NovelToon NovelToon
Kerinduan Di Antara Awan

Kerinduan Di Antara Awan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dewa Aksara

Di antara kabut tebal yang melingkupi sebuah kota kecil, terdapat dua insan yang terpisah oleh luka-luka masa lalu dan dinding-dinding yang mereka bangun di sekitar hati mereka. Maya, seorang gadis muda dengan senyum rapuh yang menyembunyikan kesedihan yang tak terucapkan, bertemu dengan Atma, seorang penyair puisi yang membawa beban kesedihan yang sama beratnya.

Dalam taman yang dikelilingi oleh awan mendung, di tempat di mana kesedihan bersarang, keduanya menemukan tempat untuk berbagi cerita-cerita mereka yang penuh dengan rahasia dan rasa sakit. Di antara puisi-puisi yang penuh dengan warna dan keheningan yang menyentuh, Maya dan Atma menemukan cinta di antara kabut-kabut kesedihan.

Namun, cinta mereka tidak datang tanpa rintangan. Bayang-bayang masa lalu yang mengejar mereka, bersama dengan rahasia-rahasia yang tersembunyi di balik senyuman mereka, menguji ketahanan cinta mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewa Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ruang Rehat

Kedai Harapan, kedai kopi yang didirikan oleh Atma dan Maya, dengan cepat menjadi tempat favorit di kalangan pecinta kopi dan mahasiswa. Tagline mereka, "Bagaimana harimu dan tuangkan di kertas untuk melegakan hati," menjadi daya tarik tersendiri. Tagline ini mendorong para pengunjung untuk tidak hanya menikmati kopi, tetapi juga mencurahkan perasaan mereka di kertas yang disediakan di setiap meja.

Salah satu yang paling populer di Kedai Harapan adalah "Ruang Rehat," sebuah ruang khusus yang dirancang untuk meluapkan emosi dan berbagi cerita. Ruang ini dilengkapi dengan musik yang bisa disesuaikan dengan suasana hati pengunjung, memberikan suasana rileks dan menenangkan. Ruang Rehat ini mampu menampung hingga tiga orang, memungkinkan mereka untuk saling bercerita dan mendengarkan satu sama lain. Meskipun kedap suara untuk menjaga privasi, ruangan ini dilengkapi dengan CCTV untuk memastikan keamanan pengunjung.

Konsep unik ini menarik banyak orang yang mencari tempat untuk meredakan stres dan kecemasan. Pengunjung dapat menulis perasaan mereka di kertas atau berbicara dengan teman di Ruang Rehat. Banyak dari mereka yang pulang dengan hati lebih ringan, berterima kasih kepada Atma dan Maya atas ide brilian mereka.

Pada suatu sore, seorang mahasiswa bernama Rina datang ke Kedai Harapan. Dia terlihat cemas dan gelisah, membawa beberapa buku tebal dan catatan yang berantakan. Setelah memesan secangkir kopi, dia memutuskan untuk mencoba Ruang Rehat. Di dalam ruangan itu, Rina menulis tentang tekanan kuliah dan masalah pribadinya di kertas yang disediakan. Musik lembut yang mengalun membuatnya merasa lebih tenang.

Setelah beberapa saat, dua pengunjung lain, Adi dan Dita, masuk ke Ruang Rehat. Mereka pun mulai berbicara tentang pengalaman mereka. Ternyata, mereka juga sedang menghadapi masalah serupa. Percakapan yang terjadi membuat Rina merasa tidak sendirian. Mereka saling memberi semangat dan dukungan, menciptakan hubungan baru yang penuh pengertian.

Ketika Rina keluar dari Ruang Rehat, dia merasa jauh lebih baik. Dia menghampiri Maya yang sedang bekerja di kasir dan berkata, "Terima kasih, Maya. Ruang Rehat ini benar-benar membantu. Aku merasa lebih lega setelah berbagi cerita dengan orang lain."

Maya tersenyum hangat. "Senang mendengarnya, Rina. Kami di sini untuk mendukung satu sama lain. Jangan ragu untuk kembali jika kamu butuh tempat untuk bercerita."

