya.

Simsung Group.

Pada jam makan siang, Ayuma beranjak dari dalam ruang kebesarannya dan menarik langkah kaki menyusuri lorong perusahaan hendak menuju kantin kantor. Melepas rasa laparnya yang amat menggempur.

Tetapi dipertengahan jalan, ia berpapasan dengan Bram yang bergelagat aneh dan linglung. Bagaikan memikirkan sesuatu yang amat berat dibalik kakinya yang melangkah cepat. Ia segera berbelok ke arah lain, namun Ayuma seketika mengalunkan suara menghentikan lajunya.

"Bram!" Panggil Ayuma, tegas.

Bram tersentak, "Ah nona. Sa--salam." Ucapnya meringkukkan badan. "Ada apa nona memanggil saya?"

Ayuma menaikkan alisnya tersenyum ringan, "kau kelihatan sibuk sekali. Padahal ini akhir pekan lho. Sepertinya tidak terlalu ada pekerjaan yang harus di urus."

"Iya kan??" Tekan Ayuma, menggencarkan Bram.

"Ahaha. Itu--emm saya sangat lapar nona."

"Jadi saya gece mau ke kantin langganan. Takut menu utamanya habis. Hehehe." Balas Bram, ngasal.

"Benarkah??" Tanya Ayuma, mengintimidasi Bram.

Perasaan Bram mulai tidak nyaman.

Untunglah Ayuma pada akhirnya berkata, "yasudah."

"Silahkan."

"Selamat bersenang-senang." Tutup Ayuma mengalunkan tangan, mempersilahkan Bram pergi ke arah tujuannya.

"Terima kasih nona." Ujar Bram berbalik badan. Buru-buru mempercepat langkahnya sambil menengok ke jam tangan. Sejauhnya dari jangkauan Ayuma, Bram mengambil ponselnya dan menelepon seseorang.

📞Ya Bram?

📞 Bagaimana? Aku sudah on the way.

📞Meski anak buahku tertangkap. Tapi dia berhasil memotret sebagian bukti-bukti mengenai oplas yang dilakukan Ayuma.

*📞**Bagus!!*

📞By the way, anak buahmu engga bakal buka mulut kan?

📞Hahaha! Tenang saja. Semua aman terkendali!

*📞**Sipp! Aku telah membawakan sejumlah uang yang kau inginkan. Tunggu aku disana.*

Tut... Tut. Bram memutus saluran telepon.

Ia menyeringai seram dan bola matanya menyala-nyala penuh semangat.

Nah! Ayuma. Mari kita lihat sejauh mana kau menyamar.

Aku benar-benar tidak sabar, kira-kira bagaimana paras aslinya sebelum menjadi Ayuma.

Apa benar dia adalah Adinda?

Bram mengernyit berpikir keras.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Di sisi lain.

"Om Pur, gawat!!" Ujar seorang pemuda memalingkan wajah ke pemimpinnya, dan terlihat terduduk di depan komputer yang di layarnya tertera banyak koding-koding serta sistem-sistem peretas.

Ia juga tampak menggunakan earphone. Sehingga tanpa dijelaskan, ia merupakan seorang hacker dan mata-mata yang ditugaskan untuk mengawasi seseorang secara tidak langsung.

"Ada apa?!!" Jawab Om Pur berdiri dari duduk santainya, yang tertentang didampingi oleh Susi!! "Om sayang? Kenapa??" Lirih Susi, ikut-ikutan panik.

"Alat perekam yang kita selundupkan untuk mengawasi pergerakan nona Ayuma, hilang kontak!" Jelas Hacker.

Bruukk!

Om Pur memukul meja disebelahnya dan ternyenyak lemas di atas sofa. "Apa katamu?!!"

"Ya Boss. Kemungkinan besar, benda itu telah ditemukan. Dan akan sangat berbahaya jika pihak mereka menyelidiki siapa pemiliknya!" Urai Hacker, semakin menciutkan Om Pur si gendut. Sekaligus sugar Daddy Susi yang kini termangap takut.

"Om! Gimana nih??"

"Bisa bahaya jika sampai ketahuan." Celoteh Susi, bertingkah-tingkah rewel.

"Kamu tenang aja sayang." Om Pur membelai pipi Susi. "Tidak semudah itu menemukan pemilik benda tidak berguna tersebut."

"Benarkah?" Susi memelas, jantungnya berdebar-debar dan tubuhnya gemetar.

"Iya sayang." Tungkas Om Pur, mengelus paha mulus Susi penuh nafsu. "Oom kan hebat." Terusnya mengedipkan sebelah mata.

Dan dikala Susi diselimuti rasa gelisah dan cemas, mendadak ponselnya berdengung menandakan ada pesan masuk. "Bentar ya Om." Cepat-cepat Susi menepis tangan si Om, dan bangkit dari duduknya. Berjalan dekat jendela seraya membuka pesan.

*📩*Bram: Kamu melarat kemana aja? Udah beberapa hari belum pulang-pulang ke apartment. Pulanglah entar malam. Ada hal penting yang harus kita bicarakan.

📩 Bram: Besok kita akan pergi berbelanja ke mall. Aku ingin kamu menemaniku ke acara makan malam perusahaan besok.

