SINOPSIS :
Sebuah keluarga kaya dengan seorang ibu dan tiga anak, dimana anak perempuan pertamanya meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Anak lelaki satu-satunya, dipandang ibunya sebagai pembunuh kakaknya yang telah tiada. Kesy, anak bungsu dalam keluarga tersebut, menjadi saksi perlakuan kasar ibunya terhadap saudara laki-lakinya.
Sang anak laki-laki, di samping menjadi idola di kampusnya karena kegantengannya dan keahliannya dalam bermain basket, juga menjadi target kebencian ibunya.
Namun, sebuah tragedi mengubah segalanya. Ibu mereka akhirnya menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang yang dimiliki oleh putranya, membuka hati yang telah lama terluka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KEZHIA ZHOU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KASIH SAYANG MAMA
#BAB 4 - KASIH SAYANG MAMA
Aku hanya diam melihat makananku yang masih utuh diatas meja. Dan es teh ku yang sekarang sudah sepenuhnya msncair.
Teman teman ku yang beberapa menit lalu sudah kusuruh kembali ke kelas terlebih dahulu tanpaku.
Keadaan kantin saat itu semakin sepi, karena hampir semua mahasiswa sudah kembali melanjutkan aktifitas mereka masing masing.
Kulangkahkan kaki ku perlahan. Sepertinya aku sudah terlalu lama berdiam diri di kantin. Karena hampir semua mahasiswa sudah tidak terlihat. Hanya beberapa saja.
Ketika aku melewati lapangan basket, aku melihat kakak ku sedang asik me-dribble bola untuk dimasukan ke ring.
Rambutnya yang lurus dan sedikit acak, wajah putihnya yang mulai berkeringat, postur tubuhnya yang tinggi dan berisi.
Tidak heran kalau banyak wanita yang jatuh cinta kepadanya. Bahkan ada yang sampai pingsan karena ingin bertemu dengannya.
Tapi sifatnya yang dingin itu membuat ku kadang kadang sebal. Tapi itulah kakak ku.
Kuhampiri dia.
"Kak. Ayo pulang" pintaku.
Diapun menghentikan permainannya, dan langsung melepas bajunya yang basah, dan mengambil meneguk air putih yang dia bawa di tas nya.
"Kaaaakkk.... kalau ada cewek yang lihat loh"
Kataku menggodanya.
Seperti biasanya, tidak ada jawaban apapun dari bibirnya.
Dia lalu membuka tasnya dan mengambil baju nya yang lain. Dan memakainya.
Setelah itu dia membawa tasnya, dan berjalan.
Aku sebal sekali. Karena aku seperti tidak dianggap disana.
Lalu pria itupun berhenti. Berbalik. Dan berkata dengan menyungging senyum dibibirnya
"Ayo pulang" katanya.
Akupun tersenyum melihatnya begitu. Dia memang terkadang dingin. Cuek. Tapi hatinya lembut. Baik. Meskipun kak Victor yang sekarang sangat berbeda dengan kak Victor yang dulu.
Andai saja kak Chairin masih ada. Pasti kak Victor masih seceria dulu.
Dan mama....
Ah sudahlah!
***
Sesampainya dirumah, aku melihat mama sedang sibuk berbicara dengan klien nya. Atau sekretarisnya. Atau karyawannya. Ah entahlah. Aku tidak begitu paham dengan dunia bisnis.
"Ma.. aku sudah pulaaaangggg" kataku ke mama dengan riang.
"Sudah pulang ya sayang. Ganti baju dulu ya. Nanti kita makan diluar. Hari ini mama pengen ajak kamu makan steak enak" jawab mamaku.
"Asikkk..." kataku dengan penuh semangat.
Akupun berjalan masuk ke kamarku dan bergegas berganti pakaian. Samar samar aku mendengar wanita yang tadi ngobrol dengan mama berpamitan pulang.
Beberapa saat kemudian, Kak Victor pun masuk dan hendak ke kamarnya. Melewati mamaku yang sepertinya sudah tidak sesibuk tadi.
Samar samar aku mendengar kakak ku menyapa.
"Aku pulang.." katanya dengan lirih.
Tidak ada jawaban apapun dari mama. Dan sebenarnya itu sudah tidak membuatku kaget.
Akupun keluar dan mendapati kak Victor masih disana. Dan mamaku juga tengah melihat televisi.
Mama menyadari keberadaanku. Dan memandangku dengan senyuman dibibirnya.
"Sudah ganti baju sayang? Ayo kita pergi. Kamu pasti suka dengan makanan disana" katanya sambil mengusap pipiku.
"Kak Victor biar ganti baju dulu ma" sembari kualihkan pandanganku kepada nya.
"Duluan aja Kes. Aku masih kenyang" jawab kak Victor.
Meski aku tau, dikantin dia tidak makan apa apa. Kenyang darimana coba. Aku tau itu hanya alasan dia saja, karena dia sadar bahwa mama tidak pernah mengajaknya.
"Ayo sayang. Kita jalan"
Kata mama ku tanpa memperdulikan ucapan kakak ku.
Mama menggandeng tanganku dan berjalan menuju mobil.
bersambung~