Setiap hari, Kedai Harapan dipenuhi dengan cerita-cerita baru. Atma dan Maya menyaksikan bagaimana tempat yang mereka ciptakan menjadi lebih dari sekadar kedai kopi. Kedai Harapan menjadi simbol harapan, tempat di mana orang-orang bisa menemukan ketenangan, dukungan, dan inspirasi. Dalam setiap cangkir kopi yang disajikan dan setiap cerita yang dibagikan, mereka tahu bahwa mereka telah menciptakan sesuatu yang benar-benar berarti bagi banyak orang.

Tak lama setelah itu, seorang perempuan bernama Riska datang ke Kedai Harapan. Wajahnya tampak sangat murung, dengan kepala yang tertunduk dan tatapan yang kosong. Riska berjalan pelan menuju kasir dan memanggil, "Kak," suaranya terdengar lemah.

Atma yang berada di belakang kasir segera menghampirinya sambil membawa menu kopi. "Hai, bagaimana harimu? Apakah baik-baik saja?" tanyanya dengan ramah, meskipun dia bisa melihat bahwa Riska sedang tidak dalam kondisi terbaiknya.

Riska memberikan senyum palsu yang hampir tidak terlihat. "Apa saja menu kopinya, Kak?" tanyanya dengan lembut.

Atma mengeluarkan menu kopi yang telah dirancang dengan unik, di mana setiap nama kopi berhubungan dengan perasaan dan emosi. "Di sini kami memiliki beberapa pilihan kopi yang mungkin bisa menggambarkan perasaanmu," katanya sambil membuka menu.

Dia mulai menjelaskan satu per satu dengan lembut. "Ada Kopi Harapan, untuk mereka yang butuh sedikit dorongan semangat. Ada juga Kopi Rindu, yang bisa menghangatkan hati yang merindukan seseorang. Kopi Bahagia, untuk merayakan momen kebahagiaan kecil, dan Kopi Tenang, yang diracik khusus untuk menenangkan pikiran yang gelisah."

Riska melihat menu itu dengan tatapan yang masih kosong, namun ada sedikit perubahan di wajahnya saat mendengar nama-nama kopi tersebut. "Aku mau coba Kopi Tenang, Kak," katanya akhirnya.

Atma tersenyum dan mengangguk. "Pilihan yang bagus. Tunggu sebentar ya, aku akan buatkan untukmu." Sambil menyiapkan kopi, Atma mengamati Riska dari jauh. Dia tampak sangat butuh seseorang untuk diajak bicara.

Ketika kopi sudah siap, Atma mengantarkannya ke meja Riska. "Ini Kopi Tenang untukmu. Jika kamu butuh tempat untuk berbicara atau sekedar berdiam diri, kami punya Ruang Rehat di sana," kata Atma sambil menunjuk ke arah ruangan yang dimaksud.

Riska mengangguk pelan, matanya mengikuti arah yang ditunjuk Atma. "Terima kasih, Kak," ucapnya sambil mengambil cangkir kopi itu dengan kedua tangan.

Saat Riska mulai menyeruput Kopi Tenang, hatinya yang semula penuh kesedihan perlahan merasakan ketenangan. Dia menghirup napas panjang, seolah-olah membuang pikiran-pikiran berisik yang selama ini menghantuinya. Setelah beberapa tegukan, Riska merasa sedikit lebih baik dan memberanikan diri untuk bertanya, "Kak, apakah aku bisa memakai Ruang Rehat? Tapi aku tidak punya teman untuk diajak bercerita."

Maya yang berada di dekatnya segera menghampiri dan menoleh kepada Atma, seolah meminta izin untuk menemani Riska. Atma mengangguk, memberikan persetujuan. Maya tersenyum lembut dan berkata, "Biarkan aku yang menemani kakak di dalam dan mendengarkan cerita kakak, ya."

Riska merasa sedikit lega mendengar tawaran Maya. Dengan hati-hati, Maya menuntun Riska menuju Ruang Rehat. Mereka berdua masuk ke dalam ruangan yang nyaman dan penuh kedamaian. Musik lembut mengalun, menciptakan suasana yang menenangkan.