Susi mengetik balasan.

📩Aku tidak kemana-mana. Cuman numpang selama empat hari menghilangkan stress di kosan temen aku. Baiklah kalo kamu ngajak belanja. Aku oke-oke aja. Belikan aku baju yang mahal. Aku tidak mau Ayuma bossmu yang menonjol sendirian.

*📩*Bram: Kamu masih saja cemburu padanya ya.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Hari-hari terus berlanjut.

Di kediaman Alexander yang dipenuhi kemegahan serta kemewahan, digelar lah sebuah acara makan malam atau dengan bahasa kekinian biasa disebut night party.

Dimana didalam kediaman tersebut disuguhkan banyak sekali makanan dan minuman kelas atas, yang dituntun oleh pelayan-pelayan profesional juga.

Hiasan-hiasan serta barang-barang milliaran yang sinarnya menyilaukan mata, sengaja terpampang disana. Agar menimbulkan kesan klasik dan glamor.

Tamu-tamu yang hadir dari berbagai kalangan mulai dari para investor serta petinggi perusahaan sampai karyawan, tiada henti menilik kesana-kemari mengagumi keindahan kediaman Ayuma yang bak istana kerajaan.

Whaaa. Tidak kusangka bahwa kediaman Alexander sebesar ini ternyata.

Benar. Aku dengar rumah warisan ini, menghabiskan uang sebesar 100 milliar demi mendirikannya.

Luar biasa! Mendiang tuan Alexander memang orang yang royal dan berwibawa!

Hampir saja kediaman ini jatuh ke tangan pak Bram. Pas dia lagi ngarep-ngarepnya, eh tau-tau jatuh ke tangan nona Ayuma sepupu jauh nyonya Adinda. Hahaha.

Sungguh keberuntungan yang tertunda lama. Hahaha.

Bisik-bisik mereka tergelak tawa.

Bram yang ada disana dan mendengar semua cacian mereka, mengepalkan tangannya yang tengah memegang gelas berisi anggur merah dengan wajah masamnya. "Kurang ajar!! Dasar para penjilat!!"

"Ingin sekali aku membunuh mereka sekarang juga!!" Cerca Bram, hendak mengalunkan langkahnya namun sigap dihentikan Susi.

"Bram!! Jaga wibawamu!"

"Jangan sampai kamu terpancing oleh olok-olokan mereka yang tidak berfaedah itu!!" Tekan Susi.

Bram mendengus kasar dan setelahnya memijit keningnya, berusaha menenangkan hati dan pikirannya yang meledak-ledak.

Liat saja! Sesudah aku membongkar topeng Ayuma dan mengambil sebagian besar harta-hartanya, maka kalian semua pasti akan tertunduk patuh di bawah kakiku!!

Batin Bram geram, seraya mengingat pergumulannya tadi siang bersama temannya Tetan.

( F L A S H B A C K )

****

**********

Markas Gangster Tetan.

"Ini data-data tentang riwayat oplasnya." Ucap Tetan, mengulurkan ponselnya di hadapan Bram dan disana tertera bukti-bukti yang di inginkan temannya.

"Apa?!!!"

"Di... Dia kan---" Bram tercengang bukan kepayang. Apalagi kala mengetahui jika sebelum jadi Ayuma, wanita yang selama ini jadi incarannya adalah mantan isterinya!!

Jantung Bram berdegup kencang.

Ia sungguh tak mengira bahwa Adinda yang telah dikiranya mati dan membusuk di tepi jurang, malah bertransformasi menjadi sesosok Ayuma. Bahkan sempat memikat hatinya!!

Tidak dapat dipungkiri, kini wajah Bram memucat dan sekujur tubuhnya meremang. Menelan air liurnya saja terasa sangat susah, saking kagetnya dirinya!

"Be--berarti, atasan atau wanita yang selama ini selalu bersamaku setiap hari di kantor, adalah istriku sendiri dan bukan orang lain?!!!" Bram melongo heran!

Ia shock berat.

Ternyata Ayuma yang kecantikannya tiada tanding, dulunya merupakan seorang wanita gemuk yang keberadaannya seringkali tidak di hargai.

Tidak mau berlama-lama terhanyut dalam keterkejutannya, Bram lekas menyengir seram.

"Hebat!!"

"Huuaahahaha!!

"Hebat sekali Ayuma!!"

Bram tertawa jahat dan menepuk-nepuk tangannya puas akan hasil yang didapatkannya!!

1
sahabat pena
waduh part awal yg menegangkan dan mengandung bawang 😭😭
Aisyah Suyuti
seru
Fitria Dewi
yeyyyyyy happy ending 🥳👍👍👍👍👍👍
••} Si Paling Halu🐳: Huuu, makasih loh udah nemenin sampe akhir🤧 Terhuruuu akutu
total 1 replies
Fitria Dewi
Hendrik cpetan Dateng kasihan ayuma 🥺
••} Si Paling Halu🐳: 🥺🥺🥺🥺🥺😭
total 1 replies
Fitria Dewi
lanjut tor semangat 💪🥳
••} Si Paling Halu🐳: Maacihhh
total 1 replies
Resi Maulana
Luar biasa
••} Si Paling Halu🐳: Makasih kak🙂🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!