Dendam Roh Kaliztra

Malam ini Anjeli tidur lebih awal. Sedang Frans masih menonton siaran sepak bola kesukaannya, ditelevisi.

Sampai jam sembilan malam, pria itu baru menyelesaikan kegiatannya tersebut. Ia pun lalu menyusul Anjeli kedalam kamar, lantas tidur disamping tubuhnya.

Sepuluh menit kemudian, Anjeli tampak terjaga. Lalu keluar menuju kesofa diruangan tamu.

Disitu ia duduk sambil mengintip kearah luar, lewat horden jendela...

" Nah itu pak dokter sudah memasuki mobilnya..." Ujar Anjeli perlahan.

Dalam lima menit ia juga sudah duduk dibelakang kemudi mobil suaminya. Kemudian membuntuti kendaraan dokter Fatir, yang sekarang terlihat mulai bergerak...Meninggalkan halaman rumahnya.

" Pak, pak...Bangun pak! " Kata Bagus.

Pak Baim seketika membuka mata..." Ada apa, Gus...?" Balasnya.

Bagus belum menjawab...Pria ini segera bergegas menjalankan mobilnya.

" Kita mendapatkan kejutan dari istri Frans, pak...Anjeli sekarang mengiringi perjalanan dokter Fatir." Ujar Bagus.

" Oh ya...Apakah keduanya telah berjanji? "

" Mungkin bisa begitu, pak..."

" Hati hati Gus, jangan sampai kita kehilangan jejak mereka. " Pak Baim membenahkan duduknya. Ia fokus memandang kedepan.

Kedua lelaki ini kini duduk berdampingan pada satu mobil milik Bagus.

" Sepertinya, dokter Fatir mengarahkan perjalanan ini menuju kegedung usang kemarin, pak."

" Benar Gus...Ini berarti, bahaya mulai mengancam pada diri Anjeli..."

" Semoga saja kita bisa mencegahnya, pak! " Balas Bagus lagi.

Tiba ditempat tujuan, mobil dokter Fatir dan Anjeli terlihat berhenti bersama sama. Pada halaman rumah usang itu, keduanya lalu keluar dari dalam mobil lantas masuk kedalam.

" Sekarang mari kita mengendap endap, Gus..." Ajak pak Baim.

" Ayo pak, kita masuk lewat belakang saja..."

" Kemarin, pintu gudang itu hanya anda rapatkan saja, kan?"

" Iya pak..." Jawab Bagus.

Selanjutnya pak Baim dan Bagus melangkah dengan diam diam, hingga mereka berhasil berada didalam gudang.

" Bagaimana ini pak, ruangan ini gelap sekali..." Bagus berkata.

" Kita nyalakan senter handphone saja ya...Tapi suluhkan dari dalam saku celana. Jadi sinarnya sangat remang. Pasti cahayanya tak tertampak oleh mereka..." Jelas pak Baim.

Bagus pun mengikuti gerakan dari atasannya tersebut.

Kini orang orang ini mulai menyusuri kedalam ruangan dengan perasaan berdebar...

Langkah mereka sangat perlahan, hingga tiba ditempat yang memiliki lubang kecil, keduanya segera berhenti...Lalu pak Baim mengarahkan pandangan lewat celah yang ada...

" Astaga Bagus! Anjeli sedang dalam keadaan terikat diatas sebuah tempat tidur...!!!" Bisik pak Baim. Terasa sangat mengejutkan Bagus!

" Hah...Terus pak?! "

" Anjeli juga terbaring terlentang, dengan kedua tangan dan kaki terbalut oleh sebuah perekat yang kuat! "

" Wah pak...Sungguh gerakan jahat dokter itu sangat cepat...Baru saja sepuluh menit mereka berada disitu..." Balas Bagus keheranan.

Tak lama kemudian, suara Anjeli terdengar oleh mereka...

" Fatir...Lakukanlah...Bila Jantung saya kemarin tak cocok untuk istri anda...Ambilah jantung wanita ini... hi hi hiiiii...!!!"

Kalimat yang kekuar dari mulut istri Frans tersebut, begitu menyeramkan. Pak Baim sangat mengenali pemiliknya suaranya...

" Gus, itu bukan suara Anjeli...Itu suara roh Kaliztra...Anjeli kini sedang dirasuki olehnya...!!!"

" Astaga pak, benarkah begitu?!"

kedua pria ini terkejut seketika. Mereka tak menyangka kalau roh Kaliztra juga ikut didalam perjalanan tadi.

" Pak, pak...Lakukanlah sesuatu...Kita tak bisa diam saja...!!!" Wajah Bagus mulai bercucuran keringat, penuh ketegangan...

" Pasti doktet Fatir akan membedah tubuh Anjeli sekarang, pak!!!"

Mendengar itu, pak Baim reflek berlari, mendobrak pintu ruangan praktek dokter tersebut.

" Jangan bergerak!!!" Teriaknya.

Ia juga mengarahkan senjata kearah tubuh dokter itu.

Bagus cepat cepat melepaskan ikatan yang ada ditubuh Anjeli. Kemudian memindahkannya ketempat yang aman.

Sedangkan dokter Fatir mengangkat kedua tangannya. Menyerah dan tak bisa berkutik lagi...

*********

Setelah ditangkap, dokter Fatir mengakui semua perbuatannya terhadap Khaliztra. Dia dengan sengaja melakukan operasi pengangkatan jantung gadis itu, untuk keperluan operasi terhadap tubuh Erita.

Istrinya yang kala itu sangat memerlukan organ tubuh tersebut...Hakim pun menjatuhkan hukuman yang berlaku dan setimpal kepadanya.

Sementara itu terlihat pak Baim, Frans, Anjeli dan semua anggota keluarga Kaliztra sedang melakukan ziarah bersama sama.

" Semoga anda tenang disana, amin..." Kata pak Baim menutup doanya.

Semua yang berada disitu, dihadapan kuburan Kaliztra tersebut...Segera ikut mengakhiri doa.

" Nak...Sekarang kamu harus tenang ya nak...saya dan adikmu akan selalu mendoakanmu..." Ujar ibu almarhum sambil meraba raba nama Khaliztra pada batu nisan.

Air matanya juga masih tampak mengalir. Sesungguhnya beliau masih sulit untuk bisa mengikhlaskan kepergian putrinya tersebut.

" Sekarang, mari kita pulang..." Kata pak Baim.

Mengajak semuanya segera meninggalkan pemakaman tersebut.

Mereka pun berjalan beriringan, lantas masuk kedalam kendaraan. Untuk kembali kekediaman masing masing.

Sepeninggalan rombongan pak Baim, pada gundukan tanah maxam Kaliztra tiba tiba tampak bergetar hebat! Lalu retak retak...

Seperti ada sesuatu yang ingin keluar dari dalamnya...Apakah Kaliztra masih akan bangkit, dari kematiannya?!

Bersambung.