NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Narapidana

Pembalasan Sang Narapidana

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Gangster
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: ilham risa

🏆Juara Satu Fiksi Modern Jalur Kreatif


Bagaimana jadinya, jika seorang pemuda yang baru berusia 18 tahun, harus di penjara hingga 12 tahun lamanya?


Padahal pemuda itu tidak pernah melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan kepada orang orang yang menuduhnya. Dia di Fitnah saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Atas kasus pembunuhan seorang pemuda yang tak lain adalah teman satu kelasnya.




Lalu apa yang selanjutnya pria bernama Jo itu lakukan? Setelah dinyatakan bebas dari hukuman yang dia jalani? Mampukah Jo menemukan para dalang yang sudah memfitnah nya dengan sangat keji?



Dan nilah perjuangan Jo.Yang Dinobatkan sebagai seorang mantan Narapidana yang melekat sampai akhir hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jo Menginap Di Rumah Pak Imran

Tepat pukul 5 sore, Jo dan para anak buahnya, berencana akan keluar dari rumah pak Imran, karena mereka akan segera mencari rumah yang bisa mereka jadikan sebagai tempat penginapan sementara.

Sebenarnya Jo sangat ingin berlama-lama di rumah kedua orang tuanya itu. Tapi sayangnya dia tidak memiliki alasan yang tepat agar bisa tetap tinggal di tempat tersebut.

Tapi ketika Jo hendak keluar dari pintu rumah milik bapak Imran. Tiba-tiba saja hujan mengguyur wilayah tersebut dengan sangat deras.

Dan keadaan itu, membuat mereka semua di dalam hati merasa sangat bahagia. Terutama pak Imran dan ibu Siti. Akhirnya, mereka mempunyai kesempatan untuk menahan pria yang sangat mirip dengan almarhum putra mereka agar dapat menginap di rumah nya.

"Nak Jo! Hujan nya turun sangat deras. Lebih baik nak Jo menginap saja di rumah ibu." tawar ibu Siti sambil memegang tangan Jo.

Jo tersentak kaget mendengar penawaran dari ibu nya itu. Sepertinya ikatan batin mereka sangat lah kuat. Sehingga tanpa mengungkapkan isi hatinya, ibu Siti langsung merasakan apa yang Jo inginkan saat ini.

"Tapi...! Apakah tidak akan merepotkan bu?" tanya Jo sambil tersenyum tipis.

"Tentu saja tidak. Kebetulan di kamar belakang, masih ada kamar kosong. Dan Nak Jo bisa menggunakannya untuk menginap malam ini."

"Iya, benar yang ibu Siti katakan. Lebih baik Tuan Jo menginap saja di rumah bu Siti. Sedangkan para anak buah tuan Jo yang lain, bisa menginap di rumah saya." timpal pak Kades mendukung tawaran bu Siti.

Mendengar perkataan pak Kades. Jo pun langsung mengangguk menurut. Akhirnya dia mempunyai kesempatan untuk bersama lebih lama dengan seluruh keluarganya.

Setelah itu, Jo memerintahkan Mario agar tetap ikut dengan dirinya. Sedangkan anak buah yang lain, Jo perintahkan untuk ikut pulang bersama pak Kades.

Lalu mereka pun langsung masuk ke dalam mobil. Sedangkan Jo dan Mario kembali ma duduk di ruang tamu sambil berbincang bincang bersama pak Imran dan ibu Siti.

Melihat keakraban kedua orang tuanya kepada pemuda yang sangat mirip dengan kakaknya itu, dengan cepat Nadia juga ikut bergabung dengan mereka semua. Nadia merasa jika Jo Anggara hampir mirip dengan kakaknya yang sudah meninggal dunia.

Sedangkan Clara. Dia lebih memilih berdiri di balik dinding kamar dapur. Clara merasa canggung jika harus bergabung dengan mereka semua. Apalagi sikap pengusaha muda itu, terlihat dingin ketika berbicara kepadanya. Dan hal itu membuat Clara memilih untuk berjaga jarak.

"Huh...! Aku tidak bisa bergabung dengan mereka. Pria itu benar-benar membuat jantungku menjadi tidak tenang." gumam Clara sambil bersandar di dinding tepat di samping kulkas.

Jo yang menyadari wanita yang dia cintai tidak ada di dekat mereka semua pun, langsung celingukan mencari keberadaan dari wanita itu.

Sungguh Jo menjadi penasaran dan merasa tidak tahan jika harus berdiam diri tak melakukan sesuatu.

"Kemana wanita itu! Kenapa dia tidak bergabung bersama yang lain." gumam Jo merasa kesal.

