DWIKY RAHARDIAN laki laki yang baik,tampan dan pendiam.Terlahir dari keluarga kaya dan putra satu satunya dari keluarga besar HENDRA RAHARDIAN dan CANTIKA KUSUMO.Dwiky,Reza dan Milli,tiga sahabat yang di pertemukan karena ibu milli adalah pelayan di kediaman keluarga Rahardian.Sedangkan orang tua reza adalah teman waktu kuliah dulu.Saat ini mereka bertiga menginjak usia remaja.Tanpa DWIKY ketahui ternyata milli memilki hubungan spesial dengan Reza,Hingga suatu hari tanpa rasa curiga Milli mengikuti ajakan Reza ke suatu tempat yang sepi dan jauh dari kota.Karna rasa cinta yang begitu besar milli mengikuti begitu saja.Dan pada akhirnya Reza merenggut paksa kesucian Milli.Hingga Milli mengalami depresi dan akhirnya hamil dan melahirkan.Tapi sungguh sangat di sayangkan,Milli meninggal sesaat setelah melahirkan bayi perempuan yang di beri nama AMORA.Ibu milli memilih pulang kampung dan AMORA di serahkan ke keluarga RAHARDIAN.Bagaimana nasib si bayi mungil AMORA? kita lihat saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flying wings, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. MAKAN MALAM PART 2
" Sialan kau Reza....!!!"
Belum juga langkah kaki Elisya keluar dari pintu, sepasang tangan kekar sudah melingkari pinggang ramping gadis itu dari arah belakang. Tak ayal tubuh mungil itu ke tarik ke belakang. Elisya yang baru sadar akan tingkah Reza langsung mencoba untuk berontak. Tapi apalah daya tenaga gadis itu kalah kuat dengan lelaki yang telah mengantongi sabuk hitam di perguruan pencak silat tempat dia berguru.
Tinggallah Elisya yang hanya bisa pasrah dengan tingkah Reza. Reza menyandarkan dagunya di bahu Elis sebelah kanan. Dengan perlahan di kecupnya leher Elis lembut. Awalnya Elis menolak tapi perlahan dia mulai terbawa permainan Reza yang begitu lembut. Ada gelenyer di dada yang mulai menaikkan hasrat kewanitaannya.
Reza pun mulai melakukan adegan yang sama seperti tadi malam. Tapi kali ini tidak dengan alasan karena mabuk. Mereka melakukannya atas dasar suka dan dalam keadaan sadar..
Setelah dua jam berlalu, Meraka menyudahi permainan panasnya dengan tidak melepas penyatuan mereka. Dengan nafas yang masih saling ter engah engah Reza terus memeluk tubuh Elisya dan menciumi leher belakangnya berulang kali. Sudah banyak jejak cinta yang di tinggalkan Reza di setiap tubuh Elisya .
" Apa kamu masih marah sama mas Lis ? Mas bakal tanggung jawab jika kamu mau." kata Reza di dekat telinga Elisya.
"Tidak perlu...,aku tidak akan menuntutmu !!" ketus Elisya., sedang Reza hanya tersenyum getir.
" Baik lah bila itu maumu. Aku tidak akan memaksa." sambil melepas pelukannya dan berlalu ke kamar mandi.
Elisya hanya terdiam, entah apa yang di fikirkan nya. Baru juga akan duduk dan bersandar di kepala ranjang terdengar notif pesan masuk di benda pipih miliknya. Melihat sejenak terlihat nama PAPI, bergegas Elisya membuka pesan papinya.
" Kak...,kakak dimana? Kenapa tidak pulang?"
" Lagi di rumah temen Pi. Ada apa papi chat Elis ?"
" Nanti malam keluarga Dwiky makan malam di rumah, Jadi jangan tidak pulang ya kak?"
" Oke Pi."
Setelah mengakhiri chatnya Elisya bergegas memunguti pakaiannya yang berserak di lantai dan memakainya satu persatu. Sejenak duduk menunggu Reza keluar dari kamar mandi. Dan saat Reza keluar dari balik pintu.
" Aku pulang dulu." katanya datar.
" Ku antar..." pinta Reza.
" Tidak usah, nanti papi aku curiga."
" Memangnya kenapa? Kan niat aku baik anterin kamu pulang?"
" Sudahlah..., aku pulang dulu." berlalu dari hadapan Reza tapi tiba tiba. Tangan kekar Reza menarik tangan Elis, selanjutnya memeluk tubuh elis erat.
" Kalo ada apa apa, datang lah padaku dan hubungi nomerku.aku sudah memasukkan nomerku di ponsel mu hem...!?"
Elisya hanya diam lalu melepaskan pelukan Reza dan pergi meninggalkan laki laki itu. Reza hanya bisa menghela nafas berat memandangi punggung Elisya hingga menghilang dari balik pintu kamarnya.
...----------------...
Sementara di kantor DIANTARA GROUP, Hendra meminta Dwiky untuk keruangan nya. Ada hal yang akan di sampaikan kepada putranya. Dwiky pun sampai depan ruangan papinya dan..
Tok
Tok
Tok
Ceklek....
