NovelToon NovelToon
Aku Dan Takdirku

Aku Dan Takdirku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yanti sihite

Miraya, nama yang begitu sangat indah pertama kali Miraya mendengar nama tersebut sejak ia kecil. Sebab nama tersebut, diberikan oleh nyonya Shabrina, seorang ibu yang begitu sangat mulia yang sering disebut si ibu panti asuhan tempat para anak-anak dibesarkan.

Namun seiring berjalannya waktu, nama itu tidak seindah yang selama ini Miraya bayangkan lagi, ia malah jatuh diambang maut hingga akhir dari perjalanan hidupnya.

"Tuhan, jika kamu izinkan aku hidup. Maka panjangkan umur ku. Tapi jika hidup ku sampai disini, tolong biarkan aku bahagia meskipun itu hanya sementara".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti sihite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Sedang apa kamu?" Alex bukannya membalas senyuman Miraya, ia malah menatap Miraya dengan wajah datar.

"Maaf tuan, saya hanya..

"Langsung saja ke intinya" ucap Alex menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang. "Katakan, apa yang sedang kamu lakukan di rumah ku?".

"Bekerja tuan".

"Apa?".

"Iya tuan, saya datang kemari untuk bekerja tuan".

"Bekerja?" kemudian Alex menyuruh Miraya mendekati ranjangnya. "Kemana orang tua mu?".

"Saya tidak mengenal kedua orang tua saya tuan, selama ini saya besar di panti asuhan sejak saya dilahirkan".

Mendengar jawaban Miraya, Alex lalu mengangkat tubuhnya menatap gadis tersebut melihatnya dengan wajah sedih.

"Lalu bagaimana dengan kuliah mu? Kamu tidak mau kuliah lagi atau kamu sudah keluar dari kampus?".

Miraya menggeleng kepala, "Saya juga tidak tau tuan, saya bingung harus melanjutkan kuliah atau harus berhenti saja. Sedangkan saya baru saja bekerja, ibu Lestari mungkin tidak akan memberikan izin".

"Kasihan sekali hidup mu" Alex tersenyum mengejek melihat Miraya tiba-tiba terlihat kesal kepadanya. "Kenapa kamu melihat saya seperti itu? Saya salah bicara?".

"Tidak tuan".

"Terus kenapa kamu melihat say...

"Alex...!!".

"Alex...!!".

"Alex...!!".

"Tuan, itu suara ibu Lestari" Miraya melihat Alex dengan wajah takut. "Kalau begitu saya pergi dulu tuan, saya takut kalau sampai ibu Lestari melihat saya disin.. akh".

Miraya terkejut begitu Alex menarik tubuhnya ke dalam kamar mandi, lalu Alex menguncinya dari dalam dan membiarkan Lestari memanggil namanya sampai berulang-ulang kali membuat Miraya merasa heran ada apa dengan Alex, kenapa mereka harus mengurung diri didalam sana.

"Tuan, kenapa tuan...

"Sshhhuuttt... Jangan berisik jika kamu tidak ingin ketahuan".

"Tapi tuan! Saya takut kalau sampai ibu Lestari mengetahui kalau kita..

"Kalau kita apa?" Alex menarik pergelangan tangan Miraya ke sudut ruangan hingga mereka saat ini terlihat sedang berpelukan. "Jangan berpikir macam-macam, saya tidak akan menyentuh mu".

"Alex..!! Alex..!! Kamu dimana Alex? Ayo bicara, mama ingin bertanya sama kamu".

Namun Lestari tidak menemukan Alex, sedangkan ia tau kalau Alex berada di dalam kamar ketika salah satu pelayan dirumahnya mengatakan kalau Alex berada di dalam sana.

"Alex, mama tau kamu ada di dalam sini, ayo keluar Alex dan jelaskan apa yang sedang terjadi. Jangan membuat mama seperti ini Alex, ayo keluar".

Miraya lalu menatap wajah Alex, ia merasa kalau pria yang berada di hadapannya ini sedang tidak baik-baik saja, bahkan Miraya bisa tau betul hanya melihat dari wajahnya saja dan juga detak jantung Alex yang begitu sangat cepat berdetak tidak seperti dengan orang normal.

"Ada apa dengan dia?" batinnya.

"Alex ayo keluar, katakan apa yang terjadi diantara kalian berdua. Kenapa Tiara tiba-tiba berkata kalau kamu membatalkan pernikahan kalian?".

Deng!

Miraya langsung membulatkan mata mendengar suara Lestari menyebut tentang pernikahan. Tetapi pria yang tengah berada di hadapannya itu, ia sama sekali tidak perduli dan sama sekali tidak berniat untuk keluar dari dalam sana.

"Tuan!" Miraya memanggilnya dengan nada suara kecil. "Kenapa tuan tidak keluar?".

