Sebagai seorang kultivator keabadian ia bersikap sombong karena berpikir tidak ada yang mengalahkannya, ia berpikir jika hidup dan mati seseorang bisa ia tentukan dengan mudah.
Dewa kehidupan dan Dewa kematian dibuat murka olehnya, lalu keduanya bekerjasama menghukum kultivator keabadian yang sombong itu dengan mengalami seratus kali reinkarnasi dengan jiwa yang sama. Selama ia bereinkarnasi, ingatan kehidupan satu dengan yang lainnya tidak terhapus, setiap kali ia mengalami kehidupan yang baru maka bayangan kehidupan sebelumnya akan membayangi.
Hingga ia lelah dan merasa frustasi dengan penderitaan kehidupan yang ia alami, setiap kali ia dihidupkan akan menimpa kesialan yang berakhir dengan kematian menyedihkan.
Setelah ia menyesal karena pernah meremehkan kehidupan dan melewati 99 kali reinkarnasi, barulah seorang Dewa Kehampaan muncul dan memberikan kesempatan kehidupan yang normal di reinkarnasi terakhirnya.
Mampukah Liu Feng berubah dan bisa berarti bagi kehidupan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memasuki Reruntuhan Makam Kuno
“Dhuaarr”
“Dhuaarr”
“Dhuaarr”
Suara ledakan berikutnya terus menyebar seiring langkah Liu Feng dalam menonaktifkan formasi perlindungan makam kultivator keabadian tersebut, sebagai seorang ahli formasi ia tidak mau membuang waktu percuma dan ingin mengetahui apakah yang dimaksud dengan reruntuhan makam kultivator keabadian adalah tempat yang menarik bagi dirinya untuk menambah wawasan.
Menyaksikan terbukanya formasi ini, sebagian besar kultivator yang semula bersembunyi segera keluar secara bersamaan dan bergegas maju menghampiri lokasi yang menjadi pintu masuk ke dalam makam. Mereka semua saling bertatapan dan saling terkejut saat melihat ke arah Liu Feng, tidak ada yang menyangka jika di Kota Shaanxi terdapat seorang ahli formasi yang begitu hebat.
“Bukankah itu Nona Xie?” tanya seorang kultivator kepada rekannya.
“Iya sepertinya memang benar..” jawab rekannya tersebut dengan yakin.
“Ah pantas saja, jika keluarga Tuan Kota sudah ikut ambil bagian maka kita hanya akan menjadi penonton” ujar yang lainnya sedikit tidak bersemangat.
“Seharusnya pemuda itu adalah pengawal pribadi putri Tuan Kota tersebut..” kata yang lainnya dengan kagum.
Yun Xheong terperanjat, ia juga tidak asing dengan Nona muda Klan Xie. Berdasarkan dari auranya seharusnya ia adalah Xie Shuang. Putri Tuan Kota Xie Haoran yang selama ini dikenal tidak memiliki basis kultivasi. Namun tidak disangka jika tuan putri tersebut memiliki seorang pengawal dengan kekuatan setingkat para Patriark keluarga di Kota-Kota besar.
“Tuan pendekar, jika saya boleh tahu nama tuan maka saya akan sangat senang” ucap Yun Xheong yang tidak ingin kehilangan kesempatan mengenal pendekar tangguh.
Mendengar pertanyaan dari calon pemimpin keluarga Yun, hati Liu Feng sedikit tidak nyaman. Namun ia juga tidak ingin permasalahan keluarga ibunya terlalu lama dibiarkan. Setidaknya pada kesempatan kali ini Liu Feng harus memberikan peringatan keras jika kedua orangtuanya tidak bisa dianggap remeh lagi oleh keluarga Yun.
“Ibuku merupakan bukan orang asing di keluarga Yun, tetapi ibu dan ayahku sudah banyak kalian persulit. Di masa depan, jika kalian masih melakukan perbuatan yang menyulitkan mereka maka aku bersumpah akan memusnahkan keluarga Yun dari Kota Shaanxi” ucap Liu Feng dengan tegas.
“Hah?” Liu Xheong tercengang, dalam kepalanya ia berpikir keras tentang siapa anggota keluarga Yun yang mendapatkan perlakuan tidak adil.
Melihat dan merasakan sendiri kemampuan pemuda di depannya, apalagi ia juga memiliki hubungan dengan Tuan Kota Xie Haoran maka membuat pandangan Yun Xheong menjadi gelap. Ancaman dari pemuda tersebut bukanlah isapan jempol, seseorang yang memiliki ranah alam suci di usia yang begitu muda maka tidak dapat dibayangkan betapa mengerikannya orang tersebut.
“Apakah tuan pendekar putra dari Nyonya Yun Xhuan?” tanya Yun Xheong dengan hati-hati.
“Ingatlah baik-baik nama ibuku, keluarga kecilku bukan sesuatu yang bisa kalian anggap remeh” ucap Liu Feng dengan nada tegas.
Setelah mengatakan hal tersebut, ia tidak mau berlama-lama dan segera berjalan menghampiri Xie Shuang yang sedari tadi diam membeku. Mata cantiknya memandang Liu Feng dengan tatapan yang penuh ekspresi.