" Assalamualaikum pi...,papi manggil dwiky ?"
" wa'allaikumsallam, masuk son." Dwiky pun melangkahkan kakinya memasuki ruangan Hendra.
" Ada apa pi ?"
" Begini San...,nanti malam kita di undang makan malam ke rumah Bram. Dan kamu sudah menyetujuinya hari itu Hem." mengingatkan Dwiky.
" Iya Pi Dwiky tau...,dan ya Dwiky akan datang."
" Ok son...jam seperti biasa."
" Ok..." menjawab singkat dan pamit kembali ke ruangan nya.
Dwiky memasuki ruangan nya dengan langkah gontai. Rasanya mau lenyap saja dari kantor ini dan berpindah ke dunia planet. mendudukkan pantatnya dengan kasar, menarik nafas berat. Dwiky benar benar merasa tidak berdaya kali ini.
Perlahan dia rogoh kan tangan masuk saku celananya dan mengambil benda pipih dan lama memandang wallpaper handphone nya. Terlihat foto Amora yang tersenyum manis di sana. Ingin melakukan panggilan dengan gadisnya tapi takut mengganggu. Akhirnya chat lewat icon hijau pun menjadi solusinya.
" Sayang..."
" Apa kamu sedang sibuk?"
Lama dwiky menunggu balasan. Terlihat di sana chat nya centang dua tapi belum berubah warna hijau, pertanda Moya belum membuka nya. Menghela nafas jengah. Lalu meletakkannya di atas meja kerja nya. Baru juga menghempaskan punggungnya ke jok kursi, tiba tiba ada notif pesan
Ting...
Cepat cepat Dwiky menyambar gawainya dan melihat balasan chat nya. Menghembuskan nafas dengan kecewa, karena chat masuk bukan dari Moya melainkan terlihat nama Reza.
" Di mana bro?
" Di kantor bro."
" Sibuk nggak lu?"
" Nggak ."
" Gue ke situ ya bro."
" Hmm..."
Chat pun berakhir dan Dwiky membuka laptopnya untuk memulai mengecek berkas. Walaupun hatinya sedang gundah tapi Dwiky tetap tetap profesional dalam melakukan tanggung jawabnya.
Tak berapa lama pintu pun di ketuk dari luar. Muncullah wajah Levi dari balik pintu.
" Bos ada pak Reza."
" Suruh masuk saja lev..."
" Siap bos.."
Seiring tubuh Levi menghilang, menyusul tubuh Reza memasuki ruangan Dwiky. Dwiky mempersilahkan Reza duduk. Di lihatnya satu tangan Reza men tenteng kantong kresek hitam.
" Nih...gue bawain makan siang buat elu."
" Wah...makasih bro, repot amat."
" Nggak lah....," sambil meletakkan kantong kresek di atas meja dekat sofa.
Keduanya pun mulai menyantap makan siang,yang memang sekarang sudah masuk jam makan siang. Dengan lahap kedua teman dekat itu menghabiskan semua makan siang tanpa bersisa.
setelah makan siang berakhir, Dwiky menanyakan maksud kedatangan Reza. Dan Dwiky terkejut saat mendengar alasan Dwiky datang ke kantornya.
Reza meminta bantuannya untuk bertemu dengan ibu Milli, yaitu mbok Darmi. Dwiky tak bisa mengelak lagi. Karena dia tak ada alasan tepat untuk menolak membantu Reza. Akhirnya dia menyanggupi untuk mengantar Reza menemui mbok mi di kampungnya.
" Kapan lu bisa antar gue ke sana bro?"
"Minggu depan paling bro..."
" Nggak bisa Minggu ini bro?"
" Minggu ini gue ada undangan makan malam di rumah kolega papi bro...,jadi maaf nggak bisa."
" Ok bro...,Minggu depan boleh juga."
"hmm.."
Setelah menyelesaikan tujuannya bertemu Dwiky, Reza pun pamit balik ke kantor. Perlu di ketahui bahwa Reza juga memiliki perusahaan yang di tinggalkan ayahnya saat pindah ke Australia. Yang dulunya dikelola oleh adik ayahnya. Dan semenjak Reza pulang ke Indonesia dialah yang menghandle sekarang.
Hari pun berlalu begitu saja. Saatnya Dwiky menjemput Moya pulang kuliah. Sesaat yang lalu dia sudah memarkirkan mobilnya di bawah pohon dekat gerbang fakultas tempat Moya berkuliah. Setelah beberapa saat menunggu Dwiky melihat beberapa mahasiswa berhamburan keluar dari gerbang.
Mata Dwiky terpaku pada gadis manis yang dari tadi di tunggunya. Saat memasuki mobil Moya pun langsung mencium pipi Dwiky. Mendudukkan p*nt*tanya di kursi sebelah Dwiky. Sabuk pengaman Moya sudah dwiky pasangkan. Sejenak Dwiky diam, lalu...
"Sayang...pak Bram ngundang keluarga kita makan malam."
Deg...
...****************...
Happy reading guys, jangan lupa like dan komennya ya....
Terimakasih 🙏
