Pewaris Tahta Utara

...Bab 35...

Kembalinya orang-orang yang dia kirim untuk menangkap Ryan dalam keadaan babak belur membuat Arthur Patrick menjadi sangat marah.

Dia sama sekali tidak menyangka bahwa orang-orang yang dia kirim begitu tidak berguna sampai-sampai menghadapi satu orang saja sampai mengalami cedera parah seperti ini.

"Kalian sungguh tidak berguna. Sia-sia saja keluarga ku menghabiskan sumber daya untuk kalian. Hanya suatu orang saja, kalian sampai dibuat tak berbentuk seperti ini. Sampah!" Kata Arthur Patrick dengan kemarahan yang meluap-luap.

"Tuan muda, orang itu sungguh sangat kuat. Bahkan delapan dari kami bukan lawannya. Coba anda tanya kepada yang lainnya, apa ada diantara mereka yang mau dibuat babak belur seperti ini?"

"Kalian hanya beralasan. Sekarang apa lagi kegunaan kalian selain pemborosan. Mati saja!" Katanya sembari memerintahkan kepada kepala pengawalnya. Dan tidak butuh lama, kepala pengawal tadi langsung menghajar mereka setengah pingsan, kemudian memasukkan delapan orang tadi ke dalam karung yang langsung ditumpuk ke dalam satu mobil lalu pergi dari tempat itu untuk mengeksekusi delapan orang yang gagal untuk menangkap Ryan di tempat yang sepi.

Sementara itu, Arthur segera memberitahu kepada ayahnya bahwa pertunangan antara dirinya dan Violet telah diganggu oleh seseorang bernama Ryan. Tentunya ditambah bumbu kebohongan. Jika tidak begitu, susah pasti dirinya akan dianggap tak berguna. Selain itu, Arthur juga meminta kepada kepala keluarga untuk mengirim beberapa orang yang tangguh untuk berurusan dengan Ryan yang dia gambarkan sebagai seorang yang menguasai seni beladiri.

Ayahnya menyetujui permintaan dari Arthur kemudian mengirim dua orang yang kuat untuk menjalankan misi membunuh Ryan.

Ryan tentu saja tidak mengetahui bahwa akan ada dua orang kuat yang dikirim oleh keluarga Patrick ke Wilayah Utara semata-mata untuk berurusan dengannya. Namun, secara garis besar dia sudah memasang sikap waspada karena tidak mungkin urusannya dengan Arthur Patrick akan berakhir begitu saja. Akan aneh jadinya ketika rencana mereka untuk memasuki Wilayah Utara menjadi berantakan gara-gara dirinya, namun orang yang dirugikan tidak membalas. Pasti akan ada gelombang besar yang akan ditujukan kepada dirinya.

Keluarga Patrick bukan keluarga kecil. Bahkan keluarga Brownson pun tidak dapat dibandingkan dengan keluarga Patrick yang sudah berakar di negara ini. Kalau mereka tidak membuat masalah, jelas bahwa otak kepala keluarga Patrick ditendang kura-kura.

Saat ini, Ryan sedang berada di Spektrum Club dan sedang berdiskusi dengan bang Thunder tentang rencana keluarga Patrick yang ingin memasuki Utara.

"Menurut anda, setelah pemukulan yang anda lakukan kepada anak buah Arthur, apakah anak itu akan meminta orang yang lebih kuat untuk berurusan dengan anda?" Tanya Thunder.

"Menurut Paman, ketika ada anak buah mu yang dipukuli oleh orang lain, apakah anda akan diam saja tanpa meminta penjelasan kepada orang tersebut?" Tanya Ryan yang meminta Thunder berada di posisi Arthur untuk saat ini.

"Jika itu adalah saya, sudah pasti saya akan turun tangan dan membuat perhitungan lanjutan kepada orang yang melukai anak buah saya,"

"Jika paman berpikir seperti itu, apakah menurut paman, Arthur tidak akan memiliki pemikiran yang sama?"