Alex menatapnya, lalu tersenyum mencoba untuk menyentuh pipi mulus Miraya.

"Aku tidak ingin menikahi wanita itu" jawab Alex dengan lembut. "Kamu mau tau juga alasan apa?".

Miraya terdiam.

"Karna aku mencintai wanita lain".

"Kalau begitu, kenapa tuan tidak mengatakan kepada mereka kalau tuan mencintai wanita lain?".

Dan lagi-lagi Alex tersenyum semakin senang menyentuh pipi mulus Miraya.

"Karna mereka terlalu memaksa ku dan juga mereka tidak menyukai wanita yang aku cintai. Kamu mau tau juga alasannya apa?".

"Tidak tuan" jawab Miraya menggeleng.

"Mereka tidak menyukai wanita itu karna dia berasal dari keluarga biasa. Sebab itu kedua orang tua ku tidak setuju dan mereka bersikeras agar pertunangan kami batal".

"Lalu bagaimana dengan wanita itu?".

"Aku baru saja bertemu dengan dia setelah 3 tahun berlalu".

"Apa gara-gara itu tuan membatalkan pernikahan itu?".

"Mmmmm, aku membatalkannya. Dan sekarang keluarga besar kami pasti sangat marah besar mendengar kabar tersebut".

"Sekarang apa yang harus tuan lakukan? Tidak mungkin kita terus berada di dalam sini. Ditambah jika ibu Lestari melihat saya dan tuan berada di dalam sini, beliau akan sangat merah besar, bahkan ibu Lestari bisa saja langsung memecat saya tuan. Saya takut".

Hingga beberapa menit berlalu, kedua orang itu tidak mendengar suara teriakan Lestari lagi dari dalam sana. Kemudian Alex berjalan mendekati pintu untuk memastikan kalau Lestari benar-benar sudah pergi, dan setelah itu ia pun segera membuka pintu sambil keluar dari dalam kamar mandi.

"Tuan, apakah ibu Lestari sudah keluar?" Miraya mengikuti langkah kakinya dari belakang.

"Mmmmm, kamu boleh keluar".

Dengan senang hati, Miraya pun segera pergi meninggalkan kamarnya Alex hingga ia berada di dapur. Sedangkan Alex, begitu Miraya keluar ia juga keluar dari dalam kamar melihat kedua orang tuanya berada diruang keluarga bersama dengan anggota keluarga Tiara dan juga wanita tersebut.

"Alex!" Ramos bangkit berdiri menghampiri putranya dengan sangat marah dan langsung melayangkan satu tamparan diwajah tampan Alex. "Dasar anak tidak tau diri! Tau mu hanya mempermalukan orang tua saja".

Kemudian Alex menatap mereka, lalu meminta maaf dengan apa yang sudah terjadi.

"Alex.."

Mutiara mencoba untuk bertanya tentang apa yang baru saja terjadi. "Kenapa bisa seperti ini Alex? Tadi pagi secara baik-baik kamu datang ke rumah Tante menjemput Tiara untuk mencari gaun pengantin putri Tante. Tapi sekarang, tiba-tiba Tante menerima telpon dari Tiara kalau kamu membatalkan pernikahan kalian".

"Maafkan saya Tante, tapi keputusan saya sudah bulat untuk membatalkan pernikahan ini".

PPLLAAAKKKK...

Lagi-lagi dengan sangat marah Ramos menampar putranya. Tetapi itu sama sekali tidak terpengaruh oleh Alex, ia akan tetap pada pendiriannya untuk membatalkan pernikahan mereka.

"Dasar anak kurang ajar! Mulai sekarang, kamu bukan lagi putra ku".

"Pah" Lestari segera menghentikan Ramos. "Papa jangan berkata seperti itu, semua ini masih bisa dibicarakan secara baik-baik".

"Mama tidak usah membela anak kurang ajar ini lagi, papa tidak sudi memiliki anak seperti dia".

"Papa, mama tau papa marah untuk saat ini. Tapi papa tidak boleh berkata seperti itu kepada anak papa satu-satunya".

"Mah, papa tidak perduli kalau papa tidak punya anak jika anak itu seperti dia. Mulai hari ini, kamu angkat kaki dari rumah ini dan juga fasilitas yang papa berikan kamu tinggalkan semuanya".

"Aarrrkkhhh papa, jangan lakukan itu".

"Baik pa" jawab Alex menatap mereka. "Jika memang aku harus pergi, maka aku akan pergi meninggalkan rumah ini".

"Tidak! Tidak Alex! Kamu tidak boleh meninggalkan rumah ini Alex, mama tidak akan pernah rela kehilangan kamu sayang. Kamu tidak boleh meninggalkan mama".

"Maafkan aku mah".

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!