Ini adalah Karya pertama. Mungkin ada banyak typo dan keterburu-buruan di awal-awal chapter..
Zhang San hanya lah pemuda biasa di Klan nya. Namun tragedi besar terjadi dalam hidup nya. Kematian orang tua nya, menjadi titik balik dalam hidup nya,
"Aku akan membalas perlakuan kalian semua"
LIKE, KRITIK DAN SARAN DI HARAP KAN, SEMOGA BERKAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Ahir klan zhang
Setelah membunuh zhang lei dan juga Zhang Da. dia tak lupa untuk mengambil cincin dimensi mereka. Setelah itu dia juga menjarah isi dalam gudang klan.
Meskipun dia besar di klan Zhang. tapi hati nya sudah mati untuk klan Zhang.
Kecuali paman Bei, Panatua pertama yg di hormati nya. yg lain sudah di anggap nya bukan siapa- siapa.
Dia hidup di klan Zhang selama empat belas tahun. Akan tetapi hari- hari yg di lalui nya penuh dengan derita akan penindasan.
Dia di hina karna tak berkultivasi.
Sebenar nya Zhang San hanya ingin menjadi seorang manusia biasa. berdagang dan menjadi sastrawan. Dia tidak berniat menjadi kultivator. karna dia tak menyukai pertumpahan darah..
Tapi perubahan besar memaksa nya untuk menjadi seorang kultivator sa'at itu..
"Heh! Zhang San menghela nafas nya.
Ayah, dendam sudah terbalas kan. semoga kau tenang disurga.."
Dari jauh terlihat seluit yg terbang menuju klan Zhang.
Beeeeng..! tanah begetar ketika seluit itu mendarat dan meretakkan tanah yg dia pijak. lalu dia berteriak,
"Siapa yg begitu berani menghancurkan Klan ku?" Suara menggema menusuk telinga.
Para penduduk yg masih berada di sana pun terkena imbas nya. beberapa orang terkapar karna teriakan yg begitu kencang penuh tenaga dalam. Sebagian berlari sambil menutup telinga yg mengeluarkan darah..
Zhang San pun berjalan dengan santai. dia tak mengira kedatangan patriak klan Zhang begitu cepat. Disa'at tenaga nya belom pulih sepenuh nya. Dia mencoba menutupi aura nya yg tak stabil.
"Rupa nya kau anak kemarin sore yg baru belajar merangkak. berani sekali kau berbuat onar disini."
"Jangan banyak omong kau orang tua! Sini maju."
"Jangan sombong kau bocah. kau hanya di tingkat raja. Masih ada jarak di antara kita."
Tapi Zhang San tak peduli. dia lebih dulu menggunakan teknik nya.
"Teknik pedang petir. Tebasan dua gelombang." wuush! menderu angin laksana badai yg menerjang karang secara bergantian menghempaskan beberapa puing yg berhamburan. Tapi Zhang Kun sudah banyak pengalaman bertarung. Dengan mudah nya mematahkan serangan zhang san.
Kemudian zhang san melesat membawa pedang nya. mencoba jarak dekat sembari melepaskan tapak penghakiman nya. Zhang Kun mundur. kemudian dia berpindah tempat ke kanan dan melesat kan serangan yg mengenai bahu kiri Zhang San.
Sreeet! aaah. lalu Zhang Kun menedang , Tapi Zhang San menghindar dengan langkah bayangan.
"Ha Ha ha. bagaimana bocah? apakah sakit?"
Zhang San mencoba menghentikan pendarahan di bahu nya.
"Dia benar -benar kuat" batin nya. "Tapi aku harus menang."
Zhang San kembali menyerang. mencoba merubah ke ada'an tapi dia terkena lagi tendangan di dada nya hingga membuat nya terlempar beberapa langkah..
Zhang Kun menyeringai. "Aku akan cepat mengahiri nya" dengan wajah tersenyum dia hendak menebas kepala Zhang San.
Booom...!
Zhang Kun terlempar karna tak sempat menghalau tendangan Zhang Bei yg datang tiba- tiba disa'at dia hanya fokus kepada Zhang San.
"Ma'afkan paman yg datang terlambat. hampir saja kau terbunuh."
"yaa paman! terima kasih sudah datang membantu."
"Kenapa kau membantu nya Zhang Bei. Dia telah menghancurkan klan yg ku dirikan."
"Ma'af saja. aku sudah muak terhadap klan ini." jawab zhang bei.
"Kalian bersekongkol membunuh Zhang Hao. Dengan sengaja memfitnah nya bergabung dengan organisasi hitam. Padahal kalian sendiri lah yg bergabung dengan organisasi itu.."
"Aku tau semua nya! Sebelum hari kematian nya."