Setelah mereka duduk, Maya memandang Riska dengan penuh pengertian. "Kamu bisa bercerita apa saja di sini. Aku siap mendengarkan," ucap Maya dengan suara lembut.

Riska mengambil napas dalam-dalam, merasakan kehangatan dari kehadiran Maya. "Aku merasa sangat lelah, Kak. Banyak hal yang terjadi dalam hidupku belakangan ini. Rasanya seperti semua beban dunia ada di pundakku."

Maya mengangguk dengan penuh empati. "Aku mengerti. Terkadang kita memang merasa seperti itu. Kamu tidak perlu menahan semuanya sendirian. Ceritakan saja, aku ada di sini untuk mendengarkan."

Riska mulai menceritakan berbagai hal yang menghantui pikirannya. Tentang kehilangan yang baru saja dialaminya, tekanan dari pekerjaan, dan perasaan kesepian yang sering datang. Setiap kata yang keluar dari mulutnya terasa seperti melepaskan beban sedikit demi sedikit.

Maya mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan respons yang menenangkan dan penuh empati. "Kamu sudah melalui banyak hal, Riska. Tidak mudah, tapi aku yakin kamu kuat. Terkadang, berbagi cerita bisa membuat kita merasa lebih ringan."

Riska mengangguk pelan. "Terima kasih, Kak. Aku merasa lebih baik setelah bercerita. Kamu benar, aku merasa lebih ringan sekarang."

Maya tersenyum hangat. "Senang mendengarnya. Ingat, kamu selalu punya tempat di sini untuk bercerita. Kamu tidak sendirian."

Setelah beberapa waktu di Ruang Rehat, Riska merasa beban di hatinya berkurang. Ketika mereka keluar dari ruangan itu, Riska merasa ada harapan baru yang muncul di dalam dirinya. Dia merasa lebih tenang dan siap menghadapi hari-hari yang akan datang.

Maya dan Riska kembali ke meja kasir, di mana Atma menunggu dengan senyum hangat. "Bagaimana perasaanmu sekarang, Riska?" tanya Atma.

Riska tersenyum, kali ini senyum yang lebih tulus dan penuh kelegaan. "Aku merasa jauh lebih baik. Terima kasih banyak, Kak Atma dan Kak Maya. Kalian benar-benar membantu."

Atma dan Maya merasa senang mendengar itu. "Kami selalu di sini untukmu, Riska. Jangan ragu untuk kembali kapan saja," kata Atma.

Riska meninggalkan Kedai Harapan dengan langkah yang lebih ringan dan hati yang lebih tenang. Kedai Harapan bukan hanya sekadar tempat untuk menikmati kopi, tetapi juga tempat untuk menemukan ketenangan dan dukungan. Bagi banyak orang seperti Riska, Kedai Harapan menjadi simbol harapan dan tempat di mana mereka bisa melepaskan beban dan menemukan kembali kekuatan dalam diri mereka.

1
Kana
bangun atma. ku tabok ya bkin cape nangis kau/Right Bah!/
Kana
pingsan aja biar ga cape 🙃
Kana
lagi kerja aku jgn dibuat nangis bisa? 🥺
Gema: siapa suruh baca di saat kerja wkwkw
total 1 replies
Aegis Aetna
aku mampir kak, semangat.
Gema: Terimakasih udah mampir yaa
total 1 replies
Kana
😢 ini mah buku diary
Kana
elma😭
Gema: parah elma nya ya
total 1 replies
ATAKOTA_
sangat menyentuh
Gema: terimakasih
total 1 replies
Kana
Ga sabar pengen ketemu kayanya ya🤭
Kana
ciiee 😚
Kana
Jangan makan pedes atma🤨
Gema: hahaha
total 1 replies
Kana
kasian lestari🥀
Gema: Maaf ya wkwkw
total 1 replies
Kana
jahil nya 🤨
Kana
Semangat Nulisnya🥰
Gema
Selamat menikmati perjalanan Atma dan Maya yah
Gema
senyum senyum yah wkwkw
Kana
Senyum2 nah🤭
Kana
Semangat dan Sukses Untuk Novelnya 🌷
Kana
Keren🥰
Gema: makasih sayang
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!