“Apakah nona hanya akan berdiam diri di sini?” tanya Liu Feng pada Xie Shuang.
“Tentu aku akan ikut denganmu” jawab Xie Shuang dengan sedikit terkejut.
Meski ia tidak memiliki bakat berkultivasi, tentu saja ia mengetahui tentang formasi. Baru saja ia dikejutkan dengan kemampuan yang ditunjukkan oleh Yun Liufeng, belum lagi keheranan dirinya terhadap lelaki tersebut dalam menghadapi pendekar lain dari Klan Yun. Nama Yun Xheong cukup terkenal di seluruh Kota Shaanxi, bahkan di Kota Xi’an nama pendekar dari keluarga Yun tersebut cukup terpandang dan terkenal dengan penerus Klan Yun di masa mendatang.
“Apakah ia tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan anggota Klannya sendiri?” gumam Xie Shuang yang semakin penasaran dengan jati diri Yun Liufeng.
Detik berikutnya Liu Feng memimpin jalan, ia tidak menghiraukan lagi orang-orang dari keluarga Yun dan juga ratusan kultivator lainnya yang mulai ramai berdatangan. Suara dentuman ledakan seperti meriam sebelumnya telah menarik perhatian banyak orang, mereka adalah kultivator lepas dan juga para pemburu harta karun makam kuno.
Liu Feng dan Xie Shuang berjalan menelusuri sebuah lorong panjang, dengan berbekal obor yang sudah dipersiapkan oleh Xie Shuang keduanya berjalan tanpa kesulitan. Meski bagi seorang kultivator hal itu tidak berpengaruh namun berbeda halnya dengan Xie Shuang yang masih berstatus sebagai gadis biasa.
Hampir satu jam lamanya berjalan, Liu Feng dapat merasakan jika tempat ini memang layak dijadikan sebagai makam kultivator pendekar keabadian. Ada hawa Qi yang lebih kental dibandingkan dengan yang di luar. Kondisi ini membuat meridian di dalam tubuh Liu Feng menyerap esensi Qi dengan gila-gilaan. Meski dalam kondisi seperti sekarang, tubuhnya dengan cepat bereaksi melalui teknik kultivasi Aura Mendalam yang bisa dijalankan Liu Feng dengan santai.
“Nona, sepertinya kamu cukup beruntung” ujar Liu Feng saat melihat pemandangan di depannya.
“Memangnya kenapa?” tanya Xie Shuang dengan heran.
“Di depan banyak sekali tanaman herbal langka, semestinya aku bisa merasakan beberapa tanaman yang bisa aku gunakan dalam membuat pil pembukaan meridian” jawab Liu Feng dengan tenang.
“Apa? Benarkah itu?” tanya Xie Shuang hampir melompat kegirangan.
“Benar..” Liu Feng mengangguk pelan, penuh keyakinan.
“Terimakasih… “ ucap Xie Shuang dengan tatapan penuh kebahagiaan.
“Tolong bantu aku memetik beberapa tanaman seperti itu..” ujar Liu Feng menunjuk ke arah rumput berwarna keemasan.
“Baik..” ucap Xie Shuang dengan patuh dan melupakan jati dirinya yang merupakan seorang putri dari Tuan Kota.
Sementara itu Liu Feng juga tidak tinggal diam, selain rumput emas yang sangat langka dan berusia ribuan tahun masih ada beberapa herbal langka seperti ginseng darah dan juga jamur Ganoderma. Semua tanaman herbal tersebut merupakan tanaman tingkat kelima hingga ke tujuh, meski Liu Feng tidak tahu harga pasaran semua jenis herbal langka tersebut namun ia yakin jika para alkemis melihat tanaman ini maka mereka akan bertindak gila.
Liu Feng berencana selain membuat Pil Pembukaan Meridian, ia juga akan membuat pil pembentukan tulang untuk Xie Shuang. Mengingat usianya yang tidak lagi remaja, maka untuk mempercepat pertumbuhan dan kekuatan fisik wanita tersebut diperlukan cara yang tepat untuk bisa menopang tenaga dalamnya di masa depan. Cara ini bisa dianggap efektif ketimbang Xie Shuang melakukan pelatihan fisik yang akan makan waktu tahunan, ia hanya perlu menahan rasa sakit sebentar dan akan menikmati manfaatnya dalam jangka waktu yang panjang.
Sebagai seorang alkemis tingkat tinggi, Liu Feng tahu jika semua tanaman herbal di tempat ini merupakan harta yang tidak ternilai. Sekilas ia bisa menebak jika makam kultivator keabadian ini semasa hidupnya merupakan seseorang yang menguasai ilmu alkemis dengan sangat baik. Jangankan rumput emas, bahkan rumput perak yang banyak terdapat di sekitar tempat ini juga sangat dibutuhkan oleh alkemis tingkat dua dan tingkat tiga.
...
ikan teri pada serakah
g kisah cerita g dunia nyata sama² kejam
😁😁😁
SOAL ALUR NO KOMENT...