"Ayah Zhang San sudah menceritakan keterlibatan kalian dengan organisasi itu.
Karna Zhang Hao menentang kalian. lalu kalian menghabisi nya."
"Aku tau ambisi mu untuk menjadi yg terkuat di kota ini. Tapi cukup sampai disini."
"Pulihkan lah dulu luka mu nak." ucap paman Bei yg langsung melesat ke arah Zhang Kun.
Zhang san pun tidak menunda kesempatan. dia langsung menelan pil pemulih energi tingkat tinggi dan menyerap hasiat nya. luka di bahu kiri nya pun mulai menutup. sesak didada juga menghilang. Dirasa cukup dia pun juga melesat ke arah pertarungan.
Dua lawan satu pun terjadi. Banyak sudah luka yg bersarang di tubuh masing- masing. yg terparah adalah paman bei.
Meski sama di tingkat kaisar tahap awal. Tapi dia baru naik tingkat dan belom stabil energi nya. karna terburu buru. Firasat nya seolah mengatakan zhang san dalam bahaya.
"Teknik pedang petir. Amarah dewa." Boom! Suara guntur memekak telinga dan menghantam tanah!menyebabkan lubang yg dalam. tapi zhang kun tidak berada disana. dia sempat menghindar meski tidak sepenuh nya. Dia masih terkena imbas serangan itu.
"Kau membuat ku marah bocah." Lalu zhang Kun melepaskan tenaga maksimal nya.
"Teknik tingkat pertama. Iblis pemangsa." Tubuh nya pun membesar dan berwarna merah lalu tumbuh dua tanduk.
"Hati -hati Paman. aku merasa ini sangat berbahaya."
"Awas San'er! Bugh aaaaaaaaaah" Zhang Bei berteriak. pukulan yg di lepaskan Zhang Kun begitu cepat. Zhang Bei langsung mendorong Zhang San hingga dia yg terkena pukulan itu.
"Paman Bei" teriak Zhang San.
Zhang Bei hanya tersenyum sebelum menutup mata untuk yg terahir kali nya.
Pukulan zhang Kun menghancurkan jantung Zhang Bei dan menembus hingga kebelakang.
"Air mata mengalir deras. satu lagi orang yg mati di depan mata nya."
Senyum menyeramkan dari Zhang Kun terlihat dan menatap zhang san yg berderai air mata.. "Kau akan segera menemui nya, jangan bersedih" ucap nya dengan tawa.
"Teknik pedang tanpa wujud. Aura pedang"
"Teknik pedang petir, Amarah dewa," dua teknik dikeluarkan secara bersama'an dan kecepatan nya begitu cepat menghantam tubuh besar zhang kun.
Tapi Zhang Kun tetap tidak bergeming dari tempat nya. dia malah tertawa terbahak bahak.
"Apa kah sudah tau perbeda'an kita bocah?
"Cih. aku harus menhancurkan mulut besar mu pak tua."
"Tapak penghakiman!" Sebuah tapak besar keluar mencoba menghempas kan, Baaam!
"Ha ha ha. Apa ini? ini hanya menggelitik ku saja."
Zhang San menggertakan gigi nya. Dia berpikir dengan keras apa yg harus di lakukan. "Harus kah memakai teknik kedua dari pedang tanpa wujud. Tapi aku belom sepenuh nya menguasai."
"Harus, aku harus mencoba nya." Dia pun mengerahkan sisa tenaga. dia mulai bertaruh dengan harapan.
"Swus... Swus..."
Tubuh besar itu begerak dengan lincah. secepat kilat sudah berada di hadapan Zhang San. "Bugh plak, zhang san terpelanting akibat tendangan dan pukulan.
Dan dia memfa'atkan kelengahan zhang kun. "Teknik pedang tanpa wujud. Seribu pedang."
Angin menggulung seperti tersedot dan tercipta lah seribu pedang tak kasat mata.
"Sa'at nya menghancur kan," ucap nya sambil mengarahkan jari nya ke arah zhang kun.
Zhang Kun yg tidak waspada sedikit pun. menertawakan kebodohan Zhang San. karna dia tidak melihat apapun bentuk serangan yg mengarah kepada nya..
Padahal. Ssuut! ssuuut ssuut! ribuan pedang menusuk tubuh nya, Meroboh kan nya. Membungkam tawa terahir nya..
Dari orang2 Sabdraan,Petalukan menjadi bawahannya dan membangun Sekte Kebajikan di Alam Jiwa Zhan San bertambah maju kuat bertambah banyak bawahannya
eeeeh malah di sambut dengan
Permusuhan mau ditangkap di pekerjakan kerja Rodi/Paksa Itu Dewa beneran/Dewa Kawe
Salam sehat sukses selalu Author
Bersama seluruh keluarganya Aamiin