"Nak Jo! Apakah mau mandi? Kalau memang iya, ibu akan mengantarkan mu menuju ke kamarmu." tanya ibu Siti kepada Jo.

"Eh, terimakasih untuk tawarannya bu.. Tapi ibu tidak perlu mengantarkan saya ke kamar, ibu katakan saja di mana keberadaan kamarnya?" tanya Jo kembali dengan nada sopan.

"Oh ya sudah kalau begitu. Kamarnya ada di belakang, di dekat dapur. Sepertinya Clara ada di belakang. Dan nak Jo bisa bertanya kepadanya."

"Baiklah, terimakasih kalau begitu bu. Saya permisi ke belakang."

Sebelum pergi, Jo menyempatkan diri untuk memberikan isyarat kepada Mario. Dia menyuruh Mario membaca pesan yang telah dia kirimkan.

Mario yang mengetahui hal itu, langsung membuka handphone dan membaca pesan dari bos nya tersebut.

"Mario! Siapkan tempat untuk ku melakukan rencana kita.Tanya kepada bapak ku, apakah ada ruangan kosong di rumah ini? Malam ini juga, aku akan membobol sistem pertahanan perusahaan milik Marvel! "

"Baik bos. Saya akan menanyakannya dan menyiapkan nya untuk bos. "

Setelah melihat kepergian bos nya, Mario pun bertanya kepada pak Imran dan bu Siti. Sedangkan Jo, kini langkah kakinya telah tiba di bagian wilayah dapur.

Dan ketika hendak melewati sebuah dinding. Tiba-tiba saja Jo dikejutkan oleh keberadaan seorang wanita yang sedang melamun sambil memejamkan kedua matanya.

Jo terpaku menatap wajah cantik dari wanita itu. Ingin sekali rasanya Jo mendekap wanita itu saat ini juga, tapi tidak mungkin dia bisa melakukan hal tersebut.. Lalu akal cerdik pun melintas di benak Jo. Sepertinya dia mempunyai akal agar bisa memeluk wanita itu tanpa menurunkan harga dirinya.

"Ya! Aku yakin ini pasti berhasil." gumam Jo tersenyum menyeringai.

Setelah itu, Jo pun berpura-pura melangkah seperti orang kebingungan, Jo berbicara sendiri seakan akan sedang mencari keberadaan kamar yang akan dia tempati.

Mendengar suara pria yang berada tidak jauh dari dirinya, membuat Clara tersentak kaget. Clara langsung membuka matanya, dan betapa terkejut nya dia, ketika melihat keberadaan pengusaha tampan yang sangat mirip dengan Almarhum cinta pertamanya. Sedang berjalan mundur kearah dirinya.

Secepat mungkin, Clara berusaha menghindar. Tapi dia kalah cepat, hingga tanpa dia sadari. Jo menabrak tubuhnya dan langsung berbalik sambil memeluk tubuh Clara.

Merasakan pelukan itu, jantung Clara seakan mau copot dari tempatnya. Namun tidak dengan Jo. Dia kembali memanfaatkan keadaan dengan berpura-pura terpeleset, dan detik kemudian..

Grepppp.......

Jo dan Clara saling berpelukan dengan sangat intim, bahkan Jo dapat merasakan benda kenyal yang menyentuh di bagian dadanya.

"Satu kosong Clara! Akhirnya aku berhasil memeluk mu." gumam Jo tersenyum menyeringai.

1
Ezhi Alfarizy
ohoho keset🤔
M Fajrin Pratama
berarti satu kampung SM Upin upin
PakDhe
ni bc smbil keluar air mata..jangkrikk mmg..😭
Wijaya Ronny
Luar biasa
PakDhe
bagus
MATADEWA
Pake Pupuk NPK.....
Arian
Buruk
Irwandy 16
Luar biasa mantaps sadis n seru jln ceritanya
Rina Susilowati
mengharu biru aku membacanya
Rina Susilowati
mengharu biru membacanya 😭
Anonymous
ok
Layla Lail
Lumayan
Layla Lail
Luar biasa
Edwin Jamal
lanjutkan..........
cepat pindahkan Jo
ke ibu kota tor...... biar jelas kisahnya.
Edwin Jamal
lanjutkan tor panasaran lihat Pablo cemburu sama Alaxander.
Farid igo
betul betul betul
bundha novita
Luar biasa
bundha novita
Lumayan
Ezhi Alfarizy
besi tua yg di asah menjadi senjata.itu Jo.
good job thor
Ezhi Alfarizy
kacung ya tetep kacung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!