Thunder pun kini tercerahkan. Kemudian dia bertanya. "Apakah saya harus mengutus orang-orang saya untuk menjaga keselamatan anda?" Tanya nya. Dia tau bahwa Ryan sangat hebat dalam bertarung. Tapi dia tau betapa berharganya Ryan bagi Utara. Andai dia terluka, tentunya Utara akan dilanda gempa. Ibarat mobil Lamborghini ditabrak oleh sepeda motor butut, walaupun hanya tergores sedikit saja, dan motor yang menabraknya mengalami rusak parah, tentu itu tidak sepadan menurut kadar harga pada dua kendaraan tersebut. Begitu juga Ryan. Walaupun dia berhasil menghajar semua penyerang, lalu bagaimana jika dia sendiri terluka? Tapi ide nya ini langsung ditolak oleh Ryan.

"Aku tidak membutuhkan pengawal. Yang perlu paman perhatikan adalah keluarga Lazuard. Kirim setidaknya di atas sepuluh orang yang kuat untuk menjaga keselamatan Lazuard, istrinya dan Violet secara sembunyi-sembunyi. Sedangkan aku, aku tau apa yang harus aku lakukan untuk menangkap tikus-tikus yang ingin menyusup ke wilayah Utara ini,"

"Baiklah, kalau begitu, sesuai perintah anda!"

Diketahui, bahwa seramai seribu tiga ratus orang anak buah Thunder adalah orang-orang yang terlatih ala tentara. Bukan hanya itu saja, mereka juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan pasukan Zagraria. Jadi, yang mana pun dipilih oleh Thunder untuk menjaga keselamatan keluarga Lazuard, maka itu jauh dari cukup jika hanya untuk menghadapi para perusuh yang akan dikirim oleh keluarga Patrick.

Saat ini, hampir tiga ratus orang bawahan langsung dipanggil oleh Bang Thunder memasuki ruangan. Termasuk di sana ada Efander.

Ryan berjalan memeriksa satu persatu dari mereka kemudian memilih sepuluh orang yang dia rasa cukup tangguh.

"Kalian yang telah terpilih, segera lakukan tugas kalian untuk menjaga keselamatan keluarga Lazuard terutama seorang gadis bernama Violet. Kalian harus tetap saling terhubung dan andai kekuatan yang datang melebihi kalian, jangan pernah ragu untuk meminta bantuan. Bagaimanapun, semakin banyak tenaga, semakin ringan beban yang harus di pikul,"

"Sesuai perintah Pangeran!" Jawab mereka serempak.

"Segera berangkat!"

Kata perintah sudah turun dan sepuluh orang yang terpilih tadi segera membubarkan diri untuk melaksanakan tugas dari sang Pangeran.

Keesokan harinya, seperti kebiasaan, Ryan pun berangkat ke kampus dengan menaiki taksi.

Sesampainya di kampus, orang yang pertama yang sangat antusias untuk bertemu dengannya adalah Harvey.

Baru saja melihat sosok Ryan di kejauhan, Harvey sudah menyeringai terlebih dahulu kemudian langsung menghampiri dirinya.

"Hey Bro. Kemana saja kau tiga hari ini? Tau kah kau bahwa ada terlalu ramai wanita yang merindukan dirimu?"

Ryan mengernyitkan dahinya. Dia tidak terlalu akrab dengan mahasiswa karena baru dua hari menjadi mahasiswa. Selain Harvey, tidak ada yang akrab dengannya. Sejak kapan ada yang merindukan dirinya.

"Kau jangan memasang wajah heran seperti itu. Sekarang aku tunjukkan kepadamu!" Kata Harvey. Kemudian dia langsung menarik tangan Ryan menuju ke kelas mereka yang terletak di lantai tiga.

Mau tak mau Ryan menuruti ajakan Harvey. Dia juga sangat penasaran siapa sebenarnya yang rindu terhadap dirinya.

Tepat ketika dia dan Harvey melewati koridor dan akan tiba di depan kelasnya, Harvey menghentikan langkahnya kemudian menunjuk ke arah seorang gadis yang berdiri di sana. Terlihat di tangan gadis itu memegang permen lollipop warna-warni.

"Kau lihat itu? Dia sudah berdiri di sana selama tiga hari. Ketika di tanya, dia menjawab ingin mentraktir mu,"

"Oh. Aku lupa," kata Ryan sambil menepuk jidatnya.

Gadis itu adalah Syntia yang empat hari lalu ditraktir olehnya karena iseng. Tidak di sangka bahwa gadis itu ternyata menganggap serius apa yang dia katakan ketika itu.